Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI 2021/2022

1. Pembuatan Bahan Hasil Pertanian dalam Bentuk Bubuk


2. Pembuatan Bahan Campuran
3. Produksi Pati dari Hasil Pertanian Berkarbohidrat

Pengampu Praktikum:

Ir. Marniza, M.Si.


Drs. Bosman Sidebang, M.P.

Asisten Praktikum:

Iman Pratama, S.TP.


Sunandar, S.TP.
Trio Putra Utama, S.TP.
Dedi Mulyadi Togatorop, S.TP.
Ria Ropiani, S.TP.

Jurusan Teknologi Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

2021
1. Pembuatan Bahan Hasil Pertanian dalam Bentuk Bubuk

PENDAHULUAN

Bahan hasil pertanian umumnya bersifat kamba (bulky, nisbah volume per berat besar) dan
mudah rusak (perishable). Sifat kamba ini menyebabkan bahan hasil pertanian tidak luwes
dalam penyimpanan, pengemasan, pengangkutan dan penggunaan. Sementara sifat mudah
rusak ini disebabkan kadar air bahan hasil pertanian umumnya tinggi. Kadar air yang tinggi
ini menyebabkan bahan hasil pertanian mudah mengalami kerusakan baik secara fisikawi,
kimiawi dan mikrobiologis. Kondisi ini dapat diatasi dengan cara pengurangan kadar air
bahan sehingga bahan menjadi kering. Bahan kering ini bila dikecilkan ukurannya maka
akan memudahkan dalam penyimpanan, pengemasan, pengangkutan dan penggunaan.

Pembuatan bahan hasil pertanian dalam bentuk bubuk ini melibatkan beberapa unit operasi,
yaitu: sortasi, pengecilan ukuran, pengeringan, dan penyaringan. Misalnya pada pembuatan
jahe bubuk, satuan opersasi yang terlibat yaitu: (1) sortasi rimpang jahe yang sehat dengan
yang busuk, (2) pengirisan rimpang jahe, (3) penjemuran di bawah sinar matahari, (3)
penggilingan, dan (4) penyaringan/pengayakan.

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memproduksi bahan hasil pertanian dalam bentuk bubuk.


2. Mengidentifikasi unit operasi yang terlibat dalam pembuatan bahan hasil pertanian
dalam bentuk bubuk.
3. Menghitung presentase bahan hasil sortasi.
4. Membuat dan menghitung neraca bahan setiap unit operasi.
5. Menghitung neraca bahan total.
6. Menghitung rendemen bahan hasil pertanian dalam bentuk bubuk.

BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Bahan yang digunakan diantaranya: cabe merah, jahe, kunyit, cabe rawit merah,
kencur, bawang merah, bawang putih atau lengkuas.
2. Alat yang digunakan: pisau, talenan, nampan/loyang, grinder (alat penggiling),
saringan,

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Timbang bahan
2. Sortasi bahan
3. Timbang bagian yang telah dipisahkan dan hitung persentase bahan yang telah
dipisahkan terhadap berat bahan awal.
4. Pisahkan bagian yang tidak diinginkan.
5. Timbang bahan dan bagian yang tidak diinginkan.
6. Kecilkan ukuran bahan.
7. Keringkan bahan.
8. Timbang bahan setiap waktu tertentu (sampai bahan betul-betul kering atau mudah
dihancurkan).
9. Giling bahan kering.
10. Saring bahan tersebut.
11. Timbang bagian yang lolos saringan dan yang tertahan di saringan.
12. Hitung rendemen bahan hasil pertanian yang berbentuk bubuk.
Berat bahan kering
Rendemen = x 100 %
Berat bahan segar

PENGAMATAN:

1. Amati bahan segar hasil pertanian yang telah disortasi dan di-grading, serta
bandingkan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Tentukan kelas mutu bahan
hasil pertanian segar tersebut.
2. Amati perubahan berat pada setiap unit operasi.
3. Amati waktu yang dibutuhkan pada setiap perubahan tersebut.

TABEL PENGAMATAN

1. Pengelompokan Bahan

Pengelompokan Penampakan Berat bagian Persentase berat Kelas Mutu


Bahan bagus
Bahan jelek
Bagian dari
bahan yang tidak
dipakai

2. Identifikasi rendemen pada setiap unit operasi dan proses keseluruhan pada
pembuatan bahan hasil pertanian dalam bentuk bubuk

Unit Operasi Berat Awal Berat Akhir Kehilangan Rendemen


Berat

Total Proses

3. Buat grafik pola penurunan berat selama pengeringan bahan dan tentukan lama
pengeringan sampai diperoleh produk bubuk.
LAPORAN:

Laporkan hasil praktikum dengan struktur laporan:

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Metode Pelaksanaan Praktikum
4. Hasil dan Pembahasan
5. Kesimpulan dan Saran
6. Daftar Pustaka
2. Pembuatan Bahan Campuran

PENDAHULUAN

Pencampuran bertujuan untuk mencampurkan dua atau lebih bahan yang berbeda sehingga
dihasilkan suatu produk baru. Aplikasi pencampuran dapat ditemui pada (1) pembuatan
adonan seperti dalam pembuatan roti, (2) peningkatan rasa suatu bahan seperti pencampuran
kopi bubuk dengan gula, (3) pencampuran bahan di dalam suatu media fermentasi, (4)
peningkatan daya larut gas di dalam media fermentasi atau pada minuman berkarbonasi.
Pencampuran diharapkan bisa sehomogen (seragam) mungkin. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keseragaman campuran adalah (1) ukuran partikel dari bahan yang dicampur,
dan (2) fase bahan yang dicampur, (3) densitas bahan yang dicampur dan (4) kecepatan dan
lama pencampuran.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuat produk baru melalui unit operasi pencampuran.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpegaruh terhadap keseragaman campuran.
3. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencampurkan dua bahan yang berbeda.

BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Bahan yang digunkan: bahan hasil pertanian dalam bentuk bubuk yang diperoleh dari
prakikum sebelumnya, dan bahan pencampur seperti gula.
2. Alat yang digunakan: grinder, sendok, dan mangkok.

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Timbang bahan berbentuk bubuk.
2. Timbang bahan pencampur sesuai dengan perlakuan.
3. Campurkan bahan tersebut secara manual dan dengan bantuan alat pencampur.
4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mecampurkan kedua bahan tersebut untuk
masing-masing tekk pencampuran.
5. Amati penampakan (keseragaman) produk campuran tersebut (Abadikan dengan
foto).

PENGAMATAN
1. Amati keseragaman bahan campuran.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk pencampuran kedua bahan tersebut untuk masing-
masing teknik pencampuran.

Persentase Bahan Penampakan


Pencampur Seragam Kurang Seragam Tidak Seragam
LAPORAN: sama dengan praktikum sebelumnya.
3. Produksi Pati dari Bahan Berkarbohidrat

PENDAHULUAN

Pati adalah bagian dari karbohidrat yang merupakan polisakarida dengan monomer glukosa.
Antara molekul glukosa yang satu dengan glukosa yang lain dihubungkan oleh ikatan α-1,4
glikosidik. Polimer pati terdiri atas rantai lurus yang dikenal dengan amilosa dan rantai
cabang yang dikenal dengan amilopektin. Rantai cabang ini dihubungkan oleh ikatan α-1,6
glikosidik. Pati ini di dalam tumbuhan terikat dengan komponen lain, sehingga untuk
memperolehnya perlu dilakukan pemisahan pati dengan bahan-bahan lainnya. Pati dapat
diperoleh dari sumbernya seperti umbi-umbian dan juga biji-bijian melalui ekstraksi.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan air sebagai pelarut. Unit operasi yang terlibat
dalam menghasilkan pati dari sumbernya, yaitu: pengecilan ukuran (pengupasan, pemotongan
dan pemarutan), pencampuran hasil parutan dengan air, dan ekstraksi pati dari sumbernya,
penyaringan bahan tersuspensi dengan padatan yang tidak tersuspensi, pemisahan bahan
tersuspensi dari air melalui pengendapan (sedimentasi) suspensi, pengeringan pati,
penggilingan dan penyaringan pati.

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memproduksi pati dari bahan berkarbohidrat.


2. Mengidentifikasi unit operasi yang terlibat dalam produksi pati.
3. Menghitung presentase hasil pemisahan (ampas kering, pati kering, pati halus dan pati
kasar)
4. Membuat dan menghitung neraca bahan pada setiap unit operasi.
5. Menghitung neraca bahan total.
6. Menghitung rendemen pati.

BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Bahan yang digunakan diantaranya: air, singkong, ubi jalar (putih, oranye, ungu),
kentang, jagung.
2. Alat yang digunakan: parutan, pisau, talenan, baskom/ember, nampan/loyang, grinder
(alat penggiling), saringan,

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Timbang bahan
2. Kupas bahan
3. Cuci bahan
4. Timbang bahan yang telah bersih.
5. Parut bahan
6. Tambahkan air ke dalam bahan yang telah diparut (3:1) (b:b) (secara bertahap).
7. Campurkan sedemikian rupa.
8. Saring bahan tersebut.
9. Keringkan ampas.
10. Endapkan hasil saringan (bahan yang tersuspensi dalam air) selama semalam (12-24
jam). Catat waktu yang digunakan.
11. Pisahkan air dari padatan.
12. Keringkan/jemur padatan. Catat waktu yang dibutuhkan.
13. Giling pati kering tersebut.
14. Saring pati tersebut.
15. Timbang bagian yang lolos saringan dan yang tertahan di atas saringan.
16. Hitung rendemen pati.
Berat bahan kering
Rendemen = x 100 %
Berat bahan segar

PENGAMATAN:

1. Amati penampakan bahan pada setiap unit operasi.


4. Amati perubahan berat pada setiap unit operasi.

TABEL PENGAMATAN

1. Penampakan bahan pada setiap unit operasi

Unit operasi Penampakan Berat bagian Persentase berat Kelas Mutu

2. Identifikasi rendemen pada setiap unit operasi dalam produksi pati

Unit Operasi Berat Awal Berat Akhir Kehilangan Rendemen


Berat

Proses Total

3. Buat neraca massa dari proses tersebut dan jelaskan.

LAPORAN: sama dengan praktikum sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai