/PKL/TS-G/P/2015
PROYEK GEDUNG WIKA TOWER
JAKARTA TIMUR
Disusun oleh:
1. Humran (3112110027)
2. Ivan Kristianto (3112110029)
Pembimbing:
Sony Pramusandi, ST, M.Eng.
NIP. 19750915 199802 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
WIKA TOWER
Jl. DI PANJAITAN KAV.9-10, CAWANG, JAKARTA TIMUR
Pembimbing Jurusan
Pembimbing Proyek
Yudi Wahyono
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Atas Rahmat Tuhan Maha Esa, penulis panjatkan puji syukur kehadiratNya atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi salah
satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan di semester 6 (enam) jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
Selama mengikuti kegiatan PKL di Proyek Pembangunan Gedung WIKA
Tower Jakarta selama kurang lebih 2 bulan, yaitu dari tanggal 19 Januari sampai
13 Maret 2015, penulis banyak mendapatkan hal baru dan juga dapat melihat
secara langsung implementasi dari pelajaran-pelajaran di bangku perkuliahan.
Maka dari itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis, baik secara
moril maupun materil. Adapun ucapan terimakasih tersebut penulis tujukan
kepada :
1. Bapak Putera Agung Maha Agung, ST, MT, Phd selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
2. Bapak Sony Pramusandi, ST, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing PKL
di jurusan.
3. Bapak Yudi Wahyono, dan rekan-rekan selaku Pembimbing PKL di
proyek.
4. Seluruh Staff di Proyek Gedung WIKA Tower yang telah banyak
membantu selama Praktek Kerja Lapangan berlangsung.
5. Kedua Orang Tua Tercinta beserta kakak dan adik tersayang, yang
telah memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat
terus meraih yang terbaik
6. Rekan rekan Sipil 12 yang telah banyak membantu dan
memberikan inspirasi kepada penulis
Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu mendapatkan
imbalan beserta rahmat dari ALLAH SWT.
Akhir kata semoga penulisan dapat bermanfaat dikemudian hari.
iii
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ....... ii
KATA PENGANTAR .. iii
DAFTAR ISI .... v
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
BAB III
x
x
x
PENGENALAN PROYEK
3.1.
3.2.
16
17
18
38
20
38
21
38
24
3.4.
BAB IV
39
25
40
34
41
35
3.4.1. ............................................................
43
36
3.4.2. ....................................................
49
4.2.
50
56
37
X60
x
65
v
vii
4.4.
Studi Kasus
..............................................................
4.4.1. ..............................................................
4.4.2. ..............................................................
4.4.3. ..............................................................
4.4.4. ..............................................................
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan ............
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN
1. Surat permohonan PKL dari jurusan Teknik Sipil
2. Surat jawaban dari perusahaan
3. Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa telah
menyelesaikan PKL
4. Lembar Asistensi
5. Kesan industri terhadap para praktekan
6. Daftar Isian PKL
7. Daftar Hadir PKL
8. Jadwal Pelaksanaan Proyek (Time Schedule)
9. Tugas tugas PKL
10. Foto - foto proyek
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang. Satu hal yang
berkembang dengan cukup pesat di Indonesia adalah dari sektor pembangunan.
Pembangunan tersebut banyak berupa bangunan besar seperti gedung, jembatan,
menara dan juga Fly Over (jalan layang). Pembangunan tersebut diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia. Begitu juga dengan tujuan pembangunan
gedung WIKA tower ditempat penulis melaksanakan PKL ini.
PT. WIKA adalah sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang jasa
konstruksi. Didalamnya terdapat divisi-divisi yang memiliki peranan tersendiri
yang kerjanya saling memiliki keterkaitan. Namun kenyataannya, kantor
perwakilan dari masing-masing tersebar di daerah Jakarta dan memiliki jarak yang
terbilang jauh. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja dari PT.WIKA.
Maka dari itu, dengan dibangunnya Gedung WIKA Tower ini, semua
divisi dapat berada di satu atap dan sehingga dapat memperlancar kegiatan
perusahaan. Diharapkan pula, sebagian ruangan dari gedung WIKA tower dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan lain yang ingin dan membutuhkan
ruang perkantoran
wawasan
dan
pengetahuan
yang
luas,
sehingga
dapat
melihat
secara
langsung
proses
pelaksanaan
proyek
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
BAB III
PENGENALAN PROYEK
untuk
membangun
sebuah
gedung
baru,
yang
letaknya
bersebelahan dengan gedung WIKA yang telah ada. Dengan memanfaatkan luas
lahan seluas 2.810 m2 yang awalnya merupakan lahan parkir, maka dibangunlah
gedung WIKA TOWER.
Umumnya, sebelum memasuki tahap konstruksi sebuah proyek, dilakukan
pelelangan untuk menentukan siapa yang berhak dan dirasa sanggup untuk
mengerjakan proyek tersebut. Namun pada pembangunan gedung WIKA tower
ini, PT. Wijaya Karya lah yang langsung bertindak sebagai kontraktor. Untuk
bagian Konsultan Perencana, pihak WIKA selaku owner menunjuk PT Arkonin,
yaitu sebuah perusahan konsultan di Malaysia. Sedangkan PT. Yodya Karya
dipercaya bertindak sebagai Manajemen Konstruksi.
Setelah semua divisi terpenuhi, maka pihak kontraktor (Wijaya Karya)
menerima:
1) Surat perintah mulai kerja (SPMK).
2) Rencana kerja syarat yang berisi:
a.
b.
b.
c.
Syarat pembayaran.
3.2.
Lokasi Proyek
Pemberi Tugas
Konsultan Perencana
: PT. Arkonin
Konsultan Pengawas
Kontraktor
Nilai Kontrak
: Rp. 260.000.000
Mata Uang
: Rupiah
Waktu Pelaksanaan
Masa Pemeliharaan
: 90 Hari
Cara Pembayaran
: Progres Bulanan
Sumber Dana
2. Kondisi Existing:
Utara
: Kantor Perumnas
Barat
Selatan
Timur
: Jalan DI Panjaitan
3. Site Plan
1
10
4
3
5
7
9
Gambar 3.1. Site plan proyek
Keterangan :
1. Jalan Biru Laut
2. Gedung Yodya Karya
3. Gedung Wika (eksisting)
4. Jalan Keluar Belakang (barat laut)
10
untuk jenis borongan yang perhitungan volumenya untuk masingmasing unsur/jenis pekerjaan sudah dapat diketahui dengan pasti
berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya. Harga yang
mengikat dalam kontrak sistem ini adalah total penawaran harga. Bila
diperlukan daftar volume dan harga (bill of quantities) dapat
dilampirkan dalam dokumen penawaran, tetapi tidak mengikat dalam
kontrak dan tidak dapat dijadikan dasar perhitungan untuk melakukan
pembayaran. Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja
yang kriterianya ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.
2) Fixed unit price contract (kontrak harga satuan)
Adalah kontrak pengadaan barang/jasa borongan atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan
yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat
perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya akan didasarkan pada
hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh pemborong. Dengan demikian, pekerjaan
tambah/kurang dimungkinkan berdasarkan hasil pengukuran bersama
atas pekerjaan yang diperlukan. Pertimbangan untuk memilih kontrak
dengan cara ini adalah karena untuk keakuratan pengukuran volume
pekerjaan yang tinggi diperlukan survey dan penelitian yang sangat
mendalam, detail, sampel yang banyak, dan waktu yang lama sehingga
biayanya yang sangat besar padahal pengukurannya juga lebih mudah
dalam pelaksanaan. Di pihak lain pekerjaan bersifat mendesak dan
harus segera dilaksanakan, sehingga untuk pekerjaan yang sifat
kondisinya seperti hal tersebut tidak tepat bila digunakan kontrak
dengan sistem lump sum.
3) Sistem turn key contract
11
Yaitu
kontrak
pengadaan
barang/jasa
pemborongan
atas
desain,
membuat/menyediakan
mesin-mesin,
alat-alat,
12
didalamnya,
yang
mana
mereka
saling
berkaitan
dan
saling
13
14
2) Fungsi :
a
3) Tugas :
a
Menangani tugas-tugas :
1. Engineering (termasuk administrasi kontrak)
2. Administrasi keuangan, personalian dan umum.
3. Operasi lapangan (quality plan, production plan dan
safety plan).
15
4) Wewenang :
a
5) Bertanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada cabang atas terlaksananya
dengan baik tugas yang diberikan.
16
1. Quality plan
2. Site installation
3. Metode pelaksanaan
4. Shop drawing
5. Perhitungan konstruksi yang diperlukan
6. RAPK, cash flow
7. Safety plan
8. Scheduling
b
Melaksanakan pengawasan ;
1. Terhadap mutu produk melalui jadwal inspeksi.
2. Terhadap biaya (membuat EBPP)
3. Terhadap cash in dan cash out (termasuk WIP)
4. Terhadap pelaksanaan safety patrol dan safety meeting
5. Terhadap progress fisik
6. Terhadap pendatangan material
7. Terhadap jadwal pendatangan dan maintenance peralatan
8. Dalam mendayagunakan kesempatan untuk melakukan
9. klaim.
17
Mengadministrasikan
pekerjaan
tambah/kurang
dan
Mengadakan
pengecekan
transaksi-transaksi
pelaksanaan
Melaksanakan
pekerjaan
sesuai
dengan
mutu
yang
direncanakan.
c
Mengkoordinir
General
Supertendent
untuk
melakukan
biayanya.
18
3) Bertanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada Project Manager atas
terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan.
E. Site Administration Manager (SAM)
1) Fungsi :
Penanggung
jawab
dalam
pengelolaan
keuangan,
Melakukan
penelitian
kembali
untuk
meyakinkan
Secara
periodik
membuat
laporan-laporan
yang
telah
19
Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi dan mengupdate rencana penerimaan dan pengeluaran proyek.
Mengurus
kebutuhan
alat-alat
kantor,
akomodasi
dan
Bertanggung
jawab
terhadap
terlaksananya
System
3) Bertanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada Project Manager atas
terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan.
20
F. General Superintendent
1) Fungsi :
Penanggung
jawab
mengkoorninir
Superintendent
dalam
Melaksanakan
pekerjaan
sesuai
dengan
mutu
yang
direncanakan.
b
Mengkoordinir
terhadap
Superintendent
pengukuran-pengukuran
melakukan
prestasi
pengecekan
mandor,
sub-
Menyelesaikan
masalah-masalah
teknis
dengan
direksi
lapangan.
e
Menyiapkan
data
penyimpangan,
mengusulkan
cara
21
G. Superintendent
1) Fungsi :
Penanggung jawab dalam pengelolaan operasi fisik pelaksanaan
proyek (quality, cost, delivery dan safety).
2) Tugas :
a
Melaksanakan
pekerjaan
sesuai
dengan
mutu
yang
direncanakan.
b
Melakukan
pengecekan
terhadap
pengukuran-pengukuran
Menyiapkan
data
penyimpangan,
mengusulkan
cara
22
3.4.
23
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1.
praktikan mulai melaksanakan PKL yaitu pekerjaan balok, kolom, plat lantai dan
dinding dari lantai 7 hingga 14. Untuk uraiannya berupa :
1. Pekerjaan skafolding
2. Pekerjaan acuan dan perancah
3. Pekerjaan penulangan
4. Pengecoran
4.2.
Lingkup Pekerjaan
4.2.1.1 Pekerjaan Pembesian Kolom
24
Tipe
Kolom
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
Sengkang type B
Ujung
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
28 D32
D13-100
25
Tipe
Kolom
Ukuran
(m)
(BXH)
Tul.
Utama
Sengkang type A
Ujung
Tengah
Sengkang type B
Joint
Ujung
26
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
0,9 X 0,9
1X1
1X1
1X1
0,9 X 0,9
1,1 x 1,1
1X1
1,1 x 1,1
1,1 x 1,1
1,1 x 1,1
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
36 D25
32 D25
32 D25
28 D25
30 D32
30 D25
28 D32
32 D25
32 D25
36 D25
30 D32
24 D32
28 D25
24 D32
24 D25
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
28 D32
Ukuran
(m)
(BXH)
Tul.
Utama
Sengkang type A
Ujung
Tengah
Sengkang type B
Joint
Ujung
27
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
0,8 X 0,8
1X1
1X1
1X1
0,9 X 0,9
1X1
1X1
1,1 x 1,1
1,1 x 1,1
1,1 x 1,1
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
36 D25
28 D25
32 D25
28 D25
30 D25
30 D25
28 D25
32 D25
32 D25
36 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
24 D32
Ukuran
(m)
(BXH)
Tul.
Utama
Sengkang type A
Ujung
Tengah
Sengkang type B
Joint
Ujung
28
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
Tipe
Kolom
K1
0,8 X 0,8
1X1
1X1
1X1
0,8 X 0,8
1X1
1X1
1X1
1,1 x 1,1
1,1 x 1,1
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,8 X 0,8
28 D25
28 D25
32 D25
28 D25
30 D25
26 D25
28 D25
28 D25
32 D25
36 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
24 D32
Sengkang type B
Ujung
D13-100
29
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
Tipe
Kolom
K1
K2
1X1
1X1
1X1
0,8 X 0,8
1X1
1X1
1X1
1,1 x 1,1
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,9 X 0,9
0,8 X 0,8
28 D25
28 D25
28 D25
26 D25
26 D25
28 D25
28 D25
32 D25
28 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
24 D25
D13-100
D13-200
Sengkang type B
Ujung
D13-100
D13-100
30
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K 10
K 11
K 12
K 13
K 14
K 15
K 16
K 17
K 18
K 19
K 20
1X1
1X1
0,7 X 0,7
0,9 X 0,9
1X1
1X1
1X1
0,9 X 0,9
0,8 X 0,8
0,8 X 0,8
0,8 X 0,8
0,8 X 0,8
0,8 X 0,8
28 D25
28 D25
24 D22
22 D25
28 D25
28 D25
28 D25
28 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
24 D25
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-200
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
D13-100
TIDAK ADA
0,7 X 0,7
20 D25
31
32
B. Balok tipe 2
C. Balok tipe 3
33
D. Balok tipe 4
E. Balok tipe 5
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Pada pembesian plat lantai dan balok, tulangan yang telah disiapkan
langsung dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai
dengan ukuran dan dimensinya. Besi yang digunakan pada plat lantai adalah
besi berdiameter 10, 13, 16, dan 22 mm ditambah untuk plat lantai
menggunkan wire mess. Untuk mutu tulangannya adalah 400 MPa karena
menggunkan besi ulir. Pembuatannya langsung dilakukan di atas bikisting
lantai yang telah dibuat. Untuk menjaga agar kedudukan rangkaian tulangan
55
tidak menempel pada bikisting , maka setiap jarak 50 cm dipasang beton tahu
yang adukannya 1 pc : 2 ps dengan ketebalan 3 cm dibawah tulangan lapisan
bawah.
Adapun alat yang dipakai pada pembesian balok dan plat lantai
yaitu meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi ulir. Tenaga
kerja dalam pelaksanaan pembesian balok dan plat lantai berkisar antara 6 - 12
orang pekerja.
56
dengan tripleks yang lainnya harus rapat dan dipakai selotip karna tidak boleh ada
rongga atau celah, agar adukan beton tidak merembes keluar mal. Pemasangan
bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan, bekisting tersebut sudah
dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Peralatan yang dibutuhkan saat
pembuatannya adalah gergaji, palu, meteran,waterpass, pahat kayu, dan lain-lain
yang dianggap perlu. Adapun bahan-bahannya adalah tripleks 9mm, dolken kayu
8, Kayu kelas III, Balok kayu kelas II, Paku kayu 5cm 12 cm, Minyak
bekisting, dan lain-lain.Pada pekerjaan ini pekerja yang dibutuhkan mencapai 2530 orang. Dengan alat yang digunakan palu, tang kakak tua, linggis.
57
dipakai 4 cm, dengan slump test (122) cm. Pengecoran harus dilakukan sesuai
prosedur karena sangat berpengaruh kepada kekakuan bangunan. Peralatan yang
digunakan adalah tower crane, vibrator, bucket, dan alat-alat lain yang
mendukung. Adapun bahan bahan yang digunakan adalah adukan semen atau
beton yang sudah dibuat sedemikian rupa sesuai mutu beton yang diminta.Volume
pada pengecoran balok dan plat lantai dalam 1 hari biasanya mencapai 110 m3.
Dengan pekerja mencapai 5 8 orang pekerja.
4.2.4
58
BAB V
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
59
DAFTAR PUSTAKA
vii
Foto-foto PKL