“Pencampuran”
Disusun Oleh :
Nama : Yedi Gunawan
NPM : E1G020034
Shift : Rabu, 10:00 - 12:00
Kelompok : 1
Dosen : 1. Ir. Marniza, M.Si.
2. Drs. Bosman Sidebang, M.P
Ko-Ass : Sunandar, S.TP.
Objek Praktikum : Pencampuran
1.1.Latar belakang
Pencampuran adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau
lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan
dari pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran yang
sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna atau sama.
Proses pencampuran yang dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk dan
beberapa konstituan baik liquid-solid(pasta), atau solid-solid dan kadang-kadang
liquid-gas. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Derajat
pencampuran dapat dikarakterisasi dan waktu yang dibutuhkan, keadaan produk
bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Derajat
keseragaman pencampuran dapat diukur dari sampel yang diambil selama
pencampuran.
Liquid-solid (campuran berbentuk pasta). Pencampuran berbentuk pasta
telah mulai berkembang dan mendapatkan pasaran yang cukup baik. Umunya,
bahan ini merupakan campuran dan beberapa komponen penyusunnya. Jika suatu
campuran berbentuk pasta, inisialkan tepung dan air dicampur maka akan ada
suatu nilai rata-rata kandungan air adonan pada setiap waktu tertentu.
Solid-solid (Campuran berbentuk Granula). Pendekatan yang dilakukan
dalam hal ini akan sama pada pendekatan pada pencampuran berbentuk pasta.
Sejumlah contoh diambil dan akan dianalisa, standar devasi, contoh kemudian
dihitung dari dari rata-rata hasil analisis. Perbedaannya, pada campuran berbentuk
granula indeks pencampuran berdasarkan pada kondisi setelah pencampuran
tercampur sempurna.
Liquid-liquid (campuran berbentuk liquid). Campuran jenis ini dapat
dilakukan dan dianalisa sama seperti halnya dengan campuran-campuran
sebelumnya. Pendekatan lain adalah menghitung energi yang dibutuhkan alat
tertentu untuk bahan liquid sehinga terjadi pencampuran sempurna.
1.2.Tujuan
1. Memperkenalkan prinsip kerja dan operasi pencampuran bahan pasta,
granula dan cair.
2. Memperkenalkan prinsip perhitungan variabel pencampuran berbentuk
pasta, granula dan cair.
3. Membandingkan laju pencampuran pada masing-masing bentuk bahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 Pembahasan
Pencampuran adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam
atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman.
Tujuan dari pencampuran ini ialah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran
yang sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna atau sama.
Setelah dilakukan penggilingan dan pengayakan kunyit, proses selanjutnya
yaitu pencampuran bubuk kunyit yang telah digiling dengan gula. Pencampuran
adalah proses yang menyebabkan tercampurnya suatu bahan ke bahan lain dimana
bahan-bahan tersebut terpisah dalam fasa yang berbeda. Dalam kimia, suatu
pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau
lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi, sementara tidak ada perubahan
fisik dalam suatu pencampuran, sifat kimia suatu pencampuran seperti titik
lelehnya dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat dipisahkan
menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat homogen
atau heterogen.
Bubuk merupakan suatu padatan dalam bentuk butiran-butiran halus yang
diolah melalui proses penggilingan dengan kandungan kadar air sebesar 10-13%.
Bubuk kunyit dibuat dari kunyit yang telah dikeringkan dengan cara penggilingan.
Menurut Lubis (2008), bahan kering yang telah digiling kemudian diayak hingga
mencapai ukuran 50-60 mesh. Suatu bahan yang diolah menjadi bubuk sangat
dianjurkan karena lebih tahan simpan, mudah dicampurkan ke dalam bahan
pangan (komposit), diperkaya zat gizi, dibentuk, dan lebih cepat dimasak
mengingat tuntutan hidup yang serba praktis (Sari, 2011).
Pada pencampuran ini kami menggunakan sendok sebagai alat pencampur
antara kedua bahan, pada pencampuran pertama kami menggunakan perbandingan
1 : 1 yaitu 16,9 gram bubuk kunyit dan 16,9 gram gula, didalam hal ini pada
waktu satu menit penampakan yang terjadi antara gula dengan bubuk kunyit
homogen dalan kata lain seragam.
Kemudian kami melakukan perbandingan 1 : 2 yaitu 20,1 gram bubuk
kunyit dan 40,2 gram gula, dalam waktu satu menit pencampuran antara gula
dengan bubuk kunyit homogen dalan kata lain seragam.
Kemudian kami melakukan perbandingan 2 : 1 yaitu 14,7 gram bubuk
kunyit dan 7,35 gram gula, dalam waktu satu menit pencampuran antara kedua
bahan tidak seragam dalan kata lain tidak homogen
Dari buku penuntun satuan operasi jurusan teknologi pertanian 2020,
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keseragaman campuran
yaitu: ukuran partikel dari bahan yang dicampur, fase bahan yang dicampur,
densitas bahan yang dicampur, kecepatan dan lama pencampuran. Menurut
(Rahayu, D 2009), homogenisasi adalah operasi ganda penurunan droplet (ukuran
partikel dari fase terdispersi dan sekaligus mendistribusikannya ke dalam fase
kontinu. Jika fase terdispersi ini adalah liquid, maka yang diperoleh adalah emulsi
setelah homogenisasi, dan jika solid yang dihasilkan adalah suspensi. Untuk
menghomogenisasi suatu campuran, maka campuran tersebut haruslah
mempunyai konsistensi yang mudah untuk diperlakukan.
Menurut (Afrianti, 2008), campuran adalah setiap contoh materi yang
tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Sususan suatu
campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa
homogen dan heterogen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Prinsip kerja pada proses pencampuran dilakukan pada saat awal bahan
Disiapkan sebelum masuk ke alat pencampuran. bahan yang masuk = bahan
keluar. Membuat unit operasi dengan pencampuran yaitu dengan mencampurkan
bubuk jahe dengan susu bubuk.
Faktor yang mempengaruhi keseragaman campuran yaitu ukuran partikel
dari bahan yang dicampur, fase bahan yang dicampur, densitas bahan yang
dicampur, kecepatan dan lama pencampuran.
Pada bubuk kunyit dengan gula perbandingan 1:1 dalam waktu 1 menit
homogen atau seragam, pada perbandingan 1 : 2 dengan waktu yang relatif
singkat yaitu satu menit antara kedua bahan juga sudah dapat dikatakan homogen.
Dan untuk perbandingan 2:1 hasil yang di dapat adalah tidak homogen atau tidak
seragam. Hal yang mempengaruhi ini adalah alat pencampur yang digunakan
adalah sendok yang dilakukan secara manual dan juga kecepatan dan lama
pencampuran.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum kali ini yaitu para
praktikan sebaiknya memerhatikan asisiten untuk meminimalisir kesalahan yang
terjadi dan kepada praktikan memahami materi terlebih dahulu sehingga
praktikum berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan baik dalam
pengamatan dan hal lain sebagainya. Serta praktikan haruslah serius dalam
melakukannya, agar produk yang akan kita buat terjamin higenis dan hasil yang
didapatkan sesuai dengan keinginan.
DAFTAR PUSTAKA