Kelompok 1
Afrilia yana kurniawati
Anisa muslika dewi
Agung setyo nugroho
Anggun alfia rosida
Kasus 1
Seorang pasien (70 th / 80 kg / 165 cm) dirawat di RS dengan keluhan susah BAB sejak 5 hari yang lalu dan
merasakan sakit perut selama 2 hari tanpa demam atau menggigil.
Riwayat penyakit : DM tipe 2, hipertensi dan nyeri punggung kronis (skala nyeri: 3)
Riwayat pengobatan : Glibenklamid 5 mg tiap pagi, Lisinopril 20 mg/hari, Verapamil 240 mg sekali
sehari, Asetaminofen 500 mg 4 kali sehari, Oxycodone SR 20 mg 2 kali sehari, dan Oxycodone /
Acetaminophen 5/325 mg untuk nyeri
Lisinopril
Penghambat ACE dapat menyebabkan hipotensi yang parah (lihat peringatan) dan gangguan
fungsi ginjal (lihat efek pada ginjal di atas), dan batuk kering yang menetap. Penghambat ACE
juga menyebabkan angioedema (mula kerja dapat tertunda), ruam kulit (pruritus dan urtikaria),
pankreatitis dan gejala pada saluran pernafasan atas seperti sinusitis, rinitis, dan sakit tenggorok.
Efek gangguan saluran cerna yang dilaporkan meliputi mual, muntah, dispepsia, diare, konstipasi,
dan nyeri abdomen. Telah dilaporkan juga perubahan pada hasil tes fungsi hati, ikterus kolestatik
dan hepatitis.
Verapamil
Konstipasi, pusing, mual, hipotensi, sakit kepala, edema, edema paru, fatigue, dispnea,
bradikardia, AV blok, rash
Acetaminofen
Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, ruam kulit,
kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga
dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang dan dosis berlebihan atau
overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena
keracunan.
Oxycodone
Mual dan muntah (khususnya pada permulaan), konstipasi, dan rasa mengantuk; dosis lebih
besar menyebabkan depresi napas, hipotensi, dan kekakuan otot; efek samping lain termasuk
kesulitan kencing, spasme bilier atau ureter, mulut kering, berkeringat, sakit kepala, muka
memerah, vertigo, bradikardia, takikardia, palpitasi, hipotensi postural, hipotermia, halusinasi,
disforia, perubahan suasana hati (mood), kertergantungan, miosis, menurunnya libido atau
potensi, ruam kulit, urtikaria, dan pruritus; overdosis: lihat Perawatan Darurat pada
Keracunan; untuk memperbaiki depresi napas yang ditimbulkan oleh opioid
Analisis ESO
1. Pasien dipagi,beri glibendklamid 5 mg tiap pagi, lisinopril 20 mg/hari, verampril 240 mg sekali sehari .
Asetaminophen 500 mg 4 x sehari, oxycodone SR 20 mg 2 kali sehari dan oxycodone/acetaminophen
5/325 mg untuk nyeri.
2. Hasil pemeriksaan Terdapat sejumlah besar tinja di usus besar tanpa tanda-tanda obstruksi.
3. Pasien mengalami sakit perut dan susah BAB hal ini dikarenakan terdapat tinja besar di usus besar
Form Kuning
1. Analisis Naranjo
NARANJO scale
9+ = high probable
5-8 = probable
1-4 = possible
0 - = Doubful
Terima Kasih