LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan
experience and training). Menurut L.D. Crow dan A. Crow, belajar adalah
suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing kearah hasil-hasil
belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
1
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
latihan, artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku, baik
meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006:
adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban terhadap suatu masalah,
2
yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri
1. Robert Gane
tahap belajar yang lebih tinggi berdasarkan atas tahap belajar yang
lebih rendah.
2. J. Bruner
matematika.
3. Z.P Dienes
3
(1) Kolb (1949)
pengetahuan yang diciptakan atau dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui
ditanamkan oleh guru. Pembelajaran matematikan menjadi lebh aktif bila guru
pembelajaran bermakna.
4
dan rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, teorema, dalili, prinsip). Untuk
yakni: faktor dari dalam diri murid dan faktor dari luar diri murid
(Sudjana, 1989: 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor
5
dalam diri murid perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang
dikemukakan oleh Clark (1981: 21) menyatakan bahwa hasil belajar murid
oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri murid yakni
2002: 39).
materi suatu mata pelajaran. Hasil belajar ini dapat diukur dengan
tidak berprestasi. Kemudian dengan melihat hasil belajar yang rendah atau
pembelajaran.
waktu tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes atau penilaian
6
tertentu melalui proses belajar mengajar yang melibatkan murid dan guru,
berada.
Menurut para ahli pendidikan, hasil belajar yang dicapai oleh para
peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang terdapat
dalam diri peserta didik itu sendiri (faktor internal) dan faktor yang
Faktor internal atau faktor yang terdapat di dalam diri peserta didik
sebagainya.
7
f. Faktor hireditas (bawaan) yang tidak mendukung kegiatan
belajar, seperti buta warna, kidal, trepor, cacat tubuh dan lain
sebagainya.
sebagainya.
8
pertama menekankan retensi sedangkan kategori kelima yang lain lebih
menenkankan transfer.
1) Mengingat
jangka panjang.
2) Memahami
3) Mengaplikasikan
masalah.
4) Menganalisis
5) Mengevaluasi
9
6) Mencipta
sesuatu yang baru dan koheren atau membuat suatu produk yang
Hasil belajar disusun secara hirarkhis mulai dari tingkat paling rendah
10
menjadi enam, yaitu: gerakan refleks, gerakan fundamental dasar,
yang tepat
orisinal.
11
domain kognitif, afektif, dan psikomotorik
a. Pengertian Matematika
berhubungan juga dengan kata lain yang hampir sama, yaitu mathein atau
12
merupaka ilmu dedukatif, terstruktur, tentang pola dan hubungan,
13
memungkinkan siswa untuk belajar sehingga tujuan dalam
b. Pembelajaran Matematika
dapat mengetahui jenjang yang lebih tinggi tanpa melalui dasar atau hal-
14
pengetahuan dan pengertian dasar matematika yang baik pada permukaan
interaksi hubungan timbal balik antara siswa dengan guru yang ber-
tertentu.
bila guru tidak hanya menuntut siswanya untuk menghafal rumus saja,
atas, dapat dikatakan bahwa Belajar Matematika adalah proses dalam diri
15
konsep baru.
kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat
menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak “hore!” atau yel-
soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah
jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung
Agar pemahaman konsep materi yang akan dibahas dapat dikaji secara
kelompok kecil.
16
merupakan suatu pembelajaran dalam rangka pengujian terhadap
pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan
Horay aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal
17
bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan
setiap siswa dalam keals dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Bisa ditunjukkan dari sikap acuh tak acuh siswa ketika guru
pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 8 Medan semester ganjil tahun
18
diperoleh melalui hasil post-test yang diberikan pada akhir pembelajaran.
Persegi Ordo 2 x 2.
yang disampaikan.
4-6 siswa. Siswa di suruh untuk membuat 9 kotak dan tiap kotak diisi
membacakan soal tentang materi yang dijelaskan tadi secara acak dan
tanda centang () dan salah diisi tanda silang (x). Kelompok yang lebih
19
dahulu mendapatkan tanda centang pada satu garis lurus langsung
dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang diperoleh kelompok
(CRH)
antar siswa.
20
review horay diharapkan dapat membuat siswa menjadi tertarik dan lebih
membimbing siswa untuk belajar lebih aktif lagi, dengan kondisi tersebut
siswa lebih nyaman menikmati pelajaran dan tidak mudah bosan, maka
B. Kerangka Berfikir
matematika diskrit.
Tujuan dari mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki
21
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
perhatian, dan minat dalm mempelajarai matematika, serta sikap ulet dan
kurikulum.
22
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka hipotesis tindakan secara
23