POLITEKNIK BALIKPAPAN
PENDAHULUAN
A. Sejarah
1
Untuk menjamin mutu pendidikan di Politeknik Balikpapan maka sejak awal berdirinya
telah dirintis kerja sama dengan beberapa instansi antara lain Universitas Brawijaya
Malang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Central
Queensland Institute of TAFE Australia (CQIT) dan dunia industri . Pada tahun 2010
dalam usia yang relatif muda, keempat Program Studi Politeknik Balikpapan telah
mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
(2) Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi
vokasi melalui pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat yang mampu membekali lulusan dengan keahlian
professional berstandar nasional dan diakui ditingkat internasional.
2. Mengembangkan sistem manejemen penjamin mutu dalam
penyelenggaraan pendidikan.
3. Membentuk suasana akademi yang menumbuhkan sikap dan
komitmen kepemimpinan kewirausahaan, pengembangan diri terus
menerus, serta tanggap terhadap perubahan.
BAB 1
KETENTUAN UMUM
3
Pasal 1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup
a. Pendidikan
b. Penelitian
(3) Program Studi (Prodi) adalah unsur pelaksana akademik yang memiliki
rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan atas dasar suatu
kurikulum agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai dengan sasaran kurikulum;
4
Pembantu Direktur I : Bidang Akademik
(6) Kurikulum adalah suatu kesatuan susunan mata kuliah untuk jenjang
diploma III dalam program pendidikan yang disusun secara terintegrasi untuk
mencapai kompetensi yang diinginkan pada masing – masing Prodi, dengan
memperhatikan kebutuhan mahasiswa, masyarakat dan industri terkait,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan fasilitas,
sumber daya dan kemampuan Poltekba;
(7) Daftar Ulang adalah prosedur akademik dan administrasi yang harus
dilakukan mahasiswa pada awal semester sebagai syarat keabsahan sebagai
mahasiswa Poltekba;
(8) Sanksi Akademik adalah segala sanksi bagi mahasiswa yang timbul
akibat tidak dipenuhinya persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan
akademik yang berlaku, yang dapat berupa peringatan akademik sampai dengan
pemberhentian studi;
(10) Kerja Kompensasi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk
menggantikan kekurangan kehadiran dan/atau merusak fasilitas pendidikan
Poltekba sesuai aturan yang berlaku;
(12) Senat adalah lembaga perumus dan pemantau garis besar kebijaksanaan
umum di dalam Poltekba seperti yang dimaksud di dalam PP No. 60/1999. Senat
5
terdiri dari wakil unsur lembaga dan kelompok dosen, dipimpin oleh seorang
Ketua Senat dengan dibantu oleh seorang Sekretaris Senat;
(13) Kelompok Dosen adalah kelompok tenaga pengajar di Poltekba yang terdiri
dari Dosen berdasarkan Prodi dan Kelompok Bidang Keahlian (KBK);
(14) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) adalah unit yang
mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang
dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa Poltekba serta kerjasama dengan pihak
luar Poltekba;
(16) Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) adalah bagian yang
mengelola kegiatan administrasi umum, keuangan, ketatalaksanaan dan
kerumahtanggaan;
(17) Bagian Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) adalah bagian yang mengelola
administrasi dan kegiatan kemahasiswaan serta alumni;
(18) Unit Bimbingan dan Konseling (BK) adalah pelaksana teknis yang memberikan
layanan bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan pribadi, sosial,
dan ketrampilan belajar (learning skill) demi karir masa depannya;
(20) Unit Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) adalah pelaksana teknis mempunyai
tugas memberikan layanan data dan informasi untuk keperluan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6
(23) Unit Produksi adalah Pelaksana Teknis yang menyediakan jasa dan produksi
baik untuk internal maupun eksternal Poltekba;
(25) Perwalian Akademik adalah kegiatan tatap muka antara dosen wali dengan
mahasiswa dalam mengatur strategi pembelajaran, konsultasi akademik, dan
pemantauan hasil studi;
(26) Tugas Akhir (TA) adalah kegiatan yang menuntut mahasiswa menerapkan ilmu
secara komprehensif dan melengkapinya dengan membuat laporan ilmiah;
(27) Transkrip akademik adalah rekaman lengkap jumlah kredit dan nilai terakhir
seluruh mata kuliah yang diperoleh seorang mahasiswa selama kuliah di Poltekba
dengan jumlah beban sks yang disyaratkan;
BAB 2
KEWAJIBAN
Pasal 2.1 Kewajiban Poltekba
7
Poltekba berkewajiban untuk:
(3) Memberikan Ijazah Diploma bagi mahasiswa yang sudah memenuhi syarat/lulus;
(4) Menampung, membahas, dan menerima saran, pendapat, dan usulan sivitas
akademika yang bersifat membangun;
(6) Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang religius,
bermoral, berbudaya dan berkepribadian Indonesia.
(2) Mahasiswa harus berlaku sopan santun dan menjaga ketertiban, kebersihan
dan keamanan serta mematuhi norma dan ketentuan yang berlaku selama berada
di dalam dan di luar lingkungan kampus;
(3) Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
secara bebas dan bertanggungjawab berdasarkan martabat keilmuan, fasilitas
yang tersedia serta norma –norma dan peraturan yang berlaku;
(4) Menyumbangkan karya ilmiah dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
8
AKADEMIK
BAB 3
SISTEM PENDIDIKAN
(1) Sistem Pendidikan Diploma III Poltekba yang dilaksanakan adalah gabungan dari
pelajaran teori dan praktik dengan menerapkan Pendidikan Berbasis Kompetensi
(Competency Based Education), yang bertujuan agar dapat dicapai tingkat
kompetensi mahasiswa dan lulusan sesuai dengan kebutuhan industri;
(3) Beban Studi Program Diploma III ditentukan dalam kurikulum yang berlaku, mem-
punyai beban studi minimal 110 sks dan maksimal 120 sks yang dijadwalkan untuk
6 semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 semester dan
selama-lamanya 10 semester setelah pendidikan menengah;
(4) Poltekba dapat menyelenggarakan Program Pelatihan maksimal dua tahun, non
gelar dan bersertifikasi untuk kompetensi tertentu. Pelaksanaan Program Pelatihan
ini diatur dalam Pedoman Program Pelatihan.
(1) Waktu studi dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh sekurang-
kurangnya 6 (enam) semester, selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk
cuti akademik dan masa skorsing bagi mahasiswa yang bermasalah;
9
(2) Pelaksanaan perpanjangan waktu studi ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur.
(1) Setiap mata kuliah yang berada dalam kurikulum mempunyai silabus dan beban
SKS (Satuan Kredit Semester) tertentu untuk dapat dilaksanakan dengan Sistem
Paket Semester;
(2) Beban kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa setiap semester ditentukan
dalam bentuk Sistem Paket Semester. Sistem Paket Semester berisi seluruh mata
kuliah yang telah ditentukan dalam kurikulum yang wajib ditempuh oleh
mahasiswa secara utuh pada setiap semester yang berjalan sesuai dengan prodi.
(1) SKS (Satuan Kredit Semester) merupakan tolok ukur beban akademik mahasiswa.
Jika tidak ada ketentuan lain dalam kurikulum, maka satu beban sks tercantum
dalam ayat (2), (3), dan (4) pasal ini;
(2) Satu sks beban akademik setara dengan upaya mahasiswa sebanyak 3(tiga)
sampai 5 (lima) jam seminggu selama satu semester ;
(3) Satu sks beban akademik dalam bentuk teori, praktik, praktikum setara dengan
kerja akademik mahasiswa sebesar 1-2 jam seminggu selama satu semester
dengan 1 (satu) sampai 2 (dua) jam kegiatan mandiri;
(4) Beban sks On Job Training (OJT) dilakukan mahasiswa selama satu semester;
(5) Satu sks beban akademik Tugas Akhir (TA) dilakukan mahasiswa selama satu
semester, dengan 1 (satu) sampai 2 (dua) jam kegiatan mandiri;
(6) Ketentuan pelaksanaan kuliah yang dilengkapi dengan praktikum, diatur oleh
prodi masing-masing.
10
Pasal 3.5 Kalender Akademik
(1) Mahasiswa Poltekba wajib memahami dan mematuhi jadwal dalam Kalender
Akademik yang disahkan oleh Direktur;
(2) Pelaksanaan semua kegiatan akademik oleh sivitas akademika, baik yang bersifat
kurikuler maupun ekstrakurikuler harus mengacu pada Kalender Akademik.
BAB 4
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
(1) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan melalui suatu sistem seleksi ujian
masuk yang ditentukan oleh Poltekba;
(2) Jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahun akademik disesuaikan dengan
daya tampung masing-masing program studi;
(4) Ayat (1), (2) dan (3) diatur dalam Pedoman Penerimaan Mahasiswa Baru yang
berlaku.
11
(2) Mahasiswa drop out Poltekba tidak diperkenankan lagi untuk melanjutkan
pendidikan di Poltekba;
(3) Melakukan kecurangan pada saat pelaksanaan seleksi ujian masuk;
(4) Tidak memenuhi persyaratan akademik, persyaratan administrasi dan kegiatan
Program Pembinaan Mahasiswa Baru sebagai mahasiswa baru tanpa keterangan
yang jelas.
(1) Setiap mahasiswa dinyatakan sah sebagai mahasiswa Poltekba apabila telah
menyelesaikan daftar ulang;
(2) Tata cara pengesahan sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) ditetapkan oleh
Direktur;
(3) Bagi mahasiswa yang tidak melengkapi persyaratan pada ayat (1) dan atau ayat
(2), tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik dan non akademik.
(1) Setiap mahasiswa baru diwajibkan lulus mengikuti kegiatan Probinmaba yang
dilaksanakan di tingkat Poltekba pada awal tahun pertama perkuliahan, bagi yang
12
tidak lulus wajib mengikuti pada tahun berikutnya berdasarkan izin tertulis
Direktur;
(3) Tata cara Probinmaba diatur dalam “Pedoman Probinmaba” yang berlaku.
BAB 5
BIAYA PENDIDIKAN DAN PENDAFTARAN ULANG
(2)Biaya-biaya lain yang belum tercantum pada butir a sampai dengan d dalam ayat 1
pasal ini dan biaya-biaya lain, akan diatur dengan Surat Keputusan Direktur.
(1)Pada waktu yang ditentukan dalam Kalender Akademik, semua mahasiswa baru
dan lama wajib melakukan Daftar Ulang sesuai dengan prosedur yang berlaku;
(3) Mahasiswa yang tidak dapat melakukan Daftar Ulang pada jadwal yang telah
ditetapkan karena sesuatu hal, harus mewakilkan kepada orang lain dengan Surat
Kuasa yang disertai kelengkapan administratif yang telah ditetapkan;
(4)Ketentuan lain terkait Daftar Ulang akan diatur dengan Surat Keputusan Direktur.
(2)Keterlambatan pada poin 1 (satu) diatas, maksimal tidak lebih dari 1 (satu) bulan,
dan apabila lebih dari 1 bulan serta tanpa pemberitahuan ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direktur.
14
yang diketahui orang tua/wali kepada Direktur, dengan lama penundaan maksimal
3 (tiga) bulan;
(2)Mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran pada waktu yang ditetapkan, maka
yang bersangkutan dicabut statusnya sebagai mahasiswa Poltekba.
Mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang, maka yang bersangkutan dicabut
statusnya sebagai mahasiswa Poltekba.
BAB 6
KEGIATAN AKADEMIK
(1) Semua mahasiswa Poltekba yang memenuhi syarat akademik dan syarat
administratif serta berstatus terdaftar sebagai mahasiswa, berhak mendapatkan
pelayanan akademik secara penuh dari Poltekba sesuai dengan norma, aturan dan
ketentuan yang berlaku;
(2) Tatap muka perkuliahan di Poltekba baik teori maupun praktik harus dihadiri 100%
oleh mahasiswa. Pengajar dapat menambah waktu tatap muka jika diperlukan;
(3) Ketidakhadiran pada tatap muka perkuliahan harus diganti dalam bentuk kerja
kompensasi. Waktu, bentuk, dan tata cara pelaksanaan diatur masing-masing
15
Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya;
(4) Mahasiswa diizinkan tidak hadir dengan alasan sakit, mendapatkan kecelakaan
atau disebabkan keperluan penting sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ketidakhadiran yang diizinkan tetap harus melaksanakan Kerja Kompensasi,
walaupun dapat diajukan permohonan pengurangan Kerja Kompensasi dari
mahasiswa yang bersangkutan dan diketahui oleh orang tua/walinya, kepada Ka.
Prodi untuk diputuskan bersama-sama dengan Pembantu Direktur I. Persyaratan
izin untuk tidak hadir :
a. Izin untuk tidak hadir selama sehari atau kurang harus didapat dari
Dosen Wali atau yang ditunjuk untuk menanganinya.
b. Bila mahasiswa tidak akan hadir lebih dari satu hari, mahasiswa harus
meminta izin kepada Ka. Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya secara
tertulis, sekurang-kurangnya 24 jam sebelumnya. Permohonan izin dibubuhi
tanda tangan persetujuan terlebih dahulu dari Dosen Wali atau yang ditunjuk
untuk menanganinya;
c. Bila mahasiswa tidak hadir karena hal-hal yang tidak terduga/mendadak
(keperluan penting), maka dalam waktu 3 (tiga) hari, Ka. Prodi atau yang
ditunjuk untuk menanganinya harus sudah menerima pemberitahuan tertulis.
Pada saat hadir kembali, mahasiswa tersebut diharuskan membawa surat dari
orang tua atau walinya yang menyatakan alasan ketidak hadirannya tersebut;
d. Bila mahasiswa tidak dapat hadir karena alasan sakit atau kecelakaan,
surat keterangan dokter selambat-lambatnya harus diterima 3 (tiga) hari sejak
ketidakhadirannya. Poltekba dapat menunjuk dokter untuk memberikan
ketepatan penilaian akan ketidakhadiran karena sakit atau kecelakaan tersebut.
(5) Ka. Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya berhak menentukan apakah izin
tidak hadir diterima atau tidak;
(6) Keberhasilan menempuh suatu mata kuliah harus ditentukan atas dasar sekurang-
kurangnya mengikuti dua kali evaluasi yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS). Jenis dan cara evaluasi disesuaikan dengan sifat
mata kuliah;
(8) Dalam proses perkuliahan dan ujian dosen dapat memberikan ketentuan lain yang
tidak bertentangan dengan peraturan, kaidah dan kode etik dosen yang berlaku
serta dapat dipertanggungjawabkan.
(1)Perwalian Akademik secara tatap muka wajib dilakukan minimal satu kali per
semester;
(2) Dosen Wali adalah staf pengajar Poltekba yang ditunjuk oleh Ka. Prodi dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur, berkewajiban untuk :
a. Memberikan bimbingan akademik kepada mahasiswa selama masa
studinya;
b. Menumbuhkan kreativitas dan kebiasaan cara belajar yang efektif;
c. Membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
mengganggu kegiatan akademik.
(2) Tata cara pelaksanaan OJT dan sistem penilaiannya diatur dalam Ketentuan Prodi
yang berlaku.
17
Pasal 6.4 Tugas Akhir
(1) Penilaian keberhasilan studi Diploma Poltekba antara lain berdasarkan pembuatan
TA;
(2) TA dilakukan pada semester 6 (enam) yang pelaksanaannya diatur oleh Prodi;
(4) Tata cara pelaksanaan TA diatur dalam “Pedoman TA” yang berlaku.
(2)Kerja Kompensasi tidak dapat diganti dengan uang atau barang. Kerja Kompensasi
dilakukan dalam bentuk pekerjaan teknis, administrasi atau pemeliharaan
18
lingkungan Prodi. Mahasiswa yang tidak melaksanakan Kerja Kompensasi akan
dikenakan sanksi berupa tidak dapat melaksanakan Daftar Ulang (penangguhan
Yudisium bagi mahasiswa semester 6);
(3)Ketidakhadiran yang tidak diizinkan akan diberikan peringatan lisan atau tertulis
dengan kompensasi. Waktu ketidakhadiran akan dijumlahkan dalam semester
berjalan. Peringatan tertulis akan dikirimkan kepada mahasiswa dan orang
tua/walinya dengan ketentuan sebagai berikut :
Ketidakhadiran Tatap
Surat Peringatan (SP)
Muka Perkuliahan
48 jam Surat Peringatan I
96 jam Surat Peringatan II
148 jam Surat Peringatan III
Mahasiswa dikeluarkan
> 192 jam
dari Poltekba
(4)Bila jumlah ketidakhadiran yang diizinkan melebihi 24 (dua puluh empat) hari
perkuliahan dalam satu semester, maksimal mahasiswa akan dinyatakan lulus
bersyarat;
(5) Penggantian peralatan atau bahan yang hilang besarannya ditetapkan oleh Ka.
Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya.
a. Penggantian dilakukan berdasarkan laporan kehilangan dari
pengajar/instruktur yang bersangkutan;
b. Besarnya nilai penggantian akan dipertimbangkan sesuai dengan
kronologis kejadian dan besarnya nilai barang/alat tersebut yang hilang.
(1) Mahasiswa dengan alasan yang kuat, yang ditunjukkan dengan bukti – bukti
19
tertulis, dapat mengajukan cuti akademik sebanyak 1 kali selama masa studi
dengan lama masa cuti akademik 2 semester;
BAB 7
20
Pasal 7.1 Penilaian Hasil Belajar
(1)Penilaian prestasi akademik mahasiswa untuk suatu mata kuliah dilakukan untuk
setiap mahasiswa yang terdaftar secara sah di BAAK;
(3) Atas dasar data evaluasi keseluruhan tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini,
maka dosen mata kuliah harus menentukan nilai akhir keberhasilan mahasiswa
dalam bentuk huruf dan angka sebagai berikut :
66 - 80 B 3 Baik
51 - 65 C 2 Cukup
41 - 50 D 1 Kurang
0 - 40 E 0 Gagal
(4)Hasil penilaian akhir diberikan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah pada
formulir Daftar Nilai Akhir Semester (DNAS) yang dikeluarkan oleh BAAK dan tidak
ada penambahan nama mahasiswa selain dari yang sudah tercantum.
21
(1)Derajat keberhasilan dalam satu semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP);
IP = ∑ ( sks x Bobot )
∑ sks
IPK dihitung kumulatif dari awal semester sampai semester yang berjalan
∑ sks
22
(4) Mahasiswa yang lulus bersyarat pada tiap semester, diwajibkan memperbaiki
mata kuliah yang menyebabkan lulus bersyarat (persyaratan lulus mínimum pada
pasal 7.3 ayat 2), pada masa perbaikan di akhir semester tersebut menyesuaikan
dengan kalender akademik;
(5) Setiap akhir semester mahasiswa berhak mendapatkan Kartu Hasil Studi
(KHS);
(6) Mahasiswa akan dikeluarkan dari Poltekba dengan alasan akademik bila
terdapat minimal satu dari keadaan-keadaan berikut ini:
a. Dua semester berturut-turut lulus bersyarat sampai dengan semester IV;
b. 1,70 ≤ IP < 2,00 dan jumlah sks nilai D > 7 sks;
c. Nilai IP < 1,70.
(1) Setiap lulusan ditetapkan melalui yudisium kelulusan yang didasarkan pada
suatu penilaian akhir yang mencerminkan kinerja akademik yang bersangkutan
selama belajar di Poltekba dan lulus kegiatan Probinmaba;
(2) Yudisium kelulusan diberikan dalam 3 (tiga) jenjang, yaitu jenjang tertinggi
dengan predikat lulus Dengan Pujian, jenjang menengah dengan predikat lulus
Sangat Memuaskan, dan jenjang dibawahnya dengan predikat lulus Memuaskan;
(termasuk masa cuti) 3,51 s.d 4,00 2,76 s.d 3,50 2,00 s.d 2,75
6 smt Sangat
Dengan Pujian Memuaskan
Memuaskan
23
Pasal 7.5 Transkrip Akademik, dan Ijazah
Transkrip akademik dan Ijazah diberikan kepada mahasiswa yang telah memenuhi
segala ketentuan persyaratan administrasi akademik untuk menyelesaikan
pendidikan di Poltekba.
BAB 8
KECURANGAN AKADEMIK DAN SANKSINYA
(1) Pelaku perbuatan tersebut pada Pasal 8.1 dapat dikenakan sanksi berdasarkan
tingkat pelanggaran yang telah dilakukan, yakni berupa :
a. Peringatan lisan atau tertulis
b. Skorsing atau tidak diperkenankan untuk mendapatkan pelayanan akademik
selama kurun waktu tertentu.
c. Status kemahasiswaannya dicabut secara permanen.
(2) Pelaksanaan sanksi akademik tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak akan
mengubah batas waktu studi yang telah ditetapkan;
(3) Semua hal yang diperoleh dengan melakukan kecurangan akademik tidak sah;
Pasal
No Pasal Pelanggaran Sangsi Pelanggaran
Sangsi
1 8.1.a Melakukan kecurangan Peringatan lisan atau
1) 8.2.1.a
waktu ujian tertulis
2) 8.2.1.b Skorsing tidak
diperkenankan untuk
mendapatkan
pelayanan akademik
25
Status
Kemahasiswaan
3) 8.2.1.c
dicabut secara
permanen
Status
Mengganti/mengubah/ Kemahasiswaan
2 8.1.b 8.2.1.c
memalsukan nilai dicabut secara
permanen
Skorsing tidak
diperkenankan untuk
1) 8.2.1.b
Menyediakan sarana mendapatkan
3 8.1.c prasarana untuk pelayanan akademik
kecurangan akademik Status
Kemahasiswaan
2) 8.2.1.c
dicabut secara
permanen
Peringatan lisan /
1) 8.2.1.a
tertulis
Menggunakan karya/kata- Skorsing tidak
kata orang lain tanpa diperkenankan untuk
4 8.1.d 2) 8.2.1.b
menyebutkan acuan yang mendapatkan
dipakainya pelayanan akademik
Status
Kemahasiswaan
3) 8.2.1.c
dicabut secara
permanen
5 8.1.e Mencoba mempengaruhi Skorsing tidak
orang lain untuk diperkenankan untuk
1) 8.2.1.b
memperoleh kemudahan mendapatkan
dalam menyelesaikan ujian pelayanan akademik
2) 8.2.1.c Status
Kemahasiswaan
dicabut secara
26
permanen
Menggantikan Status
kedudukan/melakukan Kemahasiswaan
6 8.1.f 8.2.1.c
kegiatan untuk orang lain dicabut secara
dalam kegiatan akademik permanen
Status
Menyuruh orang lain untuk
Kemahasiswaan
7 8.1.g melakukan tugas-tugas 8.2.1.c
dicabut secara
akademik.
permanen
(5) Sanksi akademik diberikan oleh Direktur Poltekba setelah mendapat rekomendasi
dari Prodi terkait, atau yang ditunjuk untuk menanganinya.
BAB 9
LAIN-LAIN
Pasal 9.1
(1) KTM merupakan kartu identitas sebagai mahasiswa Poltekba yang dikeluarkan
BAAK yang berlaku selama mahasiswa yang bersangkutan masih menjadi
mahasiswa;
(2) Jika KTM hilang, mahasiswa Poltekba wajib memiliki Surat Keterangan KTM
hilang yang dikeluarkan oleh BAAK;
(3) Mahasiswa yang tidak memiliki KTM, tidak mendapatkan pelayanan akademik;
Prosedur pembuatan Surat Keterangan sebagai pengganti ijazah yang hilang adalah
sebagai berikut :
1. Lulusan Poltekba yang kehilangan ijazah melapor kepada Kepolisian untuk
mendapatkan surat keterangan kehilangan ijazah;
2. Lulusan tersebut dapat mengajukan permohonan kepada Direktur Poltekba
dengan tembusan kepada Ka. Prodi yang bersangkutan untuk memperoleh Surat
Keterangan Pengganti Ijazah yang hilang dengan melampirkan fotokopi surat
keterangan kehilangan ijazah dari Kepolisian;
3. Pembantu Direktur I, atas nama Direktur Poltekba akan menerbitkan Surat
Keputusan yang berisi pernyataan bahwa lulusan tersebut benar – benar lulusan
Poltekba berdasarkan data dari BAAK.
28
(1) Kampus Poltekba berikut sarananya pada dasarnya dapat digunakan untuk
melaksanakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
oleh seluruh sivitas akademika Poltekba;
(3)Bagi mahasiswa yang sudah tidak diperkenankan untuk melanjutkan studi atau
mahasiswa yang tidak diperkenankan untuk mengikuti berbagai kegiatan akademik
di Poltekba karena melanggar peraturan Poltekba, berlaku ketentuan sebagai
berikut :
a. Mereka tidak dibenarkan untuk dilayani dalam seluruh kegiatan akademika
termasuk kegiatan kurikuler ataupun nonkurikuler;
b. Keberadaan mereka di dalam kampus Poltekba, dikenakan peraturan yang
berlaku bagi non sivitas akademika Poltekba khususnya, dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku di Indonesia pada umumnya.
BAB 10
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
29
b. Tingkat Prodi dibuat oleh Ka. Prodi dan harus dikoordinasikan dengan
Pembantu Direktur III.
(3) Kegiatan kemahasiswaan dapat diizinkan apabila sesuai dengan pedoman sebagai
berikut :
a. Tidak mengganggu kegiatan resmi Poltekba;
b. Tidak merusak citra Poltekba;
c. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan
pengembangan mahasiswa sesuai dengan visi dan misi Poltekba;
d. Mendapat izin penggunaan fasilitas sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku;
e. Mengikuti peraturan tata tertib Poltekba;
f. Tidak bertentangan dengan pedoman kegiatan kemahasiswaan.
(4) Kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan pihak luar Poltekba harus mendapat izin
tertulis dari Pembantu Direktur III;
(5) Kegiatan di luar kampus yang mengatasnamakan Poltekba harus mendapat izin
tertulis dari pimpinan Politeknik melalui Pembantu Direktur III;
(6) Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus harus mengikuti norma, aturan dan adat
yang berlaku di lingkungan setempat.
30
yang mengacu pada Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba.
(7) Proposal kegiatan menggunakan format dan prosedur yang berlaku sesuai dengan
Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba;
(8) Pembiayaan untuk keperluan dan kegiatan organisasi dapat diperoleh dari sumber
31
– sumber keuangan sebagai berikut :
a. Iuran Anggota;
b. Bantuan yang tidak mengikat;
c. Dana Kemahasiswaan;
d. Usaha organisasi yang dilakukan secara sah dan legal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
e. Sponsor yang mendukung dan mendanai kegiatan harus sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
i. Saling menguntungkan;
ii. Bukan berasal dan untuk kepentingan partai politik;
iii. Bukan produk minuman keras;
iv. Bukan produk rokok;
v. Bukan produk yang berkonotasi pornografi dan pornoaksi;
vi. Bukan produk ilegal;
vii. Produk yang belum tercantum dalam ketentuan diatas, akan
diatur kemudian.
(9) Pendirian organisasi diusulkan oleh kelompok mahasiswa Poltekba yang memiliki
minat dan ketertarikan di bidang yang sama, dengan mengikuti tata cara sebagai
berikut :
a. Organisasi Kemahasiswaan Poltekba memiliki anggota sekurang –
kurangnya 20 orang yang dinyatakan dengan surat pernyataan seluruh
anggota;
b. Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran organisasi kemahasiswaan
sesuai dengan Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba;
c. Memiliki peraturan dan tata tertib.
(10) Pembantu Direktur III dapat mencabut hak organisasi kemahasiswaan apabila
terbukti :
a. Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan, ketertiban, dan
kelancaran pelaksanaan proses pendidikan serta hal – hal lain yang
merugikan Poltekba.
b. Melanggar ketentuan dan peraturan Poltekba.
c. Bagi organisasi UKM yang tidak aktif melaksanakan kegiatan organisasi
32
selama 1 (satu) semester.
(1) Fasilitas Poltekba, baik yang berupa sarana maupun prasarana, dapat
dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan;
(2) Setiap penggunaan fasilitas Poltekba harus seizin Pembantu Direktur III;
BAB 11
LAYANAN MAHASISWA
(1) Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dapat bersifat mengikat dan tidak
mengikat.
33
(4) Penerima beasiswa berkewajiban :
a. Menunjukkan perilaku yang baik dan mentaati tata tertib yang
berlaku di Poltekba;
b. Belajar dan berusaha meningkatkan prestasi;
c. Menyampaikan laporan kemajuan studi pada akhir semester
kepada pemberi beasiswa melalui Pembantu Direktur III.
(6) Jika penerima beasiswa diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku di Poltekba maka untuk sementara beasiswa dapat dihentikan selama yang
bersangkutan menjalani proses pemeriksaan. Jika yang bersangkutan ternyata
terbukti tidak bersalah maka beasiswanya dapat diaktifkan kembali. Beasiswa yang
tertunda selama proses pemeriksaan dapat dibayarkan.
(1) Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan konsultasi resmi yang berorientasi pada
kesejahteraan mahasiswa, yang dilaksanakan oleh Unit Bimbingan dan Konseling di
bawah koordinasi Pembantu Direktur III;
34
(2) Tujuan bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan
kampus;
b. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan pribadinya agar menjadi
pribadi yang dewasa, mantap dan bertanggung jawab.
(3) Poltekba berkewajiban menjalin kerja sama dengan masyarakat, pemerintah kota
dan industri untuk membuka dan memperbesar peluang kesempatan :
a. Kerja bagi lulusan Poltekba;
b. Kerja magang;
c. Berlatih kewirausahaan;
d. Kerja yang berkaitan dengan kegiatan akademik;
e. Kunjungan industri.
BAB 12 PELANGGARAN
Jika mahasiswa melakukan pelanggaran dan tindakan yang merendahkan harkat dan
35
martabat Poltekba, Poltekba dapat memberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Poltekba dapat memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku jika
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan tersebut di lingkungan Poltekba terbukti
melakukan tindakan terlarang.
Poltekba dapat memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku jika
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan tersebut di lingkungan Poltekba terbukti
melakukan tindakan terlarang berat antara lain :
a. Melakukan pemalsuan;
b. Melakukan pelanggaran dengan melakukan pemaksaan, mengancam dan
mengintimidasi;
c. Mengganggu secara langsung jalannya kegiatan resmi Poltekba dengan cara
kekerasan maupun dengan cara yang lain;
d. Menghasut atau mengadu domba;
e. Berkelahi;
f. Melakukan pencurian;
g. Merusak Fasilitas sarana dan prasarana;
h. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di Poltekba secara
sistematis atau sengaja;
i. Melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia yang diancam dengan hukuman pidana penjara;
j. Melakukan penganiayaan termasuk pemukulan;
k. Menghilangkan nyawa manusia.
36
Pasal 12.2.2 Tindakan Terlarang Ringan
Poltekba dapat memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku jika
mahasiswa tersebut di lingkungan Poltekba terbukti melakukan tindakan terlarang ringan
antara lain :
a. Menyalahgunakan penggunaan fasilitas kampus;
b. Merokok dalam ruang teori dan praktek.
(1) Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol seperti
diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan R.I.
(1) Menurut Undang – undang R.I. Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika; yang
dimaksud dengan narkotika ialah zat atau obat baik yang berasal dari tanaman
maupun bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan;
(2) Menurut Undang – undang R.I. Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; yang
37
dimaksud psikotropika ialah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku;
(1) Yang dimaksud dengan judi adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk digunakan sebagai media taruhan
dengan uang atau barang lainnya yang mempunyai nilai atau harga dan
mengakibatkan kerugian atau keuntungan salah satu pihak;
(2) Mahasiswa Politeknik dilarang berjudi, baik langsung maupun tidak langsung di
lingkungan kampus Politeknik.
(1) Yang diartikan dengan senjata adalah segala jenis alat yang dapat membahayakan
atau menewaskan jika digunakan seperti diatur dalam Undang – Undang;
38
(1) Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat,
cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai atau terkena suatu aksi berupa
panas, benturan, atau gesekan akan berubah secara kimiawi dalam waktu yang
sangat singkat disertai dengan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi termasuk
ke dalamnya bahan peledak yang digunakan untuk keperluan industri maupun militer;
39
BAB 13 SANKSI
(1) Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada mahasiswa baik secara
perorangan, kelompok/organisasi yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap
peraturan yang berlaku;
(2) Sanksi dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan
pengertian mengenai adanya peraturan yang harus diikuti, memberi peringatan
terhadap tindakan yang salah serta sanksi tersebut menjadi peringatan untuk
mendidik mahasiswa;
(3) Sanksi dapat diberikan kepada mahasiswa (perorangan, organisasi atau penanggung
jawab organisasi) atas tindakan atau perbuatan yang terbukti melanggar peraturan
Poltekba.
(1) Jika mahasiswa melakukan pelanggaran maka dikenakan sanksi sesuai pedoman
sebagai berikut :
(1) Status Mahasiswa angkatan 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur tentang status mahasiswa.
(2) Mahasiswa yang dimaksud dalam ayat 1 wajib menandatangani Surat
Perjanjian untuk mengikuti Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini.
BAGIAN V
PENUTUP
Pasal 17 Penutup
(1) Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini sebagai peraturan bagi seluruh
41
mahasiswa Poltekba yang harus dipahami dan dijalankan selama masa
pendidikannya;
(2) Dalam keragu-raguan atau perbedaan penafsiran dari peraturan yang ada,
Direktur berhak membuat penafsiran dan kebijakan yang dianggap paling tepat;
(3) Peraturan tambahan dapat diterbitkan untuk mengatur hal-hal khusus lainnya
yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan Poltekba;
(4) Peraturan tambahan tersebut dalam ayat (3) merupakan satu kesatuan dari
Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini;
(5) Pelaksanaan Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini diberlakukan sejak
ditetapkan;
(6) Dengan diberlakukannya Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini, maka
Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Balikpapan, __________2010
POLITEKNIK BALIKPAPAN
Direktur,
42