Anda di halaman 1dari 3

Latar belakang

Dalam suatu industri terdapat satu atau beberapa tahap proses pengolahan produk hasil pertanian.
Diantaranya adalah proses pengecilan ukuran, pemisahan, pengadukan, pengeringan dan proses-
proses lainnya. Dengan perkembangan teknologi, proses pengolahan produk hasil pertanian seperti
pengecilan ukuran, pemisahan, pengadukan dan proses lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan industri dengan demikian efisiensinya dapat ditingkatkan dalam hal tenaga kerja maupun
biaya produksi lainnya.
Proses pengadukan atau yang biasa kita kenal dengan mixing bertujuan untuk menggabungkan
bahan menjadi suatu campuran yang menyebar secara sempurnaatau homogen. Secara fisik bahan-
bahan yang ada dialam terdiri dari berbagai bentuk dan fase, oleh karena itu proses pengadukanpun
terdiri dari berbagai variasi sesuai dengan jenis bahan yang akan dicampur.
Jenis atau bentuk bahan yang akan dicampur menentukan jenis blade atau impeler yang akan
digunakan. Ada bermacam-macam blade dengan bentuk yang beragam sesuai bentuk bahan.
Pengadukan bahan cair pada umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasa berbentuk silinder yang
memiliki sumbu vertikal. Bagian atas dari bejana dapat terbuka terhadap udara atau boleh juga
ditutup. Selain dari bentuk bejana tersebut, perlu ditambahkan perlengkapan-perlengkapan yang
mendukung proses pengadukan, seperti impeler dimana Ada bermacam-macam impler dengan bentuk
yang beraneka ragam sesuai dengan pola pengadukan yang dibutuhkan.
Proses pengadukan adalah suatu proses yang penting dilakukan dalam industri, bahkan
mesin pengaduk ditemukan di hampir semua industri pengolahan pangan maupun non pangan
mulai dari pengadukan yang sederhana sampai pengadukan yang rumit seperti pada industri
farmasi. Mesin pengadukan dapat digolongkan dalam kategori mesin pengolah dalam suatu
industri yang menunjang proses pengolahan bahan menjadi produk (Rizkiana dan Putra,
2012).
Pengadukan diartikan sebagai suatu proses menghomogenisasikan bahan-bahan. Dalam
hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya pencampuran
dapat berlangsung dengan baik.
Proses pengadukan banyak dilakukan di dalam industri pangan, seperti pencampuran
susu dengan coklat, tepung dengan gula, larutan gula dengan konsentrat buah-buahan, atau
CO2 dengan air, dan kegiatan pengadukan melibatkan berbagai jenis alat pengaduk. Derajat
keseragaman pengadukan diukur dari sampel yang diambil selama pengadukan, jika
komponen yang dicampur telah terdistribusi melalui komponen lain secara random, maka
dikatakan pengadukan telah berlangsung dengan baik.
Suatu industri yang memproduksi suatu produk pasti melakukan proses pengadukan
dari satu bahan dengan bahan lain, baik bahan padat dengan padat. Padat dengan cair. Proses
pengadukan merupakan suatu proses yang penting dilakukan dalam industri, bahkan mesin
pengaduk ditemukan di hampir semua industri pengolahan pangan maupun non pangan mulai
dari pengadukan yang sederhana sampai pengadukan yang rumit seperti pada industri
farmasi. Mesin pengaduk dapat digolongkan dalam kategori mesin pengolah dalam suatu
industri yang menunjang proses pengolahan bahan menjadi produk.
Tujuan operasi pengadukan adalah bergabungnya bahan mrnjadi suatu campuran yang
sedapat mungkin memiliki kesamaan penyebaran yang sempurna atau homogen. Berhubung
secara fisik bahan-bahan yang ada di alam tersedia dalam berbagai bentuk fasa, maka secara
teoritis banyak sekali variasi pengadukan bahan yang mungkin timbul. Peralatan pengadukan
mempunyai pemanfaatan yang bermacam-macam. Untuk menentukan jenis dari alat
pengaduk tergantung pada jenis bahan yang akan di campurkan (cairan, padatan, atau gas),
kecepatan alat yang diinginkan serta kekentalan dari suatu bahan tersebut. Oleh karena itu,
perlu dipelajari macam-macam peralatan pengadukan yang ada pada laboratorium, antara lain
molen mixer dan ribbon mixer. Sehingga dalam melakukan proses pengadukan dapat
menggunakan peralatan pengadukan yang sesuai dengan bahan yang digunakan.

Tipus pengadukan
Pencampuran adalah proses yang penting dalam pembuataan roti.
Pencampuran dibagi dalam empat tahap. Tahap yang pertama adalah persiapan
sebelum pencampuran. Sebelum pencampuran, penting untu mengetahui kadar
komposisi bahan dengan tepat. Hal kedua yang penting adalah menentukkan suhu
air. Letakkan tepung dahulu dalam baskom dan tambahkan zat cair lainya atau air.
Tahap kedua adalah pencampuran bahan. Pada 3-4 menit pertama, tepung dan air
akan berkombinasi karena gerakan mekanik dari mixer. Tahap ketiga adalah
pengembangan adonan. Lamanya pencampuran tergantung pada keinginan
pengembangan gluten. Tahap terakhir adalah keadaan setelah pencampuran. Karena
aktivitas fermentasi tergantung pada suhu, sangat penting untuk menentukkan suhu
adonan (Rosada, 2002).
Pencampuran adalah penyebaran satu komponen ke komponen lain secara ideal, proses
pencampuran dimulai dengan pengelompokkan masing-masing komponen pada beberapa
wadah yang berbeda sehingga masih bias tetap berpisah satu sama lain dalam bentuk
komponen-komponen murni. Pencampuran yang sempurna dapat didefinisakn bahwa besar
masing-masing komponen dalam campuran itu sama. Untuk produk tepung pencampuran
dengan kerucut berganda adalah metode yang diminati. Sedangkan untuk produk adonan
yang berbentuk pasta menggunakan pencampur peremas berlawan arah. (Earle, 1969)
Pengaduk berfungsi untuk menggerakan bahan (cair, cair/padat, cair/cair,cair/gas,
cair/gas/padat) yang didalam bejana pengaduk. Biasanya yang berlangsung pada gerakan
turbulen. Alat pengaduk terdiri dari strip pengaduk dan sumbu pengaduk dirangkai menjadi
satu-kesatuan atau dapat dipisah-pisah menjadi dua sampai tiga bagian. Kebutuhan daya dan
baik buruknya hasil pengadukan tergantung antara lain pada faktor-faktor seperti jenis alat
pengaduk, jenis bejana pengaduk, dan jenis serta jumlah barang. (Bernasconi, 1995)

Anda mungkin juga menyukai