Eka Yulinda Salsabilah (185500058) Ayu Alfianti (185500068) Khoirunnisa (185500069) Dian Dhamaryanti (185500075) Zazila Rohmatul Inaya (185500077) Nur Laily Ismawati (185500080) A. PERKEMBANGAN SOSIAL Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadp norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan, saling berkomunikasi dan bekerja sama. Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak mulai mengembangkan tingkah- tingkah laku sosial anak Ada beberapa pengertian tentang perkembangan sosial, yaitu : 1. Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat. 2. Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya masyarakatnya. 3. Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak manusia itu lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak tersenyum saat disapa. Hal ini membuktikan adanya interaksi sosial antara anak dan lingkungannya. 4. Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu. B. TINGKAH LAKU SOSIAL Tingkah laku sosiak adalah perilaku relatif yang dimiliki oleh tiap orang untuk mennggapi orang lain atau sesuatu dengan cara yang berbeda-beda. Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya:
1. Pembangkangan (Negativisme) Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun 2. Agresi (Agression) Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya 3. Berselisih (Bertengkar) Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda (Teasing) Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik.
6. Kerja sama (Cooperation) Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah : memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness) Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9. Simpati (Sympaty) Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL 1. Keluarga Keluarga merupakan lingungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan llingkugan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain, banyak ditentukan oleh keluarga. 2. Kematangan Untuk dapat bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerllukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan 3.Status sosial ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. 4.Pendidikan Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah . hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. 5. Kapasitas mental : Emosi dan Intelegensi Kemampuan berpikir dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memcahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek yang tinggi akan berkemampuan bahasa yang baik. Oleh perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilanperkembangan sosial anak. 6. Teman sebaya. Melalui hubungan interpersonal dengan teman sebaya, anak belajar menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok. Bagi anak yang kurang kaish sayang dan bimbingan keagamaan atau etika dari orangtuanya, biasanya kurang memiliki kemampuan selektif dalam memilih teman dan mudah sekali terpengaruh oleh sifat dan perilaku kelompoknya.
7. Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap kepribadian setiap anggotanya, baik yang menyangkut cara berpikir (seperti cara memandang sesuatu), bersikap atau cara berperilaku Faktor yang mempengaruhi tingkah laku sosial : 1. Keluarga 2. Teman sebaya 3. Lembaga pendidikan 4. Spiritual KESIMPULAN 1. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadp norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan, saling berkomunikasi dan bekerja sama. 2. Tingkah laku sosiak adalah perilaku relatif yang dimiliki oleh tiap orang untuk mennggapi orang lain atau sesuatu dengan cara yang berbeda-beda. Bentuk- bentuk perilaku sosial, yaitu : pembangkangan, agresi, berselisih, menggoda, persaingan, kerjasama, berkuasa, mementingkan diri sendiri, dan simpati 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan tingkah laku sosial yaitu keluarga, kematangan, pendidikan, kondisi ekonomi sosial keluarga, kapasitas mental, intelegensi dan emosi, teman sebaya, spiritual