Kata Kunci. Teori Belajar Kognitif, Karakteristik, Pendapat Para Ahli, Pengaplikasian
PENDAHULUAN
Dapat kita ketahui bahwa, matematika adalah suatu ilmu pasti yang juga bisa dikatakan
sebagai ilmu yang menekankan pada logika. Ilmu matematika sangatlah penting untuk
dipelajari, karena dengan adanya ilmu itu akan mempermudah kita didalam beraktifitas
sehari-hari dalam menentukan jumlah hitungan ataupun pembagian harta waris dan lain
sebagainya.
Menurut Mustafa (Tri Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu
tentang kuantitas, bentuk, susunan,dan ukuran, yang utama adalah metode dan proses untuk
menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan hubungan
antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan
manfaat pada matematika terapan.
Kemudian menurut Elea Tinggih (Erman Suherman, 2001), matematika berarti ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain
diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas
dalam dunia rasio (penalaran), sedangakn dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi
atau eksperiment disamping penalaran.
Belajar merupakan proses manusia dalam memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi atau menemukan
(Hilgrad dan Bower dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2007: 13). Belajar juga merupakan
proses berubahnya tingkah laku yang relatif permanen yang disebabkan oleh interaksi dengan
lingkungannya. Banyak ahli yang mengemukakan teori-teori dan pandangan-pandangan
mengenai proses belajar tersebut. Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap
praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif. Aliran ini telah
memberikan konstribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses
belajar. Aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekadar stimulus atau respon
yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan
mental di dalam diri individu yang sedang belajar.
didalam dunia pendidikan proses pembelajaran baik formal, informal maupun nonformal,
teori pembelajaran memiliki peran yang penting. Teori pembelajaran akan menentukan
bagaimana proses pembelajaran itu terjadi. Sebelum merancang pembelajaran, seorang guru
harus menguasai sejumlah teori tentang belajar, termasuk beberapa pendekatan didalam
pembelajaran. Penguasaan teori ini dimaksudkan agar guru mampu mempertanggung
jawabkan secara ilmiah perilaku mengajarnya didepan kelas. Melalui teori-teori belajar guru
akan memahami berbagai cara bagaimana peserta didik belajar dengan seterusnya
menghubungkan prinsip dan hukumnya dengan teknik mengajar untuk mencapai
pembelajaran yang berkesan.
Pada artikel ini kita akan diketahui apa yang dimaksud dengan teori pembelajaran
kognitif, kemudian bagaimana penerapan teori pembelajaran ini didalam pembelajaran
pendidikan matematika dan bagaimanakah karakteristik serta pengaplikasiannya didalam
pembelajaran pendidikan matematika.
Tujuan daripada artikel ini adalah agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan teori
pembelajaran kognitif, dan mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran pendidikan
matematikav sehigga tercapainya suatu kegiatan belajar dan mengajar yang sesuai dengan
silabus yang ada.
PEMBAHASAN
1. Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan proses manusia dalam memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi atau
menemukan (Hilgrad dan Bower dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2007: 13).
Vygotsky (dalam jhon dan Thornton, 1993 selanjutnya menjelaskan bahwa proses
belajar terjadi pada dua tahap ; tahap pertama terjadi pada saat berkolaborasi dengan orang
lain,dan tahap selanjutnya dilakukansecara individual yang didalamnya terjadi proses
internalisasi. Selama proses interaksi terjadi baik antara guru-siswa maupun antar siswa,
kemampuan berikut ini perlu dikembangkan: saling menghargai, menguji kebenaran
pernyataan pihak lain, bernegosiasi, dansaling mengadopsi pendapat yang berkembang.
Sedangkanarti kata matematika berasal dari perkataan latin mathmatika yang
mulanya diambil dari perkataan Yunani Mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan
itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu(Knowledge,
secience). Kata Mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir wsama,
yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berfikir). Daji berdasarkan asal
katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan
berfikir ( bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran),
bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil obeservasi matematika terbentuk
karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungandengan idea, proses, dan penalaran
(Russeffendi ET, 1980 : 148).
Menurut Mustafa (Tri Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah
ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan,dan ukuran, yang utama adalah metode dan proses
untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan
hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni atau dalam
keterkaitan manfaat pada matematika terapan.
Kemudian menurut Elea Tinggih (Erman Suherman, 2001), matematika berarti
ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti
ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih
menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangakn dalam ilmu lain lebih
menekankan hasil observasi atau eksperiment disamping penalaran.
KESIMPULAN
Diantara teori kognitif, paling tidak ada tiga yang terkenal yaitu piaget, Bruner, dan
Ausubel. Menurut Piaget, kegiatan belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap
perkembangan tertentu dan umur seseorang, serta melalui proses asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi. Sedangkan Bruner mengatakan bahwa belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara
seseorang mengatur pesan dan informasi, dan bukan ditentukan oleh umur. Proses belajar
akan terjadi melalui tahap-tahap anaktif, ikonik, dan simbolik. Sementara itu Ausubel
mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan
pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan terjadi
melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memahami makna stimulus, menyimpan, dan
menggunakan informasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan.
Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan beru
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual
pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku sebagai pemberi
informasi.
Kognitif sangat berperan dalam penerapan pembelajaran Pendidikan Matematika
karena Teori belajar kognitif ini lebih memberi penekanan suatu pembelajaran pada proses
yang terjadi dalam akal pikiran manusia dan sangat memperhatiakan proses dibanding
dengan hasil yang kan didapat, yang sama kaitannya juga dengan pembelajaran matematika
yang menekankan pada pemikiran (nalar) ataupun logika untuk mendapatkan hasil yang
kongkrit dan sesuai.
Dengan adanya suatu teori pembelajaran kognitif yang diterapkan kedalam proses
pembelajaran, maka dapat menimbulkan pengaruh positif yang sangat besar terhadap proses
pembelajaran sehingga suatu kegiatan belajar mengajar itu dapat terstruktur kegiatannya dan
dapat mencapai suatu tujuan daripada pembelajaran dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Erman, S dan Winataputra, U.S (1993). Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta;
Universitas Terbuka.
Harami, Hendra, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, LP2 STAIN: Curup
Julian, Gerdi Starlet. Teori Belajar. Jurnal Pendidikan ; h.3-4
Margaret Gredler & E. Bell, 1991, Learning And Instruction Theory Into Practice. Mc.Milan
Publishing Company, diterjemahkan oleh Munandir, Jakarta: Rajawali.
Muhaimin, 2012 Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidkan Agama
Islam di Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pahliwandari, Rovi. 2016. Penerapan Teori Pembelajaran Kognitif dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jurnal Olahraga. 5(2) ; 157-160