Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minyak Nabati

Minyak nabati adalah sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan.

Digunakan dalam makanan dan memasak. Beberapa jenis minyak nabati yang

biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit, jagung, zaitun, kedelai bunga

matahari dll. Produk yang paling penting dari buah kenari adalah bijinya.

Minyak nabati dapat diperoleh dari proses ekstraksi. Minyak yang dapat

digunakan adalah minyak kelapa sawit, jagung, zaitun, lobak, kemiri, kedelai,

dan bunga matahari. Minyak nabati terdapat dua golongan. Pertama minyak

nabati yang dapat digunakan dalam industri makanan (edible) dan dikenal

dengan minyak goreng meliputi minyak kelapa sawit, zaitun, kedelai, dsb.

Kedua, minyak yang digunakan dalam industri bukan makanan (non edible oil)

misalnya, minyak kayu putih dan minyak jarak pagar. (Anonim2, 2011)

2.2 Kenari

Gambar 1.Buah Kenari kering

Kenari merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tumbuh di daerah

Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi Utara, Maluku, dan Pulau Seram.

Kenari merupakan tanaman tropik yang tergolong dalam famili Burseraceae,

3
4

genus Canarium, dan memiliki sekitar 100 spesies yang kebanyakan tumbuh

di hutan lembab dataran rendah di daerah Melanesia (menurut Kennedy dan

Clarke, dalam Djarkasi 2007).

Menurut Thomas dan Evans, (dalam Djarkasi 2007) melaporkan komposisi

kimia biji kenari segar yaitu kadar air 35.4 gr, protein 8.2 gr, lemak 45.9 gr,

gula 0,2 gr, pati 0,3 gr, dan abu 2,6 gr. Sedangkan komposisi biji kenari

(Canarium commune L) kering menurut Rawung dkk dalam Djarkasi 2007,

kandungan tertinggi adalah lemak 65.15%, protein 13.06%, dan kadar air

5.2% yang mampu dijadikan sebagai sumber minyak pangan nabati (edible

oil). Ada tiga metode perlakuan untuk memperoleh minyak dari suatu bahan,

yaitu metode rendering, pengepresan mekanis dan metode ekstraksi.

(Ketaren, 1986).

2.3 Minyak Kenari

Lemak dan minyak sebagai bahan pangan yang dibagi menjadi dua

golongan, yaitu 1) lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak misalnya

mentega, margarin; 2) lemak yang dimasak bersama bahan pangan atau

dijadikan sebagai medium penghantar panas dalam memasak bahan pangan

misalnya minyak goreng. (Rahman, 2015)

Minyak kenari diperoleh dari hasil ekstraksi biji (kernel) kenari baik dengan

metode pengepresan maupun eskraksi dengan pelarut organik. Komposisi

minyak kenari teridiri dari trigliserida, asam lemak, dan non gliserida sebagai

komponen minor. Pada umumnya, komponen minor minyak nabati adalah

fosfolipida, tokoferol, flavanoid, fenolik, pigmen, sterol, asam lemak bebas,

digliserida, dan monogliserida (Hamilton, dalam Djarkasi 2007). Kandungan

minyak dalam biji kenari adalah asam oleat atau omega 9, dengan angka
5

11.85%. komposisi asam lemak dalam kenari adalah asam lemak tidak jenuh,

polytosterol, asam amino arginin 3,66%, asam glutamat 5.21%, (Towaha,

2012)

Berikut sifat fisik dan kimia minyak kenari:

Tabel 1. Sifat Fisika Kimia minyak kenari

Parameter Hasil analisa

Berat jenis (25 0C) 0,921-0,925

Bilangan penyabunan ( mgKOH/g) Minimum 188-196

Bilangan iod (mg iodine/100g) 138-162

Bilangan asam (mgKOH/g) Maksimum 0,4

(Parchem, 2011)

2.4 Proses Pengambilan Minyak

Menurut Ketaren (1986), ekstraksi merupakan suatu cara untuk

mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung

minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-macam, yaitu

rendering (dry rendering dan wet rendering), mechanical expression dan

solvent extraction. Untuk Pengujian kali ini, menggunakan Proses Pressing

dengan alat press hidrolik. Prengeprsan hidrolik termasuk dalam pengepresan

mekanis. Pengepresan mekanis merupakan suatu cara kestraksi minyak atau

lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan

untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70

persen). Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan

sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan

tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta

tempering atau pemasakan.


6

Menurut Winarno (1991) Pada cara hydraulic pressing, bahan dipres

dengan tekanan sekitar 2000 lb/in2. Banyaknya minyak atau lemak yang dapat

diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang digunakan

serta kandungan minyak dalam bahan. Sedangkan banyaknya minyak yang

tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4-6%, tergantung dari lamanya bungkil

ditekan dibawah tekanan hidrolik. Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses

pemisahan minyak dengan cara pengepresan mekanis dapat dilihat pada

gambar 2

Bahan yang
mengandung Penyortiran Penggilingan
minyak

Minyak kasar
dan Pengepresan Pemanasan
ampas/bungkil

Gambar 2 Skema Cara Memperoleh Minyak Dengan Pengepresan

2.5 Sistem Hidrolik

Sistem Hidrolik adalah suatu sistem dimana gaya dan tenaga dipindahkan

melalui cairan, biasanya menggunakan minyak. Sistem hidrolik dapat dibagi

menjadi dua kelompok sistem antara lain:

a. Sistem Hidrostatik

Sistem ini merupakan sebuah sistem dimana fungsi utama dari cairan

hidrolik adalah memindahkan gaya dan tenaga dengan menggunakan

tekanan. Sistem hidrostatik biasanya terdiri dari dua elemen dasar yaitu:

– Unit Pompa untuk mengubah kerja mekanis menjadi energi hidrolik

– Unit Hidrolik untuk mengubah energi cairan menjadi kerja mekanis


7

Unit pompa mengoperasikan mesin press hidrolik. Kerja yang dilakukan

oleh pompa digunakan untuk perpindahan minyak untuk melawan gaya yang

ditimbulkan dari gerakan plunger pada mesin press hidrolik.

b. Sistem Hidrokinetik

Sistem ini biasanya terdiri dari pompa sentrifugal atau impeller yang

terpasang pada tangkai pendorong dan minyak dari turbin/roda yang

terpasang pada tangkai pendorong. Tenaga dipindahkan dari dorongan pada

tangkai pendorong yang melalui sirkulasi dari minyak diantara impeller dan

roda/turbin. (Arlia.et al. 2007)

2.6 Mesin Press Hidrolik

Mesin Press Hidrolik merupakan salah satu metode yang digunakan dalam

pengambilan minyak dari biji bijian selain dengan menggunakan metode

Ekstraksi Pelarut. Komponen utama pada Mesin Press Hidrolik ini adalah

Dongkrak Hidrolik, dan didukung oleh komponen-komponen lain yaitu Tabung

Pengepressan, plat penekan (Piston Pengepress), Handle, Frame dan tempat

penampung minyak.

 Dongkrak Hidrolik

Merupakan suatu alat utama yang digunakan pada Mesin Press Hidrolik

untuk memberikan tekanan pada bahan melalui Piston Penekan.

 Tabung Pengepressan

Merupakan bagian dari Mesin Press yang berfungsi untukmenampung

bahan (biji) pada saat proses pengepressan yang berbentuk silinder

dengan ketinggian tertentu dan dilengkapidengan lubang lubang penyaring

dengan diameter lubang ± 3 mm, pada sisi tabung bagian bawah.


8

 Plat Penekan (Piston Pengepress)

Merupakan sumbat geser yang terpasang presisi di dalamtabung

pengepressan. Plat penekan ini berfungsi untuk mengubah volume dari

tabung pengepressan, menekan bahan di dalam tabung pengepressan

ataupun kombinasi keduanya.

 Handle ( Ulir )

Merupakan bagian mesin press hidrolik yang digunakanuntuk mengatur

batas maksimal bawah.

 Tempat Penampung Minyak

Merupakan tempat menampung minyak hasil pengepressanberbentuk

loyang persegi dan dilengkapi dengan lubang sebagai tempat keluarnya

minyak.

 Pegas Tarik

Merupakan bagian mesin press hidrolik yang digunakanuntuk

menaikkan batang luncur secara otomatis dan dapat juga digunakan untuk

mengembalikan batang luncur pada posisi semula. (Arlia.et al. 2007)

Anda mungkin juga menyukai