DAFTAR
ISI
01 02
STANDAR KOMPETENSI
KOMPENTENSI LULUSAN DASAR
03 04
INDIKATOR OUTLINE
KEBERHASILAN MATERI
| 01. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 4
PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM
Kompetensi :
K-4 Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya (Level 1)
K-10 Pengawasan dan Pengendalian
Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
(Level 1)
| 02. KOMPETENSI DASAR 5
PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta pelatihan
diharapkan mampu memahami peraturan perundang-undangan
dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian konstruksi SPAM, juga mampu mengidentifikasi
kebutuhan dan menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian konstruksi SPAM.
| 03. INDIKATOR KEBERHASILAN 6
DASAR REGULASI
NRW
NRW
IPAL
plan
NRW
continual
action improve do NRW
ment
check
NSPK SPAM
PP 122/2015 Sistem Penyediaan Air MInum PerMenKes 492/2010 Standar Kualitas Air Minum PerMenPUPR PerMen ESDM
PP 22/2021 Penyelengg.PPLH PerMenPUPR 27/2016 Penyelenggaraan SPAM 12/2013 13/2012
PP 54/2017 Badan Usaha Milik Daerah PerMenPUPR 29/2018 SPM Bid PUPR
PP 2/2018 Standar Pelayanan Minimal PerMenPUPR 15/2018 Kompetensi SDM Pengel. SPAM
PerPres18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 PerMenPUPR 04/2020 POS Pengelolaan SPAM
PP 122/2015
PELAKSANAAN PERENCANAAN PerMenPUPR 27/2016
Peningkatan Pembangunan Baru
Pembangunan Baru Penyusunan Studi Kelayakan; dan
1. Pengadaan; 1. Pengadaan; Penyusunan Rencana Teknis
2. Pembangunan; 2. Pembangunan; Peningkatan Perluasan Terinci
3. Manajemen mutu; dan 3. Manajemen mutu; dan
4. Pemanfaatan.
4. Pemanfaatan. Perluasan Penyusunan Studi
Kelayakan; dan Penyusunan Studi
1. Pengadaan;
Penyusunan Rencana Kelayakan; dan
2. Pembangunan; Teknis Terinci Penyusunan Rencana
Ruang Lingkup : 3. Manajemen mutu; dan Teknis Terinci
1.Unit Air Baku 4. Pemanfaatan.
2.Unit Produksi PENGEMBANGAN
3.Unit Distribusi
Pembangunan Baru
SPAM JP
4.Unit Pelayanan Peningkatan
Peningkatan
Evaluasi teknis; dan Pembangunan
1. Pendataan kinerja; dan
Evaluasi pelayanan Air 2. Pengawasan dan
Baru
Minum. Evaluasi teknis; dan pengendalian kualitas
kuantitas, dan kontinuitas. 1. Pendataan kinerja; dan
Evaluasi pelayanan Air 2. Pengawasan dan pengendalian
Perluasan Minum. Perluasan
kualitas kuantitas, dan kontinuitas.
EVALUASI PEMANTAUAN
4.1 MANAJEMEN KONSTRUKSI SPAM
PENGAWASAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN (PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING,
CONTROLLING).
Perlu diperhatikan:
• Sistem Mutu Konstruksi SPAM
• Sistem Pencapaian Mutu Pihak Kontraktor sebagai pelaksana harus
SISTEM MUTU
• Pengadaan Jasa membuat Rencana Mutu Kontrak
• Tinjauan Kontrak
• Dibuat oleh kontraktor yang menang dan
ditunjuk
• Disetujui/disahkan oleh pengguna jasa.
• Sebagai alat kendali bagi pelaksana dan
pengawas.
12
Pengendalian Mutu (Quality Control)
Tolak
13
Program Jaminan Mutu (Quality Assurance)
Pengendalian
Kualitas
Quality Assurance
Pengujian Laboratorium :
INSPEKSI 1. Kontraktor mengetahui apa
saja yang harus dilakukan
• Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan pengujian.
mempergunakan check list, 2. Mengetahui laboratorium yang
• Pemeriksaan contoh bahan, disetujui oleh Direksi.
• Membandingkan pelaksanaan dengan spesifikasi 3. Cara pengujian yang akan
teknis dilaksanakan.
Pengujian Lapangan :
1. Mengecek jenis dan alat
TEST pengujian
2. Mempersiapkan pedoman
• Uji kualitas,
pengujian
• Hydrostatic test, 3. Mengetahui mutu di lapangan
• Uji aliran pada jaringan pipa,
• Test kubus beton.
18
PENINGKATAN TERUS MENERUS
19
Mengidentifikasi kebocoran,
misalnya pada pengujian Menganalisa penyebab
hidrostatic test pipa kebocoran à kebocoran
sepanjang 400 m terdapat pada sambungan pipa atau
kebocoran di 7 tempat yang badan pipa.
berbeda.
Agenda dan materi Tinjauan Manajemen Setiap masalah yang dibahas Masalah yang tidak
Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Kepala dalam Tinjauan Manajemen dapat diselesaikan
diprakarsai oleh Bagian Satuan Kerja. diputuskan oleh Kepala disampaikan dalam
Jaminan Mutu Satuan Kerja sesuai Rapat Tinjauan
Konstruksi SPAM tingkatannya dan ditetapkan Manajemen tingkat di
(Quality Assurance). pernanggung -jawabnya. atasnya.
21
PENYERAHAN PEKERJAAN
Jika terdapat pekerjaan yang
Kontraktor mengajukan Pemeriksaan bersama antara
belum selesai dilaksanakan,
permohonan peninjauan kontraktor dan tim penerimaan
Dilaksanakan menjelang sedangkan batas akhir kontrak
lapangan, bahwa seluruh pekerjaan. Setelah dilakukan
berakhirnya jangka waktu telah berakhir, maka sanksi
kontrak. volume yang tercantum dalam pemeriksaan bersama (mutual
keterlambatan dapat dikenakan
kontrak telah dikerjakan secara check 100%) dibuat berita acara
kepada kontraktor yang
keseluruhan. serah terima pertama.
bersangkutan.
Dengan telah
ditandatanganinya berita acara Beban operasi dan
serah terima ini tanggung jawab pemeliharaan sepenuhnya
telah berpindah dari kontraktor menjadi tanggung jawab
kepada pemilik konstruksi pemilik konstruksi SPAM.
SPAM.
22
4.3 RENCANA MUTU KONTRAK
2. IDENTITAS PROYEK
Lokasi Proyek : .........................................................................
Konsultan Perencana : ........................................................................
Tujuan rencana mutu kontrak ini untuk Konsultan Pengawas : ........................................................................
menentukan arah pengendalian proses Sumber Dana : ........................................................................
produksi sehingga dapat diharapkan Nilai Kontrak : .......................................................................
memperoleh produk yang bermutu sesuai Nomor Kontrak : .......................................................................
perencanaan. Tanggal Kontrak : .......................................................................
Waktu Pelaksanaan : .......................................................................
Waktu Pemeliharaan : .......................................................................
3.DESKRIPSI PROYEK
Volume Pekerjaan yang Dilaksanakan
Pemasangan pipa Ø 150 mm : 1.576 meter
Pedoman ini diterapkan dalam proses Pemasangan pipa Ø 100 mm : 4.325 meter
pelaksanaan pekerjaan untuk memantau Pengadaan accessories : 15 bh
dan menilai spesifikasi teknis kontrak, Pemasangan accessories : 15 bh
sehingga dimungkinkan adanya prosedur Pembuatan Jembatan Pipa Ø 150 mm – 15 m : 1 unit
Pembuatan Ground Reservoir 100 m3 : 1 unit
tambahan untuk mendukung rencana mutu 23
STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS
Direktur
Quality
Controller
Site Manager
Pelaksana
Mandor
Pekerja 24
STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS
Direktur
• Melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan.
Site Manager
TUJUAN
TUGAS POKOK PENGAWAS
LAPANGAN
PRODUK PEKERJAAN/KONSTRUKSI
DOKUMEN TERKAIT
• Prosedur Pengawasan Bagi Pengawas
Lapangan TANGGUNG JAWAB
• Prosedur Aksi Koreksi
• Terselenggaranya proses awal pengendalian
• Prosedur Umum Inspeksi dan Test cacat yaitu proses verifikasi/ penerimaan/
• Instruksi Kerja Inspeksi dan Test penolakan material/ barang saat datang serta
• Rencana Mutu Kontrak yang bersangkutan verifikasi penerimaan/ penolakan produk
• Gambar-gambar terkait jada/ produk belum jadi, melalui pengisian
Daftar Simak sebagaimana adanya di
lapangan sesuai prosedur.
REKAMAN • Terpisahnya/ teriosolasinya material cacat
sedemikian rupa hingga tidak sempat
• Hasil Inspeksi dan Test digunakan baik sengaja maupun tidak
• Pembaharuan Jadwal Inspeksi dan Test sengaja.
• Tidak ikut diserahterimakan pada konstruksi
SPAM produk-produk yang cacat.
• Terselenggaranya langkah awal Proses Aksi
Koreksi sesuai prosedur.
31
4.5 PROSEDUR AKSI KOREKSI
32
PROSEDUR AKSI KOREKSI
TANGGUNG JAWAB
REFERENSI / • Pengawas Lapangan bertanggung
DOKUMEN TERKAIT jawab atas langkah awal timbulnya
KAK melalui laporan hariannya, jika
ada permasalahan yang tidak dapat
• Prosedur Tugas Pengawasan Bagi diselesaikan di tingkat lapangan.
Pengawas Lapangan • Kepala Satker dan para Asisten
• Prosedur Pengendalian Produk bertanggung jawab untuk menjamin
Cacat bahwa semua KAK yang disampaikan
• Rencana Mutu Kontrak dan kepada mereka akan terjawab sesuai
gambar-gambar terkait waktu yang telah ditetapkan.
• Prosedur Internal Audit • Kepala Satker bertanggung jawab
• Prosedur Kaji Ulang atas manajemen yang efektif dalam
pelaksanaan prosedur ini.
33
PROSEDUR AKSI KOREKSI
Rencana Mutu Kontrak dibuat oleh Kontraktor dan dipergunakan bersama baik oleh Kontraktor maupun oleh Petugas
Proyek sebagai alat pengendali proses pelaksanaan kontrak di lapangan dengan cara awal pengisian Daftar Simak yang ada
dalam Rencana Mutu Kontrak.
Setiap ditemukan oleh Kontrakator maupun Pengawas Lapangan, baik SP (Standar Prosedur) maupun SD (Standar
Disain) yang tidak sesuai dengan Daftar Simak berarti timbul permasalahan di lapangan dan permasalahan tidak mampu
diselesaikan oleh Kontraktor. Atau permasalahan yang ditemukan berulang, harus dilaporkan kepada Pengawas
Lapangan secara tertulis oleh Kontraktor dalam waktu 1 x 24 jam.
Pengawas Lapangan akan meneliti/mengkaji ulang dan berusaha menyelesaikan permasalahannya. Setiap permasalahan
yang dapat diselesaikan oleh Pengawas Lapangan harus ditandatangani dan dikumpulkan, yang pada gilirannya akan
diserahkan ke atasan langsungnya periode mingguan. Sebaliknya permasalahan yang dapat diselesaikan beserta usul
pemecahannya jika mampu ditulis sebagai laporan KAK cukup diparaf dan harus dikirmkan kepada atasan langsungnya
dalam waktu 2 x 24 jam untuk direkam dan diusahakan untuk diselesaikan sesuai prosedur ini.
Pemimpin Subpro mencatat setiap KAK yang diterima dalam buku register dengan nomor seri tertentu dan akan
meneliti dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan Pengawas Lapangan. Jika Pemimpin
sub proyek/ atasan langsungnya mampu menyelesaikan permasalahan, maka harus memberitahu Pengawas Lapangan
secara tertulis dalam waktu 2 x 24 jam.
Jika Pemimpin subproyek tidak mampu menyelesaikan permasalahan, maka dia bertanggung jawab untuk menentukan
apakah pekerjaan dapat dilanjutkan atau harus ditunda dulu sambil menunggu masukan dari Asisten terkait melalui
Kepala Satker (kecuali yang memang ditahan = hold). Jika kasus ini terjadi, maka Pemimpin sub proyek harus
memberitahu Pengawas Lapangan secara tertulis dalam waktu 2 x 24 jam, sebagai dasar perintah penundaan pekerjaan
kepada Kontraktor yang harus diberitahukan kepada Kontraktor dalam waktu 1 x 24 jam oleh Pengawas Lapangan. 34
PROSEDUR AKSI KOREKSI
KAK yang belum terselesaikan dikirm ke Kepala Satker yang akan merekam lebih dulu dan kemudian mendistribusikan
dalam waktu 2 x 24 jam kepada Asisten terkait yang dinilai sesuai untuk menyelesaikan permasalahan atau dirapatkan
bersama.
Para Asisten penerima KAK harus menjawab dalam waktu 2 x 24 jam. Jawaban dikembalikan kepada Kepala Satker dan
kepala Satker harus mengkaji ulang jawaban Asisten sebelum meneruskan kepada Pemimpin sub proyek dalam waktu 3
x 24 jam setelah menerima jawaban Asisten. Pada gilirannya Pemimpin sub proyek akan meneruskan kepada Pengawas
Lapangan dalam waktu 2 x 24 jam. Selanjutnya Pengawas Lapangan memberitahu Kontraktor dalam waktu 1 x 24 jam.
Pemimpin Sub proyek mencatat KAK yang sudah lengkap dalam buku register dan jika tidak menerima jawaban dalam
batas waktu yang ditetapkan, maka Pemimpin Subpro mengirim ulang KAK kepada Kepala Satker dengan penjelasan
penarikan KAK yang lalu. Pengiriman ulang akan dicatat dalam register sebagai KAK yang terbuka/perlu jawaban.
Kepala Satker/Tim Inti wajib membuat ringkasan laporan bulanan atas semua KAK terbuka, dan laporan analisa triwulan.
Laporan ini didistribusikan kepada semua Asisten dan Pemimpin Subpro terkait.
Sekurang-kurangnya sehari
Pengawas Lapangan harus yakin Berbekal foto copy Daftar Simak,
sebelum Pengawas Lapangan
bahwa temuan cacat-cacat telah Pengawas Lapangan melakukan
berangkat menuju lokasi
diberitahukan oleh Kontraktor pengawasan dengan jalan mengisi
pekerjaan harus membuat foto
kepada para mandornya untuk Daftar Simak sesuai keadaan
copy Daftar Simak khususnya
mencegah kesalahan terulang lapangan serta membubuhkan
bagian pekerjaan yang ditetapkan
kembali. tanda tangan beserta tanggal.
untuk diawasi
Copy Daftar
Simak yang
perlu dan
gambar
SP Daftar SD Daftar
Simak terisi Simak terisi
Tidak Tidak
Sesuai Mengisi kolom keterangan Sesuai
Daftar Simak ? Daftar Simak Daftar Simak ?
Ya Ya
Daftar Simak
terisi/Laporan
Harian siap
Selesai 39
PROSEDUR PENGAWASAN BAGI PENGAWAS LAPANGAN BAGAN ALIR SISTEM PENGAWASAN OPERASI LAPANGAN
(DALAM ORGANISASI YANG LEBIH KECIL)
Setiap hari PL
Rencana Mutu melakukan
Kontrak pengisian copy
Daftar Simak
Setiap hari PL
Rencana Mutu melakukan
Kontrak pengisian copy
Daftar Simak
Copy Daftar
Simak terisi
Copy Daftar
Simak terisi
Laporan Audit
Laporan Audit Mengguan siap
Mengguan siap
Secara bulanan Tim Inti Proyek melakuakn Audit, Secara bulanan Tim Inti Proyek melakuakn Audit,
Inspeksi & Test di tempat crusial serta Inspeksi & Test di tempat crusial serta
mengumpulkan Laporan Aurdit Mingguan Tim mengumpulkan Laporan Aurdit Mingguan Tim
Inti Pinsubpro dan membuat PAK & LC untuk Inti Pinsubpro dan membuat PAK & LC untuk
bahan Kaji Ulang Manajemen bahan Kaji Ulang Manajemen
Rekapitulasi PAK
& LC Rekapitulasi PAK
& LC
CATATAN
PAK : Permohonan Aksi Koreksi (CAR) CATATAN
LC : Laporan Cacat (NCR) Kaji Ulang PAK : Permohonan Aksi Koreksi (CAR)
Manajemen Aksi Tindak Lanjut LC : Laporan Cacat (NCR) Kaji Ulang
Bulanan
Manajemen
Bulanan
Aksi Tindak Lanjut
40
4.8 MEMBUAT KURVA S
42
SUMBER DAYA MATERIAL/BAHAN
Ketersediaan pasir, kerikil, kayu, batu bata, Khusus untuk material/bahan yang
semen . Pada umumnya kontraktor sudah disediakan oleh pemilik konstruksi SPAM,
Pengadaaan material/bahan diusahakan
memperhitungkan bagaimana cara kontraktor harus memperhitungkan biaya
diambil dari daerah sekitar konstruksi
memperoleh material/bahan. Sejak tranportasi dari gudang pemilik konstruksi
SPAM, dimaksudkan untuk menekan biaya
menyusun dokumen penawaran sudah SPAM ke gudang lapangan. Termasuk
transportasi. Semakin jauh jarak
dilakukan survai lapangan, dimana akan diantaranya kemungkinan adanya biaya
pengambilan material, semakin mahal
mengambil material dan berapa banyak langsiran, diperhitungkan biaya
biaya transportasinya.
potensi yang ada di daerah sekitar penyimpanan di gudang dan biaya
konstruksi SPAM. keamanan.
43
SUMBER DAYA PERALATAN
Penggunaan alat berat harus Jika harus dikembalikan dan pada saat
disesuaikan dengan jadwal kegiatan dibutuhkan lagi, dikenakan biaya
yang betul-betul membutuhkan alat mobilisasi dan demobilisasi. Oleh
berat dalam waktu cukup lama dan karena itu mendatangkan alat-alat
berkesinambungan. Karena sewa alat berat harus diperhitungkan sedemikian
berat dan idle di lapangan tetap rupa agar penggunaannnya efektif dan
dikenakan biaya sewa. efisien.
44
SUMBER DAYA KEUANGAN
Penangguhan pembayaran beberapa jenis
Sumber daya keuangan sangat material/ bahan yang terlalu lama
menentukan kelancaran pelaksanaan mengakibatkan ketidakpercayaan supplier
konstruksi SPAM. Sumber daya material kepada kontraktor. Jika hal ini
manusianya sudah siap, tanpa didukung berlarut-larut, maka akan terjadi
sumber dana yang memadai tidak akan pengurangan supply material kepada
terjadi progress fisik yang diharapkan, kontraktor. Hal ini akan berakibat pada
karena tenaga kerja akan mogok kerja. lambatnya kemajuan pekerjaan di
lapangan.
46
PENGAWASAN PEMASANGAN PIPA
47
4.9 PENGAWASAN PEMASANGAN PIPA, PENGANGKUTAN PIPA
Pengangkutan pipa untuk keperluan
Cara pengkutan pipa dapat Yang perlu diperhatikan dalam
konstruksi SPAM pada umumnya
dilakukan dengan 2 cara : pengangkatan pipa ini :
dilakukan melalui 2 tahap, yakni :
• Pengangkutan dari gudang • Dilakukan dengan tenaga manusia, • Titik pengangkatan di tengah-
konstruksi SPAM ke gudang terutama untuk pipa berdiameter tengah pipa.
lapangan. kecil dan ringan. • Titik pengangkatan di ujung pipa
• Pengangkutan dari gudang • Dilakukan dengan alat mekanis,
lapangan ke lokasi pekerjaan terutama untuk pipa berdiameter
(langsiran) besar dan berat.
49
PENGGALIAN PIPA
50
PEMASANGAN PIPA
• Pipa harus diletakkan di atas permukaan yang rata. Untuk menghindari adanya tekanan benda keras ke pipa,
menghindari terkumpulnya udara pada posisi pipa yang tidak rata (bagian atas) dan terkumpulnya kotoran di
dalam pipa pada posisi pemasangan pipa di bawah.
• Sebelum pipa ditanam, dasar perletakannya harus padat dan diusahakan dipasang lapisan pasir. Sehingga
beban tekanan pipa merata di sepanjang badan pipa.
• Perletakan pipa pada tikungan atau sambungan accessories lainnya. Perlu diperhatikan bahwa pada posisi ini
tekanan air yang mengalir pada pipa mengakibatkan gaya dorong pada tanah di sekitarnya. Gaya yang terjadi
pada bagian ini cukup besar, sehingga perlu dilakukan pemasangan angker blok agar posisi pipa dan
accessories tetap stabil.
• Pemasangan pipa pada posisi membentuk punggung/bukit, perlu dipasang air valve. Peralatan ini
dimaksudkan untuk melepaskan udara yang terperangkap dalam pipa. Udara yang terperangkap dalam pipa
dapat mengakibatkan terjadinya hambatan aliran air. Sedangkan pada posisi pipa yang rendah perlu dipasang
wash out. Sehingga kotoran yang mengendap pada bagian ini dapat dibuang melalui wash out.
• Penempatan air valve dipasang pada jarak 2 km pemasangan pipa mendatar. Sedangkan pada jembatan pipa
air valve harus dipasang, karena pada umumnya posisi jembatan pipa lebih tinggi daripada jalur pipa yang
ditanam di dasar saluran. Sehingga pada jembatan pipa terjadi pengumpulan udara yang terperangkap.
52
PENIMBUNAN PIPA
• Bor Tangan (Auger Drill) • Bor putar hidrolis berspindel • Stang bor (drill stem)
• Bor Mesin (Mechanical Drill) (spindle hydraulic rotary) • Mata bor (bit)
• Bor putar penggerak atas (top • Pemberat (drill colar)
• Mengingat bahwa untuk drive hydraulic rotary) • Alat pancing (fishing tools)
keperluan konstruksi SPAM tidak • Bor meja putar (rotary table • Lumpur pemboran (drilling mud)
menggunakan bor tangan, maka drilling machine)
pembahasan berikutnya
difokuskan pada bor mesin.
54
PENGAWASAN PEKERJAAN SUMUR BOR MEKANISME PEMBORAN
Mekanisme pemboran dapat dilakukan sebagai berikut :
• Suatu rangkaian mata bor dan stang pemboran dipasang melalui meja putar atau spindel. Kemudian
dihubungkan dengan slang karet dan swivel yang digantung pada pulley (kerekan) dengan sling.
• Rangkaian ini diputar melalui spindel meja putar atau top drive, tergantung pada jenis mesin bornya.
• Untuk mesin bor jenis hidrolis, tekanan bit dapat diatur melalui sistem hidrolis. Sedangkan mesin bor
dengan sistem meja putar, tekanannya hanya bergantung pada berat stang bor. Sehingga pemberat
(collar drill) mutlak diperlukan untuk menjaga kelurusan dan kecepatan pemboran.
Cara mendeteksi :
• Kekerasan batuan
• Ukuran dan kondisi mata bor
• Putaran mata bor
• Total beban pada mata bor
• Keadaan cairan pembilas.
57
PENGAWASAN PEKERJAAN SUMUR BOR GEOPHYSICAL BOREHOLE LOGGING
Kegiatan pencatatan kemungkinan kandungan air di dalam
sumur bor setelah dilakukan pilot hole. Cara ini tidak
menunjukkan besaran kandungan air di dalam tanah, tetapi
sebatas mengetahui potensi air tanah.
58
PENGAWASAN PEKERJAAN SUMUR BOR KONSTRUKSI SUMUR BOR
Verticality/Plumbness Test
• Peralatan :
• Lembaran plastik tebal transparan berskala lingkar untuk setiap radius 1 cm dan
maksimum 2 cm > radius jambang dan diberi celah.
• Pipa berdiameter 2” dengan 3 ring.
• Sling (wire line) 3/8 inch
• Pengukuran dilakukan tiap 3 meter interval. 59
PENGAWASAN PEKERJAAN SUMUR BOR KONSTRUKSI SUMUR BOR
Gravel Packing
• Persyaratan :
• Ukuran butir : 2 mm – 6 mm
• Material berbentuk butir membundar
• Material gepeng/lunak tidak lebih dari 5%
Cleaning/ Developing
• Proses pencucian sumur dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni : High Velocity Jetting
• Pompa piston ganda dengan debit 500 liter/menit
• Tekanan 20 bar dan diameter nozzle 3/8” – 3 buah
• Pipa GI dengan diameter 2”
• Manometer
• Peralatan jetting/jetting tools
• Air yang bersih (tidak tercemar)
Pelaksanaan :
• Jetting dilakukan dengan tekanan dimulai dari saringan paling atas sampai dengan bawah.
• Lamanya kurang lebih 10 menit setiap 3 meter saringan.
• Pengulangan dilakukan dari awal hingga akhir
• Surging by Air Compressor
• Kompresor ebrtekanan 125 – 150 psi
• Pipa konduktor 3 – 3,5”
• Pipa tutup 1 – 2” 60
PENGAWASAN PEKERJAAN SUMUR BOR KONSTRUKSI SUMUR BOR
Penyemenan/Grouting
Pumping Test
•Pumping test adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kapasitas sumur bor. Untuk mengetahui kapasitas sumur bor dilakukan dengan cara
pemompaan.
•Pompa submersible/turbin
•Water level gauge
•V notch weir/pengukur debit
•Thermometer air dan kertas pH
•Jerican 5 liter – 2 buah
•Stop watch.
Pelaksanaan :
•Ukur static water level (SWL) 2 hari sebelumnya, pagia – siang – sore.
•Periksa tata letak pengkur debit
•Jangan menimbulkan genangan baru pada radius 50 meter.
•Dilakukan minimal 4 tahapan, mulai dari debit kecil. Setiap tahapan dilakukan selama 2 jam. Antar tahapan tidak dilakukan uji kambuh. Setelah diuji
diperlukan waktu 8 jam kambuh (recovery).
62
ADMINISTRASI TEKNIK KONSTRUKSI SPAM PENGERTIAN ADMINISTRASI TEKNIK
KONSTRUKSI SPAM
Segala bentuk proses Dokumen yang berisi Dengan mengetahui Sering terjadi Oleh karenanya
yang didukung oleh ketentuan standar besaran kuantitas dan perencanaan telah administrasi teknik
dokumen berisi tertuang dalam Daftar biaya ini, maka semua menetapkan sasaran konstruksi SPAM
ketentuan standar Isian Konstruksi SPAM, unit organisasi harus tertentu, tetapi hendaknya dijadikan
(kuantitas dan kualitas), Petunjuk Operasional, mengetahui sasaran pelaksanaan tidak fokus sebagai salah satu
rincian kegiatan dan Lembaran Kerja, Surat konstruksi SPAM dan pada perencanaan. bentuk/sarana
biaya yang pada Perjanjian semua unit organisasi Sehingga hasil akhir koordinasi. Sehingga
prinsipnya Pemborongan. konstruksi SPAM harus tidak mencapai sasaran dapat diharapkan
mencerminkan Dokumen memuat fokus mencapai sasaran yang telah ditetapkan. pencapaian sasaran
keseluruhan kronologis besaran kuantitas yang telah ditetapkan konstruksi SPAM dapat
perencanaan dan pekerjaan dan biaya dalam perencanaan. dicapai bersama-sama.
pelaksanaan konstruksi yang diperlukan untuk
SPAM. menyelesaikan
pekerjaan.
63
ADMINISTRASI TEKNIK KONSTRUKSI SPAM PRINSIP-PRINSIP DOKUMEN
Obyektif dan akurat
ADMINISTRASI TEKNIK
• Harus memiliki sifat yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dokumen yang tidak obyektif dapat
menimbulkan keruwetan di kemudian hari. Apalagi setelah terjadi pergantian petugas dan pimpinan, dokumen yang
tidak obyektif akan membingungkan pejabat yang menggantikan.
Tepat Waktu
• Pada umumnya dokumen administrasi teknik dibutuhkan pada kurun waktu tertentu. Terlambatnya penyampaian
dokumen ini menjadi tidak aktual lagi, karena pada umumnya kegiatan konstruksi SPAM mempunyai dinamika
permasalahan yang sangat tinggi. Oleh karenanya penyampaian dokumen administrasi teknik harus disampaikan secara
tepat waktu.
Informatif
• Berisi informasi yang mudah dimengerti, baik dari tata bahasa maupun pesan yang ingin disampaikan. Sehingga setiap
orang yang membacanya, dengan mudah mengerti makna yang terkandung dalam dokumen tersebut.
Pasti
• Memuat informasi yang pasti dan tegas, tidak menimbulkan keraguan bagi orang yang membaca. Dengan demikian tidak
menimbulkan interpretasi yang berbeda.
Konsisten
• Informasi yang dimuat harus tidak berubah-ubah antara halaman yang satu dengan yang lain.
Legal
• Informasi harus diperoleh dari sumber yang autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. 64
ADMINISTRASI TEKNIK KONSTRUKSI SPAM JENIS-JENIS DOKUMEN
Daftar Isian Konstruksi SPAM /Petunjuk
ADMINISTRASI TEKNIK
Operasional/Lembar Kerja
65
4.12 PENYUSUNAN LAPORAN DAN BERITA ACARA
66
PENYUSUNAN LAPORAN DAN BERITA ACARA
SYARAT DAN PRINSIP LAPORAN
Obyektif dan akurat
Konsisten
• Data yang disajikan benar dan aktual (tidak
kadaluwarsa). • Sistematis, jelas dan urut
• Menggambarkan keadaan yang nyata • Isi tidak berubah-ubah
• Mengarah pada tujuan pembuatan laporan.
Pasti
Informatif
• Tegas
• Jelas dan mudah dimengerti • Tidak menimbulkan keraguan atau multi persepsi
• Kalimat sederhana
• Tidak terlalu banyak istilah/ungkapan Tepat Waktu
Lengkap Legal
• Data terinci secara kuantitatif dan kualitatif • Ada pihak yang merekomendasi kebenaran dan keabsahannya
• Data pendukung relevan (paraf, tanda tangan).
67
PENYUSUNAN LAPORAN DAN BERITA ACARA LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN LAPORAN
No Jenis Penyusun
Menyesuaikan terhadap subyek dan judul laporan :
1 Laporan Harian Kontraktor Pelaksana
• Harus disesuaikan dengan jenis laporan yang akan disusun, 2 Laporan 2 Mingguan
misalnya laporan mingguan, laporan bulanan atau laporan
triwulan. 3 Laporan Penunjukan Pekerjaan Bagian Proyek
4 Laporan Bulanan (Kemajuan Pelak-
Menghimpun/mengumpulkan data : 5
sanaan Proyek)
Laporan Triwulan
• Dapat dikumpulkan dari lapangan atau himpunan laporan- 6 Laporan 2 Mingguan Bagian Pelaksanaan
laporan yang ada. 7 Laporan Bulanan
8 Laporan Triwulan
Mengklasifikasikan data dan mengelompokkan : 9
10
Laporan Tahunan
Laporan Khusus (Insidental)
• Dapat dilakukan dengan cara mengelompokan berdasarkan 11 Laporan Proyek Selesai Bagian Proyek
kesamaan jenis pekerjaan atau lokasi. Bagian Pelaksanaan
• Relevansi
• Kebenaran à peninjauan
• Keabsahan à penyusunan
• Sistematika
• Tabulasi
68
PENYUSUNAN LAPORAN DAN BERITA ACARA
BERITA ACARA
69
PENYUSUNAN LAPORAN DAN BERITA ACARA
BERITA ACARA
SYARAT
JENIS
• Menunjukkan waktu dan tempat proses
kegiatan secara tepat. • Berita Acara Aanwijzing
• Menguraikan urutan proses kegiatan • Berita Acara Pembukaan Penawaran
secara jelas • Berita Acara Evaluasi Penawaran
• Menyebutkan semua hal yang • Berita Acara Negosiasi
mempengaruhi proses kegiatan
• Berita Acara MC-Nol
• Menjelaskan hasil proses kegiatan
• Berita Acara Pengetesan (Pipa dan Reservoir)
secara kuantitatif dan kualitatif
• Berita Acara Uji Coba
• Mencerminkan adanya kesepakatan
dan keputusan yang dapat dipedomani • Berita Acara Pengembalian Sisa Barang
oleh pihak-pihak yang terkait. • Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan / Barang
• Keabsahannya direkomendasi bersama • Berita Acara Penyerahan Pengelolaan
(tanda tangan, cap) oleh pihak-pihak Sementara
yang terkait dan bertanggung jawab.
70
4.13 PENGAWASAN MELEKAT
71
PENGAWASAN MELEKAT
PRINSIP
72
PENGAWASAN MELEKAT
SASARAN
73
PENGAWASAN MELEKAT
TINDAK LANJUT
74
PENGAWASAN MELEKAT
HAMBATAN
75
4.14 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
76
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Pengurus atau kontraktor berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata
cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan kerja.
Pengurus atau kontraktor harus menjamin mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang akan digunakan
atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan Keselamatan Kerja, dan harus dapat dipergunakan secara aman.
Pengurus atau kontraktor harus turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut
dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
Pengurus atau kontraktor menunjuk petugas Keselamatan Kerja yang jabatannya di dalam organisasi kontraktor,
bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindari resiko bahaya kecelakaan.
Pengurus atau kontraktor harus memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian, umur,
jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya.
Sebelum pekerjaan dimulai Pengurus atau Kontraktor menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk
bahaya pekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya. Untuk itu pengurus atau kontraktor dapat
memasang papan-papan peringatan serta sarana pencegahan yang dipandang perlu.
Orang tersebut di atas bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempat kerja, peralatan,
sarana-sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.
77
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAPORAN KECELAKAAN
Setiap kejadian
kecelakaan kerja atau
kejadian yang berbahaya
harus dilaporkan ke Menunjukkan catatan
Departemen Tenaga kecelakaan dari setiap kegiatan
Kerja dan Departemen kerja, pekerja masing-masing
Pekerjaan Umum dan,
Menunjukkan gambaran
kecelakaan-kecelakaan dan
sebab-sebabnya.
CONTOH PAPAN
KECELAKAAN KERJA
78
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KESELAMATAN KERJA DAN PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN
Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya. Suatu rencana organisasi untuk keadaan
Sebelum atau beberapa saat setelah darurat dan pertolongan pertama pada
memasuki masa kerja pertama kali Tenaga kerja dibawah umur 18 tahun harus kecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk
Data yang diperoleh dari pemeriksaan
(Pemeriksaan Kesehatan sebelum masuk mendapat pengawasan khusus, meliputi setiap daerah tempat bekerja meliputi
kesehatan harus dicatat dan disimpan
kerja dengan penekanan pada kesehatan pemeriksaan kembali atas kesehatannya seluruh pegawai/petugas pertolongan
untuk referensi.
fisik dan eksehatan individu) dan Secara secara teratur. pertama pada kecelakaan dan peralatan,
berkala, sesuai dengan resiko-resiko yang alat-alat komunikasi alat-alat jalur
ada pada pekerjaan tersebut. transportasi.
79
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KESELAMATAN KERJA DAN PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN
80
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KESELAMATAN KERJA DAN
PERTOLONGAN PERTAMA
Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik PADA KECELAKAAN
(strategis) yang memberitahukan :
81
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Para pekerja yang mengerjakan semen dan Bila pekerjaan menggunakan semen, kapur
beton harus : dan bahan-bahan lain yang berdebu atau
•Memakai baju kerja yang pas, sarung tangan, helm atau menggunakan mesin penghancur atau
topi baja, kaca mata pengaman dan sepatu yang cocok. penghalus yang digunakan pada tempat yang
Bila perlu untuk mencegah bahaya, dipakai alat tertutup : Bila pekerjaan menggunakan kapur, maka Bila pekerjaan menggunakan kapur, maka
pengatur pernapasan (respirator), tutup mulut (masker) tindakan yang hati-hati harus diambil untuk keselamatan harus dijaga supaya tidak
•Badan harus tertutup sebanyak mungkin •Ruangan harus berventilasi yang cukup mencegah debu berterbangan. mengalami luka terbakar.
•Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah
•Mencegah semen dan beton bersentuhan dengan kulit.
debu-debu berterbangan.
•Sering dicuci dan diberi salep yang sesuai pada bagian
yang terbuka
Bak muatan yang berisi beton yang idangkut Beton tidak boleh mengandung material yang Selama pengecoran papan acuan dan Bila beton mulai mengeras, maha harus
melalui derek atau kabel kerekan di udara, dapat mempengaruhi keadaannya, penumpunya harus dicegah terhadap dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan
harus diberi sangkutan/cantelan pengaman. melemahkan atau merusakkan besi. kerusakan. bahan-bahan kimia dan getaran.
83
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA