Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER III

BANDWIDTH MANAGEMENT MIKROTIK

Disusun oleh :
Intan Desika Putri TE - 4B / 4.31.14.1.09
Nafila Tsary Irfani TE - 4B / 4.31.14.1.14
Tiara Nira Sari TE - 4B / 4.31.14.1.19

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
PERCOBAAN
BANDWIDTH MANAGEMENT PADA MIKROTIK

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui tentang bandwidth management pada Mikrotik.

B. DASAR TEORI
Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi
router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat
untuk IP network dan jaringan wireless.
Fitur-fitur tersebut diantaranya : Firewall & Nat, Routing, Hotspot,
Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot,
dan masih banyak lagi fitur lainnya. Mikrotik dapat digunakan dalam
2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak.
Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah
diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk
perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang
dikhususkan untuk fungsi router.
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows
Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada
Standard komputer PC (Personal
Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak
memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard,
misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar
(network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah
mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli
penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth
masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth
Management, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. Cara
paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan
Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana
berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download
maksimum yang bisa dicapai oleh client.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Laptop / PC
2. Router Mikrotik
3. Kabel LAN

D. TOPOLOGI JARINGAN

E. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1. Hubungkan ketiga PC dengan port ethernet pada router mikrotik.
2. Set IP address pada masing-masing PC seperti berikut :

PC Intan PC Nafila
PC Tiara

3. Buka WinBox pada PC Intan dan untuk dapat melakukan pengaturan router
mikrotik dengan cara memilih address yang berada pada satu jaringan sesuai
dengan IP address yang telah diatur pada PC , pada Winbox mucul alamat IP
Address 192.168.8.5/24, pilih dan connect.
4. Kemudian muncul beberapa pilihan pengaturan router, untuk dapat menambahkan
IP address PC yang tersambung ke router Mikrotik pilih menu IP dan masuk ke
pilihan Addresses.
5. Pada jendela Address List, klik tanda + untuk menambahkan IP address PC yang
tersambung ke router mikrotik.

Menambahkan PC Intan Menambahkan PC Nafila

Menambahkan PC Tiara

Tampilan Address List setelah ditambahkan 3 PC


6. Lakukan PING test antar PC untuk melihat apakah antar PC telah tersambung.

PING Test dari PC Intan

PING Test dari PC Nafila

PING Test dari PC Tiara


7. Setelah dipastikan bahwa test PING antar PC berhasil, buka aplikasi XAMPP pada
PC Intan dan atur koneksi ke modul Apache.
8. Klik config dan pilih apache (httpd.conf). Kemudian dengan perintah ctrl+f cari
kata ‘indexes’.

9. Copy perintah directory tersebut kebagian bawah, pastikan tanda hashtag pada
bagian “Option Indexes FollowSymLinks Includes ExecCGI” dan “Allow Override
All” telah dihilangkan. Ubah direktori pada bagian atas dengan nama folder tempat
penyimpanan file pada XAMPP yang akan di share ke client. Pada praktikum ini,
file tersebut disimpan di “C:/xampp/htdocs/intancantik”. Kemudian simpan
pengaturan config tersebut.

10. Pada masing-masing PC client (PC Tiara dan PC Nafila) buka halaman browser dan
masukkan ip address server (PC Intan): 192.168.8.2/intancantik. Maka akan tampil
hasil seperti berikut :

11. File yang di share adalah sebuah film dengan ukuran sebesar 1,2 GB. Download file
tersebut dan amati kecepatannya.
12. Langkah diatas adalah perintah sharing file tanpa adanya pengaturan bandwith
management.

13. Pada praktikum ini kemudian dilakukan pengaturan bandwith management dengan
metode simple queue .

14. Buka Winbox pada PC Intan dan klik Queue dan plih Simple Queue .

15. Untuk menambahkan pengaturan bandwith management klik tanda + dan masukkan
IP address network dari target client serta kecepatan download dan upload
maksimal yang diinginkan.Kecepatan download maksimal diatur menjadi 64 kbps.

Simple Queue PC Nafila

Simple Queue PC Tiara


16. Kemudian coba download file kembali setelah diberi target download. Amati besar
kecepatannya.

17. Dengan cara yang sama lakukan pengaturan target upload menjadi 256 kbps dan
coba download kembali file yang sama.

F. HASIL PERCOBAAN

Download Tanpa menggunakan Bandwith Management


PC Nafila

PC Tiara

Download dengan Pengaturan target Download 64 kbps


PC Nafila

PC Tiara

Download dengan Pengaturan target Download 256 kbps


PC Nafila

PC Tiara

G. ANALISA

Pada praktikum dilakukan percobaan sharing file pada satu jaringan router Mikrotik
dalam tiga keadaan. Kondisi pertama dilakukan tanpa menggunakan bandwith
management, kecepatan yang dihasilkan dapat mencapai 8,7 Mbps sehingga untuk
menyelesaikan download sebuah film dengan ukuran 1,2 GB hanya mebutuhkan waktu
kurang dari 10 menit. Kondisi kedua diterapkan bandwith management simple queue
dengan mengatur target upload menjadi sebesar 64 kbps. Hasilnya adalah dibutuhkan
waktu selama 2-3 hari dengan kecepatan download di client menjadi 4,8 kbps - 9,2 kbps.
Jika dilihat pada queuue list menunjukkan indikator merah yang menunjukkan bahwa file
yang diunduh terlalu besar dengan bandwith management target upload sebesar 64 kbps.

Kondisi terakhir dilakukan dengan mengubah target upload menjadi 256 kbps dan
hasilnya lebih baik dengan 64 kbps, lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
unduhan yaitu sekitar 15 jam untuk ukuran film sebesar 1,2 GB. Pada nilai target upload
256 kbps, queue list juga menunjukkan indikator merah yang menunjukkan bahwa
bandwith terlalu penuh.

Kecepatan unduh pada client yang tidak dapat maksimal sesuai nilai pengaturan target
download dikarenakan terjadi pembagian bandwith share sesuai jumlah PC client yang
aktif. Sebagai contoh ketika menggunakan target download sebesar 256 kbps dan 2 PC
client menjalankan proses unduh secara bersamaan maka Download Max Limit menjadi
256/2=128 kbps untuk masing-masing PC. Fungsi dari bandwith management pada
mikrotik sendiri bertujuan agar semua komputer client dapat menggunakan internet
dengan lancar dan stabil walaupun menggunakan internet dalam waktu yang bersamaan.

H. KESIMPULAN

- Bandwith management bertujuan untuk mencegah terjadinya monopoli penggunaan


bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing.

- Semakin kecil kecepatan download yang diatur, semakin lama client mendownload
sebuah file. Sebaliknya jika semakin besar kecepatan download yang diatur, maka
semakin cepat client mendownload sebuah file.

- Kecepatan unduh pada client yang tidak dapat maksimal sesuai nilai pengaturan target
download dikarenakan terjadi pembagian bandwith share sesuai jumlah PC client
yang aktif.

Anda mungkin juga menyukai