(MANIHOT ESCULENTA)
Salah satu jenis umbi-umbian yang penting di daerah
tropis.
Berprospek baik di masa depan.
Kelebihannya yaitu dapat tumbuh di tanah yang relatif
kurang subur dan kering, mudah dipelihara, mempunyai
daya tahan yang relatif tinggi terhadap penyakit, mampu
bersaing dengan berbagai tumbuhan pengganggu,
produksinya tinggi.
Dapat dimakan sebagai makanan pokok penduduk di
beberapa daerah serta dapat digunakan sebagai
komoditas ekspor.
Sebagai tanaman rakyat, ubi kayu lebih berperan sebagai
pangan penduduk di daerah rawan pangan.
A. TAPIOKA
Pati ubikayu disebut juga tapioka diperoleh dari pengolahan
umbi tanaman ubikayu (Manihot esculenta, Crantz).
Sifat-sifat tapioka ;
1. bentuk bulat, permukaan datar salah satu sisi
ada celahnya berbentuk konus yg meluas ke
arah hilum.
2. Ukuran granula pati ; kecil 5 - 15 mikron, sedang 16 - 25
mikron & besar 26 35 mikron
Penggunaan tapioka : utk pangan & non pangan.
Utk pangan : krupuk, makroni, roti/kue, sirup dll.
Utk non pangan : lem, industri tekstil sebagai sizing agent.
jumlah
60-70%
22-31%
3%
1%
0,5%
2%
PENGOLAHAN TAPIOKA
(1) Cara tradisional
dilakukan oleh para pengusaha kecil atau pabrik tapioka kasar dengan
produk akhir berupa aci kasar yang masih harus diolah lagi menjadi
tapioka halus
Pemisahan granula pati yang terperangkap di dalam sel bersamasama dengan komponen protoplasma lainnya seperti protein, lemak,
karbohidrat dan komponen lainnya.
Pemisahan dilakukan dengan proses purifikasi di dalam fase air.
LANJUTAN
4. Pemarutan
Tujuan : menghancurkan sel-sel ubikayu, sehingga granulagranula yg terdapat di dalam sel-sel ubikayu menjadi bebas
dan mudah dikeluarkan/diekstraksi.
5. Penyaringan
Tujuan : utk memisahkan hasil parutan menjadi susu pati
dan ampasnya.
6. Ekstraksi
Tujuan : mengeluarkan granula pati dari sel-sel ubikayu
dengan menggunakan air sekaligus memisahkan larutan
pati dari ampasnya.
LANJUTAN
LANJUTAN
7. Pemisahan
Tujuan utk memisahkan pati dari komponen non pati yaitu
getah dan air.
Pemisahan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Pengendapan : susu pati dibiarkan, maka pati
akan mengendap.
b. separasi dg alat separator, prinsip kerja
berdasarkan perbedaan berat jenis antara
komponen pati dan non pati.
8. Pengeringan
Tujuan : utk menghilangkan sebagian besar air dari pati
basah.
Ada 2 Cara : pengeringan dg sinar matahari & dg alat flash
drier.
LANJUTAN
Penggilingan
Pemarutan
Pengeringan
Pemerasan
Pemerasan
Penggilingan
Ampas
Pengayakan
Pengeringan
Tepung kasava
Air perasan
Ampas
Pengendapan
Pengeringan
Air perasan
Pengendapan
Pengeringan
Pengeringan
Pencampuran
Pencampuran
Penggilingan
Penggilingan
Tepung Kasava
Tepung Kasava
Tingkat penghilangan HCN pada tiap tahapan pengolahan tepung ubi kayu
UBI KAYU KUPAS,
41 ppm
DIPARUT
38,07 PPM / 7,2 %
DIRENDAM-TIRISKAN
DIPRES
30,93 PPM / 24,6 %
DIOVEN
DIPARUT
37,35 ppm / 37,7 %
DIJEMUR
DIPRES
25,55 PPM / 37,7 %
DIJEMUR
DIJEMUR
DIGILING
DIOVEN
DIJEMUR
DIAYAK ( 30 40 MESH )
16,15
(60,7%)
14,29
(65,2%)
11,30
(72,5%)
12,91
(68,5%)
12,36
(69,9%)
10,01
(75,6%)
Sludge
120 kg
10% padatan
Protein = 35%
Pati
252 kg
88% padatan
Protein = 0,2%
Abu
= 0,15%
PH
= 4,5 5,5
Pakan ternak
114 kg
85% padatan
Protein = 25%
Karbohidrat = 30%
Derajat Putih
Sifat Mikroskopik Granula Pati
Kekuatan Gel
Pola Analisa Amilograph
Kriteria Mutu Tepung dan Pati Ubi kayu
a. Ukuran partikel (Mesh)
b. Penampakan
c. Serat (pulp)
d. Viskositas (kekentalan)
e. Kadar abu
f. Kadar Air
g. Keasaman
h. Kadar HCN
Tapioka
11,47
0,06
0,19
0,76
0,03
87,52
85,19
22,51
1,43
0,40
ubi kayu
8 11
12
0,46 - 0,55
0,86 - 1,22
1,12 2,39
86,44 89,31
74,48 78,24
18,80 - 20,80
5,68 - 7,38
11,16 20,53
Syarat
I
II
III
15
15
15
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
min. 94,5
min. 92,0
34
2,5 3
kurang dari 3 ml
1N NaOH/100gr
kurang dari 3 ml
1N NaOH/100gr
kurang dari 3 ml
1N NaOH/100gr
Negatif
Negatif
Negatif
JENIS UJI
SATUAN
PERSYARATAN
Keadaan
1.1
Bau
1.2
Rasa
1.3
Warna
Putih
Serangga
Jenis Pati
Abu, % b/b
Maks. 1,5
Air, % b/b
Maks. 12
Min. 85
Maks. 4
Maks 3
10
Asam Sianida
mg/kg
Maks. 40
NO
JENIS UJI
(lolos
ayakan
SATUAN
11
Kehalusan
mesh), %
80
12
Pati, % b/b
13
14
Cemaran Logam
PERSYARATAN
Min. 90
Min. 75
mg/kg
Maks. 1,0
mg/kg
Maks. 10,0
mg/kg
Maks. 40,0
mg/kg
Maks. 0,05
mg/kg
Maks. 0,5
15
Arsen (As)
16
Cemaran Mikroba
koloni/g
16.2 E. Coli
koloni/g
Maks. 10
15.3 Kapang
koloni/g
PRODUK BAKERY
Roti tawar = 100% tepung terigu.
Roti tawar dari tepung ubi kayu modifikasi proses terutama dalam
jumlah air yang digunakan dan waktu pengadukan.
Analisa farinograph adonan roti
Parameter
Daya serap air (%)
Waktu pembentukan adonan (mnt)
Waktu puncak
Stabilitas adonan
KONFEKSIONERI
PRODUKSI KARAMEL
KOMERSIAL
Karamel adalah zat pewarna makanan,
konfeksionari dan minuman yang lebih disukai
terbuat dari glukosa daripada sukrosa karena
lebih murah.
Jika gula inversi, dekstrosa atau glukosa dipanaskan
maka akan terbentuk senyawa yang sangat
berguna sebagai flavouring agent.
Pengolahan onggok
1. Pengepresan
Ampas pati yang sudah ditumpuk beberapa hari atau yang sudah
dipres dibuat berbongkah dengan kepalan tangan.
3. Pengeringan
Konsumen Pengguna
1.Tapioka
2.Onggok
3.Asam Sitrat
4.Single Cell Protein
5.Enzim
6.Tapioka Pearls
7.Dekstrin
8.Pati Modifikasi
9.Glukosa
10.Ethanol
11.Asam-Asam Organik
12.Senyawa Kimia Lain
13.Protein
14.Sirup Fruktosa
15.Glukosa Kristal
16.Gaplek
17.Pellet
18.Tepung Kasava
19.Cassapro
Industri pangan
Industri pakan ternak
Industri pangan atau kimia
Industri pakan ternak
Industri gula atau kimia
Industri pangan
Industri tekstil dan farmasi
Industri pangan
Industri pangan
Industri kimia
Industri kimia dan pangan
Industri kimia/farmasi
Industri pangan
Industri pangan
Industri farmasi/kimia
Industri pangan
Industri pakan ternak
Industri pangan
Industri pakan ternak
TUGAS RUMAH
1. Jelaskan sifat-sifat fisikokimiawi tapioka ?
2. Jelaskan pengaruh sifat-sifat tersebut terhadap
penggunaannya dalam industri pangan maupun non
pangan ?
3. Bagaimanakah sifat-sifat mi jika dibuat dari produk
tapioka ?