KAJIAN PUSTAKA
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
menyatakan bahwa belajar yang lebih modern ini mengandung dua unsur
penting dalam belajar yaitu, pertama belajar adalah perubahan tingkah laku,
dan kedua perubahan yang terjadi adalah karena latihan atau pengalaman
dengan lingkungannya.
perubahan tingkah laku dimana perubahan itu terjadi karena adanya latihan
lingkungannya.
5
Sardiman A.M (dalam Sunarto, 2009) mengemukakan belajar dalam
pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa,
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga pendapat diatas dapat
manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah
menjadi dapat melakukan), serta nilai dan sikap (dari tidak dapat berlaku
6
atau meningkatkan pengertian, 3. Penerimaan sikap-sikap baru, 4.
laku disebut belajar apabila perubahan tersebut merupakan hasil upaya yang
dilakukan individu secara sadar dan disengaja. Dari pendapat diatas dapat
Menurut Adi Negoro (dalam Aryanto, 2009), prestasi adalah segala jenis
bangsa.
7
secara maksimal dan mendapatkan hasil yang dicapai sebaik-baiknya
yang dimuat dalam raport sebagai buku laporan nilai atau laporan
pendidikan.
siswa adalah hasil pengetahuan yang dicapai siswa pada sejumlah mata
dilakukan baik ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang dimuat dalam
8
waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan baik ranah
mengevaluasi.
aturan, metode.
mengubah struktur.
9
4. Analisis, kemampuan berpikir secara logis dalam neninjau suatu
membedakan, mengkategorikan.
secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan
Ranah penilaan afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
emosi, dan nilai. Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah
10
2. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon,
individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi yang dibuat. Dengan kata
lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar
11
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan prestasi
instrumen test atau instrumen lain yang relevan baik ranah kognitif,
Menurut Saifudin Anwar (2005) test prestasi belajar bila dilihat dari
Test prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk
bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal
test prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, test formatif, test
a. Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri,
12
dan kualitas pembelajaran. Robinson dan Tanner (dalam Slameto 2003)
perilaku sosial, konsep diri akademik, strategi belajar siswa, motivasi, pola
1. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
tubuh.
2. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
13
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
c.
masyarakat.
perkerjaan, sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Oleh karena itu
kategori utama yang telah disepakati oleh para ahli tentang bagaimana
14
dan mengerti suatu informasi. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi
dan kinerja yang konsisten yang digunakan siswa sebagai bagian dalam
merupakan suatu cara yang disukai siswa dalam kegiatan berpikir. Dalam
panca indra. Senada dengan definisi tersebut, menurut Rita Dunn dan
menampung informasi.
15
DePorter dan Hernacki ( 2002) mengatakan gaya belajar adalah
perilaku dan kinerja yang konsisten yang digunakan siswa sebagai bagian
dalam konteks belajar Kolb (1984). Ahli lain mendefinisikan gaya belajar
merupakan salah satu cara belajar yang lebih disukai siswa. Umumnya,
16
lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Gaya belajar merupakan
dan siswa akan menjadi lebih percaya diri dan lebih puas dengan
17
6. Mengurangi stres pada situasi-situasi sulit.
Penyesuaian gaya belajar siswa dan gaya mengajar, manajemen kelas yang
kompetensi. Indra siswa yang terlatih dengan baik akan mempercepat daya
18
semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan
Terdapat tiga gaya belajar yaitu apa yang sering disingkat dengan VAK:
auditori, dan gaya belajar kinestetik. Akan tetapi hampir semua siswa
19
prestasi belajar siswa, walaupun gaya belajar yang dimiliki oleh masing-
Gaya belajar visual ini secara umum dapat diartikan sebagai gaya
belajar yang lebih menekankan pada indra penglihatan atau mata. Menurut
mata.
sesuatu dan menjaga penampilan, dan yang terakhir adalah anak akan
lebih mudah mengingat jika dibantu gambar, serta lebih suka membaca
20
Dari ketiga pendpat diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
yang berhubungan dengan kata atau perasaaan dan mereka akan mengerti
menitik beratkan pada indra penglihatan. Dimana siswa ini dalam hal
kecenderungan gaya belajar visual ini lebih menyukai hal-hal yang dapat
dilihat dengan jelas. Siswa visual ini lebih menyukai gambar, atau diagram
bahwa orang visual perlu melihat bahasa tubuh pengajarnya dan ekspresi
21
wajah sehingga mampu memahami isi atau makna dari suatu materi.
( Nurulfikri : 2011).
22
menerima informasi melalui penglihatan, suka membaca di tempat yang
tenang, suka belajar dengan bantuan grafik, peta, diagram, atau gambar.
mereka melalui suara, baik itu melalui komunikasi internal dengan diri
23
sesuatu, orang ini akan mendengar suara dari apa yang akan ditulis. Pada
saat siswa auditorial ini akan berbicara dengan seseorang yang baru
dikenal, maka siswa ini akan melakukan latihan mental mengenai apa saja
auditori.
dari gaya belajar auditorial adalah cara belajar yang digunakan siswa
untuk memastikan apa yang didengar dan mengingat apa yang didengar.
tersebut.
24
pendengaran dalam menerima informasi. Siswa yang cenderung memiliki
auditorial ini agar mereka paham dan mampu menerima informasi dengan
25
auditorial ini kurang konsentrasi belajar pada saat kelas dalam keadaan
gaduh, mereka sangat menyenangi suasana kelas yang kondusif dan dalam
keadaan tenang. Siswa auditorial ini lebih suka membaca dengan suara
keras. Dan yang menjadi keunikan dari siswa auditorial ini adalah
dapat konsentrasi dengan baik pada saat belajar, akan tetapi harus di
dukung suasana yang tenang dan tanpa ada suara yang dapat mengganggu
konsentrasinya.
hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam
peka terhadap perasaan atau emosi dan pada sensasi sentuhan dan gerakan.
26
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
gaya belajar kinestetik ini lebih menitik beratkan ketajaman indra peraba.
bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala
belajarnya.
kinestetik dapat diartikan sebagai cara belajar yang digunakan anak ialah
27
memastikan apa yang disentuh dan mengingat apa yang lakukan. Siswa
secara baik.
belajar dapat dilihat dari berbagai hal yang dapat dilihat dalam tabel
berikut ini. Ciri- ciri tipe kecenderungan gaya belajar dilihat dari kegiatan
yang sering dilakukan (Rose dan Malcolm, 2002) dapat dilihat dalam tabel
28
Tabel 2.1
29
merancang (mendesain), melukis saja), bermain musik, membuat berolahraga.
di udara berita lucu, berdebat, berfilosofi.
v Menangani proyek-proyek v Menangani proyek-proyek v Menangani proyek langkah
dengan merencanakan dengan berpijak pada prosedur, demi langkah. Suka
sebelumnya, meneliti “gambaran memperdebatkan masalah, menggulung lengan bajunya
menyeluruh”-nya. mengatasi solusi verbal. dan terlibat secara fisik.
Mengorganisasikan rencana
permainan dengan menghimpun
daftarnya lebih dahulu.
Berorientasi detail.
v Cenderung berbicara cepat v Berbicara dengan kecepatan v Berbicara agak lambat
tetapi mungkin cukup pendiam sedang. Suka berbicara bahkan di
di dalam kelas dalam kelas
v Berhubungan dengan orang v Berhubungan dengan orang lain v Berhubungan dengan orang
lain lewat kontak mata dan lewat dialog, diskusi terbuka lain lewat kontak fisik,
ekspresi wajah mendekat/ akrab, menyentuh
v Saat diam suka melamun atau v Dalam keadaan diam suka v Dalam keadaan diam selalu
menatap ke angkasa bercakap-cakap dengan dirinya merasa gelisah; tidak bisa
sendiri atau bersenandung duduk tenang
v Menjalankan bisnis atas dasar v Suka menjalankan bisnis v Suka melakukan urusan
hubungan personal antarwajah melalui telepon seraya mengerjakan sesuatu,
suka berjalan-jalan saat
bermain golf
v Punya ingatan visual bagus, v Cenderung mengingat dengan v Ingat lebih baik
ingat dimana meninggalkan baik dan menghafal kata-kata dan menggunakan alat bantu
sesuatu beberapa hari yang lalu gagasan-gagasan yang pernah belajar tiga dimensi
diucapkan
v Merespon lebih bagus ketika v Merespon lebih baik tatkala v Belajar konsep lebih baik
anda perlihatkan sesuatu mendengar informasi ketimbang dengan menangani objek
ketimbang cerita tentangnya membaca secara fisik (contoh, Dalai
Lama dan arlojinya)
belajar auditori memiliki nilai lebih unggul dari pada siswa yang memiliki
30
2 Pengaruh penggunaan multimedia berbasis computer dan media
prestasi belajar ilmu pengetahuan alam. Hal ini ditunjukkan dengan hail F
hitung (38,44) > F tabel (4,00) dengan nilai rata-rata siswa visual sebesar
tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
belajar.
Belajar dapat dikatakan berhasil jika siswa mampu mencapai prestasi belajar
yang tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar tersebut
berhasil dan sebaliknya bila prestasi belajar belajar siswa rendah berarti proses
gaya belajar siswa. Terdapat tiga jenis kecenderungan gaya belajar yang
dimiliki oleh sisiwa yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya
31
belajar kinestetik. Dari kerangka berpikir diatas maka dapat digambarkan pada
gambar diagram yang dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut
Gambar 2.1
Gambar kecenderungan gaya belajar dan prestrasi belajar
Gaya Belajar
Gaya Belajar
PRESTASI
BELAJAR
32