Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PUSAT LAYANAN KARIR
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2022

SBSN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Peningkatan kualitas karir merupakan salah satu sasaran strategis dalam Renstra
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai upaya penguatan dan konsolidasi lembaga-
lembaga alumni di bawah naungan Ikatan Alumni (Ikaluin) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai organisasi yang menjadi Career Center. Potensi dan kontribusi
alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tersebar dalam berbagai bidang dan
profesi diharapkan dapat membuka ruang kerjasama antar alumni dalam rangka
meningkatan kualitas jaringan dan manajemen pengelolaan alumni untuk dapat
berkontribusi dalam meningkatkan mutu lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan pengembangan karir.
Transformasi kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas
Islam Negeri (UIN) dipandang tidak hanya sebagai sebuah kemajuan, namun juga
sebagai tantangan untuk meningkatkan infrastruktur, pengembangan sistem dan
kualitas sumber daya manusia (SDM), serta memberikan kontribusi nyata bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, baik pada level nasional
maupun internasional. Dalam konteks inilah pengembangan UIN membutuhkan
strategi yang lebih terstruktur dan terukur baik dari sisi pengembangan sistem dan
struktur organisasi dan tata kelola sumber daya manusia yang lebih rasional,
budaya dan etos kerja yang lebih professional serta sistem tata kelola keuangan
yang lebih transparan dan akuntabel.
Di samping itu, masyarakat Indonesia—muslim khususnya—memiliki ekspektasi
tinggi akan hadirnya sebuah institusi pendidikan tinggi Islam yang tidak hanya
memiliki competitive advantages dan comparative advantages dalam berbagai
aspek, tetapi juga memiliki reputasi sebagai center of the production of knowledge.
UIN juga diharapkan dapat mewujudkan pengembangan keilmuan yang
mengintegrasikan antara nilai-nilai akademik ilmiah dan agama. Sehingga
kehadiran UIN Jakarta dapat menjadi Oase Ilmiah Integratif di tengah-tengah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global. Kedua daya dorong
tersebut hendaknya menjadi pijakan bagi berbagai langkah dan strategi UIN dalam
melakukan pengembangan untuk mengejar posisi strategis pada percaturan dunia
akademik global.
Dengan tata kelola dan pelayanan yang prima dan konsisten, UIN Jakarta telah
melahirkan lulusan dengan keahlian spesifik, terhubungkan dengan kekayaan
peradaban dunia, dan mengabdikannya untuk kemanusiaan. Para lulusan tersebut

|1
banyak berkiprah di level nasional dan internasional, baik dalam dunia akademik
maupun non akademik, termasuk juga dalam bidang ekonomi dan sosio-politik.
Sebagai upaya peningkatan kualitas jaringan, pemberdayaan dan pengembangan
lulusan, UIN Jakarta merasa sangat perlu menyediakan sarana dan prasarana
pengembangan lulusan dengan membangun gedung Pusat Layanan Karir (Career
Center)

2. Maksud dan a. Maksud


Tujuan
Maksud Konstruksi Gedung Pusat Layanan Karir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah agar dapat meningkatkan kualitas jaringan, pemberdayaan dan
pengembangan lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Tujuan
Tujuan Konstruksi Gedung Pusat Layanan Karir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah:
- Mewujudkan pembangunan gedung sebagai Pusat Layanan Karir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
- Meningkatkan sinergisitas civitas akademika UIN Jakarta dengan lulusan
melalui penyediaan bangunan sarana dan prasarana yang mendukung.

3. Sasaran Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengadaan konstruksi adalah
Terlaksananya Konstruksi Gedung Pusat Layanan Karir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta melalui mekanisme Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai dengan
Peraturan yang berlaku.

4. Lokasi Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pekerjaan Jl. Kertamukti No.4, Kel. Pisangan, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15412

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


Pendanaan Anggaran APBN (RM) DIPA BLU UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Nama dan Nama PPK : H. Fuad Lutfi, M.Kom


Organisasi PPK Satuan Kerja : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Data Penunjang
7. Data Dasar Pusat Layanan Karir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan dibangun di atas lahan
sebagai berikut:

1. Lokasi pertama terdapat dilahan seluas + 400 M2 (empat ratus meter persegi)
Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Jl. Kertamukti No.4, Kel. Pisangan, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15412.

|2
Pusat Layanan Karir ditujuan untuk bangunan perkantoran dengan salah satu
cirinya adalah flexibilitas ruang dipengaruhi oleh model dan bentuk bangunan yang
memberikan kemudahan bagi penghuni untuk membentuk ruangan menurut selera
dan tak membatasi ruang geraknya. Mengacu pada model pradesain konsep
bangunan adalah konsep modern Islamic dimana penggunaan ornament midle east
dimanfaatkan untuk fasade bangunan. Penggunaan model ini membentuk ciri khas
dari owner yang merupakan institusi pendidikan tinggi Islam.

8. Standar Teknis ASTM, ISO, SNI dll

9. Studi-Studi Beberapa studi yang pernah dilakukan seputar pengembangan lahan dan bangunan
Terdahulu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

1. Masterplan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;


2. Dokumen Design Engineering Detail (DED)

10. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran
Hukum Negara Republik Indonesia Tahun 2002 N Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4247);
2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2021 tentang
Perubahan atas perpres 16 tahun 2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. Permen PUPR No. 2 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;
10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesi Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.

Ruang Lingkup
11. Lingkup Lingkup tugas pekerjaan konstruksi, meliputi :
Pekerjaan a. Melaksanakan kegiatan pekerjaan konstruksi yang mencakup pekerjaan
persiapan, pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal serta
infrastruktur sarana prasarana gedung dengan capaian mutu, waktu dan
biaya yang diharapkan sesuai dengan standar-standar terkait;
b. Menyediakan sumber daya yang sesuai dengan KAK untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi agar mendapatkan hasil bangunan yang optimal dari segi
mutu, waktu dan biaya;
c. Menggunakan material sesuai dengan standar-standar terkait.

12. Keluaran Keluaran yang diminta dari Pekerjaan Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini adalah lebih diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Persiapan
|3
a. Daftar Personil Tenaga Ahli
b. Tenaga Pendukung
2. Jadwal kerja
a. Susunan dan alokasi target waktu kerja pekerjaan konstruksi, mencakup
keterlibatan personil dan target produk yang akan dihasilkan.
b. Alokasi waktu koordinasi dengan pemberi tugas dan pihak - pihak yang
terkait.
3. Data Progres/Kemajuan Pekerjaan Konstruksi
a. Laporan Progres/kemajuan berkala;
b. Perubahan Desain, Struktur, dan Spesifikasi Teknis (bila ada).
4. Laporan Akhir Pekerjaan Konstruksi:
a. Pelaksanaan Pembangunan Gedung;
b. Perubahan Desain, Struktur, dan Spesifikasi Teknis (bila ada).
Dokumen keluaran/hasil pekerjaan yang diminta berdasarkan pengarahan ini
adalah Pedoman pemakaian dan pemeliharaan bangunan serta peralatan
dimana tercakup dalam dokumen pengadaan barang/jasa.

13. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen didukung dengan:


Material, 1. Tim Teknis dari lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Personel dan 2. Ruang Rapat
Fasilitas dari
PPK

14. Peralatan dan Peralatan yang disediakan sebagaimana diminta dalam Daftar Kuantitas Harga/Bill
Material dari of Quantity yaitu:
Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi No Peralatan Kapasitas Jumlah Status Alat

1 Alat Pancang kapasitas 80 ton 1 unit Milik Sendiri/


HSPD Sewa
2 Genset min 25 Kva 2 unit Milik Sendiri/
Sewa
3 Truk mixer kapasitas 5m3 3 unit Milik Sendiri/
Sewa
4 Excavator D200 2 unit Milik Sendiri/
Sewa
5 Concrete pump kapasitas 30m3/jam 3 unit Milik Sendiri/
Sewa
6 Dump truk, 4-5m3 3 unit Milik Sendiri/
Sewa

15. Lingkup Tanggung Jawab Profesional


Kewenangan Pelaksana Pekerjaan Konstruksi bertanggungjawab secara professional atas
Pelaksana pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan gedung yang dilakukan sesuai
Pekerjaan ketentuan dan standar-standar yang berlaku.
Konstruksi
Identifikasi Resiko :
Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terjadi dikategorikan ke
dalam kecelakaan kerja sebagai berikut :

|4
No Pekerjaan Variabel
1. Instalasi formwork Terjatuh dari ketinggian, Bekisting jatuh dan
(Bekisting) menimpa pekerja, Tertusuk paku
2. Penulangan Terjatuh dari ketinggian
3. Pengecoran Pekerja jatuh saat mendirikan cetakan beton,
Robohnya cetakan beton
4. Instalasi plumbing Pekerja terjatuh dari ketinggian, Pekerja tertimpa
(pipa) peralatan dari ketinggian
5. Pekerjaan Kejatuhan material, Pekerja jatuh dari ketinggian
pengecatan
6. Pemasangan Pekerja jatuh dari ketinggian, Kerangka jatuh dan
kerangka baja menimpa pekerja/fasilitas.
tulangan
7. Pemasangan atap Kejatuhan material, Pekerja/fasilitas terjatuh dari
ketinggian
8. Bongkar pasang Scaffolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas,
scaffolding Pekerja jatuh dari ketinggian

Dari identifikasi resiko diatas ahli K3 memberikan pedoman pengendalian risiko


yang lebih spesifik untuk bahaya K3 dengan pendekatan sebagai berikut :
1) Eliminasi. Merupakan langkah pengendalian yang paling baik untuk dapat
mengendalikan paparan (frekuensi). Resiko dapat dihindarkan dengan
menghilangkan sumbernya. Jika sumber bahaya dihilangkan maka resiko yang
akan timbul dapat dihindarkan.
2) Substitusi. Yaitu mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain
sehingga kemungkinan kecelakaan dapat ditekan.
3) Pengendalian teknis dapat merubah jalur transmisi bahaya atau mengisolasi
bahaya. Pengendalian teknis antara lain : menjaga jarak yang aman,
penggunaan sistem pengaman dan pelindung, dan proses tertutup
4) Administratif. Prinsip dari pengendalian ini adalah untuk mengurangi kontak
antara penerima dengan sumber bahaya. Pengendalian administratif
diantaranya : pengaturan waktu kerja, prosedur kerja aman (SOP), pemilihan /
seleksi pekerja.
5) Diri (APD). APD merupakan alat perlindungan bagi pekerja yang bertujuan
untuk mencegah atau meminimalisir dampak/akibat yang terjadi apabila
kecelakaan kerja terjadi

Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi :


1) Pekerjaan Persiapan meliputi persiapan dan pembersihan lahan,
pembangunan fasilitas-fasilitas proyek, mobilisasi alat dan pekerja;
2) Pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal serta infrastruktur
sarana prasarana gedung meliputi Semua tahapan pekerjaan gedung
mempunyai metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan desain dari
konsultan perencana;
3) Mengkoordinasikan & mereview perkiraan biaya per paket pekerjaan sesuai
dengan perkembangan design;
4) Memberikan rekomendasi dalam aspek biaya, mutu dan waktu mengenai
pembelian dan substitusi material;
5) Membantu pengurusan dan penyelesaian ijin-ijin yang diperlukan untuk
pembangunan Proyek;
6) Mengkoordinir, mengarahkan serta mengontrol pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dalam aspek biaya, waktu dan mutu;
7) Mengadakan rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting) dengan
Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pejabat Pembuat
|5
Komitmen;
8) Menyusun semua prosedur-prosedur yang diperlukan, antara lain prosedur
lapangan, prosedur pengajuan shop drawing dan contoh material, prosedur
change order (perintah perubahan pekerjaan) dan lain-lain;
9) Mengkoordinir pekerjaan fasilitas penunjang sementara (prasarana kerja),
misalnya: air kerja, listrik dan daya sementara, kantor lapangan, gudang
sementara, jalan darurat dan lain-lain;
10) Melaksanakan proses ijin-ijin yang diperlukan selama pelaksanaan;
11) Membuat gambar detail pelaksanaan (shop drawing) dan contoh- contoh
material yang diajukan oleh Kontraktor sesuai dokumen kontrak dan
mengkoordinasikan dengan composite/coordination drawing;
12) Mengadakan rapat koordinasi proyek, baik yang rutin (mingguan) maupun
yang khusus;
13) Mengkoordinasikan dan merekomendasi hasil evaluasi perintah perubahan
pekerjaan (change order) serta melaporkan kepada Pemberi Tugas mengenai
aspek biaya dan waktu;
14) Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan laporan Penyerapan setiap bulan;
15) Mengkoordinasikan dan merekomendasi perhitungan biaya dan memproses
pekerjaan tambah/kurang untuk Kontraktor dan PPK akibat perubahan
pekerjaan;
16) Mengkoordinasikan dan merekomendasi atas semua revisi rincian biaya
proyek secara periodik;
17) Mengajukan dan mengkoordinasikan dokumen pembayaran;
18) Membuat dokumentasi pembangunan Proyek;
19) Melaksanakan pemeriksaan akhir bersama-sama Konsultan Manajemen
Konstruksi sebelum penyerahan pertama pekerjaan kepada PPK untuk
membuat daftar perbaikan pekerjaan (defect list);
20) Memeriksa dan memproses Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
kepada PPK.

Pada Tahap Pemeliharaan dan Pengoperasian Awal:


1) Mengkoordinir, mengarahkan serta mengontrol perbaikan pekerjaan sesuai
defect list;
2) Mengkoordinir agar kegiatan pelaksanaan dan operasional proyek secara
bertahap dapat berjalan dengan baik;
3) Mengkoordinasikan, mengarahkan, memeriksa dan menyerahkan kepada PPK
semua manual (pedoman pemakaian dan pemeliharaan bangunan serta
peralatan) yang disiapkan dan dibuat;
4) Memproses garansi / jaminan / sertifikat peralatan dan training operator;
5) Menyiapkan dan memeriksa Berita Acara penyerahan kedua (terakhir)
pekerjaan kepada PPK.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan hal lain yang menyangkut
Penyelesaian pelaksanaan pekerjaaan Pengadaaan Pekerjaan Konstruksi pusat layanan karir BLU
Pekerjaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender
terhitung setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja/Kontrak dan
diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

17. Personel Kualifikasi


Posisi Tingkat Jurusan Keahlian Pengala Status Juml
Pendidi man Tenaga ah
kan (tahun) Ahli Oran
|6
g
Bula
n
Tenaga Ahli:

1. Pelaksana SMK - SKT TS 2 Tetap 1


051

2. Ahli K3 S1 Teknik SKA Ahli 0 Tetap/Ti 1


Konstruksi Sipil/ Muda K3 dak
/ Ahli Kesehata Konstruk Tetap
Keselamata n si
n Masyarak
Konstruksi at
Petugas
Keselamata
n
Konstruksi

18. Jadwal Tahapan Penjadwalan meliputi:


Pelaksanaan 1. Persiapan;
Pekerjaan 2. Pengambilan data-data;
3. Pembuatan Metode Kerja;
4. Presentasi;
5. Penyusunan Jadwal Kerja.

Laporan
19. Laporan -
Pendahuluan

20. Laporan Antara/ Laporan bulanan memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
Bulanan 1. Hasil masukan pengguna jasa
2. Perubahan setelah ada masukan
3. dll.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setiap akhir bulannya
sebanyak 2 (dua) buku laporan.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:


Laporan Akhir pelaksanaan pekerjaan konstruksi, pedoman pemakaian dan
pemeliharaan bangunan serta peralatan.

|7
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja setelah
Pekerjaan Selesai sebanyak 2 (dua) buku laporan dalam bentuk fisik dan digital
(Flasdisk, DVD dll).

Hal-Hal Lain
22. Produksi dalam Semua kegiatan pekerjaan konstruksi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia Pekerjaan Konstruksi Pembangunan pusat
Kerja Sama layanan karir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi: terhadap
standar teknis yang berlaku dan peran serta tanggung jawab masing-masing
penyedia sebagaimana diatur dalam Model Dokumen Pemilihan (MDP), Perpres
Pengadaan Barang/Jasa yang terkait, Permen PUPR dan aturan lainnya

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut (sebagaimana
Pengumpulan menjadi tugas dan tanggung jawab Pekerjaan Konstruksi):
Data Lapangan 1. Pekerjaan Persiapan dalam bidang konstruksi
2. Pekerjaan Pelaksanaan konstruksi
3. Laporan

25. Alih Jika diperlukan, Penyedia Pekerjaan Konstruksi Pembangunan pusat layanan karir
Pengetahuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK
berikut:
- Pengguna Gedung
- Tim Teknis
- Pokja-pokja yang terkait dalam kegiatan pusat layanan alumni UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

26. Kualifikasi a. Peserta yang akan mengikuti paket kegiatan ini memiliki kualifikasi badan
Penyedia usaha untuk menjalankan kegiatan/usaha jasa konstruksi (IUJK) dan sertifikat
badan usaha (SBU) yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) dengan Klasifikasi Kecil dengan ketentuan harus memiliki
sub bidang dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Perkantoran (BG002) sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 6
Tahun 2021, atau
2. Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004) sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 19 Tahun 2014.

b. Persyaratan lainnya yang dibutuhkan dari peserta adalah:


1. Surat Izin Lokasi.
2. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
3. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang
benar, tetap dan jelas, baik milik sendiri atau sewa.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan status valid konfirmasi Wajib
Pajak.
5. Laporan Pajak SPT Tahunan 2021.
6. Menyampaikan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).

|8
7. Peserta memiliki paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta
termasuk pengalaman subkontrak.

|9

Anda mungkin juga menyukai