Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alif muhsinun

Kelas : 12 TKJ 2
No. Absen :5

Uji Pengetahuan halaman 74


1. Pengertian Qemu, Oracle Virtual Machine, dan VMWare
1) Qemu
Qemu merupakan singkatan dari Quick Emulator yaitu emulator tidak
berbayar dan open-source yang melakukan virtualisasi perangkat keras.
QEMU adalah mesin virtual monitor yang dihosting, mengemulasi prosesor
mesin melalui terjemahan biner dinamis dan menyediakan satu set perangkat
keras dan model perangkat yang berbeda untuk mesin, dapat menjalankan
berbagai sistem operasi tamu. Hal ini juga dapat digunakan dengan KVM
untuk menjalankan mesin virtual dengan kecepatan mendekati aslinya (dengan
mengambil keuntungan dari ekstensi perangkat keras seperti IntelVT. QEMU
juga dapat melakukan emulasi untuk proses tingkat pengguna, memungkinkan
aplikasi dikompilasi untuk satu arsitektur untuk dijalankan pada yang lain.
2) Oracle Virtual Machine
Oracle VM VirtualBox adalah software virtualisasi. yang memiliki
kemampuan untuk membuat lingkungan hidup virtual untuk OS. Virtualbox
bertugas sebagai alat untuk memisahkan dan membuat ruang baru untuk OS
yang akan di install di atas Virtualbox.
3) VMWare
VMware adalah layanan cloud pengembang software virtualisasi, yang
bisa kamu gunakan untuk membuat mesin virtual (VM). Dengan virtualisasi
server VMware, sebuah hypervisor diinstal di server fisik untuk
memungkinkan beberapa VM diaktifkan pada satu server fisik yang sama.
Setiap VM dapat menjalankan sistem operasinya sendiri, yang memungkinkan
beberapa sistem operasional (OS) bisa dijalankan di satu server fisik. Semua
VM di server fisik yang sama berbagi sumber daya yang sama pula.

2. Perbedaan GNS3 dengan Qemu dan Packet Tracert :


1) GNS3
GNS3 (Graphic Network Simulator) adalah software simulasi jaringan
komputer berbasis GUI yang mirip dengan Cisco Packet Tracer. Namun pada
GNS3 memungkinkan simulasi jaringan yang komplek, karena menggunakan
operating system asli dari perangkat jaringan seperti cisco dan juniper.
Sehingga kita berada kondisi lebih nyata dalam mengkonfigurasi router
langsung daripada di Cisco Packet Tracer. GNS3 adalah alat pelengkap yang
sangat baik untuk laboratorium nyata bagi network engineer, administrator
dan orang-orang yang ingin belajar untuk sertifikasi seperti Cisco CCNA,
CCNP, CCIP dan CCIE serta Juniper JNCIA, JNCIS dan JNCIE.
2) Qemu
Qemu merupakan singkatan dari Quick Emulator yaitu emulator tidak
berbayar dan open-source yang melakukan virtualisasi perangkat keras. Qemu
adalah mesin virtual monitor yang dihosting, mengemulasi prosesor mesin
melalui terjemahan biner dinamis dan menyediakan satu set perangkat keras
dan model perangkat yang berbeda untuk mesin, dapat menjalankan berbagai
sistem operasi tamu. Hal ini juga dapat digunakan dengan KVM untuk
menjalankan mesin virtual dengan kecepatan mendekati aslinya (dengan
mengambil keuntungan dari ekstensi perangkat keras seperti IntelVT. Qemu
juga dapat melakukan emulasi untuk proses tingkat pengguna, memungkinkan
aplikasi dikompilasi untuk satu arsitektur untuk dijalankan pada yang lain.
3) Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering
digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang
penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems
dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer
adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami
prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat
jaringan Cisco.
3. Skema virtualisasi server dalam sebuah jaringan :

VPS merupakan singkatan dari Virtual Private Server yang merupakan sebuah
server fisik yang dibagi beberapa bagian secara virtual yang menggunakan program
virtualization. Dimana setiap unit dari VPS ini nantinya akan memiliki virtual
resourcenya sendiri dan tidak akan membebankan atau memberatkan server lainnya.
VPS sendiri menggunakan teknologi virtualisasi yang dimana kita dapat menginstall
OS dan kita dapat menambah software atau aplikasi sesuai dengan kebutuhan kita
sendiri, dikarenakan kita mendapatkan akses root nantinya.
4. Informasi yang dapat dijadikan pertimbangan memilih teknologi VPS dalam
membangun hosting.
1) VPS tidak memiliki bentuk secara fi
2) sik yang dapat dilihat, disentuh, dan dikonfigurasi secara langsung layaknya
sebuah komputer.
3) Request sewa VPS dan konfigurasi biasanya dilakukan secara jarak jauh
melalui aplikasi tertentu seperti web browser. Perusahaan yang menyediakan
jasa penyewaan VPS akan meminta Anda untuk mendaftar menjadi member
terlebih dahulu, dimana pola pembayaran bisa dilakukan melalui transfer
antarbank atau melalui kartu kredit dan paypall.
4) Dari sisi teknologi, VPS bekerja layaknya sebuah mesin server nyata yang
bekerja secara mandiri karena memiliki struktur hardware seperti clock
processor, kapasitas RAM, ukuran penyimpanan hard disk yang besar, IP
address, port number, tables, dan routing.
5) Pada VPS tersebut, Anda juga dapat membangun layanan server tertentu
dengan kebebasan melakukan pemilihan instalasi OS dan dukungan perangkat
lunak yang dibutuhkan.
6) Manajemen file dan process dalam VPS seperti add, delete, dan modify tidak
mengganggu virtual server lainnya apalagi server utama.
7) Cara melakukan setup dan manajemen VPS adalah dengan metode remote,
misalnya OS linux dengan remote SSH dan Windows dengan remote desktop.
8) Jika Anda berlangganan VPS pada sebuah provider maka Anda tidak perlu
melakukan perawatan secara rutin dilakukan oleh provider, kecuali perawatan
sistem internal dalam VPS, seperti kapasitas hard disk yang penuh.

Uji Pengetahuan halaman 90


1. Pengertian Hypervisor
Hypervisor adalah salah satu teknik virtualisasi yang bertugas untuk
membagibagikan sumber daya dan mengalokasikannya ke beberapa sistem
operasi/virtual machine yang berbeda. Program yang bertindak sebagai hypervisor
biasanya mampu mempartisi, mengisolasi, dan mengabstraksi sumber daya dalam
sebuah server. Ia bisa juga disebut sebagai Virtual Machine Manager (VMM).
2. Kelebihan penggunaan virtualisasi
1) Pengurangan Biaya Investasi Perangkat Keras. Investasi perangkat keras dapat
ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas
yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server, dan
periferal secara fisik. Jikapun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori,
itu lebih cocok untuk mendukung kerja komputer induk, yang dihitung secara
finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi perangkat keras baru.
2) Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam
sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah gambar yang berisi seluruh
konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu
melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil gambar yang
sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan
seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3) Kemudahan Penempatan. Server virtual dapat dikloning mungkin dan dapat
dijalankan pada mesin lain dengan sedikit mengubah konfigurasi. Mengurangi
beban kerja para staff IT dan proses implementasi suatu sistem.
4) Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi
panasnya ruang server/pusat data. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya
pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi penggunaan listrik.
5) Biaya Mengurangi Ruang. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin
sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada
suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan
biaya sewa.
6) Kemudahan Pemeliharaan & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit
otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server
yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani.
7) Standarisasi Perangkat Keras. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi
perangkat keras sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi
perangkat keras tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan
deteksi ulang perangkat keras sebagaimana menginstal pada sistem/komputer
fisik.
8) Kemudahan Penggantian. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server
lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya
tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi
atau memindahkan mesin virtual ke server lain yang lebih kuat.

3. Jenis teknologi informasi yang di support oleh Promox VE :


1) KVM (Kernel-based Virtual Machine)
KVM ini merupakan Kernel-based virtual machine yang ditambahkan
pada Linux untuk membuat full virtualization.
2) LXC
LXC ini merupakan virtualisasi menggunakan container. Tingkat
efisiensi yang tinggi dan juga kecepatan aksesnya menjadikan LXC saat ini
berkembang cepat.
4. Jenis-jenis file Promox VE :
1) LVM Group (local backing devices like block devices, FC devices, dan
DRBD). 2) Directory (storage on existing file system). 3) ZFS.
5. Spesifikasi minimal yang direkomendasikan untuk membangun server Promox : 1)
CPU 64 bit baik Intel EMT64 atau AMD64.
2) Mainboard yang mendukung sistem virtualisasi seperti Intel VT atau AMD-V
yang support KVM.
3) Minimal 8 GB RAM.
4) Teknologi RAID.
5) Hard disk berkecepatan tinggi yang mampu bekerja dengan speed 15.000 rpm
dan bekerja pada mode RAID 10.
6) Minimal terdapat dua kartu jaringan atau lebih dan bertipe Gigaethernet.

Ulangan Akhir Bab 3

A. Pilihan Ganda
1. d. Promox VE
2. b. Options
3. b. 8006
4. e. Membuat satu atau lebih node/VM dalam sebuah kelompok agar lebih mudah
dikelola.
5. b. header
6. d. Promox VE adalah sistem operasi berbasis Debian dengan Kernel Ubuntu LTS
yang telah dimodifikasi.
7. e. Membuat Salinan atau duplikasi dengan mengubah ID dan konfigurasi asalnya.
8. e. Instalasi PS pada virtual mesin.
9. a. ClusterFS
10. e. VMWare Workstation
11. d. Bekerja layaknya sebuah mesin server nyata.
12. d. Daya konsumsi penggunaan hardware nya rendah yang berdampak sistem
lebih ringan dan komputer utama tidak mudah cepat.
13. d. Dietmar dan Martin Maurer
14. c. Create VM
15. e. Mengatur kapasitas ROM dan CPU yang akan diberikan pada hardware virtual
beserta besar memori SWAP pada container Debian 9.

B. Essai
1. Tuliskan perbedaan antara simulator, emulator, dan hypervisor.
Jawab :
1) Simulator, adalah program komputer atau perangkat khusus yang dapat meniru
situasi kehidupan nyata, meniru skenario areal-life untuk memberiakan hasil
tergantung pada berbagai asumsi dan tindakan yang diperlukan tanpa
menimbulkan risiko atau bahaya.
2) Emulator, adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang membuat satu
sistem komputer ( sistem host ) beroperasi mirip dengan sistem lain ( sistem
tamu ). Dengan kata lain, Emulator memungkinkan sistem host untuk
menjalankan perangkat lunak atau menggunakan perangkat peripheral yang
dirancang untuk sistem tamu.
3) Hypervisor, adalah salah satu jenis teknologi virtualisasi berupa software atau
hardware yang menjadi jembatan antara virtual mesin dan hardware secara
fisik server utama.

2. Tuliskan dan jelaskan hal – hal yang dapat dijadikan pertimbangan ketika memilik
teknologi VPS.
Jawab :
1) VPS tidak memiliki bentuk secara fisik yang dapat dilihat, disentuh, dan
dikonfigurasi secara langsung layaknya sebuah komputer.
2) Request sewa VPS dan konfigurasi biasanya dilakukansecara jarak jauh
melalui aplikasi tertentu seperti web browser.
3) Dari sisi teknologi, VPS bekerja layaknya sebuah mesin server nyata yang
bekerja secara mandiri karena memiliki sebuah struktur hardware sperti closck
processor, kapasitas RAM, ukuran penyimpanan hard disk yang besar, IP
address, port number, tables, dan routing.
4) Pada VPS tersebut, dapat juga membangun layanan server tertentu dengan
kebebasan melakukan pemilihan instalasi OS dan dukungan perangkat lunak
yang dibutuhkan.
5) Manajemen file dan process dalam VPS seperti add, delete, dan modify tidak
mengganggu virtual server lainnya apalagi server utama.
6) Cara melakukan setup dan memanajemen VPS adalah dengan metode remote,
misalnya OS Linux dengan remote SSH dan Windows dengan remote desktop.
7) Jika tidak berlangganan VPS pada sebuah provider maka tidak perlu
melakukan perawatan secara fisik, karena perawatan dan maintenance secara
rutin dilakukan oleh provider, kecuali perawatan system internal dalam VPS,
seperti kapasitas hard disk yang penuh.

3. Jelaskan alasan teknologi virtualization lebih populer dalam sistem cloud


dibandingkan dengan perawatan server secara fisik.
Jawab :
Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana
suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan
oleh komputer lain yang membutuhkan. Mengapa konsep ini bernama komputasi
awan atau cloud computing? Ini karena internet sendiri bisa dianggap sebagai
sebuah awan besar (biasanya dalam skema network, internet dilambangkan
sebagai awan) yang berisi sekumpulan besar komputer yang saling terhubung, jadi
cloud computing bisa diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan
komputer yang saling terhubung. Cloud computing bisa dianggap sebagai
perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem
yang digunakan di internet, tidak mengelolanya secara internal. Contoh cloud
computing untuk versi public adalah layanan-layanan milik Google seperti Google
Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan tersebut meniadakan
kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan aplikasi spreadsheet di
internal perusahaan. Contoh cloud computing untuk keperluan non public adalah
Amazon EC2 ( Amazon Elastic Compute Cloud ). Amazon menyediakan
komputer induk, kita bisa mengirim dan menggunakan sistem virtual dan
menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu. Keuntungan dari
penggunaan virtualisasi dalam system cloud sendiri yaitu, pengurangan biaya
investasi hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena
virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada
penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada
penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung
stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh
lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.

4. Jelaskan perbedaan antara sistem KVM dan LXC dalam Proxmox.


Jawab :
1) KVM (Kernel-based Virtual Machine) KVM merupakan leading di teknologi
virtualisasi penuh yang bisa memvirtualisasi Windows dan juga Linux secara
penuh secara penuh. Proxmox sudah menggunakan KVM dari awal, tepatnya
tahun 2008.
2) Linux Container (LXC) - Container-based virtualization Berbeda dengan
KVM, container-based virtualization tidak bisa menjalankan windows.
Virtualisasi jenis ini bisa menjalankan sistem yang terisolasi diatas satu linux
host, fungsinya untuk mengoptimalkan resource yang ada. Jadi tidak perlu
menjalankan sistem operasi penuh, container hanya menumpang di sistem
yang sudah ada untuk menjalankan sistem intinya.
5. Tuliskan jenis – jenis file sistem media penyimpanan berbasis jaringan yang
didukung Jawab :
1) VHD (Virtual Hard Disk),
2) VDI (Virtual Disk Image),
3) OVZ(OpenVZ),
4) Zip,
5) tar,
6) gz,
7) deb,
8) iSCSI target,
9) NFS Share,
10) Ceph RBDro,
11) Direct to iSCSI LUN,
12) GlusterFS,
13) LVM Group (local backing devices like block devices, FC devices, dan
DRBD), 14) Directory (strorage on existing file system), 15) ZFS.

Anda mungkin juga menyukai