Oleh :
Dimas Darma Agung (185500065)
Pada hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan bantuan Guru Kelas
selama 1 minggu dari tanggal 22 Maret – 03 April didapatkan sebagai berikut: 1)
Materi bilangan bulat pembelajaran daring yang di upload pada sway masih absrak. 2)
Siswa belum memahami konsep bilangan negatif. 3) Siswa masih kebingungan untuk
membedakan antara tanda negatif dengan operasi hitung pengurangan. 4) tugas yang
telah diupload pada sway dapat diselesaikan dengan baik dan mendapat nilai 100,
akan tetapi setelah di test secara offline sebagian besar mendapat nilai 0. Hal ini
disebabkan karena guru tidak bisa mengawasi secara langsung akan perkembangan
siswa dan apakah siswa yang tersebut yang benar-benar menyelesaikan tugas yang
diberikan atau orang lain. Akhirnya guru melakukan drill kepada siswa selama satu
bulan penuh dengan via daring dan luring.
Drill yang dilakukan pada saat luring guru menerangkan ceramah dan
memberikan cara cepat yang memotong beberapa langkah akan tetapi pemahaman
konsep awal masih tetap abstrak. Akhirnya siswa terpaku pada cara yang diberikan
oleh guru. Oleh karena itu dibutuhkan metode lain yang menguatkan konsep yang
menguatkan pemahaman siswa akan konsep dasar dari bilangan bulat sebelum masuk
ke latihan operasi penjumblahan dan pengurangan bilangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan analisis masalah maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaaan garis bilangan dapat meningkatkan pemahaman siswa
akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum:
Meningkatkan kualitas pembelajar siswa SD Al-Islamyah sehingga
dapat memiliki nilai akademi yang baik.
Tujuan khusus:
Apakah penggunaan contoh konkret garis bilangan dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas 6 SD Al-Islamiyah.
D. Manfaat Penelitian
Bagi guru:
Mengetahui terdapat media pembelajaran yang mengaitkan konsep
abstrak matematika dengan kehidupan sehari-hari
Bagi siswa:
Lebih memudahkan dalam pemahaman siswa mengenai konsep
bilangan bulat
BAB II
Kajian Pustaka
A. Landasan Teori
1. Hakekat Belajar
Belajar menurut W. Gulö (2002: 23) adalah suatu proses yang
berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik
tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. James O. Whittaker
(Djamarah,1999) menyatakan bahwa belajar adalah Proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedanghkan
menurut R. Gagne (Djamarah ; 1999:22) Belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah
laku
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu
sisi murid dan dari sisi guru. Dari sisi murid, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
3. Garis Bilangan
Garis bilangan merupakan salah satu representasi garis yang mana
setiap titik-titiknya mewakili bilangan tertentu. Bilangan dapat berupa
bilangan real, bilangan rasional, maupun bilangan bulat. Jarak antar titik
dalam garis bilangan adalah sama.
Pada bagian kiri angka nol merupakan bilangan negatif dan kanan angka nol
merupakan bilangan positif. Sedangkan angka nol itu sendiri adalah bilangan
netral yang bukan positif dan negatif
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, jarak setiap bilangan
dengan bilangan sebelum atau sesudahnya memiliki jarak yang sama.
4. Bilangan Bulat
Bilangan Bulat terdiri atas bilangan asli, nol, dan lawanya. Bilangan
asli dimulai dari 1, 2, 3, 4, ... sehingga seluruh bilangan asli merupakan bagian
dari bilangan bulat. Lawan dari bilangan asli merupakan bilangan bulat
negatif.contoh penggunaan bilanagan bilat negarif pada sehari-hari berikut
Bilangan bulat negatif digunakan untuk menyatakan suhu udara
Suhu udara di puncak gunung 5°C dibawah 0°. Dapat ditulis -5°C
Bilanagn bulat negatif digunakan untuk menyatakan kedalaman laut
Terumbu karang ditemukan dikedalaman 20 m dibawah permukaan
laut. Dapat ditulis -20 m.
-3 -2 -1 0 1 2 3
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Bilangan -3 terletak dikiri 5. Jadi -3 lebih kecil dari 5 ditulis -3<5
Bilangan 4 terletak dikanan 2. Jadi 4 lebih besar dari 2 ditulis 4>2
Bilangan 0 terletak dikanan -1. Jadi 0 lebih besar dari -1 ditulis 0>-1
2) −4−−6=…
Jadi, (−4)−(−6)=…
−4+6
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
B. Penelitian terdahulu
Pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika
realistik merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belaja siswa dalam
pembelajaran materi pecahan. Usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya
kesenjangan antara materi yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis (intended
curriculum), serta perbedaan materi yang diajarkan dengan materi yang dipelajari
siswa (relized curriculum).
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Irmina Veronika Uskono dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan
Bilangan Bulat” menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata
data hasil observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,72. Rata-rata data aktivitas siswa
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,91. Rata – rata hasil tes
belajar siswa juga menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 2,89.
Dan rata-rata ketuntasan hasil belajar klasikal juga mengalami peningkatan, yaitu
sebesar 25,71%.
B. SETTING PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Al Islamiyah yang bertempatkan di
kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
2. Waktu Penelitian
No Tanggal Keterangan
.
1. 29 Maret – 03 April Observasi dan pengambilan data awal
2. 05 April – 26 April Perencanaan PTK
3. 26 April – 15 Mei Penyusunan proposal
4. 17 Mei – 12 Juni Pelaksanaan PTK
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas VI SD dengan jumlah 11
siswa yang terdiri dari siswa 6 laki-laki dan 5 siswa perempuan.
Siswa-siswi tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, akan
tetapi sebagian besar dari mereka merupakan golongan menengah menegah
kebawah. Keseluruhan siswa merupakan siswa yang normal dan tidak ada
yang ABK (anak berkebutuhan Khusus)
C. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model visualisasi bagan yang disusun
oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS 1
a. Lembar observasi
Lembar observasi berisi catatan yang menggambarkan aktivitas
peneliti dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Format lembar observasi yang digunakan adalah format observasi sistematis
yang berbentuk isian untuk mengetahui tindakan selama proses pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan tidak terstruktur kepada siswa, artinya
wawancara hanya dilakukan kepada siswa yang dipilih tentang aktivitas,
tanggapan, dan sikap siswa terhadap pembelajaran bilangan bulat.
c. Bahan ajar
Bahan ajar terdiri dari buku guru, buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
d. Lembar evaluasi
Lembar evaluasi ini berupa soal ulangan isian sebagai tolak ukur
kompetensi siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
E. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Personel yang terlibat
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru dalam satu
tim. Guru sebagai observer sedangkan peneliti dan siswa sebagai pelaksana
pembelajaran. Semua tindakan didiskusikan antara peneliti dan guru.
4) Refleksi (Reflecting)
Peneliti dan guru menganalisa, menginterprestasikan dan
menyimpulkan hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan data dari hasil observasi (monitoring) dan perekaman
tindakan. Data hasil monitoring dan perekaman tindakan disusun
secara urut dan teratur. Data dari refleksi ini akan dilihat sebagai acuan
untuk perbaikan pada siklus 2 atau berhenti.
SIKLUS 2
Siklus 2 dilaksanakan ketika hasil pembelajaran yang diberikan pada
siklus 1 belum tercapai dengan baik. Pada dasarnya langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus 2 relatif sama dengan perencanaan dan pelaksanaan
dalam siklus 1. yang membedakan hanyalah sub materi serta adanya
perbaikan-perbaikan atau perubahan sesuai dengan kenyataan yang
ditemukan di lapangan. Langkah-langkah dari penelitian tindakan kelas
siklus 2.
4) Refleksi (Reflecting)
Peneliti dan guru menganalisa, menginterprestasikan dan
menyimpulkan hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan data dari hasil observasi (monitoring) dan perekaman
tindakan. Data hasil monitoring dan perekaman tindakan disusun
secara urut dan teratur. Data dari refleksi ini akan dilihat sebagai acuan
untuk perbaikan pada siklus 2 atau berhenti.
a. Reduksi data
Tahap ini dilakukan untuk merangkum data, memfokuskan pada hal-
hal penting.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah suatu cara untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Triangulasi pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
data hasil observasi, data hasil wawancara dengan guru dan diperkuat dengan,
wawancara tidak terstruktur dengan siswa dan data dari dokumen kamera.
c. Display data
Data hasil reduksi data dan triangulasi kemudian dianalisis dengan
analisis deskriptif. Selanjutnya data hasil analisis disajikan dalam bentuk
terstruktur sehingga data mudah dipahami secara keseluruhan atau pada
bagian tertentu. Selain itu data ditampilkan pula dalam bentuk foto untuk
memahami hal-hal yang bersifat subjektif.
d. Kesimpulan
Data yang diperoleh setelah dianalisis kemudian diambil simpulannya
apakah tujuan dari pembelajaran sudah tercapai atau belum. Apabila belum
tercapai dilakukan tindakan selanjutnya dan apabilasudah tercapai penelitian
dihentikan.
G. INDIKATOR KEBERHASILAN
Apabila penggunaan Garis bilangan pada pembelajaran penjumblahan dan
pengurangan bilangan bulat dapat membuat siswa mampu menghitung operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat satu digit dengan penalaran tanpa
perhitungan manual di media apapun maka penelitian ini dihentikan. Dan Penelitian
PTK ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa Kelas
DAFTAR PUSTAKA
Adhalia, Dhesy., dan Gunanto. 2017. “Buku Siswa: Matematika untuk SD/MI Kelas
VI Kurikulum 2013 Revisi”. Jakarta Timur: PT Gelora Aksara Pratama.
Fitrah. 2017. “Belajar dan Pembelajaran”. Jurnal kajian Ilmu-ilmu Keislaman. Vol.
03 No. 2