KAJIAN PUSTAKA
A. KERANGKA TEORI
Kata motor digunakan sebagai istilah merujuk pada hal, keadaan, dan
motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau
13).
dari rangsang sensori (indra) dengan reaksi yang berupa gerakan-gerakan otot
jasmani melalui pusat syaraf, urat syaraf dan otot-otot yang terkoordinasi,
bahwa motorik halus sebagai pengendalian koordinasi yang lebih baik yang
menangkap bola.
halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau
halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan
5
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dalam penelitian ini
adalah sifat dasar genetik termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan sehingga
adalah:
6
lingkungan sosial yang negatif akan merigikan anak, sehingga kurangnya
3. Mencocok
bagian tepi sebuah obyek gambar dan biasanya menjadi sasaran atau
barusan yang dicocok atau ditusuk dengan menggunakan alat jarum atau
lebih kreatif.
4. Menempel
7
Penempelan dengan menggunakan lem merupakan kegiatan
yang perlu mendapat bimbingan oleh pendidik secara ekstra, sabar dan
Nampak.
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok
akan dilakukan.
akibatnya.
8
pengembangan kemampuan motorik halus, seperti kegiatan
B. KERANGKA BERFIKIR
1. Tahap perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Observasi
4. Tahap Refleksi
Studi Awal
Belum Berhasil
Selesai Berhasil
9
Dari bagan di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut : Peneliti
penelitian tindak kelas. Model yang digunakan dalam PTK mengacu pada
Kurt Lewin yang menyatakan bahwa PTK terdiri dari empat komponen yaitu :
(1) Tahap Perencanaan, (2) Tahap Pelaksanaan, (3) Tahap Observasi (4)
Tahap Refleksi. Langkah selanjutnya kasus yang diperoleh dari studi awal itu
C. HIPOTESA TINDAKAN
Kab. Banjarnegara.
(1) Anak senang dengan kegiatan mencocok, (2) Anak percaya diri dalam
menyelesaikan tugasnya, (3) Anak bangga dengan hasil karyanya, (4) Saling
10