Anda di halaman 1dari 17

Materi untuk Wawancara

a. Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi berbasis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
mengubah komputer kamu menjadi router jaringan. Mikrotik menggunakan sistem operasi
berbasis Linux yang berfungsi untuk mendukung router jaringan. Perbedaan antara Mikrotik
dan Router yaitu, Mikrotik adalah sistem operasi yang termasuk dalam kelompok open source
(perangkat lunak), maka router adalah bagian dari perangkat keras yang bertindak sebagai
koneksi antara dua atau lebih jaringan. Jadi perbedaan yang paling mendasar adalah Mikrotik
berfungsi sebagai software dan router sebagai hardware. Mikrotik sering didefinisikan
sebagai router, tetapi keduanya sangat berbeda. Router adalah perangkat keras untuk
menjembatani dua jaringan, sedangkan Mikrotik adalah sistem operasi yang bersifat open
source system yang biasa digunakan untuk mengelola jaringan. Kelebihan Mikrotik,
tampilan program yang user friendly. Tidak membutuhkan banyak tempat dan praktis.
Mendukung banyak model ethernet dan port jaringan. Garansi terjamin apabila terjadi
kerusakan pada RouterBoard. Kekurangan yang sangat menonjol dari mikrotik ialah kurang
mampu menangani jaringan berskala besar untuk wilayah yang luas, karena mikrotik belum
bisa mendapatkan lisensi internasional seperti Cisco. Mikrotik punya beberapa fungsi yang
dapat mempermudah jaringan Anda, antara lain:
1. Sistem autentikasi dan konfigurasi jaringan lokal

Mikrotik punya fitur autentikasi pada pengguna yang ingin menggunakan jaringan Anda. Fitur
ini akan memberikan keamanan pada jaringan, sebab user perlu memasukkan username dan
password pada login page yang disediakan.

2. Pengelolaan terpusat

Fitur ini akan mempermudah admin jaringan Anda, sebab konfigurasi internet pada Mikrotik
bisa dilakukan secara terpusat. Sehingga admin jaringan tidak perlu mengatur konfigurasi
jaringan satu-persatu.

3. Bisa berperan sebagai hotspot

Mikrotik bisa melakukan konfigurasi dan membagi bandwidth bagi setiap jaringan komputer,
selain itu juga bisa memisahkan bandwidth traffic data internasional dan lokal.

4. Bisa diaplikasikan untuk jaringan wireless

Mikrotik bisa diaplikasikan untuk jaringan internet tanpa kabel atau wireless yang saat ini
banyak digunakan, ini akan mempermudah pengelolaan jaringan di tempat ramai pengunjung
yang dinamis dengan jumlah yang berubah-ubah.
Dalam penggunaannya, mikrotik dibagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya:

1. Mikrotik RouterOS

Salah satu jenis mikrotik yaitu mikrotik routerOS. Ini merupakan mikrotik yang beroperasi
dengan sistem berbais UNIX, sehingga pengguna bisa mengubah komputer biasa mereka
menjadi router.

Tidak hanya dapat berfungsi sebagai router, mikrotik routerOS juga akan dilengkapi dengan
berbagai fitur seperti hotspot, bridge, proxy server, firewall, dan lainnya. Dengan mikrotik jenis
ini, kamu langsung bisa menciptakan router sendiri.

2. Mikrotik RouterBoard

Ada juga jenis mikrotik routerboard yang memanfaatkan sistem operasi perangkat keras. Ini
mirip dengan router internet pada umumnya.

Mikrotik yang beroperasi dengan sistem perangkat keras ini dikembangkan oleh perusahaan
mikrotik sehingga harus memiliki sistem operasi routerOS untuk dapat bekerja.

Mikrotik routerboard memiliki ukuran yang sangat kecil dan praktis. Routerboard ini terdiri
atas processor, RAM, ROM, dan memory flash.

Dengan mikrotik routerboard, kamu bisa menjalankan fungsi router tanpa tergantung pada
perangkat komputer. Sebab, fungsi router telah tertanam di dalamnya.

Jenis mikrotik ini banyak dipilih karena lebih hemat biaya dengan penggunaan 2,3 watt saja,
proses pemasangannya pun cukup mudah, dan komputer yang digunakan tidak harus
berspesifikasi tinggi.

Kelebihan dan kekurangan Mikrotik

1. Kelebihan Mikrotik

 Harganya terjangkau dengan berbagai fungsi dan fitur yang bermanfaat.


 Tidak membutuhkan banyak sumber daya untuk operasinya.
 Ada berbagai jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
 Dilengkapi dengan berbagai protokol keamanan.
 Memiliki tampilan program yang user-friendly sehingga mudah dipahami dan
digunakan.
 Praktis karena tidak membutuhkan banyak tempat.
 Bisa mendukung berbagai model ethernet dan port jaringan.

2. Kekurangan Mikrotik

 Dibutuhkan keahlian khusus jika ingin menggunakan mikrotik untuk skala besar.
 Slot ethernet yang cukup terbatas sehingga perlu ditambah atau didukung
oleh hub dan switch.
 Layanan customer support yang kurang tanggap, sehingga cenderung lamban.
 Kurang cocok digunakan untuk web proxy internal.
 Apabila ada kerusakan yang cukup parah, akan sulit untuk diperbaiki dan perlu
menggantinya dengan yang baru.
Fitur-fitur dalam Mikrotik :

Mikrotik memiliki berbagai fitur pendukung, di antaranya:

 Address List
Fitur ini berfungsi untuk mengelompokkan IP address berdasarkan nama.

 Asynchronous
Fitur asynchronous berfungsi sebagai pendukung serial PPP dial-in atau dial-out dengan
otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on demand, modem pool hingga
128 ports.

 Bonding
Fitur bonding akan mendukung pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam satu
pipa sehingga mendapatkan kecepatan internet yang tinggi.

 Bridge
Bridge akan mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, dan bridging
firewalling.

 Data Rate Management


Ini merupakan QoS yang memiliki dasar HTB yang menggunakan burst, PCQ, RED, SFQ,
FIFO queue, CIR, MIR, dan limit peer to peer.

 DHCP
Fitur mikrotik yang satu ini dapat mendukung DHCP tiap antarmuka. Mulai dari DHCP Relay,
DHCP Client, multiple network DHCP, static and dynamic DHCP leases.

 Firewall dan NAT


Fitur firewall dan NAT dapat mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT
dan destination NAT. Serta mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port,
protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags, dan MSS.

 Hotspot
Di dalam mikrotik terdapat Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS yang
bisa support untuk limit data, SSL, dan HTTPS.

 IPSec
IPSec memiliki fitur protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5;
MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-
192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.

 ISDN
ISDN dapat mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan
MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

 M3P
Ini merupakan mikrotik Protokol Paket Packer yang digunakan dalam wireless links dan
ethernet.

 MNDP
MNDP merupakan mikrotik Discovery Neighbour Protokol, seperti kebanyakan mempunyai
dukungan untuk Cisco Discovery Protokol (CDP).
 NTP
NTP merupakan Network Time Protocol untuk server dan clients yang bisa disinkronisasi
menggunakan sistem GPS.

 Point to Point Tunneling Protocol


PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator merupakan protokol otentikasi menggunakan PAP,
CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2 dan dapat diotentikasi dengan laporan Radius; enkripsi MPPE;
kompresi untuk PPoE; limit data rate.

 Proxy
Merupakan cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS
dan HTTP; yang dapat mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; dan static DNS.

 Routing
Fitur ini terdiri dari routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

 SDSL
Merupakan fitur untuk mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.

 VLAN
Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; dan
VLAN bridging.

 VoIP
Berfungsi untuk mendukung aplikasi voice over IP.

 WinBox
Merupakan sebuah aplikasi untuk remote dan mengkonfigurasi mikrotik itu sendiri.

b. Winbox

Pengertian dan fungsi Winbox

Apa Itu Winbox

Winbox adalah utility yang digunakan untuk konektivitas dan konfigurasi MikroTik
menggunakan MAC Address atau protokol IP. Dengan winbox kita dapat melakukan konfigurasi
MikroTik RouterOS dan RouterBoard menggunakan mode GUI dengan cepat dan
sederhana. Winbox dibuat menggunakan win32 binary tapi dapat dijalankan pada Linux, Mac
OSX dengan menggunakan Wine. Semua fungsi winbox didesain dan dibuat semirip dan
sedekat mungkin dengan fungsi console, sehingga Anda akan menemukan istilah-istilah yang
sama pada fungsi console.

Fungsi Winbox

 Setting mikrotik router dalam mode GUI


 Setting bandwith atau membatasi kecepatan jaringan
 Memblokir sebuah website/situs
 Mempercepat pekerjaan
 Dapat meremote mikrotik dari jaraj jauh
 Dapat Mengetahui dan mengatur alamat IP dan akses ke situs tertentu

Fitur-Fitur Winbox
1. Neighbors – Digunakan untuk menemukan dan menunjukkan perangkat MNDP
(MikroTik Neighbour Discovery Protocol) atau CDP (Cisco Discovery Protocol).
Sederhananya untuk menemukan perangkat MikroTik RouterOS yang terhubung ke
jaringan Anda.
2. Managed – Digunakan untuk menunjukkan Entri yang telah disimpan.
3. Set Master Password – Membuat sandi untuk memunculkan entri pada
jendela Managed.
4. Connect– Digunakan untuk terhubung ke RouterOS.
5. Add/Set – Digunakan untuk menyimpan atau mengubah alamat, login, password,
catatan, sesi dan grup. Entri yang disimpan akan ditampilkan di jendela Managed.
6. Tools– Digunakan untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti impor alamat dari file
WBX atau ekspor ke file WBX, memindahkan folder sesi dan memeriksa pembaharuan.
7. Connect To – Tujuan IP atau MAC Address dari Router.
8. Login – Username yang digunakan untuk autentikasi.
9. Password – Sandi yang digunakan untuk autentikasi.
10. Session – Digunakan untuk mengubah nama sesi dan menampilkan sesi yang telah
disimpan.
11. Browse.. – Digunakan untuk mencari dan membuka sesi yang telah disimpan dalam
format .viw
12. Note – Deskripsi router yang akan disimpan ke dalam daftar.
13. Group – Digunakan untuk membuat grup dan mengatur Entri ke dalam grup tertentu
14. Keep Password – Jika dicentang, sandi akan tetap tersimpan.
15. Secure Mode – Jika dicentang, winbox akan menggunakan enkripsi TLS untuk
mengamankan sesi.
16. Autosave Session– Jika dicentang, winbox akan otomatis menyimpan sesi.
17. Open in New Window – Jika dicentang, winbox akan membuka sesi di jendela baru
setelah menekan Connect.

DHCP Server dan DHCP Client


Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan
perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah
jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang
dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway,
Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah
DHCP client bisa support).
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara
bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak
memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan
memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.
Mikrotik sebagai DHCP Client
Dalam kasus ini, untuk dapat memperoleh alokasi IP Address dari ISP, yang nantinya dapat
digunakan untuk terkoneksi ke internet, kita bisa menggunakan fitur DHCP Client. Langkah-
langkah pembuatan DHCP Client dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP Client -> Add.

Untuk pengaktifkan DHCP Client, definisikan parameter interface dengan interface yang
terhubung ke DHCP Server, atau dalam kasus ini adalah interface yang terhubung ke ISP.
Karena kita ingin semua traffic ke internet menggunakan jalur koneksi dari ISP, maka Use-Peer-
DNS=yes dan Add-Default-Route=yes.
Terdapat beberapa parameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jaringan;

 Interface : Pilihlah interface yang sesuai yang terkoneksi ke DHCP Server


 Use-Peer-DNS : Bila kita hendak menggunakan DNS server sesuai dengan informasi
DHCP
 Use-Peer-NTP : Bila kita hendak menggunakan informasi pengaturan waktu di router
(NTP) sesuai dengan informasi dari DHCP
 Add-Default-Route : Bila kita menginginkan default route kita mengarah sesuai dengan
informasi DHCP
 Default-Route-Distance : Menentukan nilai Distance pada rule routing yang dibuat
secara otomatis. Akan aktif jika add-default-route=yes

Sampai langkah ini, seharunya Router sudah bisa akses ke internet. Selanjutnya lakukan setting
DHCP Server untuk distribusi IP Address ke arah jaringan lokal /LAN.
Mikrotik sebagai DHCP Server
DHCP Server akan sangat tepat diterapkan jika pada jaringan memiliki user yang sifatnya
dinamis. Dengan jumlah dan personil yang tidak tetap dan selalu berubah. Jika pada kasus ini
sifat user seperti itu dapat kita temui pada tamu yang berkunjung.
Konfigurasi DHCP Server dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP Server -> Klik DHCP Setup

Dengan menekan tombol DHCP Setup, wizard DHCP akan menuntun kita untuk melakukan
setting dengan menampilkan kotak-kotak dialog pada setiap langkah nya.

Langkah pertam, kita diminta untuk menentukan di interface mana DHCP Server akan aktif.
Pada kasus ini DHCP Server diaktifkan pada ether3. Selanjutnya Klik Next

Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address 192.168.4.0/24. Maka pada langkah
kedua, penentuan DHCP Address Space akan otomatis mengambil segment IP yang sama. Jika
interface sebelumnya belum terdapat IP, bisa ditentukan manual pada langkah ini.
Selanjutnya, kita diminta menentukan IP Address yang akan digunakan sebagai default-
gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard akan menggunakan IP Address
yang terpasang pada interface ether3.

Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan ke Client. Secara otomatis wizard akan
mengisikan host ip pada segment yang telah digunakan. Pada contoh ini, IP 192.168.4.1 tidak
masuk dalam Addresses To Give Out, sebab IP tersebut sudah digunakan sebagai gateway dan
tidak akan di-distribusikan ke Client.

Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP Client akan melakukan rquest DNS ke server
mana. Secara otomatis wizard akan mengambil informasi setting DNS yang telah dilakukan
pada menu /ip dns . Tetapi bisa juga jika kita ingin menentukan request DNS Client ke server
tertentu.

Langkah terakhir kita diminta untuk menentukan Lease-Time, yaitu berapa lama waktu sebuah
IP Address akan dipinjamkan ke Client. Untuk menghindari penuh / kehabisan IP, setting Lease-
Time jangan terlalu lama, misalkan 1 hari saja.
Sampai langkah ini, jika di klik Next akan tertampil pesan yang menyatakan bahwa setting
DHCP telah selesai.

Untuk melakukan percobaan, hubungkan PC ke ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC pada


posisi "obtain an IP address automatically" .
Seharusnya Laptop akan mendapatkan assign IP otomatis dari Router. Perhatikan expired time,
seharusnya sama dengan parameter Lease-Time yang sudah ditentukan pada DHCP Server.
DHCP Leases
Daftar perangkat yang sudah diberikan IP secara otomatis akan ada pada /ip dhcp-server
leases.
Secara default, ip address yang akan diberikan ke client diurutkan dari belakang
(192.168.4.254). Akan tetapi, kita juga bisa melakukan pengaturan agar sebuah IP hanya akan
dipinjamkan ke Client tertentu. Misalnya, jika Client-A melakukan request DHCP, maka Server
akan selalu memberikan IP 192.168.4.254.
Konsep tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan Static Leases. Ide dasarnya adalah
melakukan reservasi sebuah IP Address untuk sebuah MAC Address tertentu. Ada 2 cara
konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada pada tab Leases. Jika dilakukan
dengan cara ini client harus sudah mendapat IP Address dahulu.
Cara kedua dengan menambahkan secara manual pada tab Leases.
Selain dapat digunakan untuk reservasi IP Address, Static Leases juga bisa digunakan untuk
menentukan :

 Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client)


 Limitasi bandwidth (rate-limit) , jika ditentukan maka rule simpe queue akan secara
otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari server.
 Melakukan blocking MAC Address tertentu agar tidak bisa mendapat pinjaman IP,
dengan opsi "Block-Access=yes".

Jadi, selain dapat mendistribusikan IP secara otomatis, dengan DHCP Server juga dapat
melakukan manajemen terhadap DHCP Client dengan menggunakan Static Leases.
Jaringan Lokal (LAN)
Lokal Area Network merupakan internet dengan jangkauan mencakup wilayah lokal. Dengan
menggunakan kabel seperti UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Router dan sebagainnya.
Contoh cakupan wilayah LAN antara lain seperti ruangan antar ruangan, maupun gedung antar
gedung.
Kabel UTP digunakan pada jaringan LAN untuk menghubungkan komputer ke perangkat
jaringan atau komputer ke komputer ataupun antara perangkat jaringan itu sendiri. Dalam
penerapannya, kabel UTP memiliki aturan dalam penyusunan kabel berdasarkan kegunannya.
Jenis kabel UTP ada berapa?
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over)
hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no
1,2,3 dan 6.

Urutan kabel straight tipe TIA/EIA-568B:


 Putih oranye.
 Oranye.
 Putih hijau.
 Biru.
 Putih biru.
 Hijau.
 Putih coklat.
 Coklat.

Urutan Warna Kabel Cross

Ujung yang pertama kita bisa menyesuaikan urutannya seperti kabel straight

1. Putih orange
2. Orange
3. Putih hijau
4. Biru
5. Putih biru
6. Hijau
7. Putih coklat
8. Coklat

Berikut urutan untuk ujung yang lainnya


1. Putih hijau
2. Hijau
3. Putih orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih coklat
8. Coklat

Apa bedanya kabel straight dan kabel cross?


Kabel straight merupakan jenis kabel yang berfungsi untuk menghubungkan dua perangkat
yang berbeda, sedangkan kabel cross berfungsi sebagai penghubung antara dua perangkat
yang sama.

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk
membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah,
mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti
kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini
adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel
STP(Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:

Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan
lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya
seperti berikut ini:
 Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga
tidak cocock untuk mentransmisikan data.
 Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per
second)
 Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai
1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
 Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan
sampai 16 Mbps
 Kabel UTP Category 5
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
 Kabel UTP Category 5e
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal
yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
 Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal
yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik
yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
 Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum
digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over
Cable

Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang berbeda.

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA
368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA
368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :


1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar
dibawah adalah susunan standar kabel cross over.

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :


1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2. Menghubungkan 2 buah switch
3. Menghubungkan 2 buah hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over)
hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no
1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over


Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa
peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45
LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini:

Praktek membuat kabel Straight


1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan
semua kabel posisinya sudah benar.
5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin
(kuningan) pada konektor RJ-45 sudah ?���?�menggigit?���?� tiap-tiap kabel.
6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN
tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang
tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan
urutan kabel yang kita buat.
8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar,
selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan
(pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).

Demikianlah sekilas penjelasan tentang kabel UTP, category kabel UTP, standar urutan kabel
straight dan cross over dan cara membuat kabel jaringan straight menggunakan crimping tools

Apa itu RJ11 dan RJ45?


Konektor RJ45 digunakan dalam jaringan, di mana Anda menghubungkan komputer atau
elemen jaringan lainnya satu sama lain, sedangkan RJ11 adalah konektor kabel yang digunakan
dalam perangkat telepon, ADSL, dan kabel modem, dll.

Apa fungsi kabel UTP dengan RJ45?


Kabel UTP sering dikombinasikan dengan menggunakan Registered Jack 45 (RJ-45) konektor.
RJ-45 adalah konektor delapan kabel yang digunakan biasanya untuk menghubungkan
komputer ke sebuah local-area network (LAN), khususnya Ethernet.

WAN
WAN adalah kepanjangan dari Wide Area Network. Jaringan ini biasanya digunakan di berbagai
sektor, seperti perkantoran, pendidikan, bisnis, dan lain sebagainya yang memerlukan internet
untuk mendapatkan informasi atau melakukan suatu pekerjaan. Jadi, jangan heran jika WAN
disebut sebagai jaringan komputer yang luas.

Apa fungsi WAN di wifi?

Fungsi WAN
Untuk mempercepat proses berbagi data atau biasa disebut dengan sharing file. Untuk
mempercepat dan mempermudah arus komunikasi serta informasi. Untuk mempermudah
update data antar perusahaan atau kantor sekaligus agar lebih murah.

WLAN
WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network. WLAN merupakan suatu jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai alat untuk transmisi data. WLAN
berfuksi untuk megakses wilayah LAN dan area lokal dengan menggunakan jaringan tanpa
kabel atau jaringan nirkabel.

Apa yang dimaksud dengan DNS?


DNS adalah singkatan dari Domain Name System. Sistem ini pada dasarnya adalah buku
telepon Web yang mengatur dan mengidentifikasi domain.

Apa kepanjangan dari ISP itu?


ISP singkatan dari Internet Service Provider atau dalam bahasa Indonesia singkatannya adalah
PIJI. Secara umum, ISP adalah produsen atau lembaga yang memberikan pelayanan kepada
konsumen supaya bisa mengakses internet dan berbagai media online.

Apa perbedaan antara WiFi dan hotspot?


Perbedaan antara wifi dan hotspot adalah bahwa wifi adalah seperangkat protokol untuk
mengakses dan berbagi internet melalui jaringan area lokal, sedangkan hotspot adalah lokasi
fisik di mana perangkat pusat menyediakan akses internet ke beberapa perangkat.

Apa yang dimaksud dengan blokir situs?


Blokir adalah aksi yang diambil untuk menghentikan orang tertentu mengakses informasi. Jika
sebuah situs web mengaktifkan pemblokiran berdasarkan alamat IP pengguna, blokirnya dapat
mempengaruhi pengguna lain yang menggunakan alamat IP sama. memblokir situs
menggunakan mikrotik bertujuan untuk mampu membatasi Access User ke situs situs tertentu
serta dapat memahami cara memblokir suatu situs pada Mikrotik.

Apa fungsi web proxy di mikrotik?


Disamping fungsi filtering, web-proxy juga dapat digunakan untuk penyimpanan object cache.
Content pada sebuah website akan disimpan dan diberikan kembali ke client jika ada yang
melakukan akses pada object/content yang sama, sehingga tidak perlu langsung mengambil
dari internet dan menggunakan bandwidth.

Apa fungsi Theuserman?

User Manager atau userman adalah salah satu fitur pada RouterOS Mikrotik yang
berfungsi sebagai radius. User Manager berupa management system yang bisa digunakan
untuk beberapa fitur pada Mikrotik seperti Hotspot, VPN, DHCP, Wireless atau user login
router.
Apa fungsi Firewall pada jaringan?

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang
dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.

Apa yang dimaksud dengan IP address?


IP Address (Internet Protocol Address) adalah sebuah identitas angka yang digunakan semua
perangkat komputer agar saling berhubungan dalam jaringan internet.

Apa yang dimaksud dengan subnet mask?


Network Mask atau biasa disingkat netmask adalah sederet angka yang menentukan network
address dan host address dari suatu ip address. Penulisan netmask sama seperti penulisan IP
Address, yaitu jika dalam ipv4 dibagi menajadi 4 oktet dan setiap oktet berukuan 8 bit.
Contohnya seperti ini : 255.255.255.0.

Kelas-kelas IP Address
Kelas-kelas tersebut terbagi menjadi 5 kelas, diantaranya :
 Kelas A untuk jaringan yang sangat besar (Oktet pertama 1-126)
 Kelas B untuk jaringan yang sedang (Oktet pertama 128-191)
 Kelas C untuk jaringan yang kecil (Oktet pertama 192-223)
 Kelas D untuk IP Multicasting (Oktet pertama 224-239)
 Kelas E untuk penggunaan eksperimen (bukan untuk alamat unicast) (Oktet pertama
240-255)

Macam-Macam Kelas Jaringan IP Address

Bisa dilihat pada penjelasan sebelumnya, kelas pada IP Address dibagi menjadi per kelas.
Masing-masing kelas mempunyai perbedaan dan tidaklah sama. Untuk mengetahui penjelasan
mengenai kelas-kelas IP Address, silahkan simak penjelasannya dibawah ini.

Kelas A
Kelas A merupakan kelas yang memiliki jaringan skala yang besar, kelas A memiliki nomor urut
bit tertinggi yang selalu diset dengan angka 0. Kemudian 7 bit berikutnya untuk melengkapi
oktet pertama yang akan membuat sebuah network identifier.

Lalu tiga oktt terakhir (24 bit) mempresentasikan host identifier. Kelas A memiliki maksimal 126
jaringan, dan 16.777.214 host setiap jaringannya. Alamat oktet awal 127 tidak diizinkan karena
digunakan untuk Interprocess Communication (IPC).

Kelas B
Alamat unicast kelas B hanya digunakan untuk jaringan skala yang menengah hingga skala
besar. dua bit oktet pertama pada kelas B selalu disetting dengan nilai bilangan biner 10.
Kemudian 14 bit berikutnya akan membuat network identifier, dan 16 bit mempresentasikan
host identifier. Kelas B dapat mempunyai 16.384 network dan 65.534 host setiap networknya.

Kelas C
Kelas C hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil saja. Tiga bit dalam oktet pertama
selalu di set dengan nilai bilangan biner 110. Kemudian 21 bit selanjutnya akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya akan mempresentasikan host identifier. Kelas C
memiliik 2.097.152 network dan 254 host setiap networknya.

Kelas D
Alamat IP kelas D hanya untuk alamat IP Multicast, berbeda dengan 3 kelas lainnya. Empat bit
pertama selalu di set dengan bilangan biner 1110. Kemudian 28 bit sisanya digunakan untuk
mempresentasikan host.

Kelas E
Kelas E hanya disediakan sebagai alamat eksperimental dan dicadangkan untuk digunakan di
masa depan. Empat bit pertama di set dengan nilai bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat mempresentasikan host.

Anda mungkin juga menyukai