Anda di halaman 1dari 9

MIXING

Disusun oleh:

1. ARJUN FATAHILLAH 0815041026


2. AZLIA METTA Y 0815041027
3. IFFAH FITRIA 0815041040
4.WIRNA YUNITA S 0815041060

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
ABSTRAK

Hubungan NRe Terhadap Terbentuknya Kedalaman Vorteks, Viskositas Fluida, Jenis


Pengaduk yang digunakan dan jarak impeller dari dasar tangki

Oleh

Arjun Fatahillah, Azlia Metta, Iffah Fitria, Wirna Yunita

Percobaan menggunakan 2 Blade Turbin dan Marine Propeller. Fluida yang digunakan ialah air dan minyak. Pola
aliran yang ditimbulkan oleh 2 jenis pengaduk ini berbeda dan juga apabila digunakan fluida yang memiliki
viskositas tinggi akan menghasilkan pola aliran yang berbeda juga dengan fluida yang memiliki viskositas
rendah.Vorteks akan timbul karena adanya pengadukan yang cepat .Vorteks akan terbentuk pada fluida air karena
viskositas air lebih rendah dibandingkan dengan fluida minyak.Vorteks dimulai pada saat tegangan dinaikan
menjadi 3,6 V dengan kedalaman vorteks 0,5 cm dan seiring dengan naiknya tegangan , kedalaman vorteks semakin
meningkat. NRe pada fluida air lebih besar dari pada fluida minyak dengan nilai daya yang sama yaitu pada air
sebesar 25912,29 dan pada minyak sebesar 2378,21 dengan daya yang sama. Pada fluida minyak, lebih efisien jika
menggunakan pengaduk 2 blade turbine karena viskositasnya yang tinggi dan Nre yang rendah. Variasi jarak
impeller dengan dasar tangki pada suatu fluida tertentu mempengaruhi dalam atau dangkalnya suatu vorteks. Hal
tersebut dipengaruhi oleh jenis impeller, viskositas, daya yang diberikan pada impeller dan densitas.
HUMIDIFIKASI

(Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I)

Disusun oleh:

1. Arjun Fatahillah 0815041026

2. Azlia Metta Y 0815041027

3. Iffah Fitria 0815041040

4.Wirna Yunita Sari 0815041060

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
ABSTRAK

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR AIR MASUK TERHADAP HUMIDITY


PADA HUMIDIFIKASI

Oleh:

Arjun F., Azlia M., Iffah F., Wirna Y.

Telah dilakukan percobaan Humidifikasi yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja
humidifikasi, menentukan koefisien perpindahan massa dari air ke udara. Dan menentukan
jumlah udara yang dibutuhkan untuk mengeringkan suatu material dengan laju alir uap air
tertentu. Dalam praktikum ini dilakukan variasi temperature air masuk yaitu 32o C, 36o C, dan
40o C dengan laju alir air 2.2 liter/menit dan laju alir udara konstan. Operasi humidifikasi ini
menggunakan menara pendingin. Setelah air bersirkulasi dengan baik dan aliran udara telah
mantap lalu dilakukan pengukuran suhu bola basah (Tw) dan suhu bola kering (Td). Data yang
diperoleh pada temperatur air masuk 32oC, Tw = 27oC dan Td = 28oC. Pada temperature air
masuk 36o C, Tw = 28oC dan Td = 30oC dan pada temperature air masuk 40o C, Tw = 29oC dan
Td = 31oC. Dengan menggunakan humidity chart diperoleh nilai humidity pada temperature 32oC
yaitu 0.022 kg uap air/kg udara, pada temperatur 36oC yaitu 0.024 kg uap air/kg udara dan pada
temperatur 40oC yaitu 0.025 kg uap air/kg udara kering. Kesimpulan yang dapat diambil dari
percobaan ini adalah semakin tinggi temperature maka nilai humidity semakin besar atau
kandungan uap air yang bertambah ke udara akan semakin banyak.
SEDIMENTASI

(Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I)

Disusun oleh:

1. Arjun Fatahillah 0815041026

2. Azlia Metta Y 0815041027

3. Iffah Fitria 0815041040

4.Wirna Yunita Sari 0815041060

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
ABSTRAK

PENGARUH KOSENTRASI SLURRY CaCO3 TERHADAP KECEPATAN


PENGENDAPAN, WAKTU PENGENDAPAN, DAN KETINGGIAN PENGENDAPAN

Oleh:

Arjun Fatahillah, Azlia M, Iffah F, Wirna Yunita.

Pada industri kimia banyak proses-proses yang dibutuhkan untuk memproses memperoduksi
bahan baku menjadi produk-produk yang diinginkan, salah satunya yaitu proses pemisahan
solidliquid, dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah sedimentasi. Sedimentasi
adalah proses pengendapan partikel-partikel padat dalam fluida (slurry) secara gravitasi,
sehingga diperoleh zona bebas partikel dan zona yang mengandung partikel dengan konsentrasi
tertentu. Proses sedimentasi ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya dorong ke
atas cairan. Adapun tujuan dari proses sedimentasi pada percobaan kali ini adalah untuk
mempelajari fenomena proses pengendapan partikel dalam slury, dan mencari hubungan antara
kecepatan sedimentasi partikel dengan konsentrasi slurry.

Pada percobaan sedimentasi ini kami menggunakan CaCO3 sebagai sampel. Dari percobaan yang
telah dilakukan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada kosentrasi slurry CaCO3 sebesar 39
gr/ml dengan volume awal 510 ml dan tinggi interface sebesar 2,233 cm, diperlukan waktu 1620
detik (27 menit). Untuk konsentrasi CaCO3 sebesar 66 gr/ml dengan volume awal 530 ml dan
tinggi interface sebesar 2,093 cm, diperlukan waktu 3120 detik (52 menit) untuk mencapai
critical point. Dan yang terakhir untuk konsentrasi CaCO3 sebesar 66 gr/ml dengan volume awal
530 ml dan tinggi interface sebesar 2,093 cm, diperlukan waktu 4680 detik (78 menit) untuk
mencapai critical point.
ALIRAN FLUIDA

(Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I)

Disusun oleh:

1. Arjun Fatahillah 0815041026

2. Azlia Metta Y 0815041027

3. Iffah Fitria 0815041040

4.Wirna Yunita Sari 0815041060

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
ABSTRAK

MENENTUKAN DAYA YANG DIKONSUMSI POMPA PADA PIPA INCI DAN


KELUAR MELALUI V-11

Oleh:

Arjun F., Azlia M., Iffah F., Wirna Y.

Aliran fluida merupakan cabang dari materi mekanika fluida yang berarti mengalirnya suatu
fluida dari satu titik ke titik lain. Fluida dapat berpindah karena adanya hambatan yang berupa
gaya ( tekanan ). Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari fenomena transportasi aliran
fluida cair melalui sistem perpipaan dengan menggunakan air sebagai fluida kerja. Pada
praktikum ini ditentukan Karakteristik alat ukur laju alir ( venturimeter dan orificemeter ),
karakteristik pada sistem perpipaan ( pipa dan gate meter ) , hilang tekan akibat gesekan , antara
fluida dengan alat transprtasi, jenis aliran dalam pipa berdasarkan bilangan Reynold dan
koefisien gesekan. Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan daya atau energi yang
dikonsumsi oleh pompa untuk mengalirkan fluida melalui pipa inci dan keluar melalui V-11.
Daya atau energi dihitung untuk 4 macam persen bukaan V-11. Dengan waktu + 3 detik air
mengalir pada sistem perpipaan dan volume air ditampung pada gelas ukur. Percobaan ini
diulang sebanyak 3 kali untuk masing-masing variasi sehingga didapatkan data waktu, volume
air, laju alir air, dan beda ketinggian manometer. Energi yang dibutuhkan oleh pompa untuk
mengalirkan fluida yang melewati pipa inci, kami hitung pada 4 macam bukaan pada valve 11.
Pada 100 % bukaan diperoleh energy sebesar Ws = - 6,98 J/kg, 75 % bukaan Ws = 6,958 J/kg, 50
% bukaan Ws = -7,051 J/kg dan 25 % bukaan = -7,02 J/kg.

Anda mungkin juga menyukai