Dimyati dan Mudjiono (2006:4-5) dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur,
seperti tertuang dalam angka rapor, angka ijazah, atau kemapuan meloncat setelah latihan.
Dalam kaitannya dalam belajar, hasil berarti penugasan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau nilai yang diberikan guru.
Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-
macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas
pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester akhir
dan sebagainya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar tes setiap
siklus.
Dari uraian-uraian diatas jelas bahwa suatu belajar mengajar pada akhirnya akan
menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam
arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil prestasi belajar
siswa. Dan dari beberapa pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan
hasil yang diperoleh oleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang berupa angka
(nilai). Jadi aktivitas siswa mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan
baik, akibatnya hasil belajar yang akan dicapai menjadi rendah.
2. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani manthematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata manthematike
berhubungan pula dengan kata lainnyayang hamper sama, yaitu mathein atau manthenein yang
artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan
kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil
observasi matematika terbentuk karena pikiran – pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide,
proses, dan penalaran(Russeffendu ET, 1980 : 148).
- Ebbutt dan Straker (Marsigit, 2003 : 2-3) memberikan definisi Matematika
sekolah yang selanjutnya disebut Matematika sebagai berikut :
1. Matematika merupakan kegiatan penelusuran pola dan hubungan.
2. Matematika merupakan kreativitas yang memerlukan imajinasi, instuti dan
penemuan.
3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving).
4. Matematika sebagai alat berkomunikasi.
Berikut ini beberapa definisi matematika dari para ahli :
1.James dan James (1976) Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai
bentuk, susunan, besaran dan konseop –konsep yang berhubungan satu dengan
yang lainnya.
2.Reys - dkk (1984) Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan,
suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni suatu bahasa dan suatu alat.
3.Kline (1973) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan social,
ekonomi dan alam.
Dari uraian yang dikemukan para ahli dapat disimpulkan bahwa matematika terbentuk
dari pengalaman manusia dalam dunianya secara emperis. Kemudian pengalaman itu proses di
dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga
sampai terbentuk konsep – konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh
oranglain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi
matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematka didapat karena proses berpikir,
karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.