Anda di halaman 1dari 5

1.

Penilaian Ranah Psikomotorik


Pada dasarnya dalam ranah psikomotorik capaian hasil belajarnya berhubungan dengan
keterampilan dalam memanipulasi yang mana melibatkan otot serta kekuatan fisik.
Pada hasil belajar dalam ranah psikomotorik, Buttler membaginya menjadi tiga, yaitu:
a) Specific responding, yakni siswa mampu menanggapi setiap hal yang bersifat fisik
(indrawi), atau melakukan suatu kegiatan keterampilan yang bersifat tunggal,
contohnya memegang raket.
b) Motor chaining, yakni siswa mampu menggabungkan beberapa keterampilan dasar
menjadi suatu keterampilan yang kompleks, contohnya memukul bola.
c) Rule using, yakni siswa melakukan suatu keterampilan yang komples menggunakan
pengalamannya, contohnya adalah seperti bagaimana ia memukul bola dengan tepat
supaya dengan menggunakan tenaga yang sama, namun hasil yang diperoleh lebih
baik.1
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai penilaian, sebagai pengajar yang akan
menililai ranah psikomotor harus paham mengenai tingkatan berpikir dalam ranah
psikomotorik. Dalam ranah psikomotor terdapat lima tingkatan proses berpikir,
diantaranya yaitu2:
1) Imitasi, yakni kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan sama persis seperti
apa yang dilihat sebelumnya.
2) Manipulasi, yakni kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan yang belum
pernah dilihat, namun berdasarkan apa yang diketahui atau dibaca dalam
petunjuk atau pedoman.
3) Presisi, yakni kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan secara akurat
sehingga mempu menciptakan suatu produk yang tepat.
4) Artikulasi, yakni kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan yang sifatnya
kompleks dan tepat sehingga mampu menghasilkan hasil kerja yang utuh sesuai
dengan aturan atau tujuan yang tepat.
5) Naturaslisasi, yakni kemampuan dalam melakukan kegiatan dengan melibatkan
anggota fisik secara reflek

1
Andi Nurwati, “Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa Dalam Pelajaran Bahasa,” Edukasia : Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam 9, no. 2 (2014): 385–400, https://doi.org/10.21043/edukasia.v9i2.781.
2
Agus Dudung, “Penilaian Psikomotor,” Karima, 2018, 1–220.
Berikut ini adalah beberapa hal yang ada dalam proses penilaian psikomotorik

1.1 Aspek penilaian


Ranah keterampilan psikomotorik dalam teori Shimpson dijabarkan terdapat tujuh
jenjang, diantaranya yaitu:
a. Persepsi, yakni suatu hal yang berkaitan dengan penggunaan indra guna
menangkap isyarat yang dapat membimbing aktivitas motorik. Kategori ini
tergerak dari adanya keadaan sadar terhadap dorongan (stimulus) melalui
pemilihan tugas yang sesuai dan tepat sampai penerjemahan terhadap tugas
yang diberikan. Contohnya: dalam pembelajaran praktik shalat, siswa akan
menggunakan indranya untuk mengamati dan menyadari unsur-unsur yang
ada dalam kegiatan shalat tersebut.
b. Kesiapan, yakni suatu keadaan yang menunjukkan sikap siap dalam
melakukan aktivitas. Kategori ini mencakup diantaranya kesiapan mental,
fisik, dan emosi. Contohnya: dalam pembelajaran praktik sholat siswa
menunjukkan kesiapannya dengan membawa dan menyapkan peralatan shalat,
sehingga ia siap untuk melaksanakan shalat.
c. Gerakan terbimbing, yakni merupakan tahap paling awal dalam mempelajari
keterampilan kompleks. Hal ini mencakup kegiatan meniru secara berulang
dan trial error. Contohnya: guru memperagakan bagaimana cara takbiratul
ihram sampai dengan salam, kemudian siswa mempraktikkannya sendiri.
d. Gerakan terbiasa, yakni suatu keadaan yang mana siswa dalam kinerjanya
sudah dalam keadaan terbiasa dengan penuh kecakapan dan keyakinan.
Contohnya: siswa dapat melakukan gerakan shalat dengan baik namun belum
sampai pada tingkatan mahir.
e. Gerakan kompleks, yakni gerakan (mahir) dengan beberapa pola gerakan
kompleks. Kemahirannya terdeteksi dari gerakannya yang akurat, cepat,
lancar, serta hanya mengeluarkan sedikit energi. Kategori ini mencakup
gerakan tanpa adanya keraguan, dan gerakan yang dilakukan dengan kondisi
rileks serta kontrol otot yang baik. Contohnya: siswa benar-benar mampu
mempraktikkan gerakan shalat dengan mahir seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
f. Gerakan pola penyesuain, yakni yang terkait dengan keterampilan yang
dikembangkan dengan baik sehingga dapat dimodifikasi dengan
menyesuaikan situasi yang ada.
g. Kreativitas, yakni lebih menunjukkan kepada kegiatan dalam penciptaan
beberapa pola baru pada gerakan guna menyesuaikan situasi. Hasil dari level
belajar ini lebih menekankan kepad kreativitas yang didasari adanya
keterampilan yang sangat hebat. 3
1.2 Tahapan Pembuatan Penilaian Psikomotorik
Dalam menilai ranah psikomotorik, terdapat beberapa tahapan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1) Menentukan tema
Sebelum malakukan penilaian, sudah semestinya bagi penguji untuk
menentukan terlebih dahulu apa yang akan dipilih menjadi tema atau sub tema
yang akan diujikan.
2) Perumusan indikator
Diantara komponen yang penting dalam pembuatan soalnya adalah
perumusan indikator yang mana perumusannya menggunakan kata kerja
operasional. Perumusan indikator soalnya pun berpatokan pada tahapan ranah
psikomotorik. Anita Harrow menguraikan tahapan ranah psikomotorik menjadi
beberapa tahapan, yang mana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian yaitu4:
a) Muscular or Motor Skills, yaitu keterampilan dalam gerak dan otot. Adapun
kata kerja operasionalnya adalah memperlihatkan gerak, menunjukkan hasil,
menggerakkan, melompat, dan menampilkan.
b) Manipulaton of Materials or Object , yaitu memanipulasi alat atau bahan
(benda atau objek). Adapun kata kerja operasionalnya adalah
membersihkan, memindahkan, menggeser, membentuk, mereparasi, dan
menyusun.

3
Nurjanah, “Teknik Dan Instrumen Asesmen Ranah Psikomotorik Pada Pendidikan Anak Usia Dini,” Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 2, no. 2 (2019): 45–61.
4
Nurhasanah, Remiswal, and Ahmad Sabri, “Jurnal Ranah Kognitif” 7 (2023): 28204–20.
c) Neuromuscular Coordination , yaitu mengkoordinasi otot syaraf. Adapun
kata kerja operasionalnya adalah menggunakan, memadukan, memasang,
menghubungkan, memotong, menarik, menerapkan, mengamati,
menggandeng, dan memadukan.

Berdasarkan dari tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam


pencapaian kompetensi psikomotorik adalah:

1) Kemampuan dari peserta didik dalam menggerakan sebagian dari anggota


tubuhnya.
2) Kemampuan dari peserta didik dalam menirukan atau melakukan gerakan
yang melibatkan semua anggota tubuh.
3) Kemampuan dari peserta didik dalam menggerakkan anggota tubuh secara
keseluruhan dan sempurna sampai kepada tingkat otomatis.
3) Kriteria Penilaian Psikomotorik
Setelah mengetahui tahapan-tahapan tersebut, penguji harus memperhatikan
beberapa kriteria dalam penilaian dalam perumusan indikatonya, diantaranya
yaitu:
a) Membuat ciri dari tujuan pengukuran dari apa yang akan diukur.
b) Berkaitan dengan bahasan (baik tema atau sub tema) dan materi.
c) Memuat soal tes praktek dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diukur.
d) Soal-soal yang dibuat dapat dibuat kedalam bentuk pedoman tes praktek.
4) Langkah Penulisan Soal Psikomotorik
Selanjutnya setelah mengusun indikator dengan menyesuaikan kriteria diatas,
langkah berikutnya adalah menulis soal-soal praktek yang mengacu pada indikator
yang telah dibuat dengan juga memperhatikan beberapa langkah dibawah ini5:
a) Mengidantifikasikan semua langkah penting yang dapat mempengaruhi hasil
akhir terbaik.
b) Menuliskan perilaku dan berbagai kemampuan secara spesifik yang penting
serta diperlukan dalam penyelesaian tugas juga menghasilkan hasil terbaik.

5
“STANDAR PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Hatta Fakhrurrozi.”
c) Mengusahakan untuk membuat berbagai kriteria kemampuan yang akan
diukur yang jumlahnya tidak terlalu banyak, agar semua kriteria dapat
diobservasi selama peserta didik melaksakan tugas.
d) Mendefinisikan dengan jelas berbagai kriteria kemampuan yang kemudian
akan diukur berdasarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik yang harus
bisa diobservasi atau karakteristik dari produk yang dihasilkan.
e) Mengurutkan berbagai kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan
dengan urutan yang akan diamati.
f) Periksa kembali soal praktek yang telah dibuat, kemudian bandingkanlah
dengan berbagai kriteria kemampuan yang sebelumnya telah dibuat oleh
orang lain dilapangan.

Dudung, Agus. “Penilaian Psikomotor.” Karima, 2018, 1–220.

Nurhasanah, Remiswal, and Ahmad Sabri. “Jurnal Ranah Kognitif” 7 (2023): 28204–20.

Nurjanah. “Teknik Dan Instrumen Asesmen Ranah Psikomotorik Pada Pendidikan Anak Usia
Dini.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 2, no. 2 (2019): 45–61.

Nurwati, Andi. “Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa Dalam Pelajaran Bahasa.” Edukasia :
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 9, no. 2 (2014): 385–400.
https://doi.org/10.21043/edukasia.v9i2.781.

“STANDAR PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Hatta


Fakhrurrozi,” n.d., 155–70.

Anda mungkin juga menyukai