Anda di halaman 1dari 6

Tugas : Evaluasi Pembelajaran Fisika

Topik : Pengukuran Sikap dan Pengukuran Psikomotorik

Pengukuran Sikap

Sikap Psikomotorik
Pembahasan

A. Pengertian Ranah Psikomotor


Perkataan psikomotor berhubungan dengan kata “motor”, sensory-motor atau
perceptual-motor. Jadi ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga
menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang termasuk dalam klasifikasi
gerak disini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat kertas sampai dengan
merakit suku cadang televisi serta computer.[2]
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil
belajar ranah psikomotor pertama kali dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan
bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu.[3] Sehingga yang dimaksud dengan keterampilan disini
ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuschular)
yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah, seperti menulis, mengetik, olah raga, dan
sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi
gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.[4]
Jadi bisa dikatakan bahwa yang menjadi sasaran utama psikomotor itu dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu 1) kemampuan otot lurik atau 2) kemampuan untuk
melakukan keterampilan khusus.[5]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan perkembangan ranah kognitif juga
akan berdampak positif terhadap perkembangan ranah psikomotor. Namun, kecakapan
psikomotor tidak bisa terlepas dari kecakapan ranah afektif. Jadi kecakapan psikomotor
merupakan manifestasi dari wawasan pengetahuan dan kesadaran serta mentalnya.[6]
C. Pengukuran Ranah Psikomotor
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa
penampilan. Hal ini dapat dilihat dari dua hal;
1. Kemampuan otot lurik, sasaran kemampuan otot lurik menuntut siswa untuk menggunakan
tubuhnya melakukan kerja fisik dalam parameter terinci tertentu (misalnya, waktu, berat
dan jarak).
2. Kemampuan melakukan keterampilan khusus, sasaran kemampuan melakukan
keterampilan khusus menuntut siswa untuk memanfaatkan kemampuan otot lurik untuk
melaksanakan proses fisik tertentu.[7]
Untuk pengukuran yang terakhir ini harus diperinci antara lain: cara memegang, cara
meletakkan/menyelipkan kedalam ketiak atau mulut, cara membaca angka, cara
mengembalikan ke dalam tempatnya dan sebagainya. Ini semua tergantung kehendak kita,
asal tujuan pengukuran dapat tercapai. [8]
Ada beberapa ahli yang menjelaskan cara pengukuran hasil belajar psikomotor. Ryan
(1980) Menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui:
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran
praktik berlangsung.
2. Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap.
3. Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.[9]
Dibawah ini diberikan skema untuk mendapatkan gambaran global tentang
ranah psikomotorik:[10]
Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja operasional

1. Persepsi Menafsirkan rangsangan, Peka terhadap rangsangan, Mendiskriminasikan Memilih


Membedakan
Mempersiapkan
Menyisihkan
Menunjukkan
Mengidentifikasikan
Menghubungkan

2. Kesiapan Berkonsentrasi
Menyiapkan diri (fisik dan mental)
Memulai
Mengawali
Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakarsai
Menanggapi
Mempertunjukkan

3. Gerakan Terbimbing
Meniru contoh
Mempraktekkan
Memainkan
Mengikuti
Mengerjakan
Membuat
Mencoba
Memperlihatkan
Memasang
Membongkar

4. Gerakan Terbiasa Berketerampilan


Berpegang pada pola
Mengoprasikan
Membangun
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemonstrasikan
Memainkan
Menangani

5. Gerakan kompleks
Berketrampilan secara …..
Misalnya: lancar, luwes, supel, gesit, lincah.

6. Penyesuaian pola gerakan


Menyesuaikan diri
Bervariasi
Mengubah
Mengdaptasi
Mengatur kembali
Membuat variasi

7. Kreativitas
Menciptakan yang baru
Berinisiatif
Merancang
Menyusun
Menciptakan
Mendesain
Merancang bangun
Mereka-reka
Merekayasa
Mengkombinasikan
Mengatur
Merencanakan

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa domain psikomotor meliputi hal-hal:
1. Persepsi: menunjuk pada proses kesadaran akan adanya perubahan setelah keaktifan:
melihat, mendengar, menyentuh, merasakan membau serta gerak dri urat syaraf kita dan
lebih dekat terhadap alat panca indra kita.
2. Kesiapan: menunjuk langkah lanjut setelah adanya persepsi kemampuan dalam
membedakan, memilih menggunakan neoromuscular yang tepat dalam membuat response.
Yang menjadi tujuan dalam hal kesiapan adalah; Kesiapan mental: memilih dan membuat
sintesa. Kesiapan fisik: dalam menyesuaikan kemampuan neuromuscular. Kesiapan
emosional dalam merespon menurut sikap yang tepat.
3. Gerakan terbimbing: dengan persepsi dan kesiapan diatas, mengembangkan kemampuan
dalam aktifitas. Yang menjadi tujuan dalam tahap ini adalah imitasi (meniru contoh);
mempertunjukkan sesuatu.
4. Gerakan terbiasa: setelah melewati pada tahapan gerakan terbimbing, maka akan
mendapati pada gerakan terbiasa pada satu keterampilan tertentu.Tujuan dalam tahap ini
adalah mulai muncul kecepatan dalam menggunakan waktu tertentu pada satu keterampilan
tertentu.
5. Gerakan kompleks: penggunaan sejumlah skill dalam aktifitas yang kompleks, meliputi
sema gerakan diatas.[11]
D. Teknik Pengukuran Aspek Psikomotor
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menilai dan mengukur aspek psikimotor
pada siswa, diantaranya:
1. Evaluasi melalui portofolio
Evaluasi melalui portofolio adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan serta
perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang bersumber dari
catatan dan dokumen pengalaman belajarnya. Evaluasi melalui unjuk kerja (performance)
2. Evaluasi melalui penugasan (proyek)
Evaluasi melalui proyek dilakukan terhadap suatu penyelidikan yang dilakukan siswa secara
individu atau kelompok.

KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Ranah psikomotor adalah
ranah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu, dan berhubungan erat dengan kerja otot sehingga
menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya dengan disertai koordinasi gerak yang
teliti dan kesadaran yang tinggi.
Selanjutnya, Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar
yang berupa penampilan, yang merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif.
Hal ini dapat dilihat dari dua hal; Kemampuan otot lurik dan kemampuan melakukan
keterampilan khusus.
Terdapat tujuh penting kategori jenis perilaku ranah psikomotor, antara lain; persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan, kreativitas.
Ada beberapa teknik untuk mengevaluasi aspek psikimotor, diantaranya; evaluasi
melalui portofolio, evaluasi melalui performance, evaluasi melalui penugasan (proyek)

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. 1993.
Cangelosi, James S., Merancang Tes untuk Menilai Prestasi siswa, terj: Lilian D. Tedjasudhana,
Bandung: ITB. 1995.
DEPDIKNAS, Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. 2008.
Mudjijo, Tes hasil Belajar, Jakarta: Bumi aksara, 1995.
Roestiyah N.K., Masalah-masalah ilmu keguruan, Jakarta: Bina Aksara. 1982.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo. 1996.
Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis
Kompetensi, Yogyakarta: Ar-Ruzz. 2005.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
1995.

Anda mungkin juga menyukai