BENGKOANG
Pertemuan ke- 2
Dosen Pengampu
Penyusun :
SURAKARTA
2021
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Definisi bengkoang
Klasifikasi bengkoang
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Faboideae
Genus : Pachyrhizus
Spesies : P.erosus
Morfologi tanaman
Kandungan bengkoang
Bengkuang mengandung 86-90% air, senyawa fenol, dan saponin(4,5). Terdapat 6
senyawa dalam bengkuang yang mampu memiliki aktivitas antioksiodan dan memutihkan
yaitu daidzein, daidzin, genistin, (8,9)-furanyl-pteropcarpan-3-ol,4-(2-(furane-2-yl)ethyl)-2-
methyl-2,5-dihydro-furane-3-arbaldehyde dan 2-butoxy-2,5-bis(hydroxymethyl)-
tetrahydrofurane-3,4-diol (Warnida 2015). 100 g umbi segar pada bengkuang (Pachyrhizus
erosus) memiliki kandungan air sebesar 78% – 94%, 2,1 g – 10,7 g pati, 1 g – 2,2 g protein,
0,1 g – 0,8 g lemak, 14 g – 21 g vitamin C, dan 22 kalori – 58 kalori energi (Sorensen 1998).
Alat
1. Beaker glass 6. Tabung reaksi
2. Blender 7. Oven
3. Pisau
4. Kain flanel
5. Ayakan mesh 60
Bahan
1. Umbi bengkoang
2. Aquadest
3. Larutan iodum
D. CARA KERJA
Preparasi bengkoang
Metode 1
Umbi bengkoang diblender selama 1 menit sampai halus, kemudian diperas airnya di atas
saringan hingga dipastikan kadar air dalam umbi bengkoang habis. Dibuang ampas dari
umbi bengkoang yang tidak diperlukan, selanjutnya air hasil perasan dari umbi
bengkoang diendapkan dalam beaker glass 1000 ml dan 2000 ml semalaman (overnight)
pada suhu ruang. Supernatan dibuang setelah dipastikan sari bengkoang mengendap di
bagian bawah beaker glass. Sari bengkoang di tuang dalam loyang dan di oven pada suhu
45ºC sampai kering selama 120 jam (5 hari). Setelah kering, sari bengkoang
dikeringanginkan pada suhu ruang selama 15 menit, kemudian di blender selama 1 menit
sampai halus dan di ayak sehingga di hasilkan sari umbi bengkoang dalam bentuk serbuk
halus (Swaidatul et al 2016).
Uji Karbohidrat Menyiapkan alat dan bahan Membuat larutan amilum dari serbuk pati
bengkoang Larutan amilum direaksikan dengan reagen Molisch (alfa-naftol dalam etanol
atau kloroform) dalam tabung reaksi Setelah bercampur, kemudian menambahkan
sejumlah kecil asam sulfat pekat dengan perlahan melelui dinding tabung reaksi yang
dimiringkan, tanpa pengadukan, yang membentuk suatu lapisan di dasar tabung.
Reaksi dikatakan positif apabila ditunjukan adanya cincin ungu pada batas antara lapisan
asam dan alpisan uji III.
Uji Amilum Menyiapkan alat dan bahan Membuat larutan amilum dari serbuk pati
bengkoang Memasukkan 2mL larutan amilum pada tabung reaksi Menambahkan
beberapa tetes laurtan iodium dalam tabung reaksi Mencatat warna yang terjadi
Buatlah skema kerja mulai dari cara pengumpulan simplisia, hingga mendapatkan
ekstrak secara sistematis dan tuliskan tujuan dari setiap tahapnya contoh (sortasi basah
dilakukan dengan tujuan meghilangkan pengotor yg berasal dari tanah dll.) Lengkapi dengan
gambar yang mewakili langkah kerja tersebut (bisa dari foto atau screenshoot video) dan
cantumkan sitasi.literaturnya.
Sampel simplisia
1. Pembuatan ekstrak bengkuang (1 Portofolio) Untuk masing2 kel
E. HASIL/DATA
F. PEMBAHASAN
Bengkoang secara turun temurun telah digunakan di Indonesia untuk melindungi kulit
dan memutihkan kulit. Bengkoang mengandung air yang cukup banyak yaitu sekitar
80-90% sehingga baik untuk membantu suplai cairan dalam tubuh. Pada praktikum
kali ini yaitu preparasi bengkoang yang nantinya dapat dijadikan produk masker.
Bengkoang dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan alami yang berfungsi
untuk memutihkan wajah. Bengkoang dapat memberikan sensasi sejuk di kulit.
Preparasi bengkoang dilakukan untuk mendapatkan pati atau amilum yang berfungsi
sebagai masker wajah. Bengkoang yang digunakan yaitu 400 gram, dipotong
kemudian dilakukan sortasi basah untuk menghilangkan bagian yang tidak
dibutuhkan, bagian yang tidak dibutuhkan yaitu kulit bengkoang, dihaluskan, disaring
didiamkan selama 24 jam, kemudian supernatan dibuang, sari pati di oven selama
kurang lebih 120 jam.
Dari bengkoang 400 gram diperoleh pati dengan sebanyak 15,4 gram dari 900 gram
bengkoang didapatkan hasil rendemen sebanyak 3,85%. Pada preparasi simplisia
bengkoang terdapat dua metode. Pada praktikum kali ini, praktikan dalam melakukan
preparasi simplisia bengkoang menggunakan metode I, dimana pada metode ini hasil
penyaringan bengkoang yang sudah dihaluskan didiamkan selama 24 jam, kemudian
endapan yang diperoleh dioven selama 120 jam. Sedangkan pada metode II hasil
penyarian diendapakan beberapa jam dan hasil endapan di oven selama 24 jam.
Metode yang digunakan dapat mempengaruhi hasil rendemen yang diperoleh, pada
praktikum kali menggunakan metode I diperoleh rendemen yang ? Dari hasil pati
yang diperoleh, kemudian dilakukan pengujian atau identifikasi kandungan kimia
dalam pati bengkoang. Pengujian yang dilakukan yaitu uji amilum dengan
menggunakan larutan iodium, hasil yang diperoleh yaitu pada pati bengkoang positif
mengandung amilum.
- bahas cara pembuatan simplisia anda
- Bahas pemilihan alat grinding/penyerbukan yg anda gunakan
- Bahas penggunaan pengayak yg anda gunakan berikan alasannya
- bahas dan bandingkan hasil rendemen dari data diatas dengan rendemen dari
jurnal yang melakukan pembuatan simplisia yg sama, dan berikan pendapat anda
mengapa hasilnya sedemkian rupa.
- pembahasan merupakan penilaian paling besar,,bahas yang penting
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada preparasi
bengkoang didapatkan rendemen sebanyak 3,85 %. Pada pati bengkoang positif
mengandung amilum.
DAFTAR PUSTAKA
Panggabean FDM, Lisa M, T CN. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi bengkuang
(Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) terhadap waktu pemangkasan dan jarak tanam. Jurnal
Online Agroekoteknologi 2 : 702-711.
Warnida H. 2015. Formulasi gel pati bengkuang (Pachyrhizus erosus (l.) urb.) dengan
gelling agent metilselulosa. Jurnal ilmiah manuntung 1 : 121-126.
JUDUL JURNAL
Alamat url : gunakan jurnal yang terkait dengan contoh sampel/simplisia
kel anda