Anda di halaman 1dari 7

PEMUNGUTAN MINYAK DEDAK PADI (CRUDE BRAN OIL) DARI DEDAK PADI

1.1

TUJUAN PENELITIAN
1. Mempelajari dinamika proses dalam pemungutan minyak dedak padi dari dedak
padi.
2. Menghitung rendemen minyak dedak padi dari dedak padi.

1.2

TINJAUAN PUSTAKA
1.2.1
Dedak padi
Dedak merupakan hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan
sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga padi. Sementara bekatul (polish)
adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm
berpati. Dedak padi banyak mengandung komponen tanaman bermanfaat yang biasa
disebut sebagai fitokimia, berbagai vitamin (seperti thiamin, nyacin, vitamin B-6),
mineral (besi fosfor, magnesium, potasium), asam amino, asam lemak essensial, dan
antioksidan sehingga berpotensi menjadi ingrident gizi yang yang dapat mengurangi
resiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh. Di samping itu,
dedak padi merupakan ingrident yang bersifat hipoalergenik (bebas alergi) dan
merupakan sumber serat (dietery fiber) yang baik. (Hadi Permata, 2006)
1.2.2

Minyak Dedak Padi


Minyak dedak atau dikenal dengan rice bran oil merupakan minyak hasil

ekstraksi dedak padi. Minyak dedak dapat dikonsumsi dan mengandung vitamin,
antioksidan, serta nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Minyak dedak
mengandung beberapa jenis lemak monounsaturated, poyunsaturated, dan saturated
serta asam lemak yaitu asam oleat, linoleat, linolenat, palmitat, dan stearat. Minyak
dedak juga mengandung antioksidan alami tokoferol, tokotrienaol, dan orizanol yang
bermanfaat melawan radikal bebas dalam tubuh terutama sel kanker serta membantu
menurunkan kolesterol dalam darah, kolesterol liver, serta menghambat menopouse.
Oleh karena itu, minyak dedak dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pangan untuk
menigkatkan kualitas kesehatan manusia.
Minyak dedak mengandung beberapa jenis lemak yaitu 47% lemak
monounsturated, 33% lpolyunsaturated, dan 20% saturated serta asam lemak yaitu
asam oleat 38,4%, linoleat 34,3%, linolenat 2,2%, palmitat 21,5%, dan stearat 2,9%.
Minyak dedak padi juga dilaporkan dapat menurunkan kolesterol dalam darah karena
mengandung oryzanol (1,5-2%). (Gunstone, 2004)

Adapun komosisi komplitnya dapat dilihat pada tabel 1.1


Tabel 1.1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.2.3

Komposisi Asam Lemak Bebas dalam Minyak Dedak Padi

Komponen Lemak
Capric
Myristic
Palmitic
Palmitoleic
Heptadecanoic
Staeric
Oleic
Linoleic
Linolenic
Arachidic
Eicosaenoic
Behenic

(%)
0,31
0,02
16,74
0,22
0,07
1,79
42,79
34,65
0,19
0,64
0,70
0,20

Proses Pengolahan Minyak Dedak Padi


Pengolahan minyak dedak padi meliputi dua faktor penting yaitu stabilisasi

dan eksraksi. Stabilisasi bertujuuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada dalam
dedak sehingga rendemen menigkat dan kadar asam lemak bebas menurun. Stabilitas
dapat dilakukan secra kimiawi atau menggunakan panas. Stabilitas dengan panas
menyebabkan enzim lipase dalam dedak terdeaktifasi pada suhu 100-120 0C dalam
waktu beberapa menit. Pemansan dilakukan dengan injeksi uap panas, kontak dengan
udara panas, pemanggangan, atau pemasakan ekstruktif. (Hadi Pernata, 2006)
Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari
bahan yang diduga menganung lemak atau minyak. Untuk mendapatkan minyak dari
dedak padi digunakan ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction). Berbeda dari
komponen-komponen dalam campuran, pemisahan minyak edak dari dedak padi
merupakan proses ekstraksi padat-cair atau leaching.
Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan suatu zat terlarut yang
terdapat dalam suatu padatan dengan mengontakkan padatan tersebut dengan pelarut
(solvent) sehingga padatan dan cairan bercampur dan kemudian zat terlarut terpisah
daripadatan karena larut dalam pelrut. Pada ekstraksi padat-cair terdapat dua fase yaitu
overflow (ekstrak) dan fasse underflow (rafinat/ampas).
Metode paling seerhana untuk mengekstraksi padatan adalah mencampurka
sseluruh bahan dengan pelarut, lalu memisahkan larutan tersebut dengan padatan tidak
larut (Brown, 1950). Meknisme ekstraksi pada ekstraksi minyak dedak padi adalah
sebagai berikut: ula-mula pelarut (n-heksan/etanol) dipanskan pada suhu titik didih.
Uap dari pelarut kemudian didinginkan, pelrut yang menjadi liquid akan jatuh ke alat

ekstraksor dan berdifusi ke dalam padatan (dedak padi) , kemudian solut (minyak dedak
padi) melarut pada pelarut. Solut yang bercampur dengan padatan kemudian berdifusi
ke luar padatan, selanjutnya pelarut yang bercampur dengan solut berdifusi ke
permukaan luar partikel padatan. Perpindahan pelarut biasanya terjadi ketika partikel
untuk pertama kalinya dikontakkan dengan pelarut (Brown, 1950).
1.3

PROSEDUR KERJA
1. Alat
a. Oven
b. Neraca analitik
c. Spatula
d. Seperangkat alat soklet
e. Pipet ukur
f. Ball filler
g. Waterbath
h. Benang jahit
2. Bahan
a. Dedak padi 12,5 g
b. Etanol 90% 87,5 ml
c. Kertas saring

3. Skema kerja

Dedak padi

stabilisasi
Ekstraksi
Penyaringan
Endapam/ampas
Dedak padi

Minyak dedak
kasar
purifikasi
Minyak dedak

Gambar.1.1 Diagram Proses Pemungutan Minyak Dedak Padi


4. Gambar alat

(a)

(d)

(b)

(e)

(g)

(c)

(f)

Gambar.1.2 Gambar Alat yang Digunakan dalam Praktikum Pemungutan Minyak Dedak

1.4

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.4.1
Hasil
Tabel 1.2
Perlakuan

Data Pengamatan
Pengamatan

Stabilisasi
a. Mengayak dedak padi
b. Dipanaskan pada suhu 110 C
selama 15 menit
c. Dedak padi ditimbang

- Dedak padi halus


- Dedak padi kering
- Dedak padi seberat 12,5 gram

Ekstraksi
a. Dedak padi dibungkus kertas
saring
b. Dedak padi diekstrak dengan
etanol 90 % sebanyak 87,5 mL

- Dedak padi terbungkus kertas saring


- Siklus 1 = 40 menit, warna kehijauan
Siklus 2 = 15 menit, warna kehijauan
Siklus 3 = 16 menit, warna kehijauan
Siklus 4 = 13 menit, warna kehijauan
Siklus 5 = 14 menit, warna kehijauan
Siklus 6 = 14 menit, warna kehijauan

Recovery
- Pelarut (etanol) teruapkan dan
terkondensasi berwarna kuning,
sedangkan minyak dedak berwarna
kuning kehijauan

Minyak dedak yang masih


memgandung sedikit pelarut
dipanaskan dalam oven pada suhu 70
C dan ditimbang sampai berat
konstan

1.4.2

- Penimbangan 1 = 1,08 gram


Penimbangan 2 = 0,85 gram
Penimbangan 3 = 0,40 gram
- Minyak dedak murni, sudah tidak
mengandung pelarut (etanol)

Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pemungutan minyak dedak padi dari dedak

padi. Pemungutan minyak dedak padi menggunakan pelarut etanol dengan metode
ekstraksi sokhlet. Hal yang pertama kali dilakukan adalah mengayak dedak padi hingga
diperoleh dedak padi halus sebanyak 12,5 gram. Setelah itu dilakukan proses stabilisasi

yaitu dengan cara pemanasan dengan dipanaskan dalam oven pada suhu 110oC selama
15 menit. Proses stabilisasi bertujuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada
dalam dedak sehingga rendemen dapat meningkat dan kadar asam lemak bebas
menurun. Kemudian setelah proses stabilisasi selesai, dedak yang sudah kering
dibungkus dengan kertas saring sebesar alat ekstraktor yang digunakan kemudian
dimasukkan ke dalam alat ekstraktor tersebut. Proses selanjutnya merupakan proses
ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. Penggunaan etanol sebagai pelarut
karena etanol mempunyai kelarutan yang lebih besar daripada kelarutan yang diekstrak
yaitu minyak jahe. Etanol mempunyai titik didih 78-80oC, bersifat stabil dan mudah
menguap, sehingga sesuai untuk ekstraksi. Pada proses ekstraksi menggunakan etanol
90% sebanyak 87,5 ml dengan suhu pemanasan 60oC. tetapi pada suhu 60oC belum
terjadi penguapan pada pelarut etanol, karena suhu pemanasan dilakukan di bawah titik
didih dari pelarut yang mempunyai titik didih pada suhu 78,37 oC. Maka suhu dalam
pemanasan dinaikkan menjadi 90oC, sehingga pelarut dapat menguap kemudian
diperoleh siklus yang pertama pada menit ke-40, siklus yang kedua pada menit ke-15,
siklus yang ketiga pada menit ke-16, siklus yang keempat pada menit ke-13, siklus
yang kelima pada menit ke-14, dan siklus yang keenam pada menit ke-14. Pada siklus
yang keenam proses ekstraksi dihentikan, karena pelarut yang ada dalam ekstraktor
sudah berubah warna menjadi lebih jernih kembali. Setelah dihentikan akan didapatkan
minyak dedak padi yang berwarna kuning kehijauan.
Kemudian dilakukan proses recovery . Pada proses recovery bungkusan dedak
padi yang berada pada ekstraktor diambil kemudian dilakukan pemanasan lagi pada
suhu yang sama. Tujuan dilakukannya proses recovery yaitu pengambilan pelarut yang
terdapat pada campuran minyak hingga diperoleh minyak dedak murni. Minyak dedak
yang masih memgandung sedikit pelarut dipanaskan dalam oven pada suhu 70C dan
ditimbang sampai berat konstan. Setelah berat konstan didapat minyak dedak sebesar
0,4 gram dengan rendemen sebesar 3,2% dengan minyak berwarna kuning kehijauan.

1.5

SIMPULAN DAN SARAN


1.5.1
1.

Simpulan
Pemungutan minyak dedak padi dari dedak padi dilakukan dengan metode
ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol.

2.

Proses ekstraksi dilakukan pada suhu 90oC

3.

Pemungutan minyak dedak dari dedak padi menghasilkan minyak sebesar 0,4
gram dengan rendemen 3,2% dan minyak berwarna kuning kehijauan.

1.5.2

Saran
Pada saat pengovenan (penguapan pelarut) sebaiknya jangan dioven dengan
waktu yang lama karena dapat menyebabkan minyak dedak ikut menguap.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G. et all. 1950. Unit Operation. Wiley. New York.
Gunston, F. D. 2004. The Chemistry of oils and fats: source, composition, properties,
and used. Blackwel publishing. Ltd. Oxford.
Hadipernata, M. 2006. Mengolah Dedak menjadi Minyak (Rice Bran Oil). Balai Besar
Pe]nelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai