Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FITOFARMASETIKA

“PREPARASI SIMPLISIA TANPA PENGERINGAN”

BENGKOANG
Pertemuan ke- 2

Dosen Pengampu

apt. Taufik Turahman. M.Farm


Kelompok : 1

Penyusun :

1. Nur’aini Hidayah (01206277A)


2. Dian Maharani (01206297A)
3. Herlin Agustina (01206304A)
4. Missya Putri Kurnia Pradani (01206308A)
5. Anisa Muslika Dewi (01206329A)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
A. TUJUAN

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu melakukan preparasi simplisia


tanpa pengeringan yaitu dengan proses pembuatan memerlukan air dan dengan proses
khusus.

B. DASAR TEORI

Definisi bengkoang

Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus)


putihnya yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan masker untuk
menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini
termasuk dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Di tempat asalnya, tumbuhan ini
dikenal sebagai xicama atau jícama. Orang Jawa menyebutnya sebagai besusu (Lukitaningsih
2009).

Klasifikasi bengkoang

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Faboideae
Genus : Pachyrhizus
Spesies : P.erosus

Morfologi tanaman

Bengkuang merupakan tanaman tahunan yang dapat mencapai panjang 4-5 m,


sedangkan akarnya dapat mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambut-
rambut halus yang mengarah ke bawah. Daun majemuk menyirip beranak daun 3, bertangkai
8,5-16 cm, anak daun bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar,
berambut di kedua belah sisinya; anak daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 ×
6-20 cm (Panggabean et al. 2014).
Bunga berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun, sendiri atau
berkelompok 2-4 tandan, panjang hingga 60 cm, berambut coklat. Tabung kelopak bentuk
lonceng, kecoklatan, panjang sekitar 0,5 cm, bertaju hingga 0,5 cm. Mahkota putih ungu
kebiru-biruan dan gundul. Tangkai sari pipih, dengan ujung sedikit menggulung; kepala putik
bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik, tangkai putik di bawah kepala putik berjanggut
(Panggabean et al. 2014).
Buah polong bentuk garis, pipih, panjang 8-13 cm, berambut, berbiji 4-9 butir.
Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing
dengan berat dapat mencapai 5kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian
dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan
pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung
kadar air 86-90% (Panggabean et al. 2014).

Kandungan bengkoang
Bengkuang mengandung 86-90% air, senyawa fenol, dan saponin(4,5). Terdapat 6
senyawa dalam bengkuang yang mampu memiliki aktivitas antioksiodan dan memutihkan
yaitu daidzein, daidzin, genistin, (8,9)-furanyl-pteropcarpan-3-ol,4-(2-(furane-2-yl)ethyl)-2-
methyl-2,5-dihydro-furane-3-arbaldehyde dan 2-butoxy-2,5-bis(hydroxymethyl)-
tetrahydrofurane-3,4-diol (Warnida 2015). 100 g umbi segar pada bengkuang (Pachyrhizus
erosus) memiliki kandungan air sebesar 78% – 94%, 2,1 g – 10,7 g pati, 1 g – 2,2 g protein,
0,1 g – 0,8 g lemak, 14 g – 21 g vitamin C, dan 22 kalori – 58 kalori energi (Sorensen 1998).

C. ALAT DAN BAHAN

Alat
1. Beaker glass 6. Tabung reaksi
2. Blender 7. Oven
3. Pisau
4. Kain flanel
5. Ayakan mesh 60
Bahan
1. Umbi bengkoang
2. Aquadest
3. Larutan iodum

D. CARA KERJA
Preparasi bengkoang

Metode 1

Umbi bengkoang diblender selama 1 menit sampai halus, kemudian diperas airnya di atas
saringan hingga dipastikan kadar air dalam umbi bengkoang habis. Dibuang ampas dari
umbi bengkoang yang tidak diperlukan, selanjutnya air hasil perasan dari umbi
bengkoang diendapkan dalam beaker glass 1000 ml dan 2000 ml semalaman (overnight)
pada suhu ruang. Supernatan dibuang setelah dipastikan sari bengkoang mengendap di
bagian bawah beaker glass. Sari bengkoang di tuang dalam loyang dan di oven pada suhu
45ºC sampai kering selama 120 jam (5 hari). Setelah kering, sari bengkoang
dikeringanginkan pada suhu ruang selama 15 menit, kemudian di blender selama 1 menit
sampai halus dan di ayak sehingga di hasilkan sari umbi bengkoang dalam bentuk serbuk
halus (Swaidatul et al 2016).

Uji Karbohidrat Menyiapkan alat dan bahan Membuat larutan amilum dari serbuk pati
bengkoang Larutan amilum direaksikan dengan reagen Molisch (alfa-naftol dalam etanol
atau kloroform) dalam tabung reaksi Setelah bercampur, kemudian menambahkan
sejumlah kecil asam sulfat pekat dengan perlahan melelui dinding tabung reaksi yang
dimiringkan, tanpa pengadukan, yang membentuk suatu lapisan di dasar tabung.

Reaksi dikatakan positif apabila ditunjukan adanya cincin ungu pada batas antara lapisan
asam dan alpisan uji III.

Uji Amilum Menyiapkan alat dan bahan Membuat larutan amilum dari serbuk pati
bengkoang Memasukkan 2mL larutan amilum pada tabung reaksi Menambahkan
beberapa tetes laurtan iodium dalam tabung reaksi Mencatat warna yang terjadi

Buatlah skema kerja mulai dari cara pengumpulan simplisia, hingga mendapatkan
ekstrak secara sistematis dan tuliskan tujuan dari setiap tahapnya contoh (sortasi basah
dilakukan dengan tujuan meghilangkan pengotor yg berasal dari tanah dll.) Lengkapi dengan
gambar yang mewakili langkah kerja tersebut (bisa dari foto atau screenshoot video) dan
cantumkan sitasi.literaturnya.

Sampel simplisia
1. Pembuatan ekstrak bengkuang (1 Portofolio) Untuk masing2 kel
E. HASIL/DATA

No Simplisia Bobot Bobot Sari


Bahan Bengkuang
Segar (g) (g)
1 Bengkuang 400 15,4

Hitung rendemen sari bengkuang:


Bobot bersih bengkoang = 400 gram
Bobot serbuk pati bengkoang = 15,4 gram
15,4
Rendemen = x 100 %=3,85 %
4 00

F. PEMBAHASAN
Bengkoang secara turun temurun telah digunakan di Indonesia untuk melindungi kulit
dan memutihkan kulit. Bengkoang mengandung air yang cukup banyak yaitu sekitar
80-90% sehingga baik untuk membantu suplai cairan dalam tubuh. Pada praktikum
kali ini yaitu preparasi bengkoang yang nantinya dapat dijadikan produk masker.
Bengkoang dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan alami yang berfungsi
untuk memutihkan wajah. Bengkoang dapat memberikan sensasi sejuk di kulit.
Preparasi bengkoang dilakukan untuk mendapatkan pati atau amilum yang berfungsi
sebagai masker wajah. Bengkoang yang digunakan yaitu 400 gram, dipotong
kemudian dilakukan sortasi basah untuk menghilangkan bagian yang tidak
dibutuhkan, bagian yang tidak dibutuhkan yaitu kulit bengkoang, dihaluskan, disaring
didiamkan selama 24 jam, kemudian supernatan dibuang, sari pati di oven selama
kurang lebih 120 jam.
Dari bengkoang 400 gram diperoleh pati dengan sebanyak 15,4 gram dari 900 gram
bengkoang didapatkan hasil rendemen sebanyak 3,85%. Pada preparasi simplisia
bengkoang terdapat dua metode. Pada praktikum kali ini, praktikan dalam melakukan
preparasi simplisia bengkoang menggunakan metode I, dimana pada metode ini hasil
penyaringan bengkoang yang sudah dihaluskan didiamkan selama 24 jam, kemudian
endapan yang diperoleh dioven selama 120 jam. Sedangkan pada metode II hasil
penyarian diendapakan beberapa jam dan hasil endapan di oven selama 24 jam.
Metode yang digunakan dapat mempengaruhi hasil rendemen yang diperoleh, pada
praktikum kali menggunakan metode I diperoleh rendemen yang ? Dari hasil pati
yang diperoleh, kemudian dilakukan pengujian atau identifikasi kandungan kimia
dalam pati bengkoang. Pengujian yang dilakukan yaitu uji amilum dengan
menggunakan larutan iodium, hasil yang diperoleh yaitu pada pati bengkoang positif
mengandung amilum.
- bahas cara pembuatan simplisia anda
- Bahas pemilihan alat grinding/penyerbukan yg anda gunakan
- Bahas penggunaan pengayak yg anda gunakan berikan alasannya
- bahas dan bandingkan hasil rendemen dari data diatas dengan rendemen dari
jurnal yang melakukan pembuatan simplisia yg sama, dan berikan pendapat anda
mengapa hasilnya sedemkian rupa.
- pembahasan merupakan penilaian paling besar,,bahas yang penting

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada preparasi
bengkoang didapatkan rendemen sebanyak 3,85 %. Pada pati bengkoang positif
mengandung amilum.

DAFTAR PUSTAKA

Lukitaningsih, E. (2009). The exploration of whitening and sun screening compounds in


bengkoang roots (pachyrhizus erosus). (Disertation), Würzburg University, Germany.

Panggabean FDM, Lisa M, T CN. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi bengkuang
(Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) terhadap waktu pemangkasan dan jarak tanam. Jurnal
Online Agroekoteknologi 2 : 702-711.

Sorensen, M. 1998. Yam Bean PachyrizusDC. International Plant Genetic Resources


Institute. Italy.

Warnida H. 2015. Formulasi gel pati bengkuang (Pachyrhizus erosus (l.) urb.) dengan
gelling agent metilselulosa. Jurnal ilmiah manuntung 1 : 121-126.

JUDUL JURNAL
Alamat url : gunakan jurnal yang terkait dengan contoh sampel/simplisia
kel anda

Anda mungkin juga menyukai