Anda di halaman 1dari 9

Pembangunan Infrastruktur Warnet Dan Manfaat Implementasinya Sebagai Business-Solution 1 2 3 Fatharani Sofyan , S.N.M.P Simamora , Anang Sularsa, ST.

1 2 3 rhanie.sofyan@gmail.com, snmpsimamora@hotmail.com anang_sularso@yahoo.com Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom 2011

ABSTRAK Saat ini perkembangan dunia teknologi sudah begitu cepat, hal ini yang membuat sebagian orang berinisiatif untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Salah satu teknologi yang akhir-akhir ini sering dimanfaatkan adalah internet. Melihat kebutuhan internet tersebut membuat beberapa orang ingin membuka usaha dibidang warnet. Dalam proyek akhir ini akan dirancang suatu warnet yang dapat memberikan keuntungan dan tetap memperhatikan kebutuhan dari masing-masing pengunjung. Warnet ini menerapkan FTP server, VoIP dan MikroTik. FTP server digunakan untuk media penyimpanan pengunjung, sedangkan dari sisi client akan mengakses FTP menggunakan Filezilla untuk mengupload file yang diinginkan. VoIP digunakan untuk memudahkan pengunjung untuk saling berkomunikasi. Fitur MikroTik digunakan untuk mengatur manajemen bandwidth yang telah terimplementasikan pada warnet. Untuk memastikan kualitas dari fitur yang telah diterapkan dilakukan lah pengujian langsung kepada end-user sebagai responden melalui pengujian pendekatan pengguna. Kata kunci : FTP Server, warnet, bandwith, VoIP, MikroTik

PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sudah begitu cepat. Informasi yang disajikan juga lebih cepat, tepat, akurat dan tidak terbatas. Dalam hal ini internet merupakan salah satu media yang sangat berperan dalam penyampaian informasi tersebut. 1. 1.1 Melihat perkembangan yang sangat pesat tersebut membuat beberapa orang berinisiatif untuk membuka usaha warung internet (warnet). Saat ini hampir di setiap tempat menyediakan jasa internet kepada masyarakat. Namun terkadang sebagian warnet hanya mengandalkan fasilitas yang diberikan tanpa mempertimbangkan koneksi dan kebutuhan dari masing-masing client tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai dunia IT, khususnya dalam membangun warnet. Dengan melihat situasi tersebut, maka perlu dibangun suatu warnet yang menerapkan manajemen bandwidth untuk menghemat alokasi pemakaian bandwidth. Selain itu perlu diterapkan juga web filtering untuk memblokir situs-situs yang mengandung konten yang tidak baik Melihat fungsionalitas warnet yang hampir seluruhnya sama, maka pada warnet ini akan menawarkan beberapa layanan lainnya yang

mungkin belum diterapkan di warnet manapun yaitu VoIP dan FTP/File Server untuk penyimpanan file. Layanan VoIP ini diberikan karena adanya tarif percakapan yang cukup mahal selain itu untuk memfasilitasi client agar dapat berkomunikasi dengan client lainnya lewat suara melalui protokol internet. Selain itu ditawarkan pula jasa penyimpanan file. Jasa/layanan penyimpanan file diberikan agar client dapat menyimpan file di server yang telah disediakan. Hal yang menjadi alasan untuk menawarkan jasa ini dikarenakan kebutuhan akan penyimpanan file yang baru-baru ini sangat meningkat. 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas pada proyek akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara membangun PC-Router dengan menggunakan Sistem Operasi Mikrotik pada jaringan warnet. 2. Bagaimana cara mengkonfigurasi manajemen bandwidth dengan Sistem Operasi MikroTik pada jaringan warnet. 3. Bagaimana menerapkan dan mengimplementasikan web filtering pada situs-situs yang ingin diakses jaringan warnet sebagai pencegahan dari virus atau agent-ware lain.

1.3

Bagaimana membangun layanan VoIP secara komersil pada jaringan warnet. 5. Bagaimana membangun FTP server untuk disewakan secara komersil pada jaringan warnet. 6. Bagaimana mengimplementasikan teknologi informasi sebagai businesssolution yang menguntungkan. Tujuan Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah : 1. Membangun PC-Router dengan menggunakan Sistem Operasi Mikrotik pada jaringan warnet. 2. Melakukan konfigurasi manajemen bandwidth dengan Sistem Operasi Mikrotik pada jaringan warnet 3. Menerapkan dan mengimplementasikan web filtering pada situs-situs yang ingin di akses jaringan warnet sebagai pencegahan dari virus atau agent-ware lain. 4. Membangun layanan VoIP secara komersil pada jaringan warnet. 5. Membangun FTP server untuk disewakan secara komersil pada jaringan warnet. 6. Melakukan implementasi teknologi informasi sebagai business-solution yang menguntungkan. 4. Batasan Masalah

Tidak mengulas back-end atau tidak berorientasi basis data. 8. Tidak mengulas dan membahas cakupan computer billing-services di sisi end-user. 9. Fokus utama pengujian diarahkan kepada performansi jaringan dan kepuasaan end-user. 10. Manajemen bandwidth yang dilakukan hanya dalam batasan uplink/downlink TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bandwidth Bandwidth adalah ukuran jalur transmisi yang dinyatakan dalam satuan Bd (baud), bps (bit per second) dan cps (character per second). Bandwidth ini dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan kapasitasnya, yaitu Narrowband Channel (Subvoice Grade Channel), Voiceband Channel (Voice Grade Channel) dan Wideband Channel. Bandwidth transfer adalah jumlah data yang direncanakan untuk dikirim dalam waktu sebulan. Transfer berarti semua jenis data yang akan dikirim seperti halaman situs, gambar, suara, musik, atau file lain yang bisa di download [7]. 2.2 MikroTik RouterOS MikroTik RouterOS , merupakan sistem operasi jaringan (operating system network) yang banyak digunakan oleh Internet Service Provider untuk keperluan firewall atau router network. MikroTik menjadikan router yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan [1] kabel maupun wireless . MikroTik RouterOS , merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. 2.3 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

7.

1.4

Adapun batasan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah : 1. 2. 3. Aspek security yang dibahas hanya dalam cakupan: domain-name filtering. Fitur web filtering yang digunakan berbasiskan web proxy dengan Mikrotik. Tidak membahas profil dan karakteristik sambungan ke internet service provider, sehingga tidak membahas teknik switching dan signalling. Router yang digunakan berupa PC-router yang bertujuan untuk manajemen routing dan koneksi ke setiap client hostcomputer; dengan jumlah node yang terhubung sebanyak 10 host-computer. Sistem operasi yang digunakan untuk semua host-computer adalah Windows XP Sp-2. Server VoIP yang digunakan adalah server VoIP rakyat.

4.

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu protokol yang dapat mendistribusikan IP address, default gateway, DNS server, dan WINS server (untuk client Windows) kepada client dalam sebuah jaringan secara otomatis. DHCP juga dapat merangkap sebagai gateway untuk client yang akan memperoleh distribusi IP dari server DHCP. [4] 2.4 Voice Over Internet Protocol (VoIP)

5.

6.

Voice Over Internet Protocol atau disingkat VoIP, dikenal juga dengan sebutan IP Telephony. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan

data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan protokol IP. Manfaat berkomunikasi dengan menggunakan jaringan data antara lain efisiensi alokasi bandwidth, kemampuan untuk menggunakan metoda kompresi suara, menekan biaya penggunaan, meningkatkan kehandalan (reliability) jaringan computer. 2.5 FTP server File Transfer Protocol Server atau disingkat FTP server merupakan teknologi yang memungkinkan adanya transfer data. FTP biasa digunakan untuk memindahkan file menggunakan jaringan TCP/IP. Dengan menggunakan FTP, user dapat memanipulasi file di komputer lain seolah-olah di komputer sendiri. Saat ini banyak sekali program FTP client dan server. FTP hanya berjalan secara eksklusif di jaringan TCP. Secara default, server FTP akan melakukan listening pada port 21 untuk mendeteksi adanya permintaan koneksi dari FTP Client. Fitur utama FTP adalah transfer file. FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang memberikan layanan tukar menukar file dengan selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tukar menukar file. Jika terhubung dengan FTP server, maka client dapat mendownload, mengupload, mendelete, sesuai dengan izin yang diberikan oleh FTP server. [3] 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Spesifikasi Perangkat Yang Akan Digunakan Setelah melakukan pengumpulan data dari studi pustaka yang dilakukan maka diperoleh kebutuhan yang akan digunakan dalam mendukung penyelesaian proyek akhir ini. Pada warnet ini akan dibangun 10 host-computer dengan 1 sever billing. 1 PC dari client akan dijadikan sebagai server dari FTP. Selain itu akan dibangun 1 buah PC-Router dimana akan digunakan untuk web filtering dan manajemen bandwidth. Adapun kebutuhan tersebut akan dijelaskan pada sub bab dibawah : 3.1.1 Spesifikasi Komponen Jaringan a. Kabel UTP : Media transmisi menggunakan kawat tembaga b. RJ 45 : Konektor kabel UTP

c. Tang Crimping : Tang penjepit RJ45 dengan kabel UTP d. Switch 16port : Perangkat jaringan yang menghubungkan server dengan client 3.1.2 a. b. c. d. 3.1.3 a. b. c. d. 3.1.4 a. b. c. d. 3.1.5 a. b. c. d. e. 3.2 Spesifikasi perangkat Keras (FTP server) Processor : Intel Core 2 Duo Memory RAM : Kingston DDR2 1GB Hardisk : 120 GB Monitor : LCD 15 Spesifikasi perangkat Keras (PC-Router) Processor : Intel Core 2 Duo Memory RAM : Kingston DDR2 1GB Hardisk : 80 GB NIC : 2 buah Spesifikasi Perangkat Keras (Client) Processor : Intel Core 2 Duo Memory RAM : Kingston DDR2 1GB Hardisk : 80 GB Monitor : LCD 15 Spesifikasi Perangkat Lunak MikroTik : Untuk PC-Router Sjphone : User Agent untuk VoIP Ubuntu : Untuk Sistem Operasi FTP Server Windows : Untuk Sistem Operasi Client Filezilla : Untuk FTP Client

Perancangan Sistem

Setelah mengetahui kebutuhan dari masingmasing perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan yang dibutuhkan warnet, maka tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Pada tahap ini jaringan akan didesain sesuai dengan kebutuhan dari warnet yang akan dibangun. Adapun gambaran umum dari perancangan jaringan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Jaringan Yang Akan Dibangun

3.2.1

Perancangan Pengujian Pendekatan Pengguna (end-user approachment)

y y y

Setelah merancang sistem yang akan dibuat, disini akan dijelaskan perancangan pengujian pendekatan pengguna (end-user approachment) dengan memberikan kuisioner kepada client yang telah menggunakan fitur pada warnet ini. Dalam hal ini akan diuji fitur yang telah diterapkan tersebut dengan menggunakan beberapa pertanyaan seputar fitur tersebut. Untuk eksplorasi pendekatan pengguna, setiap kuisioner diberikan beberapa poin respon yang akan dinilai dari angka yang sudah tersedia. Angka nilai berupa nilai 1 sampai dengan 5, angka 1 bernilai Sangat Tidak Puas , angka 2 bernilai Tidak Puas , angka 3 bernilai Cukup Puas , angka 4 bernilai Puas , angka 5 bernilai Sangat Puas . Selanjutnya dalam perancangan pengujian pendekatan pengguna ini akan diambil jumlah responden sebanyak tiga puluh orang. Pengujian ini akan dilakukan sebanyak 3x dengan tiga jenis pengujian berdasarkan masing-masing dari fitur yang telah diterapkan pada warnet. Untuk karakteristik responden sendiri akan diambil sample dari para pengunjung warnet ataupun dari mahasiswa (dengan alasan agar sampling terrealisasi secara acak), dengan karakteristik responden sebagai berikut : 1. Para pengunjung warnet ataupun mahasiswa yang diambil secara acak. 2. Berusia berkisar 13tahun s.d 60tahun 3. Mengerti dan familiar dengan internet 4. Mampu menggunakan web-browser. 5. Pernah melakukan proses upload dan download Kemudian setelah mendapatkan kriteria dari para responden akan dilakukan pengolahan penghitungan data berdasarkan kuisioner yang didapatkan dengan rumus seperti berikut:    Pers. 3.1 [8]

Responden ke-i = Jumlah responden yang diambil dari 1 s.d 30 bobot x = bobot nilai kepuasan di range : 1 s.d 5 Nilai range MOS (Mean Opinion Subjective): Nilai MOS 5 4 3 2 1 Keterangan Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas

Tabel 3.6 Nilai Range MOS 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi SJPhone Pada implementasinya, warnet ini hanya menyediakan user agent yang akan digunakan untuk memudahkan pengunjung dalam berkomunikasi. Server VoIP yang digunakan bukan server yang dibuat sendiri, namun menggunakan server VoIP yang cukup dikenal yaitu VoIP Rakyat. Untuk menggunakan fasilitas VoIP ini terlebih dahulu pengunjung harus mempunyai account di VoIP Rakyat tersebut. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses instalasi SJphone ini yaitu : 1. Download software user agent VoIP. Dalam hal ini penulis menggunakan user-agent berupa SJphone. Klik next untuk proses installasi 2. Pilih accept the license agreement, untuk menyetujui lisensi dari Sjphone dan klik next untuk melanjutkan proses selanjutna 3. Klik finish setelah menginstall SJphone 4. Setelah itu, cara menggunakan SJphone ini adalah dengan cara merubah beberapa konfigurasi di SJphone tersebut melalui tombol option ditengah aplikasi SJphone. 5. Klik tab profile untuk mengisi profile kita. Dan klik new untuk membuat profile baru. 6. Pada profile name ketikkan nama atau perusahaan anda. Pada file name tidak usah diisi karena akan terisi secara otomatis

dimana: y N = 30

7. Klik tab proxy, pada proxy domain isikan dengan voiprakyat.or.id karena alamat tujuan yang digunakan adalah voiprakyat.or.id 8. Kemudian klik tab STUN untuk mengisi alamat server seperti langkah pada nomor 7 yang telah dilakukan tadi. Klik ok untuk proses selanjutnya 9. Isikan account anda dengan nomor voip anda yang telah anda registrasikan dan masukkan juga password anda. Klik ok untuk menyetujui. 4.2 Pengujian Sistem VoIP Pada pengujian VoIP, para pengunjung warnet dapat menggunakan user agent yang digunakan sebagai Softphone untuk dapat berkomunikasi dengan orang yang yang menggunakan VoIP juga. Dalam pengujian ini, warnet menyediakan SJphone yang dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui VoIP. Untuk dapat menggunakan software ini maka client harus mempunyai server yang akan digunakan untuk para client dalam berkomunikasi. Dalam perancangan warnet ini server yang digunakan adalah server voip rakyat. Sebelumnya para pengunjung harus terdaftar di server VoIP untuk dapat melakukan panggilan. Apabila Softphone sudah ter-install, maka pengunjung dapat menggunakan fitur VoIP yang diberikan oleh warnet. Berikut tampilan dari SJphone yang sudah dapat digunakan untuk membuat panggilan. 4.3 Pembangunan FTP server Pembangunan FTP server ini dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap instalasi Sistem Operasi Ubuntu yang akan digunakan sebagai server, tahap instalasi dan konfigurasi dari FTP server itu sendiri, dan juga konfigurasi kuota pengunaan FTP. 4.4 Instalasi dan Konfigurasi VSFTP Server Langkah-langkah instalasi VSFTP Server : 1. Menginstal VSFTP Server. Untuk menginstal VSFTP Server ketikan saja perintah berikut pada terminal di Ubuntu : apt-get install vsftpd 2. Kemudian jalankan vsftpd dengan perintah : /etc/init.d/vsftpd start File konfigurasi vsftp server berada pada /etc/vsftpd.conf . Tetapi terlebih dahulu kita harus memikirkan bagaimana kebutuhan server yang akan digunakan. Untuk membatasi kuota tiap user,

diperlukan sistem yang menggunakan real user. User juga harus diatur agar tetap berada pada home directory-nya saat mengakses file server. Jangan sampai user yang satu bisa mengakses direktori user lainnya. Tentu saja setiap user juga harus terregistrasi dalam sistem, agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses account di file server tersebut. Dari kebutuhan-kebutuhan diatas kita perlu merubah beberapa baris dalam file konfigurasi, diantara lain adalah : listen=YES(siap melayani pengguna) anonymous_enable=NO (memperbolehkan anonymous login) local_enable=YES (menggunakan system login) chroot_local_user=YES (menjaga agar pengguna yang login tidak keluar dari home directorynya, untuk membatasi akses terhadap file yang tidak diperbolehkan untuk diakses) download_enable=YES (memperbolehkan download) Konfigurasi diatas merupakan konfigurasi standar yang diperlukan dalam konfigurasi. Apabila admin menginginkan server yang lebih aman dan lebih baik, maka dapat dikonfigurasi lagi dengan pilihan menu yang lain. 4.4.1 Konfigurasi Kuota Pengguna

Untuk membuat kuota user, anda dapat mengunakan software yaitu quotatool yang biasanya sudah tersedia secara default saat menginstal ubuntu. Adapun command yang digunakan untuk menginstall : apt-get install quotatool. Setelah menginstall quotatool tersebut, edit file fstab dengan perintah : nano /etc/fstab. Fstab ini merupakan sebuah file untuk konfigurasi awal system file untuk setiap partisi hardisk. Dalam kasus ini kita akan menambahkan konfigurasi kuota pengguna untuk partisi home. Edit fstab seperti terlihat dibawah. Sebelum diedit : <file system> <mount point> <type> <options> <dump> <pass> /dev/hdb4 /home ext3 defaults 0 0 Sesudah diedit :

<file system> <mount point> <type> <options> <dump> <pass> /dev/hdb4 /home ext3 defaults ,usrquota, grpquota 0 0 Kemudian lakukanlah mounting ulang untuk seluruh partisi dengan perintah, untuk meload konfigurasi quota user dan grup yang telah kita buat : #sudo mount -o remount Jika tidak berhasil, kita dapat melakukan restart pada server. Setelah itu, baru kita dapat memberi kuota kepada user dengan cara sebagai berikut : #edquota u user_id/nama_user Contoh : edquota u ran (Dengan catatan, bahwa user tersebut telah ada). Pada bagian ini, kita dapat mengedit softlimit dan hardlimit bagi user tersebut. Pembatasan terhadap penggunaan/pemakaian space hardisk dapat dilakukan dengan membatasi berdasarkan ukuran keseluruhan berkas(blocks) yang dimasukkan user atau dapat pula dibatasi jumlah filenya(inodes). 4.4.2 Pengujian Sistem FTP

konfigurasi dasar pada MikroTik, maka setting konfigurasi untuk fitur web filtering dan manajemen bandwidth. 4.6 Pengujian Web Filtering Setelah melakukan konfigurasi seperti pada point diatas maka akan dilakukan pengujian untuk menguji konfigurasi yang telah disetting tersebut. Sebagai contoh, pada konfigurasi sebelumnya telah disebutkan beberapa situs yang akan diblok pada warnet ini adalah situs youtube.com dan yahoo.com . Pada pengujian ini, para pengunjung warnet yang ingin mengakses situs http://www.youtube.com tidak dapat mengakses situs tersebut karena telah dilakukan filtering atas situs tersebut. Berikut adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui situs yang telah dikonfigurasi tadi telah berhasil diblok pada web browser :

Setelah melakukan konfigurasi atas vsftpd server dan memberikan batas kuota pada user maka tahap selanjutnya akan dilakukan pengujian atas sistem tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konfigurasi yang telah dilakukan sudah benar dan berjalan sesuai dengan kebutuhan. Untuk melakukan pengujian atas FTP yang telah dibuat tadi anda dapat melakukan pengujian tersebut dengan menggunakan software dari sisi client. Dalam pengujian ini, penguji akan menggunakan software Filezilla untuk meng-upload file. Pada Filezilla memasukkan host (server tujuan FTP), username serta password dari user. Pengguna dari aplikasi FTP ini adalah user yang sebelumnya telah terdaftar dalam FTP server. Setelah itu cek kembali pemakaian hardisk pada user tersebut dikomputer server,untuk memastikan bahwa kuota yang telah diberikan oleh admin telah berkurang karena adanya proses meng-upload yang telah dilakukan oleh user. 4.5 Instalasi Dan Konfigurasi MikroTik

Gambar 4.26 Filtering Situs Tertentu

Selain dapat memfilter situs, pada konfigurasi sebelumnya juga telah disebutkan dapat memfilter kata atau string yang mengandung kata-kata tidak sopan. Berikut adalah pengujian yang dilakukan untuk memfilter string porno .

Untuk melakukan konfigurasi manajemen bandwidth dan web filtering maka terlebih dahulu harus menginstall MikroTik. Setelah menginstall MikroTik maka akan muncul menu login. Setelah melakukan

Gambar 4.27 Filtering Menggunakan Kata Tertentu

Pada pengujian diatas terlihat kata yang mengandung string porno tidak dapat diakses oleh

para pengunjung warnet karena telah difilter sebelumnya dalam konfigurasi MikroTik. Jadi pemilik warnet tidak perlu khawatir dengan para pengunjung yang bebas dalam browsing di internet karena adanya pembatasan situs dan string tersebut. 4.7 Pengujian Manajemen Bandwidth Pada tahap ini pengujian manajemen bandwidth dilakukan dengan memakai metoda simple queue. Pengujian dilakukan pada pembatasan transfer rate bandwidth saat melakukan proses mendownload suatu file. Pada pengujian ini pengukuran kecepatan bandwidth dilakukan per user apabila user melakukan aktifitas download file berukuran 4.221 MB dengan menerapkan manajemen bandwidth dan tidak menerapkan manajemen bandwidth. Maka hasilnya akan terlihat seperti berikut: 4.7.1 Pengujian terhadap sistem yang belum menerapkan manajemen bandwidth

4.7.2

Pengujian terhadap sistem yang telah menerapkan manajemen bandwidth

Pengujian dilakukan dengan mengukur bandwidth per user dengan cara melakukan download file ukuran 4.221 MB dengan file yang sama. Setelah menerapkan manajemen bandwidth dapat dilihat download menjadi lebih teratur karena adanya pembatasan bandwidth yang diberikan oleh MikroTik. Dalam MikroTik telah diatur kapasitas bandwidth yang didapatkan oleh masing-masing client adalah max-limit=250000/750000 dan batas bandwidth maksimum downlad adalah 750000bps dan untuk upload sebesar 250000bps dengan jaringan yang menjadi target manajemen bandwidth adalah IP network 192.168.2.0/24 seperti yang telah dikonfigurasikan pada konfigurasi manajemen bandwidth. Besaran bandwidth untuk download dibuat lebih besar karena hampir sebagian orang lebih sering menggunakan fasilitas download daripada upload maka dari itu besaran bandwidth dibuat sedemikian rupa.

Pengujian dilakukan dengan mengukur bandwidth per user dengan cara melakukan download file dengan ukuran 4.221 MB. Pada gambar di bawah menunjukkan jaringan yang belum menggunakan manajemen bandwidth, waktu download file tidak stabil dan kecepatan download dapat berubah-ubah sesuai dengan jumlah pengunjung warnet yang ada. Karena bandwidth tidak beraturan, maka hal ini lah yang membuat bandwidth yang didapatkan tiap client tidak rata dan mengakibatkan komputer sering lambat ketika para pengunjung warnet melakukan aktifitas browsing.

Gambar 4.29 Proses Download Sesudah Dilakukan Manajemen Bandwidth

Setelah menerapkan layanan seperti VoIP, FTP dan MikroTik pada warnet maka warnet ini mendapatkan keuntungan yang lumayan meningkat sebelum warnet menerapkan layanan VoIP, FTP dan MikroTik. Pada warnet ini, mengambil sampling per-minggu untuk merekap data pendapatan yang telah
Gambar 4.28 Proses Download Sebelum Dilakukan Manajemen Bandwidth

diperoleh

dalam

waktu

seminggu.

Adapun

keuntungan yang diperoleh bagi pemilik warnet adalah sebagai berikut :

800000 700000

4.
600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 Setelah Menerapkan Sebelum Menerapkan

5.

6. Minggu

Gambar 4.40 Grafik Keuntungan Pemilik Warnet Pada grafik diatas terlihat bahwa sebelum warnet menerapkan fitur seperti VoIP, FTP dan MikroTik warnet tersebut telah mendapatkan keuntungan sekitar Rp 600.000/minggu. Melihat rata-rata dari pendapatan yang diperoleh pemilik warnet maka diterapkan beberapa fitur seperti VoIP, FTP dan MikroTik yang dapat meningkatkan pendapatan bagi pemilik warnet tersebut. Setelah menerapkan fitur tersebut maka warnet mendapatkan keuntungan yang meningkat dibandingkan sebelum menerapkan fitur VoIP, FTP dan MikroTik. 5. 5.1 PENUTUP Kesimpulan

sehingga para pengunjung tidak bebas dalam mengakses situs-situs ataupun kata yang tidak baik Layanan VoIP telah berhasil di implementasikan pada warnet ini dan setiap pengunjung yang ingin menggunakan layanan ini dapat menggunakan software yang telah di-install pada masing-masing komputer Aplikasi dari FTP server telah berhasil diakses dari client ke server dengan menggunakan pengalamatan ftp://118.96.22.114 dan dapat digunakan sebagai jasa penyewaan file Layanan yang telah diterapkan seperti VoIP, FTP dan MikroTik merupakan bussinesssolusion karena teknologi ini memberikan keuntungan tambahan bagi pemilik warnet yang menerapkan fitur ini. Hal ini terlihat pada grafik 4.1 keuntungan pemilik warnet. Selain itu para pengunjung juga sangat puas dengan fitur yang telah diterapkan pada warnet ini. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner yang telah dilakukan sebelumnya. Saran

Rupiah (Rp)

5.2

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pembangunan infrastruktur warnet dan manfaat implementasinya dapat dijadikan sebagai businesssolution antara lain : 1. Pada warnet yang telah dibangun, PC-Router MikroTik telah berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk fitur web filtering dan manajemen bandwidth 2. Konfigurasi manajemen bandwidth di MikroTik telah berjalan karena bandwidth yang didapatkan oleh setiap client sama sehingga setiap client yang menggunakan internet pada warnet ini, terdistribusi bebannya sama sehingga tidak lambat dalam mendapatkan koneksi internet 3. Pemilik warnet tidak perlu khawatir dengan aktivitas pengunjung karena, web filtering yang telah diimplementasikan di warnet

Dalam membangun perancangan infrastruktur warnet ini terdapat beberapa saran yang akan diberikan oleh penulis yaitu : 1. Untuk kemajuan warnet ke depan dapat memperluas warnet tersebut dengan menambah beberapa PC yang dapat digunakan sebagai client selain menambahkan beberapa PC, untuk menambah kualitas layanan menjadi lebih baik maka dapat menambahkan satu modem yang dapat mengkontrol bandwidth dari pengguna FTP server 2. Selain menggunakan LAN, untuk pembangunan warnet selanjutnya dapat diperluas dengan menambahkan wireless pada modem dan diberikan WEP untuk keamanannya. 3. Untuk FTP server, dapat dibuat pilihan menu untuk memilih besarnya kapasitas yang ingin dipilh oleh client untuk menyimpan data mereka sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing client

DAFTAR PUSTAKA [1] Deniel T Saputro, Kustanto. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Yogyakarta : Gava Media

[2] [3]

[4]

[5] [6]

[7] [8]

[9]

[10]

Fitur RouterOS. http://www.mikrotik.co.id [12 Maret 2011] Komputer, Wahana. 2009. Langkah Mudah Administrasi Jaringan Menggunakan Linux Ubuntu 9. Yogyakarta : Andi Linto Herlambang Moch,Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM. Yogyakarta : Andi Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika Bandung Sugeng, Winarmo. 2008. Membangun Telepon Berbasis Voip. Bandung: Informatika Sutedjo Dharma O. B. 2003. Kamus ++ Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi Thalib, I., Simamora, S.N.M.P., Sularsa, A. 2010. Implementasi Jaringan MANET untuk Penyedia Layanan Informasi pada Daerah Bencana. Program studi Teknik Komputer, Politeknik TELKOM. Bandung. Ziswandi, Munandar. 2009. Design and Implementation Local Area Network in Gramediaku Book Store using Windows 2003 Server. Bandung Quality of Service pada Jaringan IP Internet:http://digilib.ittelkom.ac.id/index.p hp? option=com_content&view=article&id=692: qosip&catid=10:jaringan&Itemid=14 [24 Juni 2011]

Anda mungkin juga menyukai