Anda di halaman 1dari 10

Nama Kelompok :

 Gilang Armanda Putri (0518040051)


 Mutiara Anisa Nindyasari (0518040053)
 Yazdad Rachmat Hidayatullah (0518040060)
 Humaida Hafizhah Zahra (0518040064)

Dosen :
Bu. Vivin Setiani. ST., MEng.,MT

ACTIVATED
SLUDGE
(LUMPUR AKTIF)
ACTIVATED SLUDGE
(LUMPUR AKTIF)

Metode activated sludge ini dilakukan pada pengolahan air limbah


sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan air limbah ini pada umumnya
termasuk dalam pengolahan secara biologi dimana activated sludge
memanfaatkan mikroorganisme sebagai pengurai dari material limbah yang
masuk. Untuk proses ini mikroorganisme membutuhkan oksigen agar
memaksimalkan penguraian materi yang terkandung di dalam limbah.
PRINSIP KERJA ACTIVATED SLUDGE
Bar Screen

• Bar screen berfungsi menyaring benda-benda seperti kayu, bungkus


plastik, batuan, botol, dll.

Grit Chamber

• Grit Chamber berfungsi menyaring partikel benda seperti pasir


ataupun yang mempunyai diameter kurang dari 0,2 mm akan
tersaring oleh grit chamber.

Primary Clarifier

• Setelah dilakukan penyaringan di tahap sebelumnya, maka akan


dihasilkan air yang masih berwarna keruh dan biasanya masih
terdapat padatan kasar dan halus yang lolos pada tahap awal. Oleh
karena itu primary clarifier berfungsi untuk mengendapkan partikel-
Aeration Tank partikel tersebut dengan bantuan gravitasi sehingga partikel yang
• Pada Aeration tank terjadi proses aerasi, dimana air limbah berat akan mengendap ke bawah, proses ini disebut proses
dicampurkan dengan lumpur aktif dan ditambahkan oksigen sedimentasi. Lalu, untuk bahan padatan yang halus akan diberi
sebagai bahan utama untuk pertumbuhan dan perkembangan dari penambahan zat kimia agar bahan padatan yang berukuran koloid
mikroorganisme yang akan membantu proses penguraian limbah. tersebut dapat terapung di atas permukaan air, proses ini dinamakan
Setelah itu lumpur aktif akan terendap dan akan terlihat jelas batas proses flotasi.
antara lumpur dengan air.

Clorin Contact Tank


• Pada clorin contact tank berfungsi untuk membunuh kuman dalam limbah cair dengan menambahkan zat Chlorine
atau bisa disebut dengan proses desinfeksi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
 Kelebihan  Kekurangan
 Sistem lumpur aktif dapat diterapkan untuk  Kendala yang mungkin dihadapi dalam pengolahan
hampir semua jenis limbah cair industri pangan, limbah cair industri pangan dengan sistem ini adalah
baik untuk oksidasi karbon, nitrifikasi, besarnya biaya investasi maupun biaya operasi,
denitrifikasi, maupun eliminasi fosfor secara karena sistem ini memerlukan peralatan mekanis
biologis seperti pompa dan blower. Biaya operasi umumnya
berkaitan dengan pemakaian energi listrik dan sistem
 Daya larut oksigen dalam air limbah lebih besar ini membutuhkan energi yang besar
 Efisiensi proses lebih tinggi  Proses operasional yang rumit mengingat proses
lumpur aktif memerlukan pengawasan yang cukup
 Cocok untuk pengolahan air limbah dengan debit ketat seperti kondisi suhu, mengatur jumlah massa
kecil untuk polutan organik yang susah mikroba dalam reactor dan bulking control proses
terdegradasi endapan
 Proses itu sendiri memiliki fleksibilitas dan  Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut
modifikasi yang banyak dan dapat disesuaikan
untuk memenuhi kebutuhan spesifik (misalnya
untuk menghilangkan nitrogen)
EFISIENSI REMOVAL ACTIVATED SLUDGE

FISIKA KIMIA KIMIA

TSS 80% - 90% Organik An-Organik (logam)


TDS - TOC - As (Arsen) 20% - 90%
TS - BOD 85% - 95% Cd (Kadmium) 0% - 99%
Bau -
COD 80% - 85% Pb (Timbal/Timbel) 10% - 99%
Warna -
pH 12,6 Cu (Tembaga) 2% - 99%
Turbiditas -
N (Nitrogen) 15% - 50% Cr (kromium) 5% - 98%
BIOLOGI P (Phospor) 10% - 25% Merkuri 33%- 94%
Mikroorganisme - Ni (Nikel) 0% - 99%

Zn (Zinc/Seng) 0% - 92%
PROSES PENGOLAHAN
 1) Setelah dilakukan penyaringan, air limbah dimasukkan kedalam bak pengendap awal sebagai influent
untuk menurunkan suspended solid.
 2) Limbah cair effluent dari bak pengendap awal dimasukkan sebagai influent ke dalam tangki aerasi di
mana terjadi pencampuran dengan mikroorganisme yang aktif (lumpur aktif). Mikroorganisme inilah yang
melakukan penguraian dan menghilangkan kandungan organik dari limbah secara aerobik. Oksigen yang
dibutuhkan untuk reaksi mikroorganisme tersebut diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki
aerasi dengan blower. Aerasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair dengan lumpur aktif, hingga
terjadi kontak yang intensif.
 3) Campuran limbah cair yang sudah diolah dan lumpur aktif atau effluent dari tangki aerasi menjadi
influent yang dimasukkan ke tangki sedimentasi di mana lumpur aktif diendapkan, sedangkan supernatant
dikeluarkan sebagai effluent dari proses.
 4) Sebagian besar lumpur aktif yang diendapkan di tangki sedimentasi tersebut dikembalikan ke tangki
aerasi sebagai return sludge supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki aerasinya tetap sama dan
sisanya dikeluarkan sebagai excess sludge.
VIDEO ANIMASI
ACTIVATED
SLUDGE PROCESS
DAFTAR PUSTAKA
 Metcalf and Eddy.2004.Wastewater Engineering Treatment And Reuse.

 Qasim.1885. Wastewater Treatment Plants.

 Mahvi, Seuncing Batch Reactor: A Promising Technology In Wastewater Treatment, 2008 (Dalam Zhugara Anggara Yogga,
Tugas Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Program Studi Teknik Lingkungan Univeritas Islam Indonesia).

 Cleveron ,et al.2007. Sludge Treatment And Disposal.

 Annisaa', Nurul Alfath. 2014. Activated Sludge. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Yogyakarta

 Az-zahra, Sarah.2010. Tugas Besar Desain Pengolahan Biologi.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai