Anda di halaman 1dari 41

LINGKUNGAN

KAYU MANIS (Cinnamomum


sp)

Agroindustri dapat diartikan sebagai industri

yang berbahan baku utama dari produk


pertanian. Studi agroindustri pada konteks
menekankan pada food processing
management dalam suatu perusahaan produk
olahan yang bahan baku utamanya adalah
produk pertanian.
Agroindustri adalah kegiatan yang

memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan


baku, merancang dan menyediakan peralatan
serta jasa untuk kegiatan tersebut

Kemajuan ilmu dan teknologi yang

mempengaruhi corak berpikir produsen,


konsumen dan pelaku pembangunan pertanian
dengan memperhatikan pada empat aspek
seperti yang disebutkan diatas, yaitu:
1) Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa
merusak lingkungannya .
2) Pemanfatan teknologi yang senantiasa
berubah.
3) Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang
saling menguntungkan dan
4) Pemanfaatan budaya (cultural endowment)
untuk keberhasilan pembangunan pertanian
(Soekartawi, 2005).

Tanman Kayu Manis

Potensi Jambi
(Kerinci)

Peluang ekspor

Kulit

limbah

Pengelolaan (teknologi)

Rempah-rempah
Bahan baku industri
Jamu, kosmetik

Oleo resin, Minyak


atsiri,

KAYU MANIS

Klasifikasi
Kingdom
Plantae
Divisi

:
:

Gymnospermae

Subdivisi

Spermatophyta

Kelas
:
Dicotyledonae
Sub kelas
:
Dialypetalae
Ordo
:
Policarpicae
Family
:

Budidaya tanaman kayu manis


Kayu manis menghendaki tanah yang subur,

gembur dengan drainase yang baik serta kaya


bahan organik. Sebagian besar tanaman kayu
manis tumbuh di daerah yang memiliki suhu
berkisar 10 230C, pada ketinggian 100
1.200 m dpl. Ketinggian terbaik untuk
menghasilkan produk kulit kayu manis adalah
500 900 m dpl. Pada dataran rendah (300
400 m dpl) tanaman dapat tumbuh baik, tetapi
produksi kulit rendah dengan ketebalan kulit
kurang 2 mm serta warna kulit kuning
kecokelatan. Semakin tinggi tempat
tumbuhnya, maka terjadi perubahan warna
kulit mendekati cokelat sampai kecokelatan.

Salah satu kendala utama dalam budidaya

kayu manis adalah akibat serangan penyakit


bengkak dan bercak daun yang disebabkan
oleh Aecidium cinnamoni, Pestalotia
cinnamoni dan Cephaleuros virescens.
Penyakit ini dapat menyerang tanaman
mencapai 40 80%, yang mengakibatkan
daun busuk dan gugur.

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara

vegetatif dan generatif. Perbanyakan secara


vegetatif dilakukan dengan setek, cangkok,
cabang air, layering dan memelihara tunas
yang tumbuh pada tunggul bekas pohon yang
sudah ditebang. Perbanyakan secara generatif
melalui biji yang diperoleh dari pohon induk
yang memiliki umur minimal 10 tahun dan
telah masak sempurna.

Penananam kayu manis di lapang dilakukan

setelah bibit berumur 8 12 bulan, tinggi


mencapai 60 80 cm. Jarak tanam tergantung
elevasi dan umumnya digunakan adalah 1,5 x
1,5 m ; 2 x 2 m ; 2,5 x 2,5 m ; 3 x 3 m dan 4 x
4 m. Dari hasil penelitian menunjukkan jarak
tanam yang terbaik adalah 2 x 3 m, hal ini
bertujuan agar diperoleh batang yang lurus.

Kulit kayu manis dapat digunakan langsung

dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri,


dan oleoresin. Minyaknya dapat diperoleh dari
kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon
kayu manis dengan cara ekstraksi

Hasil utama kayu manis

adalah kulit batang dan


dahan, sedang hasil ikutannya
adalah ranting dan daun.

Minyak atsiri, atau dikenal

juga, minyak esensial


(essential oil), minyak
terbang (volatile oil), serta
minyak aromatik (aromatic
oil), adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang
namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma
yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan
dasar dari wangi-wangian atau
minyak gosok (untuk
pengobatan) alami. Di dalam
perdagangan, hasil sulingan
(destilasi) minyak atsiri dikenal
sebagai bibit minyak wangi.

Oleoresin merupakan campuran senyawa

minyak atsiri dan resin yang diperoleh


dengan cara ekstraksi. Dalam
perdagangan, sudah banyak oleoresin
yang dipasarkan seperti oleoresin kayu
manis

Umumnya oleoresin ini bisa berbentuk cair,

pasta ataupun padatan tergantung dari


komponen senyawa yang terkandung.
fungsi oleoresin : sebagai bahan baku
flavor, disamping sebagai bahan pengawet
alami.
Di dunia industri, oleoresin digunakan
sebagai bahan baku obat, kosmetik,
parfum, pengalengan daging, fresh drink
dan masih banyak lagi, hingga industri
bakery maupun kembang gulapun juga
membutuhkan oleoresin.

Kebutuhan bahan alami oleoresin saat ini

meningkat tajam. Untuk keperluan ekspor ,


Indonesia belum mampu memenuhi permintaan
pasar padahal bahan baku rempah di Indonesia
sangat melimpah.
Banyak tanaman rempah sebagai bahan baku
oleoresin hanya bisa tumbuh di daerah tropis
seperti Indonesia.
Pasar/buyer oleoresin seperti daratan Eropa,
Amerika termasuk Timur Tengah tidak bisa
menanam sendiri bahan rempah yang sangat
banyak ragamnya.
Negara tujuan utama kayu manis adalah
Amerika (46%), Jerman (4%), Belanda (11%) dan
Singapura (4%).

Sebagian besar kulit kayumanis yang diekspor

Indonesia berasal dari Cinnamomum burmanii blume


dalam bentuk kulit kering

nilai ekspor pada tahun 2006


mencapai 7.297.913 kg,senilai 96 trilliun.

Limbah ???

bagian dari pohon kayu manis, seperti daun,

kikisan dan serbuk hasil penebangan batang,


dahan, dan ranting masih banyak dibiarkan
menjadi timbulan limbah.
Limbah tersebut, apabila diolah menjadi

minyak atsiri dapatmeningkatkan nilai ekspor


kayu manis, karena harga minyak atsiri dari
kayu manis dapat mencapai Rp.1.000.000
per-kilogram

Kayu manis (Cinnamomum burmanii) memiliki


efek farmakologis, bisa dimanfaatkan
sebagai :
peluruh keringat (diaphoretic),
antirematik,
meningkatkan nafsu makan (istomachica),
dan menghilangkan sakit (analgesik).
obat asam urat,
obat tekanan darah tinggi (hipertensi),
obat radang lambung atau maag (gastritis),
tidak nafsu makan,
sakit kepala (vertigo), masuk angin, perut kembung, diare,

muntah-muntah, hernia, susah buang air besar, sariawan,


asma, sakit kuning, dan lain-lain.


Syarat Tumbuh Tanaman Kayu Manis
- Pada ketinggian 500-1500 diatas

Persyaratan
tumbuh
permukaan
laut

- Iklim tropis basah


- Curah hujan antara 2000-2500 mm/tahun
- Suhu antara 180C 270C
- Kelembaban sekitar 70-90 %
- Sinar matahari sukitar 40-70 %
- Keasaman tanah antara 5,0-6,5

Produk Kayu Manis


Kulit

rempah, minyak atsiri

Kandungan
senyawa
metabolit
sekunder tanaman kayu manis (daun
muda, daun dewasa, daun tua, kulit
ranting, kulit dahan, dan kulit batang)
Kode sampel

Daun
Kulit
Ranting
Kulit Dahan
Kulit Batang

Senyawa Metabolit Sekunder


Alkaloi Flavonoi Fenol Saponi Terpenoid Steroi
d

+++
-

++
+

+++
++

++
++

+++

+++
-

+
-

+
+

+++
+++

+
+

+++
+++

Pengambilan oleoresin dari kulit batang

kayumanis
Oleoresin dapat diperoleh dari kulit kayumanis
segar atau dari kulit kayumanis sisa
penyulingan dengan metode ekstraksi.
Alat yang digunakan terdiri dari sebuah
ekstraktor yang dilengkapi dengan sebuah
pengaduk dan coil pemanas.
Sumber panas berasal dari sebuah ketel uap
yang juga digunakan pada ketel suling.
Ekstraktor ini juga berfungsi sebagai alat
pemisah yang memisahkan oleoresin dan
pelarut. Perolehan oleoresin diamati dengan
menvariasikan jenis kulit kayumanis dan
konsentrasi pelarut (etanol).

Faktor yang berpengaruh pada proses

ektraksi adalah jenis pelarut, temperatur dan


ukuran bahan,
pengadukan membantu mendistribusikan
suhu dan memperluas bidang kontak antara
pelarut dan bahan.
Ukuran bahan mempengaruhi waktu
ekstraksi. Ukuran bahan yang lebih halus akan
memberikan luas bidang kontak yang lebih
besar dengan pelarut, karena jarak pelarut
mengambil oleoresin lebih singkat

. Jika ukuran bahan lebih besar, maka pelarut akan

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk


mengekstrak semua oleoresin. Hasil penelitian
menunjukkan, oleoresin yang diperoleh dari kulit
kayumanis yang dikikis dan kulit kayumanis yang
tidak dikikis berbeda warnanya. Kulit kayumanis
yang dikikis memberikan warna coklat kemerahan,
sedangkan kulit kayumanis yang tidak dikikis
memberikan warna merah gelap. Perolehan
oleoresin dengan konsentrasi etanol yang lebih
tinggi memberikan hasil yang lebih baik daripada
konsentrasi etanol yang lebih rendah

Dari segi rendemen M.A dibagi 2 kategori yaitu

Minyak atsiri

Minyak dengan
volume besar,
biasanya
didestilasi dari
bagian daun,
misalnya
lemongrass,
citronella, dan
daun kayu manis.

Minyak dengan
volume kecil yang
biasanya didestilasi
dari buah, biji, dan
tunas, serta bunga.
Misalnya : cengkeh,
pala dan ketumbar

Dari segi kemudahan


pemisahan
Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua
kelompok. Pertama, minyak atsiri yang
dengan mudah dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponen atau penyusun
murninya.
Contoh kelompok pertama adalah: minyak
sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen,
dan minyak terpentin.

Komponen-komponen ini dapat menjadi

bahan dasar untuk diproses menjadi produk


-produk lain.
Biasanya komponen utama yang terdapat
dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan atau
diisolasi dengan penyulingan bertingkat atau
dengan proses kimia yang sederhana.

Kelompok kedua adalah minyak atsiri yang

sukar dipisahkan menjadi komponen


murninya.
Contoh kelompok kedua adalah: minyak akar
wangi, minyak kenanga, dan minyak nilam.
Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung
dapat digunakan, tanpa diisolasi komponenkomponennya, sebagai pewangi berbagai
produk

TEKNOLOGI PROSESING
Pemanenan
Harus tepat waktu pemanenan dan cara
penanganannya.
Pengeringan
Pengeringan daun dalam tempat teduh atau
sebagian teduh akan menurunkan jumlah minyak
yang hilang
Ekstraksi
Minyak atsiri diekstrak dengan beberapa
metode dan metode-metode tersebut dipilih
berdasarkan jenis dari bahan pertanian yang
digunakan dan minyak apa yang diekstrak
Penyaringan
Penyimpanan
Minyak sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang
gelap atau tangki stainless steel.

Destilasi/penyulingan

Destilasi merubah cairan yang mudah


menguap menjadi uap dan kemudian
mengkondensasi uap kembali menjadi cairan.
Expression Extraction
Dalam metode ini tidak ada panas yang
terlibat. Minyak dirubah dari bahan dengan
tekanan mekanik yang besar.

Solvent extraction.

Menggunakan bahan pelarut seperti heksana

Anda mungkin juga menyukai