Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara Cahya Putri

NPM : 1655041001

Mata Kuliah : Rekayasa Produk

Kemiri (Aleurites moluccana W) merupakan salah satu tanaman tahunan yang termasuk dalam
famili Euporbiaceae (jarak-jarakan). Umur produktif tanaman mencapai 25-40 tahun. Ketinggian
tanaman dapat mencapai 40 meter. Daunnya selalu hijau sepanjang tahun dan menghasilkan buah
kemiri yang merupakan bagian tanaman yang bernilai ekonomis. Daging buahnya kaku dan
mengandung 1-2 biji yang diselimuti oleh kulit biji yang keras.

Tanaman kemiri mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia karena hampir semua
bagian tanaman dapat digunakan. Kayu kemiri yang ringan, berserat halus dan berwarna putih
digunakan untuk kayu bakar dan berpotensi sebagai bahan industri. Buah kemiri digunakan
sebagai bumbu masak yang mengandung kadar gizi, energi dan kadar minyak yang sangat tinggi.
Minyak kemiri yang dalam perdagangan internasional dikenal dengan istilah candlenut oil terdapat
paling banyak biji dengan kadar 60% yang kemudian dimanfaatkan dalamkeperluan industri.

Biji kemiri (kernel) mengandung lemak sangat tinggi diperkirakan antara 45-65%. Karena itu, saat
biji dipress minyak akan keluar. Namun, karena di dalam biji kemiri terdapat asam hidrosianik,
minyaknya pun jarang digunakan untuk menggoreng. Namun, minyak kemiri lebih cocok
digunakan sebagai bahan baku sabun atau bahan bakar setara solar. Dulu, ketika listrik masih
belum berkembang, minyak kemiri biasa dipakai penduduk dalam menggantikan fungsi minyak
tanah untuk menghidupkan lampu minyak atau lampu teplok (Rahmat, 2003).

Biji kemiri memberikan kegunaan-kegunaan lain seperti minyak cat, varnish, bumbu pangan, obat-
obatan dan kosmetik serta sebagai sumber minyak dalam industri. Setiap biji mempunyai
karakteristik lipida yang berbeda tergantung padakomposisi asam lemak penyusunnya dan
bagaimana asam lemak tersusun dalam struktur trigliserida dalam biji. Lemak dan minyak dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam industri pangan dan non pangan (Suparlan, 2007).

Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat kimia tertentu sehingga minyak ini mudah mengering bila
dibiarkan di udara bebas. Oleh karena itu, minyak kemiri dapat digunakan sebagai minyak
pengering dalam industry cat atau pernis. Di beberapa negara maju, minyak kemiri telah banyak
digunakan sebagai pengganti minyak lena (leen seed oil) dalam industri cat. Selain itu, juga banyak
digunakan dalam industri tinta cetak dan sabun, serta campuran pengawet kayu dalam industri
kayu lapis. Di Filipina, minyak kemiri juga sering dipakai untuk melapisi bagian dasar perahu agar
tahan terhadap korosi akibat air laut. Sedangkan di Jawa, minyak ini masih banyak dipakai sebagai
bahan pembatik (Paimin, 1997).

Minyak kemiri mengandung sejumlah zat kimia yang berkhasiat untuk menyuburkan rambut,
menghitamkan rambut secara alamidan digunakan sebagai bahan baku sabun atau bahan bakar
untuk penerangan, namun jarang digunakan untuk menggoreng. Hal ini disebabkan karena minyak
kemiri mengandung asam hidrosianik yang bersifat racun. Oleh karena itu, kemiri digolongkan
menjadi minyak lemak non-pangan (non-edible oil) (Prihandana, dkk, 2008).

Minyak yang diekstrak dari biji kemiri mengandung zat yang iritan dan dapat berfungsi sebagai
pencahar. Tumbukan biji kemiri dapat digunakan sebagai pengganti sabun. Selain itu juga dapat
digunakan sebagai perangsang pertumbuhan rambut atau sebagai bahan aditif dalam perawatan
rambut. Saat ini minyak kemiri dengan kualitas tinggi sudah menjadi produk komersial utama dan
dijual secara luas di industri kosmetika. Lebih lanjut lagi, sisa biji yang sudah diekstrak minyaknya
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk (Elevitch andManner, 2006).
Ekstraksi minyak secara mekanis tipe ulir terdiri dari tahap perlakuan pendahuluan dan
pengempaan. Perlakuan pendahuluan terdiri dari pembersihan bahan (cleaning), pemisahan kulit
(dehulling), pengecilan ukuran (size reduction) dan pemasakan atau pemanasan (cooking) (Swern,
1982).

Pengecilan ukuran merupakan salah satu perlakuan pendahuluan yang dilakukan sebelum bahan
dipress. Pengecilan ukuran bahan ini akan membuat sejumlah besar fraksi minyak lebih mudah
terekstrak yang selanjutnya dapat meningkatkan rendemen minyak yang diperoleh (Thieme,
1968).

Pemasakan merupakan salah satu tahapan penting dalam ekstraksi minyak secara mekanis. Tujuan
utama pemasakan adalah menggumpalkan protein dalam biji, sehingga butiran minyak mudah
keluar dari biji. Selain itu pemasakan menyebabkan penurunan afinitas minyak dengan permukaan
bahan, sehingga inyak diperoleh semaksimal mungkin pada waktu biji dikempa. Pemasakan tidak
saja akanmenaikkan suhu bahan tetapi juga mengatur kadar air bahan. Air yang terkandung
didalam biji akan mempengaruhi rendemen dan mutu minyak hasil pengempaan. Biji yang
mempunyai kadar air tinggi, akan menghasilkan minyak yang berkadar air tinggi dan mudah
mengalami hidrolisa (Swern, 1982).

Alat pengempa minyak (oil press) ini bekerja dengan prinsip mengempa atau mengepres kemiri
yang dengan menggunakan pemanas elektrik (heater). Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap
pakai dan suhu didalam silinder mencapai suhu pemanasan yang diinginkan, bahan baku berupa
kemiri dimasukkan ke dalam silinder melalui saluran masukan (hopper). Silinder akan dipanasi
dengan menggunakan pemanaselektrik (heater) dan suhu diatur dengan menggunakan thermostat.
Kemiri yang ada di dalam silinder akan dibawa oleh ulir ke ujung silinder yang kemudian akan
dikempa hingga minyak kemiri keluar. Minyak hasil pengempaan akan keluar melalui saluran
pengeluaran.
.
Bagian-bagian penting yang terdapat pada pengempa berulir adalah saluran pengumpan, ulir
pemeras, saringan, saluran pengeluaran minyak dan saluran pengeluaran ampas. Saluran
pengumpan berfungsi untuk saluran untuk memasukkan bahan baku. Ulir pemeras berfungsi untuk
membawa bahan yang akan diekstrak (dikempa) dan juga menekan daging buah sehingga minyak
keluar dari sel-sel buah. Ulir ini menyatu dengan poros dan bergerak memutar.

Sedangkan saringan merupakan bagian terpenting pada proses ekstraksi minyak. Saringan berada
pada sekitar ulir pemerasan. Saluran pengeluaran minyak berfungsi untuk menyalurkan minyak
yang keluar dari saringan. Saluran pengeluaran ampas berfungsi untuk pengeluaran ampas yang
telah dipress minyaknya.

Setelah didapatkan minyak dari kemiri maka campurkan minyak kemiri dan gel lidah buaya dalam
panci kemudian panaskan dengan suhu terendah. Aduk terus hingga meleleh sempurna.aduk
hingga rata, lalu angkat panci. Tuangkan campuran tersebut ke dalam wadah mascara yang sudah
kamu siapkan. Tutup dan mascara alami buatan kamu sendiri siap digunakan. Mascara tersebut
bisa digunakan juga untuk mempertebal alis mata.

Anda mungkin juga menyukai