SATUAN OPERASI
Disusun Oleh :
Nama : Robi’ah
NPM : E1G020062
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1 Memproduksi pati dari bahan berkarbohidrat.
2 Mengidentifikasi unit operasi yang terlibat dalam produksi pati.
3 Menghitung presentase hasil pemisahan (ampas kering, pati kering, pati
halus dan pati kasar)
4 Membuat dan menghitung neraca bahan pada setiap unit operasi.
5 Menghitung neraca bahan total.
6 Menghitung rendemen pati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu bahan pangan sumber
karbohidrat yang kaya vitamin A, C dan mineral. Selain dikonsumsi segar, ubi
jalar dapat juga diolah menjadi selai, saos, jus dan bahan baku industri. Ubi jalar
yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung antosianin yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan . Ubi jalar yang umbinya berwarna kuning dan oranye
banyak mengandung vitamin A. Keunggulan dari ubi jalar adalah adalah
mempunyai indek glikemik yang relative rendah dibandingkan dengan beras.
Indek glikemik rendah berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah sehingga
dapat membantu mencegah penyaki diabete mellitus. Disamping itu ubi jalar juga
memiliki kadar serat pangan yang tinggi sehingga direkomendasikan sebagai
makanan diet (Pusluh, 2011).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari bahan padatan atau cairan,
dimana pada proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode ekstraksi, jenis pelarut
yang digunakan, ukuran bahan, lama dan suhu ekstraksi (F. Diantika, 2015).
Pati dapat diekstrak dengan berbagai cara, berdasarkan bahan baku dan
penggunaan dari pati itu sendiri. Untuk pati dari ubi-ubian proses utama dari
ekstrak terdiri dari perendaman, disintergrasi, dan sentrifugasi. Perendaman
dilakukan natrium bisulfit pada Ph yang diatur untuk menghambat reaksi
biokimia seperti perubahan warna dari ubi. Disintegrasi dan sentrifugasi dilakukan
untuk memisahkan pati dari komponen lainnya (Cui, 2015).
7. Ayakan 80 mesh
3.2 Prosedur Kerja
1. Timbang bahan
2. Kupas bahan
3. Cuci bahan
4. Timbang bahan yang telah bersih.
5. Parut bahan
6. Tambahkan air ke dalam bahan yang telah diparut (3:1) (b:b) (secara
bertahap).
7. Campurkan sedemikian rupa.
8. Saring bahan tersebut.
9. Keringkan ampas.
10. Endapkan hasil saringan (bahan yang tersuspensi dalam air) selama
semalam (12-24 jam). Catat waktu yang digunakan.
11. Pisahkan air dari padatan.
12. Keringkan/jemur padatan. Catat waktu yang dibutuhkan.
13. Giling pati kering tersebut.
14. Saring pati tersebut.
15. Timbang bagian yang lolos saringan dan yang tertahan di atas saringan.
16. Hitung rendemen pati.
Berat bahan kering
Rendemen = x 100 %
Berat bahan segar
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Loses
14 gram
Pemarutan
890 gram
Pati Kering
100 gram
Loses
2 gram
II. Shift Selasa 10.00
Pengecilan Ukuran
815,9 gram
Pencampuran
439,4 gram
Ektraksi
167 gram
Pengeringan
443 gram
- 843,41 +
Pencampuran
2500gram
95,1 gram
Pengeringan
95,1 gram
Penyaringan
PEMBAHASAN
Menurut Sajilata et al, 2016 pati merupakan salah satu jenis polisakarida
yang terdapat pada karbohidrat dan biasanya berbentuk granula dalam amiloplas
biji atau umbi. Pada umumnya pati mengandung komponen amilosa dan
amilopektin dengan rasio yang berbeda antara umbi yang satu dengan yang
lainnya. Hal ini mempengaruhi karakteristik fisikokimia dari masing-masing pati.
Amilosa merupakan polimer berantai lurus dan amilopektin merupakan struktur
dengan rantai bercabang.
Menurut F. Diantika, 2015 ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari bahan
padatan atau cairan, dimana pada proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode
ekstraksi, jenis pelarut yang digunakan, ukuran bahan, lama dan suhu ekstraksi.
Dari awal proses sampai dengan hasil akhir di peroleh berat bahan selalu
menurut.Hal tersebut didukung dengan pendapat Winarno (1993), bahwa proses
pengeringan menyebabkan kandungan air selama proses pengolahan berkurang
sehingga mengakibatkan penurunan rendemen.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Saran praktikum ini adalah agar praktikum lebih kondusif dalam melakukan
percobaan agar ruangan praktikum tetap tenang.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar. 2015. Uji Daya Hambat dan Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Akar
dan Buah Bakau (Rhizophora stylosa Griff.) terhadap Vibrio harveyi.
Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar.
Lourentius, S., Ariella W, E., dan Prema MS, G. 2013. Menentukan Persamaan
KecepatanPengendapan Pada Sedimentasi. Widya Teknik, 12(2), 9-17.
Martunus, Z.H. 2017. Ekstraksi Dioksin dalam Limbah Air Buangan Industri
Pulp dan Kertas dengan Pelarut Toluen. Jurnal Sains dan Teknologi, 6(1);
1-4.
Ryan, Nopriansyah. 2011. Proses Ekstraksi.
http://scribd.com/doc/71155560/proses- ekstraksi. Sajilata M.G., Rekha
S.S., Puspha R.K. 2006. Resistant starch a review.
JournalComprehensive Review in Food Science and Food Safety. 5(1):
117.