Anda di halaman 1dari 14

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan

komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda.

Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau
jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-
beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email
dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan lain,
juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama
sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.

Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA,
LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi pokok
gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang
berbeda dapat berkomunikasi.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface
untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat
gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data
sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-
update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router.
Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa
juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon.
Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated.
Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang
gateway saja.

Cara Setting IP Address Dalam Komputer Jaringan Gateway


CaraSetting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy.
Dengan jaringan komputer yang baik tentu jaringan internet pasti lebih kenceng.
Setup modem adsl anda sebagai bridge protocol mode.
Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem Biasanya setting bridging
protocol pada beberapa modem, ada pada menu Advance setup > WAN.
Kemudian lakukan save/reboot.
Selesai setting modem sebagai bridging (password dan user ID tidak tersimpan dimodem).
Bagi yang ingin mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui
PC client.
Caranya : Masuk ke ke modem melalui browser dan masuk ke menu (biasanya) Advance Setup >
LAN IP Address Contoh 192.168.1.1 lakukan save/reboot. (sekarang IP modemnya adalah
192.168.1.1) Kemudian lakukan pengubahan IP juga pada komputer client (tempat anda
melakukan setup modem) menjadi (misalnya) 192.168.1.2 selesai.
Buka browser dan coba ketik IP modem (192.168.1.1 ). Berhasil?
Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card
anda.
(dibutuhkan minimal 2 LAN Card pada komputer yang akan dipasangi mikrotik) Card LAN
yang akan ke modem 192.168.1.2 (PUBLIK) Card LAN yang akan dimasukkan ke hub/switch
untuk jaringan lokal 192.168.10.254 (LAN).
Semua perintah yang kita ketikkan disini berbasis text (text mode) dan dilakukan di mesin
mikrotiknya Agar tidak bingung, Lakukan perintah untuk memberi nama masing2 Card Ethernet
tadi. Memberi nama pada masing2 Card Jaringan
>interface ethernet set ether1 name=PUBLIK
>interface ethernet set ether2 name=LAN
Setting IP Address untuk masing2 Card Lan tadi
/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=PUBLIK
/ip address add address=192.168.10.254/24 interface=LAN
Memasukkan entry PPPoE Client. Perintah ini sudah bisa dilakukan lewat klien dan
menggunakan Winbox/ gui)
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom
interface=PUBLIK service-name=Internet disabled=no
(username dan password cuman perumpamaan)
Gateway — Routingnya dan masquerading
/ip route add gateway= 125.167.122.1 (IP Gateway Telkom bukan IP yang static kita) IP
gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda.
Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui
modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas.
Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda.
Selanjutnya Masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke NAT
Firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet Setting DNS dengan
perintah di terminal winbox.
/ip dns set primary-dns=202.134.1.10
/ip dns set primary-dns=203.130.206.250
/ip dns allow-remote-request=yes Selesai..
tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.
Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan
Network Connection (windows) sesuai dengan IP LAN (192.168.10.254) pada mikrotik anda.
Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber.
Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox
mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya
mikrotik.
Setting Web Proxy Transparant /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=dipanegara.
proxy transpa rent-proxy=yes
/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080
chain=dstnat dst-address=!192.168.10.254/24 (portnyas bisa kita tentukan sendiri misalnya 3128
dll)
Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.10.254 agar terkoneksi ke server
mikrotik
Demikian tutorial singkat jaringan komputer mikrotik sebagai gateway koneksi ke speedy dgn
metode Bridging.
JIka terjadi masalah, biasanya ada pada setting gateway, untuk itu bisa dicoba menambahkan
perintah pada :
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom.net
interface=public service-name=internet disabled=no add-default-route=yes
sumber: wahyuheri.wordpress.com
Dengan cara setting jaringan komputer gateway speedy diatas bisa mempercepat kecepatan
download kita
Cara setting DNS Server dalam komputer jaringan
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang menghubungkan


jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena
seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat
jaringan komputer yang besar.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

MENGGUNAKAN GATEWAY PADA JARINGAN KOMPUTER

A. KEUNTUNGAN

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal
seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan
kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya.
Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang
tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat
disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan.
Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih
baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe
memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan
tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi.
Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang
sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanyafasilitas
jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer
laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10
orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan
adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi
data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah
dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam
sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan
perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut
agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah
jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis,
dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang
ada dalam jaringan.

B. KERUGIAN

1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi
berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan
jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang
tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang
tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan.
Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya
overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan
jaringan komputer ini.
2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan
yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling
tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan
pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting.
Karena Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan
konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan
memerlukan seorang IT profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau
paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk
kebutuhan kantornya.
3. Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan
hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan
untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing
folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi
apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
4. Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan
bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan.
Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik.
Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.

Memasang dan Mengkonfigurasi Produk dan


Perangkat Gateway
13
September

ItsMeFurZy Blog » » Memasang dan Mengkonfigurasi Produk dan Perangkat Gateway

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Installasi Jaringan WAN
Peralatan
1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator
gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating
system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan
kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test
noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan
dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8
9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada
permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak
mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi,
posisi harus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor
dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai
permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar
sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A
Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat
penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power
dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari
penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara
mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah
bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung
dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati
terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat
dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai
tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan
konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial
menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio


1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan
semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian,
tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini
menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih
baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak
diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk
instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan
instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih
dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad
Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan
semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan
pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain
disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka
dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi
station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station
eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya
adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station
tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi
noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 %
excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 %
maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin
signal strenght harus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi
jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave
Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station
client harus seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita,
pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas
koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi,
misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat
lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari
sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat
perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit
perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus
reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik
tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada
setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi
(kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka,
maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan
dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah
signal strenght, noise dan stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk
merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis,
untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti
Orinoco atau gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai
sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan
bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat
dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam
width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang
sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan
polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio


1.Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan
kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan,
demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus
didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu
mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja
berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi
sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke
dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless
In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke
perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah
didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka
lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP
server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan
seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps
adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40
kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection
secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum
troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan
(concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent
connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps
(average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level
maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping
meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Pengkabelan Pada Wan
Router
Tahap-tahap dasar cara setting konfigurasi router seperti dibawah ini :

1. Setting host name


router#enable t
router(config)#hostname nama-router
2. Setting pasword console
router(config)# enable secret password-anda
router(config)# enable password password-anda

3. Membuat Paswword terencryption


router(config)# service password-encryption
router(config)# enable password password-anda

4. Setting vty dan aux


router(config)#line vty 0 4
router(config-line)#login
router(config-line)#password password-anda
router(config-line)#line con 0
router(config-line)#login
router(config-line)#password password-anda
router(config-line)# exit
router(config)# no service password-encryption
router(config)# ^Z
router(config)# wr mem

5. Setting terhadap FastEthernet fa 0/0


router#config t
router(config)#int fa0/0
router(config-if)# ip address 192.168.xx.x 255.255.xx.xx
router(config)#no shutdown
router(config)#exit

6. Setting terhadap Serial 0/0


router# config t
router(config)# int serial0/0
router(config-if)# ip address 192.168.xx.x 255.255.xx.xx
router(config)#no shutdown
router(config)#exit
Protokol Router
Router dan Switch
Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari
satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch


Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki
alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router
jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih
ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang
memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil
ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi
sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah
jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada
umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan,
seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang
digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering
disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis
tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan
alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya.
Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router
umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat
mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:


static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing
dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan
router lainnya.

Switch jaringan

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan
bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan
alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang
terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge,
tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Cara Kerja Switch

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan
broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara
menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau
router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang
pada jaringan.

Pengujian kelayakan jaringan


Broadcast Domain
Sebuah broadcast domain adalah sebuah divisi logis dari sebuah jaringan komputer, di mana
semua node dapat mencapai satu sama lain dengan siaran pada lapisan data link. Sebuah
broadcast domain dapat dalam segmen LAN yang sama atau dapat dijembatani ke segmen LAN
lainnya.

Dalam hal teknologi yang populer sekarang: Setiap komputer yang terhubung ke repeater
Ethernet sama atau switch adalah anggota dari broadcast domain yang sama. Selanjutnya, setiap
komputer yang terhubung ke set yang sama switch saling terkoneksi / repeater adalah anggota
broadcast domain yang sama. Router dan lainnya yang lebih tinggi-layer perangkat bentuk batas-
batas antara domain broadcast.

Ini dibandingkan ke domain tabrakan, yang akan semua node pada set yang sama repeater saling
terkait, dibagi dengan switch dan jembatan belajar. Tabrakan domain umumnya lebih kecil
daripada, dan terkandung di dalam, domain broadcast.

Sementara beberapa lapis dua perangkat jaringan dapat membagi collision domain, broadcast
domain hanya dibagi oleh lapisan 3 perangkat jaringan seperti router atau layer 3 switch.

Tugas TKJ ( Bu Mega ) Perangkat Gateway


Bridge
• Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN yang memiliki protokol
identik pada lapisan fisik dan data-link. Karena protokol sama maka Bridge tidak memerlukan
pengelolaan sinyal yang kompleks.
• Beberapa alasan utama pemakaian Bridge adalah:
o Keandalan, dengan membagi jaringan kedalam beberapa segmen yang dihubungkan dengan Bridge
maka kegagalan dalam satu segmen tidak perlu menggagalkan operasi pada segmen lain. Apabila
seluruh perangkat dipasang hanya dalam satu LAN maka suatu kegagalan dapat menyebabkan seluruh
jaringan macet.
o Kinerja, apabila suatu jaringan memiliki banyak perangkat, maka biasanya kinerja menurun dengan
semakin bertambahnya perangkat. Dengan membagi jaringan kedalam beberapa jaringan kecil yang
dihubungkan dengan Bridge maka kinerja peralatan bisa lebih baik.
o Keamanan, jaringan yang terpisah bisa menerapkan sistem keamanan yang berbeda satu sama lain.
Misalnya LAN untuk personalia dipisah dengan LAN untuk keuangan, dan tingakat pengamanan untuk
LAN personalia dapat dibedakan dengan tingkat pengamanan untuk akses LAN keuangan.
o Geografis, apabila dua jaringan terpisah secara geografis maka sebaiknya keduanya tidak disatukan
dengan kabel tetapi lebih baik terpisah dan dihubungkan dengan Bridge.
Router
• Seperti halnya sebuah Bridge, Router juga sebuah peralatan hardware atau software yang
dipergunakan untuk mengarahkan informasi yang berasal dari protokol pengalamatan (routing ptotocol)
sumber informasi ke protokol pengalamatan tujuan. Router melakukan pekerjaan satu langkah lebih
maju dari Bridge karena Router akan memeriksa paket data akan ditujukan ke arah mana, bila arah-nya
pada LAN yang sama maka Router tidak perlu bekerja lebih lanjut, tetapi arahnya ke LAN yang berbeda
maka barulah Router bekerja mengarahkan paket data tersebut.
• Karakteristik lain dari Router adalah sbb:
o dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
o dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
o dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
o dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link,
karena bekerja pada lapisan network.
o dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
• Protokol pada Router disebut “routing protocol”, antara lain adalah: inter-router protocol, serial-line
protocol, dan protocol stack routing and bridging.
• Inter-router protocol adalah protokol yang mengatur pengarahan paket data antara satu router
dengan router lainnya, misalnya: RIP (Routing Information Protocol) dari Novell, dan OSPF (Open Short
Path First) dari Internet Engineering Task Force (IETF).
• Serial-line protocol adalah protokol yang menangani pengarahan paket data yang dikirim melalui
koneksi serial seperti sistem dial-up yang menhubungkan router-router yang berbeda, termasuk
diantaranya adalah: HDLC, SLIP (Serial Line Interface Protocol), dan PPP (Point-to-Point Protocol).
• Protocol Stack Routing and Bridging adalah protocol yang memutuskan apakah paket data harus
diarahkan (routed) atau hanya diteruskan (bridged).
Switch
Beberapa sifat yang menarik dari Hub yang bersifat Switch adalah sbb:
• Tidak diperlukan perubahan-perubahan tertentu terhadap software maupun hardware pada
perangkat yang terhubung untuk mengubah LAN dengan Hub menjadi LAN dengan Switch.
• Masing-masing perangkat yang terhubung ke Switch memiliki kapasitas yang sebanding dengan
kapasitas yang tersedia pada LAN Hub. Pada Hub Bus kapasitas 10 Mbps sebenarnya dibagi-bagi secara
bersama oleh setiap perangkat yang terhubung. Pada Switch setiap perangkat dapat memiliki kapasitas
yang sama sebesar 10 Mbps.
• Hub berdasarkan Switch dapat berkembang dengan mudah.
Gateway
Gateway adalah perangkat yang mampu menterjemahkan signal dari satu sistem jaringan ke sistem
jaringan lainnya yang memiliki protokol berbeda. Sebagai contoh setiap jaringan lokal memiliki gateway
untuk berkomunikasi dengan jaringan luar katakanlah dengan internet.

Anda mungkin juga menyukai