Anda di halaman 1dari 13

 Ovarium  Indung Telur

 Fungsi utama  Memproduksi


sel telur (Ovum)
 Pada masa reproduksi, ovum
yang sudah matang dilepaskan
dari sel folikel & dikeluarkan
dari ovarium
 Proses pelepasan ovum dari
ovarium  ovulasi  sel ovum
siap dibuahi oleh sel
spermatozoa dari pria
 Kista adalah suatu kantong (sac) yang dilapisi
selaput membran yang tumbuh secara abnormal
pada tubuh manusia
 Dapat berisi cairan, udara (gas) atau semi-solid
material
 Dapat tumbuh di bagian tubuh manapun (kulit,
paru-paru, usus, bahkan otak) tanpa batasan usia
 Besarnya bervariasi
 Bila produksi cairan di dalam kantong kista
bertambah, maka kista pun akan membesar &
sangat mungkin pecah.
 Pertumbuhannya biasanya sangat pelan.
 Pada wanita, organ yang paling sering terdapat
kista adalah indung telur atau ovarium
 Penyebab kista ovarium belum terjelaskan
sepenuhnya
 2 tipe umum kista pada ovarium:
 kista non neoplastik (fungsional)
 Kista folikuler
 Kista corpus luteum
 Kista neoplastik
 kista serosum
 musinosum
 dermoid
 endometriosis
 Kista folikuler:
 Paling banyak ditemukan  biasanya tak berbahaya
 Folikel rongga cairan yang pada keadaan normal
terdapat dalam ovarium berisi sel telur (ovum)
 Folikel tidak terbuka sehingga menimbulkan
bendungan carian yang nantinya menjadi kista

 Kista Corpus Luteum:


 Corpus Luteum  setelah melepaskan sel ovum
yang matang, folikel berubah menjadi corpus
luteum, jika tidak terjadi kehamilan akan
hancur dan menghilang dengan sendirinya
 Pada kasus kista, corpus luteum tidak hancur,
menetap pada ovarium dan berisi cairan atau darah
 Biasanya hanya terjadi pada satu sisi ovarium
 Biasanya tanpa gejala
 Kista serosum:
 Berisi cairan bening seperti air perasan kunyit
 Proses pembesarannya sangat dipengaruhi siklus haid
 Sering berubah menjadi kanker ovarium

 Kista musinosum
 Berisi cairan berlendir dan lengket
 Bila pecah, dapat membuat lengket organ-organ di
dalam rongga perut  berbahaya & sulit diambil
 Kista dermoid
 Kista ini merupakan bawaan sejak lahir
 Bentuk cairan kista ini seperti mentega, namun sering
terdapat partikel lain spt rambut,gigi,tulang, dll
 Bila pecah selain lengket, partikel2 tsb dapat masuk
ke rongga perut & menimbulkan sakit luar biasa
 Endometriosis
 Endometrium  dinding dalam rahim yang saat haid
akan luruh & menjadi darah haid melalui vagina
 Endometriosis  endometrium yg tumbuh tidak pada
tempatnya
 Bila tumbuh di luar rahim  endometriosis eksterna
 Bila tumbuh di dalam rahim  endometriosis interna
 Bila tumbuh di otot rahim  adenomiosis
 Dikenal dengan istilah “kista coklat”
 Kasus endometriosis terjadi hampir 10x
lbh banyak pd wanita infertil (tdk subur)
 Sebagian besar kista tanpa gejala
 Sering kali diketahui secara kebetulan pada saat
pemeriksaan panggul oleh dokter.
 Biasanya gejala rasa sakit akan timbul bila kista disertai
komplikasi seperti terpelintir atau pecah  biasanya
terjadi bila diameter kista >5 cm
 Pada kasus endometriosis  dysmenorrhea yaitu rasa
nyeri yang konstan dan luar biasa pada bagian bawah
perut dan dalam vagina selama masa haid. Hampir 60%
kasus dysmenorrhea disebabkan oleh endometriosis
 Pemeriksaan panggul
 Pemeriksaan USG  masih menjadi
pilihan utama untuk mendeteksi
adanya kista
 MRI dan CT Scan, tetapi tidak sering
dilakukan karena pertimbangan biaya
 Laparoskopi  selain melihat adanya
kista, dapat juga sekaligus
mengangkat
 Pada kebanyakan kasus, tidak memerlukan
penanganan medis atau operasi  akan
menghilang dengan sendirinya, namun harus terus
dipantau minimal setiap 3 bulan
 Pil KB dapat digunakan pada kista folikuler untuk
mengontrol level hormon, sehingga kista dapat
mengecil dengan sendirinya
 Bila kista membesar dan menimbulkan keluhan
akibat dari peregangan organ sekitar kista, maka
perlu dipertimbangkan tindakan operasi.
 Kemungkinan kanker harus diperhitungkan bila
diameter kista > 5cm atau didukung hasil USG dan
hasil pemeriksaan tumor marker
 Bila kista ditemukan pada kehamilan:
 Jika kista tidak membesar, tak ada tanda
terpelintir atau pecah dan tidak terdapat
diagnosis kanker  operasi pengangkatan bisa
saja ditunda hingga setelah persalinan
 Diperlukan operasi pada keadaan dimana jika
kista tidak diangkat, dapat beresiko mengganggu
posisi bayi (eg. menjadi sungsang), terdapat
resiko pecah dan menimbulkan perdarahan
 Jika harus dilakukan operasi  waktu yang tepat
pada usia kehamilan 16 minggu plasenta sudah
terbentuk sehingga kemungkinan terjadi
keguguran lebih kecil.
 Hanya untuk meminimalisasikan kemungkinan
pembentukan dan pertumbuhan kista

 Memperbaiki kualitas pola makan sehari-hari

 Olah raga

 Menghindari dan mengontrol stress

 Memperbaiki kesehatan secara keseluruhan

 Tingkat kekambuhan cukup tinggi  diperlukan


pemeriksaan rutin untuk wanita yang pernah
menderita kista ovarium

Anda mungkin juga menyukai