Anda di halaman 1dari 45

PT ERAMAS PERSADA ENERGY

PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI


MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 1 of 45

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

GAMBARAN UMUM PROSES

BAB III

BASIS PERANCANGAN / DESIGN

BAB IV

DAFTAR PERALATAN YANG DIGUNAKAN

BAB V

CARA PENGOPERASIAN WTP

BAB VI

TROUBLE SHOOTING

BAB VII

PEMELIHARAAN

BAB VIII

KESELAMATAN KERJA

BAB IX

AS BUILD DRAWING

BAB X

BROSUR-BROSUR

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 2 of 45

BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan substansi penting dalam kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan seharihari seperti minum, mandi dan sebagainya, juga digunakan untuk kegiatan industri. Fungsi
air ini yang menjadikan nilai air bersih menjadi sangat penting.
PLTGB Payo Selincah Jambi merupakan sebuah perusahaan industri yang bergerak di
bidang Power Plant yang juga banyak menggunakan air bersih. Pengolahan air bersih ini
dibuat untuk kebutuhan air pada boiler / turbin dan kebutuhan domestic dan service.
Mengingat kebutuhan tersebut, maka PT. MEMIONTEC INDONESIA yang ditunjuk
sebagai Kontraktor unit pengolahan air, melakukan pemasangan system pengolahan air
bersih menggunakan proses Pretreatment yaitu Multi Media Filter & Activated Carbon filter
dilanjutkan dengan proses Water Softener sebelum ditampung didalam Treated Water
Tank. Reverse Osmosis dan EDI System dipergunakan kemudian sebagai pengolahan
lanjutan disamping peralatan lainnya yang mendukung proses pengolahan air bersih
tersebut.
Kapasitas air yang diproses pada pengolahan air bersih ini adalah 2 x 22.1 m3/jam untuk
Water Treatment Plant dan 2 x 15 m3/jam untuk Demineralizer Water Treatment Plant..
Sebagai pedoman untuk pengoperasian peralatan tersebut, maka PT. MEMIONTEC
INDONESIA menerbitkan buku petunjuk pengoperasian (Manual Book), yang akan
dilengkapi dengan deskripsi proses sistim yang digunakan, spesifikasi unit-unit yang
terpasang, beserta cara pengoperasian. Pada bagian akhir buku ini, disajikan pula
mengenai trouble shooting, maintenance dan lampiran berupa gambar, manual peralatan
beserta brosurnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bab selanjutnya.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 3 of 45

BAB II
GAMBARAN UMUM PROSES
Pengolahan air dilakukan dalam beberapa tahapan proses adalah sebagai berikut :

2.1 PROSES PRE-TREATMENT


MULTI MEDIA FILTER
Multimedia Filter adalah sistim filtrasi dengan menggunakan media pasir yang
disusun berdasarkan gradasinya yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel
suspended solid yang terdapat di dalam air baku. Partikel-partikel ini akan tertahan
dibagian atas media pasir sedangkan air akan menembus lapisan pasir dan keluar
tangki dari bagian bawah.
Setelah kurun waktu tertentu bagian atas media pasir akan menjadi jenuh oleh
partikel tersebut, hal ini mengakibatkan volume air yang melewati media akan
berkurang sedang tekanan akan menjadi naik, akan tetapi air hasil penyaringan akan
menjadi lebih baik.
Untuk itu apabila tekanan dalam tangki sudah naik lebih dari 1.5 bar maka Multi
media filter harus segera di back wash.
Back wash dilakukan dengan mengalirkan air dari bagian bawah media menuju
kebagian atas media dan dibuang ke drain. Back wash dinyatakan selesai apabila air
yang keluar dari tangki sudah jernih. Setelah proses backwash dilakukan maka
dilanjutkan dengan pembilasan (rinse), dengan mengalirkan air bersih dari atas
media dan keluar dari bagian bawah selama beberapa menit. Proses pembilasan ini
bertujuan untuk mengembalikan kepadatan struktur media pasir.
ACTIVATED CARBON FILTER
Activated Carbon Filter adalah sistem filtrasi dengan menggunakan media karbon
aktif yang berfungsi untuk menangkap dan menurunkan kadar zat-zat organic dalam
air.
Karbon aktif ini adalah arang yang sudah diproses sedemikian rupa dan memiliki
banyak rongga sehingga luas permukaan dari tiap butirnya menjadi besar. Karbon
aktif ini akan menarik molekul-molekul zat organik dan mengikatnya dipermukaan
karbon aktif. Sebagian zat organik akan menempel dipermukaan karbon aktif
(adsorbsi) dan sebagian lagi terjebak dalam rongga rongga karbon aktif tsb.
Pada penggunaan yang lama maka karbon aktif akan mengalami kejenuhan. Untuk
membebaskan karbon dari zat-zat organik yang menempel di permukaan dan yang
terjebak di dalam rongga karbon aktif maka perlu dilakukan backwash.
Karbon aktif dapat juga bereaksi dengan zat pengoksidasi seperti Chlorine, Peroxide,
Chromium dan Ozon dengan cara meluruhkan diri. Oleh sebab diatas volume karbon
aktif lama kelamaan akan berkurang sehingga perlu penambahan karbon aktif baru.
Penambahan ini harus sesuai dengan volume awal karbon aktif di dalam tangki agar
kinerja karbon filter tidak menurun.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 4 of 45

Hasil pengolahan pretreatment akan di tampung di dalam Pretreatment Storage Tank


sebelum digunakan untuk proses selanjutnya.
WATER SOFTENER SYSTEM
Air baku yang tersedia dari sumber alami mengandung berbagai macam garam dan
mineral-mineral seperti calcium, magnesium, sodium, potassium, besi, belerang,
chloride, silica, nitrat dan lain-lain dalam bentuk ion-ion dan senyawa ion.
Air baku ini harus diolah sebelum dapat digunakan untuk air produksi seperti air
umpan boiler, air pendingin, dan air proses. Kualitas air disesuaikan dengan
peruntukkannya. Untuk kebutuhan domestic cukup air treated saja. Bila digunakan
sebagai air umpan boiler, air yang digunakan harus terlebih dahulu sudah bebas dari
garam dan mineral-mineral pembentuk kerak dan gas-gas yang terlarut yang dapat
menyebabkan korosif. Paling tidak harus menggunakan air soft, yaitu air yang tidak
mengandung garam hardness atau bebas dari kandungan magnesium dan calcium.
Garam calcium dan magnesium cenderung mengendap dan membentuk kerak yang
keras pada temperature tinggi. Namun demikian semua garam sodium adalah sangat
mudah larut bahkan pada temperature yang lebih tinggi. Sifat ini dimanfaatkan untuk
pelunak.
Awalnya resin asam kuat kation dalam bentuk sodium ditempatkan dalam proses
service. Selama proses service, ion sodium bertukar tempat dengan semua ion
calsium dan magnesium yang tidak diinginkan. Pada proses pertukaran ion resin
mengalami masa jenuh. Apabila telah jenuh (diindikasikan dengan hardness yang
melebihi parameter / tidak trace), maka perlu dilakukan regenerasi yang melibatkan
sodium chloride (NaCl). Rangkaian regenerasi terbalik dari proses di atas dan
mengganti resin jenuh kembali ke bentuk sodium untuk siklus service pelunakan air
berikutnya dapat dilihat sebagai berikut :
a.

Siklus service dapat diartikan sebagai berikut :


2RNa

Regenerated
Resin
b.

Ca(HCO3)2
MgSO4

Raw Water
(Hard)

R2Ca
R2Mg

Exhausted
Resin

2NaHCO3
Na2SO4
Soft
Water

Siklus Regeneration dapat diartikan sebagai berikut :


R2Ca
R2Mg
Exhausted
Resin

2NaCl
Salt

2RNa
Regenerated
Resin

CaCl2
MgCl2
Drain
to waste

Pada proses softener, alkalinity dan pH air umpan secara praktisnya tetap tidak
berubah.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 5 of 45

2.2 PROSES REVERSE OSMOSIS


Sistem Reverse Osmosis merupakan proses dengan efisiensi yang tinggi untuk
menurunkan kandungan mineral yang terlarut (TDS), bakteri, maupun zat organic
lainnya dalam air baku.
Reverse Osmosis adalah proses pemisahan menggunakan membrane dan dapat
dikatakan sebagai filter molekul yang mampu menurunkan 95% - 98% TDS, bakteri,
partikel maupun zat organik dengan ukuran berat molekul di atas 300 ppm.
Reverse Osmosis adalah kebalikan dari proses osmosis, proses ini diciptakan untuk
melawan sifat alami dari proses osmosis.
a)

Proses Osmosis :
Bila ada dua larutan dengan kepekatan berbeda, diletakan dalam satu bejana
dengan diberi sekat membran semipermiable maka: larutan dengan kepekatan
lebih rendah akan mengalir menerobos membrane menuju ke larutan yang
berkepekatan lebih tinggi dan menimbulkan tekanan yang lebih tinggi dibagian
ini (Tekanan Osmosis).

Osmosis
B

Membrane
b)

Proses Reverse Osmosis


Proses Reverse Osmosis (RO) adalah proses pemisahan air dari larutan yang
mempunyai kepekatan tinggi dipaksakan keluar menembus membrane dengan
bantuan tekanan pompa.

Reverse Osmosis
A

B
Air TDS tinggi

Air
Pompa
Membrane
Untuk dapat memisahkan air dan zat padat terlarut maka diperlukan membrane
semipermeable khusus dengan pori yang sangat halus dan pompa yang memiliki

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 6 of 45

daya tekan yang cukup tinggi 8 12 bar (110 180 psi). Sistem RO tergolong
dalam kelompok nano filtrasi atau penyaringan dengan membrane yang berpori
super halus. Membrane RO adalah membrane semipermeable yang dibuat dari
bahan khusus dan rentan terhadap kondisi-kondisi ekstrim.

Kondisi ekstrim bagi membrane


1.

Partikel koloidal dan suspensi


Partikel-partikel koloidal dan suspensi ini sangat tidak diharapkan masuk ke
dalam sistem membran RO, karena dapat menyebabkan kemampetan pada
membrane.

2.

Zat pengoksidasi kuat seperti


a. Chlorine ( Cl2 )
b. Ozon ( O3 )
c. Bromine ( Br2 )
d. Peroxide (H2O2)
Zat-zat oksidator ini dapat bereaksi dengan membran RO sehingga
membrane akan menjadi tipis dan kemudian rusak.

3.

Zat-zat organik lain


a. Water Softeneric surfactant
b. Water Softeneric strong flocculent
c. Detergent as non-ionic surfactant
d. Formalin dengan konsentrasi tinggi.

Zat ini akan menyebabkan reaksi terhadap membrane sehingga membrane


mudah rusak. Kerusakkan dapat berupa kehilangan permeate atau pembesaran
pori membran (aus).
Untuk mengoperasikan RO secara baik selain harus mengikuti petunjuk manual
operasi alat RO, juga harus diperhatikan hal-hal yang menyebabkan sistem tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian RO


1.

Menghindari kerak
Air dengan garam yang tinggi pada sisi concentrate dapat membentuk kerak
pada permukaan membran. Hal ini akan menyebabkan kemampetan
membrane. Agar garam-garam tersebut tidak menjadi kerak, maka air
feeding terlebih dahulu harus di injeksi dengan bahan kimia anti scalant
atau anti kerak yaitu suatu zat kimia organik yang di injeksikan ke dalam air
feeding. Zat ini berfungsi untuk mengikat garam-garam alkali dan garamgaram logam menjadi tetap bebas melayang di dalam air dan tidak dapat
membentuk kerak (dispersing agent).

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 7 of 45

2.

Menghindari oksidasi di permukaan membrane


Untuk menghindari hal ini sistem RO harus selalu dilengkapi dengan karbon
filter. Karbon aktif akan menyerap dan bereaksi dengan zat-zat
pengoksidasi kuat yang terlarut dalam air. Kinerja karbon aktif ini harus
selalu diperhatikan agar zat-zat pengoksidasi dan zat-zat organik tidak
terikut dalam sistem RO.

3.

Menghindari dari partikel padat


Untuk mencegah partikel padat masuk ke sistem RO, biasanya sistem
dilengkapi dengan sistem flokulasi dan koagulasi, karbon filter dan mikro
filter. Hali ini bertujuan agar tidak ada lagi partikel koloidal dan suspensi
yang masuk ke dalam RO.

4.

Menghindari minyak dan lemak


Minyak dan lemak ini kebanyakan berasal dari kebocoran motor atau sistem
gearbox. Untuk menghindari hal-hal ini, jagalah selalu kebersihan dari
motor-motor penggerak dan sistem gearbox atau bearing yang harus
ditambah gemuk.
Bersihkan apabila tercemar minyak dan lemak serta cuci peralatan dan
tangki yang tercemar.

2.3 ELECTRODEIONIZATION SYSTEM


Water Demineralizer dapat diartikan sebagai proses penghilangan mineral yang
terkandung dalam air. Salah satu teknologi yang dipergunakan adalah menggunakan
teknologi Electrodeionization System (EDI system).
Garam mineral yang terlarut biasa ditampilkan dalam bentuk Total Dissolved Solids.
TDS dalam air dapat dibedakan menjadi partikel yang bermuatan positif (Cation)
yang akan melekat pada ion yang bermuatan negatif dan partikel bermuatan negatif
(Anion) yang akan melekat pada ion yang bermuatan positif.
.

Sistem yang memurnikan air menggunakan listrik untuk regenerasi resin penukar ion.
Teknologi ini menghilangkan asam berbahaya dan kaustik yang dibutuhkan dalam
pertukaran ion.
Sama seperti system demineralizer lainnya, system ini akan mengalami kejenuhan
dan harus dicleaning untuk mendapatkan mutu yang diinginkan
EDI system perlu dicleaning dengan larutan 2% Hidro Chloride (HCl) dan 5% Natrium
Chlorida (NaCl) dan 1% Natrium hidroksida (NaOH). Air selama proses cleaning
harus dibuang melalui drain.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 8 of 45

BAB III
BASIS PERANCANGAN / DESIGN
Water Source
Flowrate Pretreatment
Product after BWRO
Total Product after BWRO
Product for Demin Water
Product for Potable Water
Train
Operation Time
1.

Deepwell Water
2 x 22.1 m3/hr.
2 x 16.6 m3/hr.
31 m3/hr.
30 m3/hr.
1 m3/hr.
2 lines (2 running)
24 hours

ASSUME DEEPWELL WATER QUALITY WATER SYSTEM :


NO.

2.

:
:
:
:
:
:
:
:

DESCRIPTION

UNIT

PARAMETER

1.

Temperature

2.

Total Dissolved Solids

mg/l

< 800

3.

Total Suspended Solids

mg/l

54

4.

pH

mg/l

6.8 7.5

5.

Total Hardness

mg/l

250

6.

Silica

mg/l

< 30

TREATED WATER QUALITY AFTER BWRO SYSTEM :


Product Flowrate after BWRO
Train
Operation Time
NO.

: 16.6 m3/hr.
: 2 lines (2 running)
: 24 hours

DESCRIPTION

1.

Conductivity @ 25 o C

2.

pH

3.

Total Dissolved Solid

UNIT

PARAMETER

S/cm

25

6.5 8.5

mg/l

12.5

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 9 of 45

3.

TREATED WATER QUALITY AFTER ED) SYSTEM :


Product Flowrate after Demin : 2 x 15 m3/hr.
Train
: 2 lines (2 running)
Operation Time
: 24 hours
NO.

4.

DESCRIPTION

UNIT

PARAMETER

S/cm

1.

Conductivity @ 25 o C

2.

Silica

mg/l

0.1

3.

Sodium

mg/l

0.1

4.

pH

6.5 8.5

WATER SPECIFICATION FOR POTABLE WATER SYSTEM :


Feed Flowrate
Product Flowrate
Operation Time
Water quality after Potable water

:
:
:
:

1 m3/hr.
1 m3/hr.
24 hour
refer to the minimum quality requirements
issued by the Ministry of Health of the
Republic of Indonesia for drinking water

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 10 of 45

BAB IV
DAFTAR PERALATAN YANG DIGUNAKAN
4.1

4.2

4.3

RAW WATER TANK


Fungsi

: untuk deep well water storage

Volume
Material

: 200 m
: Concrete

Jumlah

: 1 (satu) unit

FEED FILTER PUMP


Fungsi

: Feed pump menuju pre-treatment unit

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Centrifugal End Suction


Ebara
65 x 50 FS2HA 57.5
22.1 m3/jam @ 50 meter
7.5 kW, 380 V, 3 ph, 2900 rpm

COAGULANT DOSING SYSTEM


Fungsi

: untuk proses koagulasi di feed water

Dosing Pump
Brand
Kapasitas
Power

: Pulsafeeder
: 9.5 LPJ @ 7 bar
: 0.13 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 2 (dua) unit (1 running & 1 standby)

Chemical Dosing Tank c/w Mixer


Tank Kapasitas
Tank Material
Power of Mixer

: 500 liter
: Polyethylene (PE)
: 0.37 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 1 (satu) unit

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 11 of 45

4.4

FLOCCULANT DOSING SYSTEM


Fungsi

: untuk proses pembuatan flok di feed water

Dosing Pump
Brand
Kapasitas
Power

: Pulsafeeder
: 22 LPJ @ 7 bar
: 0.37 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 2 (dua) units (1 running & 1 standby)

Chemical Dosing Tank c/w Mixer

4.5

4.6

Tank Kapasitas
Tank Material
Power of Mixer

: 1,000 liter
: Polyethylene (PE)
: 0.37 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 1 (satu) units (1 running)

MANUAL MULTI MEDIA FILTER


Fungsi
Brand
Model No.
Flow rate
Operating Press.
Material
Size
Finishing
- Internal
- External

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

menghilangkan partikel / sediment


MEMIONTEC
MITML 42G
22.1 m3 /jam.
3 4 Bar
Mild Steel, SS400
Dia 1,000 mm x 1,500mm Ht

Media
Media
Volume

: Silica Sand & Gravel


: 22 CU.FT

Control Valves

: Manual Butterfly Valve.

Pipe & Fitting


Material

: PVC Pipe

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Sandblast, with Rubber Lining


Epoxy Lining

MANUAL ACTIVATED CARBON FILTER


Fungsi

: menghilangkan sebagian besar dari chlorine, warna


dan organic.

Brand
Model No.
Flow rate
Operating Press.

:
:
:
:

MEMIONTEC
MITML 42G
22.1 m3 /jam.
3 4 Bar

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 12 of 45

4.7

4.8

Material
Size
Finishing
- Internal
- External

:
:
:
:
:

Mild Steel, SS400


Dia 1,000 mm x 1,500mm Ht

Media
Media
Volume

: Silica Sand & Gravel


: 22 CU.FT

Control Valves

: Manual Butterfly Valve.

Pipe & Fitting


Material

: PVC Pipe

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Sandblast, with Rubber Lining


Epoxy Lining

MANUAL WATER SOFTENER


Fungsi

: menghilangkan
Magnesium)

hardness

Brand
Model No.
Flow rate
Operating Press.
Material
Size
Finishing
- Internal
- External

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Media
Media :
Volume

Cation Resin
: 670 Liter

Control Valves

: Manual Butterfly Valve.

Pipe & Fitting


Material

: PVC Pipe

Complete dengan

: Regeneration System

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

(seperti

Calcium

MEMIONTEC
MITST 360 / 36
22.1 m3 /jam.
3 4 Bar
Mild Steel, SS400
Dia 900 mm x 1,800mm Ht
Sandblast, with Rubber Lining
Epoxy Lining

TREATED WATER TANK


Fungsi

: Tangki penampung air bersih setelah pre-treatment

Type
Volume
Material

: Vertical Cylinder
: 100 m
: FRP

Jumlah

: 1 (satu) unit

&

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 13 of 45

4.9

BOOSTER PUMP
Fungsi

: Feed pump menuju Brackish Reverse Osmosis Unit

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Vertical Multistage
CNP
CDLF 20 - 3
22.1 m3/hr @ 30 meter
4.0 kW, 380 V, 3 ph, 2900 rpm

4.10 SBS DOSING SYSTEM


Fungsi

: memproteksi permukaan membrane dari problem scale.

Dosing Pump
Brand
Kapasitas
Power

: Pulsafeeder
: 2.4 LPJ @ 7 bar
: 0.012 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Chemical Dosing Tank


Tank Kapasitas
Tank Material

: 250 ltr
: Polyethylene (PE)

Jumlah

: 1 (satu) unit

4.11 ANTI SCALANT DOSING SYSTEM


Fungsi

: Prevent membrane surface from scaling problem

Dosing Pump
Brand
Kapasitas
Power

: Pulsafeeder or equal
: 2.4 LPJ @ 7 bar
: 0.012 kW, 240V, 1 ph

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Chemical Dosing Tank


Tank Kapasitas
Tank Material

: 250 ltr
: Polyethylene (PE)

Jumlah

: 1 (satu) unit

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 14 of 45

4.12 CARTRIDGE FILTER


22.1 m3/jam
5 micron
Stainless Steel
PP

Kapasitas
Micron Size
Housing Material
Element Material

:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

4.13 HPP BWRO PUMP


Fungsi

: High Pressure pump to Brackish Reverse Osmosis Unit

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Vertical Multistage
CNP
CDLF 20 -10
22.1 m3/jam @ 120 meter
11.0 kW, 380 V, 3 ph, 2900 rpm

4.14 BRACKISH WATER REVERSE OSMOSIS SYSTEM


Fungsi

: Reverse Osmosis adalah proses yang paling efisien


yang tersedia untuk menghilangkan mineral terlarut,
bakteri, partikel dan kotoran organik dari pasokan air.
Reverse Osmosis adalah proses membran, membran
bertindak sebagai filter untuk menghilangkan molekul
hingga 99% dari semua mineral terlarut, bakteri, partikel
dan organik yang lebih besar dari 300 berat molekul.

Model No.
Brand
Feed Water Source
Feed Water TDS
Applied pressure
Feed Water Required
Product Water Cap.
Design Temp.

:
:
:
:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

MIT BWRO - 15
MEMIONTEC
Permeate Water
800 ppm (max.)
150 psi (typical)
22.1 m3/jam
16.6 m/jam.
30 oC

RO Membrane Specifications per System


Membrane Type
: Thin Film Composite
Brand
: Hydranautics
Membrane Dimension
: 8 x 40 L
Standard Features of System
Pressure Gauges
Low Pressure Switch
Permeate Flow Meter
Permeate Quality Meter
CIP (Cleaning in Place) Systems

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 15 of 45

4.15 RO PRODUCT TANK


Fungsi

: Storage tank untuk RO product

Type
Kapasitas
Material
Accessories

:
:
:
:

Jumlah

: 1 (satu) unit

Vertical Cylinder
60 m3
FRP
- Air vent
- Overflow
- Drain valve
- Level control

4.16 ELECTRODEIONIZATION (EDI) PUMP


Fungsi

: Feed pump menuju EDI system

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Vertical Multistage
CNP
CDLF 16 -3
15 m3/jam @ 30 meter
3.0 kW, 380 V, 3 ph, 2900 rpm

4.17 AUTOMATIC ELECTRODIEONIZATION (EDI) SYSTEM


Fungsi

: mengurangi TDS sesudah Reverse Osmosis Unit

Brand
Model No.
Flow rate
Operating Pressure
Operation
Recovery
Design Temperature
Power
Accessories

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) complete sets (2 running)

MEMIONTEC
MIT EDI - 15
15 m3 /jam.
Minimal 30 psi.
Automatic
93%
25 C
380 VAC, 3 , 50 Hz.
- Pressure Gauges
- Low Flow Switch
- Flowmeter
- Non Return Valve
- Valves

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 16 of 45

4.18 EDI WATER TANK


Fungsi

: Tanki penampung air hasil olahan EDI system

Type
Kapasitas
Material
Accessories

:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit

Vertical Cylinder
60 m3
FRP
- Air vent
- Overflow
- Drain valve
- Level control

4.19 GAS TURBINE FEED PUMP


Fungsi

: Feed pump mengalirkan air demin menuju Turbine

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit (2 running)

Vertical Multistage
Grundfos
CR 32 - 4
15 m3/jam @ 50 meter
7.5 kW, 380 V, 3 ph, 2900 rpm

4.20 POTABLE WATER FEED PUMP


Fungsi

: Feed pump menuju potable water package

Type
Brand
Model No.
Kapasitas
Power

:
:
:
:
:

Jumlah

: 2 (dua) unit

Vertical Multistage
CNP
CDLF 1- 6
1 m3/hr @ 30 meter
0.37 kW, 220 V, 1 ph

4.21 CARTRIDGE FILTER


Fungsi

: melindungi Ultraviolet Sterilizer dari kotoran dan debu

Brand
Kapasitas

: MEMIONTEC
: 1 m3/hr

Jumlah

: 1 (satu) unit

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 17 of 45

4.22 ULTRAVIOLET STERILIZER (UV SYSTEM)


Fungsi

: Ultraviolet Sterilizer unit membunuh lebih dari 99.9%


bacteri.

Brand
Kapasitas
Operating Pressure
Power
Cabinet Housing
Treatment Chamber

:
:
:
:
:
:

Jumlah

: 1 (satu) unit

MEMIONTEC
1 m3/hr
125 psi
220 V / 50 Hz
Stainless Steel 304
Stainless Steel 316

4.23 POTABLE WATER HEAD TANK


Fungsi

: Storage tank penampung air keluaran UV system

Type
Kapasitas
Material
Accessories

:
:
:
:

Jumlah

: 1 (satu) unit

Vertical Cylinder
4 m3
Stainless Steel
- Air vent
- Overflow
- Drain valve
- Level control

4.24 CONTROL PANEL


Main Panel
Type
Major component
Accessories

: Freestanding, Indoor
: Merlin Gerin/Schneider
: - Breaker
- Contactor
- Relays
- Pilot lamp
- Selector switches

Programmable Logic Controller


Brand
: Mitsubishi or equal
Jumlah

: 1 Ls

4.25 INSTALLATION/INTERCONNECTING PIPING, VALVE &ACCESSORIES


(Dalam Battery Limit)
Jumlah

: 1 Ls

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 18 of 45

4.26 INSTALLATION INSTRUMENT, CABLES & ACCESSORIES


(Dalam Battery Limit)
Brand
Type
Accessories

: Best 4 (four)
: NYFGbY/NYY
: - Cable gland
- Tray
- Conduit

Jumlah

: 1 Ls

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 19 of 45

BAB V
PETUNJUK PENGOPERASIAN WTP
5.1

PERSIAPAN
A.

Persiapan Bahan Baku


1.
2.
3.
4.
5.

B.

Periksa level air baku pada tangki penampung dan dipastikan pasokan air
baku cukup tersedia.
Periksa pasokan aliran listrik yang akan digunakan, dan cek koneksi pada
setiap mesin harus sesuai dengan tujuannya.
Periksa ketersediaaan pasokan udara dari air compressor yang tersedia.
Periksa dan siapkan semua bahan kimia (SBS, Antiscalant, NaOH dan
HCl) yang akan digunakan.
Periksa dan pastikan analisis air parameter desain baku.

Prosedur Elektrikal
1.
2.

3.

Pastikan semua koneksi sudah terpasang dengan baik / erat.


Lakukan tes simulasi untuk instrument dan/atau sistem otomatisasi,
seperti pengaturan switch/tinggi rendah level, sensor dan saklar
diferensial tekanan dan sebagainya. Periksa dan pastikan semuanya
sesuai desain disetujui. (Control panel diuji secara dry test).
Kalibrasi seluruh instrument / sensor yang akan digunakan.

C. Prosedur Mechanical
1.

Periksa dan memastikan sistem inlet, outlet dan sambungan pipa


terpasang dalam kondisi bagus / erat.
2. Periksa dan memastikan internal untuk nozzle pada Multi Media Filter,
Activated Carbon Filter, Water Softener terpasang dalam kondisi bagus /
erat.
3. Periksa dan pastikan rotasi dari semua pompa (motor) sesuai dengan
spesifikasi produsen.
4. Lakukan pengecekan alignment pompa.
5. Hidupkan pompa air baku dengan debit valve tertutup, perlahan-lahan
membuka valve untuk debit aliran yang diinginkan.
6. Lakukan flushing pada pipa dan tangki-tangki yang ada dengan
menggunakan air bersih untuk membersihkan dari debu dan kotoran.
7. Setelah pipa dan tangki tangki bersih dari kotoran, lakukan hydrotest
dengan menutup katup (valve) selama 15 menit dengan tekanan kerja 3 4 bar atau sesuai tekanan design yang disyaratkan.
8. Apabila terjadi kebocoran. Matikan Pompa dan lakukan pembetulan pada
bagian yang bocor.
9. Lakukan Hydrotest sampai dipastikan tidak ada kebocoran pada
keseluruhan system.
10. Setelah selesai melakukan hydrotest, matikan pompa dan buang air
menuju drainase, kecuali untuk Sand Filter dan Carbon Filter tetap di isi
dengan air dengan ukuran setengah tangki.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 20 of 45

11. Isi tangki-tangki chemical dengan menggunakan air bersih


12. Lakukan testing pada pompa pompa dosing dengan mengunakan air
bersih.
13. Pastikan koneksi / sambungan pada dosing terpasang dengan baik / erat.
14. Pastikan pompa dosing berjalan dengan baik dan atur stoke sesuai
dengan tujuannya.
15. Pasang cartridge filter.
16. Buka housing membrane BWRO dan lakukan pemasangan membrane
secara benar sesuai arah alirannya.
17. Periksa dan siapkan semua bahan kimia (SBS, Antiscalant, NaOH dan
HCl) yang akan digunakan didalam tangki kimia.
18. EDI system hanya akan ditest menggunakan air product dari RO system
(permeate water RO).
19. EDI beroperasi secara otomatis, jika flow switch menunjukkan terdapat
aliran air pada pipa inlet / pompa feed EDI beroperasi. Pastikan flow
switch telah terpasang dengan benar.

5.2

OPERATION START - UP
1.
2.
3.
4.

5.3

Hidupkan sistem panel elektrik.


Posisikan semua selectors switch pada posisi MANUAL/AUTO
Buka valve pompa sesuai dengan posisinya masing-masing sebelum
mengidupkan pompa.
Operasikan MANUAL/AUTO

MENJALANKAN PERALATAN
1.

Pompa Feed Water


Pompa Feed Water digunakan untuk mentransfer air baku ke Sand Filter
Carbon Filter dan Softener. Pompa dapat dioperasikan secara MANUAL atau
AUTO.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
ON/OFF dari Main Panel WTP.

2.

Multi Media Filter (MMF)


Pembukaan dan penutupan valve pada MMF dapat dilakukan secara MANUAL
melalui pengoperasian valve-valve yang terdapat pada face piping masingmasing vessel. Pengoperasian valve ini bergantung pada tahapan operasi
yang sedang berlangsung.

PT ERAMAS P
PERSADA ENERGY
P
PLTGB
PAYO
O SELINCAH
H - JAMBI
M
MANUAL OPERATION
Water Treatment
T
Plantt, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plaant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 21 of 45

Dibawah ini diberikan tah


hapan operrasi dan no
omor valve yang haru
us dibuka
(liha
at pada gam
mbar 1 diba
awah ini), ya
aitu :

GAMB
BAR 1 : NOMOR
R VALVE MULT
TI MEDIA FILTE
ER

Pen
ngoperasia
an/Pembuk
kaan Valve secara MA
ANUAL
Fungsi

Valves
terbuka

Waktu
(min.)

1.

Service

V1, V4

2.

Backwash
h

V2, V3

30

3.

Final Rinsse

V1, V5

1 - selesai
15

Pen
ngoperasia
an/Pembuk
kaan Valve
i).

Service
Proses ini menghasilkan airr bersih yang
y
dapa
at digunaka
an untuk
bermacam-macam kebutuhan dan keperrluan. Pada proses service
s
ini
valve yan
ng harus dibuka adala
ah : valve no.1 dan valve no.4. se
edangkan
valve no. 2, 3 dan 5 tertutup.
Catatan : pada proses
p
serrvice yang pertama, selama operasi
o
5
supaya aiir dibuang
menit pertama
p
dianjurkan
d
g terlebih
dahulu dengan pe
embukaan valve no.1 dan valve no.5.

PT ERAMAS P
PERSADA ENERGY
P
PLTGB
PAYO
O SELINCAH
H - JAMBI
M
MANUAL OPERATION
Water Treatment
T
Plantt, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plaant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 22 of 45

ii).

Backwas
sh
Proses ini bertujuan membuang kotoran
n yang terd
dapat pada susunan
media filtter. Hal ini dilakukan dengan prroses pemu
utaran alira
an air dari
bawah menuju
m
ke attas sehingg
ga kotoran dapat
d
naik d
dan terbuan
ng melalui
drain. Prroses ini be
erlangsung selama 30
0 menit. Pa
ada proses ini valve
yang harrus dibuka adalah
a
: vallve no. 2 da
an valve no
o. 3 sedangkan valve
no. 1, 4 dan
d 5 tertutu
up

iii).

Final Rin
nse
Proses ini
i
bertujua
an mengem
mbalikan susunan
s
m
media filter sesudah
dibackwa
ash dan membuang
g kemungkkinan adanya kotoran yang
tertinggal. Proses in
ni berlangsu
ung selama
a 5 menit. P
Pada proses
s ini valve
yang harus dibuka adalah
a
: valv
ve no.1 dan
n 5.

3.

Acttivated Carrbon Filter (ACF)


Pem
mbukaan dan
d
penutu
upan katup pada ACF dilakukan MANUAL
L melalui
pen
ngoperasian
n katup-kattup yang te
erdapat pad
da face pip
ping masin
ng-masing
vesssel. Pengo
operasian katup ini bergantung
b
pada tah
hapan operrasi yang
sed
dang berlangsung. Dib
bawah ini diberikan tah
hapan operrasi dan nom
mor valve
yan
ng harus dib
buka ( lihat pada
p
gambar 1 dibawa
ah ini), yaitu
u:

GAM
MBAR 2 : NOMO
OR VALVE ACT
TIVATED CARB
BON FILTER

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 23 of 45

Pengoperasian/Pembukaan Valve secara MANUAL


Fungsi

Valves
terbuka

Waktu
(min.)

1.

Service

V1, V4

2.

Backwash

V2, V3

30

3.

Final Rinse

V1, V5

15 selesai

Pengoperasian/Pembukaan Valve
i).

Service
Proses ini menghasilkan air bersih yang dapat digunakan untuk
bermacam-macam kebutuhan dan keperluan. Pada proses service ini
valve yang harus dibuka adalah : valve no.1 dan valve no.4. sedangkan
valve no. 2, 3 dan 5 tertutup.
Catatan : pada proses service yang pertama, selama operasi 5
menit pertama dianjurkan supaya air dibuang terlebih
dahulu dengan pembukaan valve no.1 dan valve no.5.

ii).

Backwash
Proses ini bertujuan membuang kotoran yang terdapat pada susunan
media filter. Hal ini dilakukan dengan proses pemutaran aliran air dari
bawah menuju ke atas sehingga kotoran dapat naik dan terbuang melalui
drain. Proses ini berlangsung selama 30 menit. Pada proses ini valve
yang harus dibuka adalah : valve no. 2 dan valve no. 3 sedangkan valve
no. 1, 4 dan 5 tertutup

iii).

Final Rinse
Proses ini bertujuan mengembalikan susunan media filter sesudah
dibackwash dan membuang kemungkinan adanya kotoran yang
tertinggal. Proses ini berlangsung selama 5 menit. Pada proses ini valve
yang harus dibuka adalah : valve no.1 dan 5.

4.

Water Softener System


Pembukaan dan penutupan valve pada Water Softener dilakukan secara
MANUAL melalui pengoperasian valve-valve yang terdapat pada face piping
masing-masing vessel. Pengoperasian katup ini bergantung pada tahapan
operasi yang sedang berlangsung. Dibawah ini diberikan tahapan operasi dan
nomor valve yang harus dibuka ( lihat pada gambar 1 dibawah ini), yaitu :

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 24 of 45

GAMBAR 3 : NOMOR VALVE WATER SOFTENER

Pengoperasian/Pembukaan Valve secara MANUAL


Fungsi

Valves
terbuka

Waktu
(min.)

1.

Backwash

V2, V3

15

2.

Injeksi NaCl

V6, V7, V4

15

3.

Slow Rinse

V7, V4

45

4.

Final Rinse

V1, V4

15 - selesai

5.

Service

V1, V5

Water Softener Regeneration Cycle


i).

Backwash
Kegunaan backwash adalah untuk mendorong material / kotoran yang
tidak larut yang bisa tertangkap pada lapisan atas resin bed. Air akan
dialirkan berlawanan arah dengan aliran, sehingga material / kotoran
yang terdapat diatas resin akan terbuang ke drain.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 25 of 45

Tahap ini harus dilakukan dengan benar jika ingin mendapat kualitas
regenarasi yang baik. Backwash dilakukan selama 15 menit.
ii).

Injeksi Chemical
Pengaliran NaCl dari tangki diatur untuk jangka waktu 60 menit,
dengan menggunakan cairan NaCl dengan konsentrasi 26%.
Air Feed diambil dari Activated Carbon Filter Product dan dialirkan ke
Tanki Mixed Bed dengan menggunakan pompa Feed Water. Air
bercampur dengan NaCL yang terhisap melalui ejector melewati resin
cation melalui bagian atas tangki dan dialirkan/dibuang keluar melalui
strainer bagian bawah / drain.

iii).

Slow Rinse
Slow rinse dengan menggunakan air dari Activated Carbon Filter
Product. Hal ini dilakukan untuk menyempurnakan / menyisihkan ion-ion
Ca & Mg dan sisa-sisa chemical hasil regenerasi.
Air melewati resin anion melalui bagian atas tangki dan keluar melalui
strainer bagian bawah, membersihkan NaCl tersisa pada debit yang
lambat. Kemudian dialirkan / dibuang ke drain selama 55 menit.

iv).

Final Rinse
Pada tahap ini tangki sudah dibilas untuk membersihkan bekas-bekas
pengotor dan chemical yang mungkin terlewat pada tahap-tahap
pembilasan sebelumnya. Final rinse dengan menggunakan air dari feed
water. Kemudian dialirkan / dibuang ke drain selama 30 menit.

v).

Service
Air yang masuk ke dalam Water Softener pada tahap ini sudah bisa
digunakan. Jika kualitas air masih belum memenuhi spesifikasi,
perpanjang periode final rinse dengan mengalihkan semua air kembali ke
tangki raw water sampai kualitasnya terpenuhi.

5.

Pompa Booster
Pompa RO Feed digunakan untuk mentransfer air hasil pretreatment ke Unit
Reverse Osmosis melalui cartridge filter. Pompa RO Feed dapat dioperasikan
secara MANUAL atau AUTO.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa RO Feed.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
ON/OFF dari Main Panel WTP.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 26 of 45

6.

Pompa Chemical Dosing (SBS, Antiscalant)


Pompa-pompa dosing akan beroperasi / jalan jika Unit RO beroperasi / jalan.
Pompa-pompa dosing ini digunakan untuk menginjeksikan larutan SBS dan
antiscalant. Pompa-pompa dosing ini dapat dioperasikan secara MANUAL
atau AUTO.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa-pompa dosing.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
automatis bersamaan dengan beroperasinya Reverse osmosis system.

7.

Pompa RO High Pressure


Pompa RO High Pressure digunakan untuk memompa air hasil pretreatment
ke Unit Reverse Osmosis dengan tekanan 10 - 12 bar. Pompa RO High
Pressure dapat dioperasikan secara MANUAL atau AUTO.
Terdapat 2 (dua) Pompa High Pressure untuk BWRO, yang beroperasi secara
bersamaan (2 running). Pompa High Pressure Pump beroperasi berdasarkan
sensor Low Pressure Switch (LPS) & High pressure Switch (HPS). LPS
difungsikan untuk mengatur tekanan low, Apabila tekanan masuk menuju High
Pressure Pump kurang dari 0.5 bar, maka pompa tidak beroperasi apabila
lebih dari 0.5 bar, HPP baru akan beroperasi. Sedangkan HPS berfungsi
apabila pressure keluar lebih dari 15 bar, maka Pompa HPP akan secara
otomatis berhenti beroperasi.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa RO High Pressure.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, untuk pompa akan beroperasi
secara AUTO

PT ERAMAS P
PERSADA ENERGY
P
PLTGB
PAYO
O SELINCAH
H - JAMBI
M
MANUAL OPERATION
Water Treatment
T
Plantt, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plaant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 27 of 45

8.

Rev
verse Osmosis (RO)

Gambar 3 : nomor valve Reverse Osmosis


O
Sysstem

Revverse osmo
osis dapat dioperasikan
n secara ma
anual dan a
automatis.
a)

Secara Manual
M
Sistem manual
m
biassanya diperrlukan jika terjadi ma
asalah pada
a floating
switch dan
n pada saatt pengetesa
an.
Putar sele
ector switch RO Booste
er Pump da
an High Pressure Pump
p di panel
pada posiisi MANUAL
L dengan in
nterval anta
ara RO Boo
oster Pump dan High
Pressure Pump min
nimal 3 de
etik. Sistem
m Reverse Osmosis dilengkapi
d
dengan pompa
p
dosing. Pompa
a dosing beroperasi
b
bersamaan
n dengan
Reverse Osmosis.
O

b)

Secara Auto
Putar sele
ector switch
h di panel pompa
p
RO Booster da
an Reverse Osmosis
pada posisi AUTO.
Reverse Osmosis akan bero
operasi be
erdasarkan floating switch
s
di
Treatmentt Water Tan
nk dan RO Product
P
Tan
nk.
Jika level air pada po
osisi High di
d Pretreatm
ment Water T
Tank dan Low di RO
Product Tank, maka Revers
se Osmosis dan po
ompa RO Booster
beroperassi.
Jika level air pada po
osisi Low di Treatmentt Water Tan
nk dan posis
si High di
RO Produ
uct Tank maka Revers
se Osmosiss dan pomp
pa RO Boo
oster tidak
beroperassi.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 28 of 45

Pengoperasian valve Reverse Osmosis bergantung pada tahapan operasi


sebagai berikut :
i).

Service
Buka valve-valve pada pompa RO Booster, pompa High Pressure dan
valve pada RO yaitu permeate & concentrate. Sedangkan valve-valve lain
harus dalam kondisi tertutup.

ii). Cleaning
Cleaning RO harus dilakukan secara reguler untuk memperpanjang umur
dari membran RO. Cleaning dilakukan bila aliran permeate turun 10% dari
kapasitas. Frekuensi proses cleaning tergantung dari kualitas air baku
yang dipergunakan dan proses cleaning dilakukan per unit RO. Cleaning
dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Yaitu Alkaline Cleaning (dengan
menggunakan NaOH) kemudian dilanjutkan dengan Acid Cleaning
(dengan menggunakan Citric Acid).

9.

Pompa Electrodeionization (EDI Pump)


Pompa electrodeionization digunakan untuk mentransfer air dari RO Product
Tank ke Electrodeionization System (EDI System). Pompa EDI dapat
dioperasikan secara MANUAL atau AUTO.
Pompa EDI akan beroperasi berdasarkan floating switch di RO Product Tank
dan EDI Water tank. Jika level air pada posisi High di RO Product Tank dan
Low di EDI Water Tank, maka pompa EDI akan beroperasi.
Jika level air pada posisi Low di RO Product Tank dan posisi High di EDI
Water Tank maka pompa EDI tidak beroperasi.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa EDI.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
ON/OFF dari Main Panel WTP.

10.

Electrodeionization System (EDI System)


EDI System digunakan untuk menghasilkan air dengan kualitas demin system.
Yang nantinya akan dipergunakan sebagai make up water ke Boiler / Turbine.
EDI System dioperasikan secara AUTO.
EDI System akan beroperasi berdasarkan flow switch yang terdapat sebelum
system, apabila pompa EDI beroperasi dan terdapat flow masuk kedalam
system, maka EDI System akan secara otomatis beroperasi.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 29 of 45

11.

Pompa feed Gas Turbine


Pompa feed Gas Turbine digunakan untuk mentransfer air dari EDI Water
Tank ke Turbine. Pompa EDI dapat dioperasikan secara MANUAL atau AUTO.
Pompa feed Gas Turbine akan beroperasi berdasarkan floating switch di EDI
Water Tank. Jika level air pada posisi High di EDI Water Tank, maka pompa
Gas Turbine akan beroperasi.
Jika level air pada posisi Low di EDI Tank maka Pompa Gas Turbine tidak
beroperasi.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
ON/OFF dari Main Panel WTP.

12.

Pompa feed Potable Water


Pompa feed potable water digunakan untuk mentransfer air dari RO Produk
Tank ke UV system yang nantinya akan digunakan sebagai air minum. Pompa
feed potable water dapat dioperasikan secara MANUAL atau AUTO.
Pompa akan beroperasi berdasarkan floating switch di Potable Water Head
Tank. Jika level air pada posisi Low di Potable Water Head Tank, maka
pompa akan beroperasi. Jika level air pada posisi High di Potable Water Head
Tank maka Pompa tidak beroperasi.
a)

Secara Manual
Putar selector switch pada posisi MANUAL, pompa dapat dioperasikan
secara manual untuk Pompa.

b)

Secara Auto
Putar selector switch pada posisi AUTO, pompa akan beroperasi secara
ON/OFF dari Main Panel WTP.

13.

Ultra Violet System (UV System)


UV System digunakan untuk membunuh bakteri / sterilisasi air sebagai syarat
kualitas air minum. UV System dioperasikan dengan menekan saklar ke posisi
ON.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 30 of 45

Pemasangan Lampu UV :
Pemasangan lampu UV harus dilakukan
pemasangan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

dengan

hati-hati.

Prosedur

Power harus dalam kondisi off.


Buka baut pada bagian atas plate top plate from unit
Keluarkan kabel / electrical unit dengan jalan diputar.
Lepaskan 2 water mur, dan keluarkan stainless steel sterilization
chamber
Lepaskan sealer nut (baut seal) dari chamber.
Quartz sleeve perlu di bersihkan dengan menggunakan kain yang bersih
lembut. dan methylated spirits. Berhati hatilah karena Quartz Sleeve
mudah pecah.
Masukkan Quartz crystal sleeve kedalam sterilization chamber.
Pasang O ring pada sleeve and kemudian tekan pada ujung / lehernya
dengan menggunakan sedikit pelumas. Pelumas yang digunakan
haruslah yang berstandar FOOD GRADE.
Kencangkan sealer menuju sealer nipple menggunakan pelumas
Secara manual atur sealer sampai putaran kemudian check
kebocoran dengan memasukkan tekanan air kedalam chamber
(Perhatian : Putaran yang terlalu kencang dapat menyebabkan quartz
sleeve pecah).
Kembalikan sterilization chamber ke unit
Bersihkan Mercury UV lamp dengan kain lembut dan methylated spirits
dan masukkan kedalam chamber melalui lubang pada sealer nut.
Kembalikan electrical unit ke tempatnya.
Pasang lampu pada connector.
Pasang kabel earth ke unit.
Pasang kembali baut dan plate.
Selalu ganakan earth pada saat menyambung listrik.
Earth hijau / kuning active coklat neutral biru.
Suara beep akan terdengar pada saat saklar dinyalakan / posisi ON.
Apabila tidak ada, check kembali power supply / fuse.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 31 of 45

5.4

PEMBUATAN LARUTAN CHEMICAL & PROSEDUR CLEANING RO


PEMBUATAN LARUTAN :
1.

Pembuatan larutan coagulant dan flocculant untuk system filtrasi :


a)

Cara pembuatan larutan coagulant


-

b)

Cara pembuatan larutan flocculant


-

2.

Masukkan air sebanyak 425 liter.


Campurkan bahan kimia PAC 100% sebanyak 167 kg.
Aduk larutan sampai homogen.
Siap untuk disuntikan/dipakai.

Masukkan air sebanyak 1,000 liter.


Campurkan bahan kimia Polymer (PE) 100% sebanyak 2 kg.
Aduk larutan sampai homogen.
Siap untuk disuntikan/dipakai.

Pembuatan larutan antiscalant, SBS dan chemical cleaning untuk system


Reverse Osmosis :
a)

Cara pembuatan larutan Anti Scalant


-

b)

Cara pembuatan larutan SBS dengan menggunakan Sodium bisulfit


-

c)

Masukkan air sebanyak 450 liter.


Campurkan bahan kimia Anti Scalant 100% sebanyak 25 kg.
Aduk larutan sampai homogen.
Siap untuk disuntikan/dipakai.

Masukkan air sebanyak 450 liter.


Campurkan bahan kimia Sodiumbisulfit 100% sebanyak 25 kg.
Aduk larutan sampai homogen.
Siap untuk disuntikan/dipakai.

Cara pembuatan larutan cleaning


Air yang digunakan untuk cleaning harus bebas dari Chlorine
c.1

Pembuatan larutan Alkaline (NaOH)


-

Masukkan air sebanyak dalam tangki 1,000 liter.


Campurkan bahan kimia NaOH 100% sebanyak 1 kg secara
perlahan.
Aduk secara manual dan lakukan secara perlahan.
Ukur pH larutan sampai 11.5 - 12 untuk type membrane CPA
Kemudian aduk tangki secara manual sampai larutan homogen.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 32 of 45

c.2

Pembuatan larutan Citric Acid


-

Masukkan air sebanyak dalam tangki 1,000 liter.


Campurkan bahan kimia citric acid 100% sebanyak 20 kg
secara perlahan.
Aduk secara manual dan lakukan secara perlahan.
Kemudian aduk tangki secara manual sampai larutan homogen.

PROSEDUR CLEANING RO :
1.

Alkaline Cleaning
a.
b.
c.
d.
e.

f.
g.
h.

2.

Mengisi air permeate ke tangki cleaning sebanyak 1000 ltr dengan


mengoperasikan RO dengan membuka valve permeate (no. 8) yang
menuju ke CIP Tank.
Tambahkan chemical NaOH 100% sebanyak 1 kg kedalam air dan aduk
secara perlahan sampai homogen.
Check pH larutan. pH yang direkomendasikan adalah 11.5 12. Apabila
lebih dari itu tambahkan larutan acid untuk menurunkan pH sampai
dibatas 11.5 12.
Setelah larutan siap digunakan, lakukan proses sirkulasi dengan
menggunakan pompa CIP pada posisi manual dan tekanan antara 1.4
4 Bar ( tidak boleh lebih dari 4 bar).
Set laju aliran 1/3 dari total flow atau sekitar 6 m3/hr selama 3 10 menit.
Kemudian naikkan laju aliran 2/3 dari total flow atau sekitar 15 m3/hr.
Kemudian naikkan laju aliran menjadi full 100% atau 22 m3/hr. Jalankan
system ini selama 30 menit - 1 jam.
Setelah itu lakukan perendaman selama 1 jam dengan jalan mematikan
pompa CIP & menutup valve no. 2 cleaning.
Buang larutan cleaning dengan membuka valve drain dari tangki
cleaning.
Pembilasan dengan air permeate atau treated water. Proses ini dilakukan
sama dengan proses cleaning, perbedaannya larutan cleaning diganti
dengan air permeate. Lakukan proses ini selama 15 menit. Atau sampai
Conductivity di display menunjukan dibawah 30 S/cm atau pH normal.

Acid Cleaning
a.
b.
c.
d.

Pastikan Tanki CIP dalam keadaan bersih / tidak terkontaminasi oleh


larutan alkaline sebelumnya.
Mengisi air premeate ke tangki cleaning sebanyak 1000 ltr dengan
mengoperasikan RO dengan membuka valve permeate (no. 8) yang
menuju ke CIP Tank.
Tambahkan chemical Citric Acid 100% sebanyak 20 kg kedalam air, dan
aduk secara perlahan sampai homogen.
Setelah larutan siap digunakan, lakukan proses sirkulasi dengan
menggunakan pompa CIP pada posisi manual dan tekanan antara 1.4
4 Bar ( Tidak boleh lebih dari 4 bar).

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 33 of 45

e.

f.
g.
h.

i.

5.5

Set laju aliran 1/3 dari total flow atau sekitar 6 m3/hr selama 3 10 menit.
Kemudian naikkan laju aliran 2/3 dari total flow atau sekitar 15 m3/hr.
Kemudian naikkan laju aliran menjadi full 100% atau 22 m3/hr. Jalankan
system ini selama 30 menit - 1 jam.
Setelah itu lakukan perendaman selama 1 jam dengan jalan mematikan
pompa CIP & menutup valve no. 2 cleaning.
Buang larutan cleaning dengan membuka valve drain dari tangki
cleaning.
Pembilasan dengan air permeate atau treated water. proses ini dilakukan
sama dengan proses cleaning perbedaannya larutan cleaning diganti
dengan air permeate. Lakukan proses ini selama 15 menit. atau sampai
Conductivity di display menunjukan dibawah 30 S/cm atau pH normal.
RO siap dioperasikan, kembalikan kembali pada proses operasi/service.

PERAWATAN MEDIA CARTRIDGE & MEMBRANE


a)

Penggantian cartridge filter


Penggantian cartridge filter dilakukan jika terjadi perbedaan tekanan di
pressure inlet micro filter dengan pressure outlet micro filter sebesar 20 psi
(1.5 bar). Cartridge filter yang digunakan adalah 5 micron.
Prosedur penggantian cartridge filter :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

b)

Matikan unit RO.


Tutup valve inlet.
Buka tutup housing micro filter, dengan membuka baut.
Buka baut clamp cartridge.
Keluarkan dan ganti cartridge.
Pasang kembali clamp cartidge.
Tutup housing micro filter, sebelumnya pastikan packing sudah
terpasang dengan benar.
Pasang dan kencangkan baut dan mur housing.
Micro filter siap dipergunakan kembali.

Penggantian membrane
Penggantian membrane dilakukan jika membrane sudah tidak dapat dicleaning
dan diflushing lagi berarti membrane rusak.
Prosedur penggantian membrane :
1.
Matikan unit RO.
2.
Tutup valve inlet.
3.
Buka semua line pipa feed pressure vessels, buka retaining ring dari
feed.
4.
Buka plugs dari pulling.
5.
Tarik keluar adapter dari housing membrane.
6.
Buka semua plug reject pressure vessels, buka retaining ring dari feed.
7.
Buka plugs dari pulling.
8.
Tarik keluar adapter dari housing membrane.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 34 of 45

9.
10.
11.

c)

Tarik dan dorong membrane keluar.


Masukan membrane dari arah feed dan O ring pada posisi dan kondisi
baik.
Pasang kembali kebalikan dari membuka.

Penyimpanan dan pengawetan REVERSE OSMOSIS


Apabila RO tidak dipakai dalam waktu cukup lama antara 5 hari atau lebih
dianjurkan dengan sangat agar supaya membrane disimpan dengan pengawet
untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu perawatan flux, elemen
membrane dapat direndam dalam larutan 20 % glycerin dan 1 % sodium
bisulfat.
Persiapan Larutan
Masukkan 15 kg sodium bisulfit dan 269 kg glycerin untuk 1500 liter air ke
dalam CIP tank.
1.

Penyimpanan Element
Setelah larutan tercampur dengan baik, rendam element dalam larutan
ini.

2.

Penyimpanan Sistem RO
Prosedur Penyimpanan Sistem RO :
Keringkan seluruh sistem.
Penuhi seluruh sistem dengan larutan sampai tangki kosong.
Sistem siap untuk disimpan.
Ketika akan menggunakan sistem RO lagi, keringkan seluruh
larutan di dalamnya kemudian operasikan dan buang seluruh air
permeate selama 30 menit pertama operasi.

Peringatan:
Penggunaan seluruh bahan kimia harus dengan
prosedur yang sangat hati-hati, gunakan peralatan
pengaman seperti kacamata dan pakaian khusus.
Jika terjadi kontak langsung antara tubuh dengan
bahan kimia, bersihkan dengan air bersih sebanyak
mungkin pada bagian yang terkena kemudian
diperlukan perawatan medis yang lebih lanjut.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 35 of 45

3.

Disinfeksi dan Sterilisasi Elemen RO


Bahan disinfektan yang terbaik untuk elemen spiral adalah larutan 0.1 %
sodium bisulfat. Larutan ini akan mencegah pertumbuhan bakteri dan
membantu perawatan flux dan salt rejection dari elemen. Larutan ini
dibuat dengan mencampurkan 1 ons sodium metabisulfit dalam 8 gallon
air. Elemen harus dibersihkan dengan larutan ini sebelum penyimpanan
dalam waktu yang lama.
Formaldehyde dapat digunakan dalam proses sterilisasi. Tetapi reagen
ini tidak boleh digunakan bila elemen belum digunakan selama 24 jam
pertama. Bila tidak, maka akan terjadi penurunan flux di membran.
Setelah periode 24 jam pertama itu, Formaldehyde dapat digunakan
dalam berbagai konsentrasi untuk proses sterilisasi membran.
Bahan lain yang dapat digunakan dalam proses disinfeksi dan sterilisasi.
Hidrogen peroxide 0.01 0.1 % bekerja efektif pada suhu kamar. Pada
suhu yang lebih tinggi, hidrogen peroxide dapat mengakibatkan
kerusakan pada membran. Chloramine, cloramine-T dan Nchloroisocyanurates daapt digunakan pada proses sterilisasi spiral
elemen tetapi tidak terlalu efektif. Jika larutan ini digunakan di dalam
sistem yang telah fouling akibal zat organik / biologi maka elemen akan
mengalami penurunan flux akibat dari penumpukan sisa-sia bakteri atau
zat organik lain yang mati pada permukaan membran. Chlorine dioxide,
yang bebas dari hypochlorite atau chlorine, dapat digunakan sebagai
disinfektan. Chloramines dan chlorine dioxide akan melewati membran
dan akan terlihat di kandungan air permeate.
Chlorine (hypochlorite) akan merusak membran, sekalipun sampai 2500
jam pertama dimungkinkan adanya chlorine (hypochlorite), setelah itu
akan terjadi kerusakan permanen. Keadaan ini akan lebih terlihat dari
tingginya pH dan tingginya konsentrasi magnesium dan calsium.
Disinfektan yang mengandung iodine dan phenolic tidak dapat digunakan
pada spiral wound karena akan mengakibatkan penurunan flux.

4.

Perlindungan Elemen dari Biological Fouling


Keadaan dalam dari elemen spiral adalah gelap dan lembab yang
merupakan tempat ideal perkembangbiakkan mikroorganisme. Selama
masa penyimpanan dalam waktu lebih dari beberapa hari, elemen spiral
harus mengalami proses disinfeksi atau sterilisasi dengan memasukkan
larutan biocid. 40% penurunan flux terjadi dikarenakan biological fouling di
membran yang disimpan tanpa mengikuti prosedur yang benar pada
waktu lama.
Prosedur :
a. Pembuatan Larutan
Persiapkan 0.5 % sodium bisulfit dengan mencampurkan 142 gr
sodium metabisulfit dalam 8 gallon air.
Campurkan 1 kg larutan tersebut dalam 30 gallon air.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 36 of 45

b. Penyimpanan Sistem RO
- Keringkan seluruh sistem.
- Hubungkan inlet feedwater dengan tangki 30 gallon yang berisi
larutan seperti diatas.
- Penuhi seluruh sistem dengan larutan sampai tangki kosong.
- Sistem siap untuk disimpan.
- Ketika akan menggunakan sistem RO lagi, bersihkan seluruh
larutan di dalamnya dengan menggunakan air bersih selma 30
menit dan tekanan rendah. Kemudian operasikan dan buang
seluruh air permeate selama 30 menit pertama operasi.

5.6

PEMBUATAN LARUTAN CHEMICAL & PROSEDUR CLEANING EDI


EDI system perlu dicleaning dengan larutan 2% Asam Klorida (HCl) dan 5% Natrium
Chlorida (NaCL) dan 1% Natrium hidroksida (NaOH). Air selama proses cleaning
harus dibuang melalui drain.
Pembuatan larutan cleaning dan prosedur cleaning untuk EDI system dapat dilihat
pada panduan EDI (IP LX Operation & Manual).

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 37 of 45

BAB VI
TROUBLE SHOOTING
A.
No
1
2

B.
No
1
2

SAND FILTER
Masalah
Penyebab
Air proses melalui port Salah membuka valve
yang salah

Pemecahannya
Ikuti petunjuk pembukaan
valve pada manual.

Saat backwash pasir ikut Tekanan pompa terlalu


keluar.
besar.
Pemasangan strainer tidak
sempurna atau strainer
bocor.

Kurangi tekanan pompa.

Kualitas air outlet tidak Media kotor.


jernih.
Proses bachwash
sempurna
atau
berkurang.

Bongkar pasir dan perbaiki


pemasangan strainer atau
ganti strainer yang bocor.

Lakukan backwash dgn


tidak tekanan
lebih
besar.
pasir Tambahkan
pasir
bila
jumlah berkurang.

CARBON FILTER
Masalah
Penyebab
Air proses melalui port Salah membuka valve
yang salah

Pemecahannya
Ikuti petunjuk pembukaan
valve pada manual.

Saat backwash
ikut keluar.

Kurangi tekanan pompa.

karbon Tekanan pompa terlalu


besar.
Pemasangan strainer tidak
sempurna atau strainer
bocor.

Kualitas air outlet tidak Media kotor.


jernih.
Proses bachwash tidak
sempurna atau Karbon
kurang.
Karbon jenuh.

Bongkar
karbon
dan
perbaiki
pemasangan
strainer atau ganti strainer
yang bocor.
Lakukan
backwash
dengan
tekanan
lebih
besar. Regenerasi dan
tambahkan karbon bila
kurang atau karbon ganti.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 38 of 45

C.

WATER SOFTENER

No.
Permasalahan
1
Air terus mengalir dari
drain selama service

Penyebab
Valve terkunci pada posisi
regenerasi
Seal O ring bocor atau
rusak karena adanya
kotoran

Kualitas air softener tidak


memenuhi syarat

Berkurangnya kapasitas

Valves tidak bekerja


semestinya

Pemecahannya
Inspeksi keadaan valve
kalau perlu bersihkan dan
buka O ring, kemudian
pasang kembali.
Ganti O ring jika tidak,
keadaan tetap sama

Resin tidak diregenerasi


atau dicuci dengan
sempurna

Cek jumlah larutan garam


yang akan digunakan
untuk regenerasi.
Cek konsentrasi larutan
garam yang dibutuhkan
untuk regenerasi
Cek laju aliran larutan
garam
Tambahkan atau lanjutkan
waktu pencucian (rinse)
untuk memastikan resin
telah terkompaksi

Laju aliran service

Check raw waters inlet dan


batasan flowrate dalam
spesifikasi

Hilangnya resin karena


kecepatan backwash terlalu
cepat

Turunkan kecepatan
backwash dan tambahka
resin

Hilangnya resin saat waktu


service

Cek perpipaan di dalam


tanki dan nozzle lateral
dan dibawah

Resin kotor atau pressure


drop yang sangat tinggi
pada tanki

Tidak cukupnya waktu


backwash dan kecepatan
backwash kurang tinggi
Top strainer tersumbat
kotoran

Channeling terjadi pada


resin bed

Tingginya laju aliran servis.


Turunkan hingga
semestinya
Resin terkontaminasi oleh
flock

Ada kotoran pada valve


seat

Bersihkan kotoran

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 39 of 45

D.
No
1

REVERSE OSMOSIS
Masalah
Tekanan rendah
(Kurang tekanan)
signal
kontrol
pressure hidup.

Penyebab
Tekanan
atau
pada feedwater kurang.
low Pre filter tersumbat.
Laju alir tinggi.

Pemecahannya
aliran Buka tekanan feed, buka
valve feedwater.
Cartridge diganti.
Tutup valve consentrate,
periksa dan atur laju alir
permeate dan concentrate
jika diperlukan.

Valve
solenoid
terbuka.
Putaran pompa
(hanya 3 phase).

tidak Bersihkan dan ganti valve


solenoid jika rusak.
terbalik Putar switch ke arah 2
atau 3 phase untuk
menjalankan motor.

Tenaga elektrik kurang.

Periksa
sekering
circuit
breakers,
voltase.

atau
ukur

Pengoperasian pompa tidak Lihat instruksi pompa.


benar.
2

Laju alir permeate rendah

Laju alir concentrate


rendah, normal atau lebih
tinggi dari tekanan
normal.

Tekanan rendah.

Lihat kemungkinankemungkinan yang


menyebabkan tekanan
rendah.

Instalasi sepralator terbalik


atau seal concentrate
rusak.

Sepralator dengan seal


concentrate yang rusak
seharusnya dibersihkan.

Flow meter tidak akurat.

Periksa laju alir secara


manual dengan stopwatch.

Valve concentrate tertutup.

Pindahkan jalan valve


concentrate dan / atau
bongkar pemipaan.
Bersihkan valve.
Periksa aliran

Aliran outlet concentrate


terbatas.

Concentrate yang
tersumbat, pasang kembali
atau ganti tutupnya.

Flowmeter tidak akurat.

Periksa laju alir secara


manual dengan stopwatch.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 40 of 45

Tekanan tidak keluar


ketika valve concentrate
dibuka.

Valve concentrate kotor.

Bongkar dan bersihkan


pemipaan ke valve.

Tekanan tinggi
(Kelebihan tekanan) pada
signal kontrol high
pressure hidup.

Valve recycle atau valve


concentrate tertutup.

Bongkar pemipaan untuk


valve recycle. Periksa
valve concentrate.

Pressure gauge tidak


akurat.

Ganti atau kalibrasi gauge


seperti yang dibutuhkan.

Laju alir permeate terbatas.

Pressure drop melampaui


batas [lebih 50 psig (3.5
bar)].

Laju terbatas setelah keluar


pompa.
Teropong sepralator
menutupi rumah sepralator
tempat outlet.

Lihat kemngkinankemungkinan yang


menyebabkan laju
permeate rendah.
Periksa aliran concentrate
yang tertahan pada inlet
dan outlet rumah
sepralator.
Pastikan Anti Telescoping
Device (ATD) dilokasikan
sendiri dalam sepralator.

Sepralator kotor.

Bilas mesin, ketika


membersihkan sepralator
dengan detergent.

Air mengalir ketika mesin


dimatikan.

Inlet valve selonoid tidak


tertutup.

Bersihkan atau ganti valve.


Bersihkan sepralator
dengan detergent segera.
Air tidak langsung menuju
inlet ketika mesin
dimatikan.

TDS/ Conductivity meter


permeate tinggi.

Sepralator kotor.

Bilas dan bersihkan


sepralator.

Seal O-Ring patah.

Ganti O-Ring, periksa


permukaan selaing pada
celah alur O-Ring.

Ganti kualitas air yang


masuk.

Buka valve concentrate


dan bilas. Tes air untuk
pH, hardness, TDS dan
kandungan besi. Analisa
air akan dikirim ke
Osmonic untuk ditinjau
kembali.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 41 of 45

10

Switch dinyalakan, unit


tidak beroperasi.

Elektrikal mesin mati

Monitor TDS/ Conductivity


meter tidak akurat atau
probe kotor.

Kalibarsi monitor dengan


larutan untuk TDS meter
yang diketahui atau ganti
dan bersihkan probe.
Bersihkan ksatuksi antara
probe dan monitor.

Switch pressure storage


atau float switch telah
memutuskan power ke
mesin.

Periksa tekanan balik


permeate atau posisi float
pada storage tank.

Thermal overload pada


motor trip.

Periksa supply feedwater


dan / atau amp draw pada
motor.

Tidak ada power pada


mesin.

Periksa sekering dan


circuit breaker, ukur
voltase.

Motor dan / atau pompa


tidak beroperasi sendiri.

Lihat instruksi pompa.


Hubungi MEMIONTEC
untuk kemungkinankemungkinan perbaikan.

Kondisi alarm telah


mematikan mesin.

Periksa untuk tekanan inlet


minimum atau tekan switch
reset alarm.

Kondisi switch telah


mematikan mesin.

Restart mesin dengan


menekan resert pada
Contactor dan MPR.

Motor starter overload,


pemanas trip.

Periksa segala
kemungkinankemungkinan kondisi
tekanan inlet, atau motor
starter overload.
Matikan switch,
istirahatkan bila terlalu
panas.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 42 of 45

E.
No

CARTRIDGE
Masalah

Penyebab

Pemecahannya

Air yang keluar Cartridge Cartridge mampet


tidak lancar.

Air keluar dari bagian atas Pemasangan casing tidak Perbaiki


casing Cartridge.
benar.
casing.

F.
No
1

Ganti Cartridge.
pemasangan

EDI SYSTEM
Masalah

Penyebab

Pemecahannya

Kualitas air demin tidak EDI tidak diregenerasi atau Cek jumlah acid dan caustic
memenuhi syarat
dicuci tidak sempurna
yang terpakai pada saat
pencucian.
Berubahnya tombol setting Cek setting awal putaran.
(tombol diputar-putar)
Laju alir service

Cek water inlet dan batasan


flowrate dalam spesifikasi.
Pastikan tekanan pompa
tidak lebih dari 3.5 bar

G.
No

Valves
tidak
semestinya

bekerja Ada kotoran pada valve Bersihkan kotoran


seat

UV SYSTEM
Masalah

Penyebab

Pemecahannya

Suara
beep
tidak Power offline atau fuse mati Cek fuse / power supply.
terdengar
pada
saat
Ganti fuse dengan yang
system dioperasikan
baru jika diperlukan

Suara terus menerus Lampu mati / rusak


terdengar
pada
saat
system dioperasikan

Ganti lampu

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 43 of 45

BAB VII
PEMELIHARAAN
7.1

7.2

PETUNJUK UMUM
1.

Chemical untuk proses (Anti Scalant, SBS, HCL & NaOH) harus selalu terisi.

2.

Penggunaan seluruh bahan kimia harus dengan prosedur yang sangat hatihati, gunakan peralatan pengaman seperti kacamata dan pakaian khusus. Jika
terjadi kontak langsung antara tubuh dengan bahan kimia, bersihkan dengan
air bersih sebanyak mungkin pada bagian yang terkena kemudian diperlukan
perawatan medis yang lebih lanjut.

3.

Bacalah seluruh petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan dengan baik.

4.

Ikuti petunjuk yang tercantum dalam manual.

5.

Jangan mencoba memperbaiki / memecahkan sendiri masalah atau kesulitan


yang tidak dapat diselesaikan menurut yang tercantum dalam buku manual.

6.

Perlu disiapkan suku cadang pengganti.

PETUNJUK KHUSUS
1.

POMPA
a.
b.
c.
d.
e.
f.

2.

PIPE WORK
a.
b.
c.
d.

3.

Cek pompa apakah bekerja dan menghasilkan debit dan tekanan yang
sesuai dengan desain
Cek keausan pada bearing pompa, shaft mechanical seal dan motor and
motor bearing, dengan melihat pada getaran pompa
Beri pelumas pada bagian yang perlu
Cek tidak ada kebocoran
Cek motor tidak overheating
Pastikan pompa tidak on-off terlalu sering. Jika terlalu sering, setting ulang
level switches control

Cek tidak ada kebocoran pada pemipaan


Cek pressure gauges dan flowmeter bekerja dengan baik
Cek tidak ada karatan dan korosi
Cek valve terbuka dan tertutup sesuai dengan flow diagram

SAND FILTER & CARBON FILTER


a.
b.

Periksa tinggi media setiap 1 bulan sekali.


Hindari minyak dan lemak masuk ke media filter, jika ada minyak dan
lemak masuk ke median Filter, buang dan lakukan backwash.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 44 of 45

4.

REVERSE OSMOSIS
a.
b.

5.

EDI SYSTEM
a.
b.
c.
d.
e.

6.

7.

Jagalah selalu kebersihan dari motor-motor penggerak bearing yang


harus ditambah gemuk
Buang air apabila tercemar minyak dan lemak serta cuci peralatan dan
tangki yang tercemar.

Cek tekanan air masuk


Cek kondisi face piping dan kebocoran, jika terjadi kebocoran, baca
penyelesaiannya pada panduan EDI (IP LX Manual).
Cek module secara berkelanjutan, jika terdapat kotor / tanda tanda garam
pada bagian - bagian module. Jika ditemukan, matikan power, kemudian
bersihkan kotoran / garam dari yang muncul.
Kencangkan koneksi yng ada secara periodic.
Periksa dan bersihkan sensor Resistivity 1 3 bulan sekali

RESIN
a.

Resin akan mengalami perpecahan seiring bertambahnya waktu. Resinresin yang pecah ini harus dipisahkan sekali dalam 8 9 bulan dan bagian
atas lapisan resin dibuang dan diganti dengan resin yang baru untuk
memelihara resin pada jumlah semula.

b.

Resin juga mengalami pencemaran oleh besi. Normalnya resin berwarna


kuning emas sementara resin yang terkena pencemaran besi menjadi
merah kecoklat-coklatan agak kehitam-hitaman tergantung pada tingkat
pencemarannya. Resin yang tercemar besi harus dibuang dari softener
secara menyeluruh dan diganti dengan resin yang bagus untuk
meningkatkan efisiensinya.

c.

Direkomendasikan untuk meminta bantuan orang yang ahli untuk


membuang resin rusak/tercemar (pada kasus pencemaran besi yang
ringan) atau mengganti resin.

UV SYSTEM
a.
b.
c.
d.

Bersihkan Quarz sleeve setiap 3 6 bulan sekali.


Quarz sleeve biasanya diaganti setiap 4 tahun.
Suara Beep akan terdengar pada saat system dinyalakan. Apabila tidak
terdengar, lakukan check pada power supply / fuse.
Apabila suara terdengar terus menerus pada saat system dinyalakan,
berarti terjadi kerusakan pada lampu / lampu mati. Gantilah dengan lampu
yang baru.

PT ERAMAS PERSADA ENERGY


PLTGB PAYO SELINCAH - JAMBI
MANUAL OPERATION
Water Treatment Plant, Kapasitas 2 x 21.5 m3/jam
Demineralizer Plant, Kapasitas 2 x 15 m3/jam
Page 45 of 45

BAB VIII
KESELAMATAN KERJA
Untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan, yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan pekerja dalam pengoperasian
unit pengolahan air bersih, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.

Gunakan sarung tangan pelindung, masker, dan kacamata pelindung pada saat
menggunakan bahan kimia. Baik pada saat memindahkan bahan kimia, saat
pembuatan larutan, dan saat pencucian tangki.

2.

Jagalah kebersihan sekitar mesin dan instalasi lain. Jangan meninggalkan sampah
dan sisa sisa pekerjaan disekitar tempat kerja.

3.

Bacalah petunjuk penanganan bahan kimia yang diberikan oleh supplier mengingat
beberapa bahan kimia mempunyai sifat korosif, mudah terbakar / meledak dan
beracun jika dihirup.

4.

Jangan makan, minum atau merokok selama menangani bahan-bahan kimia.

5.

Simpanlah bahan kimia di tempat yang telah ditentukan yaitu di tempat yang sejuk,
kering dan mempunyai ventilasi udara yang baik.

6.

Sisa plastik bahan kimia sebaiknya langsung dibuang dan tidak dipergunakan lagi
untuk keperluan lain.

7.

Beri petunjuk (nama) pada jerigen, karung atau kemasan bahan kimia lainnya,
sehingga mudah untuk dikenali dan diketahui.

8.

Bacalah dengan baik petunjuk pemeliharaan, perawatan dan perbaikan peralatan.

9.

Penanganan bahan kimia hanya boleh dilakukan oleh orang / operator khusus yang
bertugas dan mempunyai wewenang / izin.

10.

Pengaturan Panel Pengendali hanya boleh dilakukan oleh orang / operator khusus
yang bertugas dan mempunyai wewenang / izin.

11.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal lain yang tidak diinginkan, maka hanya orang /
operator khusus yang bertugas dan mempunyai wewenang / izin, yang boleh
memasuki area.

Anda mungkin juga menyukai