Anda di halaman 1dari 2

Pembuatan Tepung Kulit Pisang

Di beberapa daerah terutama yang memiliki sentra UKM berbahan baku buah pisang pasti memiliki
banyak limbah berupa kulit pisang. Kebanyakan biasanya dibuang begitu saja, dibakar ataupun
dipendam. Padahal limbah kulit pisang ini bisa didaur ulang, salah satunya menjadi tepung untuk
kemudian dijual atau diolah lagi menjadi berbagai jenis makanan sehingga menambah keuntungan. :\

Kok bisa kulit pisang dijadikan tepung? Karena kulit pisang mengandung zat pati maka kulit pisang dapat
diolah menjadi tepung. Kulit pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga
lemak yang cukup (Sulffahri.2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang
banyak mengandung air yaitu 68,90 persen dan karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50 persen.

Kulit pisang juga punya khasiat lho. Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan,
Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan
menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung
serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak
pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.

Untuk jenisnya, kulit pisang yang biasa dipilih untuk diolah adalah kulit pisang raja dan pisang kepok.
Pisang raja mengandung kalsium (Ca) sebesar 10 mg. Selain itu kulit pisang raja lebih tebal dari kulit
pisang lain sehingga memiliki potensi pati yang cukup besar untuk diolah menjadi substituen tepung
terigu. Sedangkan pisang kepok memiliki hasil tepung yang berwarna lebih putih daripada pisang jenis
lain tapi kelemahannya aroma pisangnya kurang kuat. Menurut beberapa sumber pada umumnya semua
jenis pisang kulitnya dapat diolah menjadi tepung kulit pisang kecuali pisang putri dan pisang emas.

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara mengolah limbah kulit pisang menjadi tepung kulit pisang.

Bahan :
1. Pisang raja
2. Natrium tiosulfat (dapat dibeli di toko bahan kimia)

Alat :
1. Pisau
2. Perajang
3. Alat pengering
4. Alat penghancur atau penggiling
5. Ayakan atau saringan

Fungsi masing-masing peralatan:


1. Penggiling ukuran kecil, untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai yang diinginkan. Penggilingan
digunakan untuk menghancurkan potongan pisang menjadi tepung.
2. Pisau, digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecil-kecil sebelum dilarutkan kedalam
bahan natrium tiosulfat
3. Saringan/ayakan, sebagai alat untuk menyaring/mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung
yang baik dan halus serta berkualitas.
4. Plastik, yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya
kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.
5. Sinar matahari, sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses
pengeringan.
6. Plastik kemasan, untuk membungkus tepung pisang telah jadi.
7. Plastik sealer, alat menutup kantong plastik.

Cara membuatnya:
1. Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya.
2. Potong pisang kecil-kecil dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.
3. Rendam pisang dalam larutan natrium tiosulfat, setelah itu ditiriskan.
4. Keringkan potongan pisang. Pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari.
Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 60 derajat celsius) proses pengeringan lebih
cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.
5. Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 persen, potongan pisang dapat digiling/dihancurkan
dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.
6. Hasil penggilingan kemudian diayak.
7. Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik.

Penggunaan zat kimia Natrium tiosulfat bertujuan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi pada
kulit pisang, sehingga dapat mencegah timbulnya pencoklatan kulit pisang. Sehingga tepung yang
dihasilkan akan lebih bersih. Jika tidak ada bahan tersebut, bisa juga menggunakan air.

Setelah berhasil membuat tepung kulit pisang, sebaiknya bisa dicoba untuk membuat kue atau makanan
makanan dari tepung kulit pisang ini sehingga kita bisa menemukan perbedaan karakteristik antara
tepung kulit pisang dan tepung terigu dalam pengolahannya, karena tentu saja antara kedua tepung ini
tidak bisa 100% disamakan. :)
Berikut data kandungannya.

Tepung pisang memiliki rasa dan bau yang khas. Dalam pengolahannya, tepung pisang bisa
menggantikan sebagian atau seluruh tepung terigu. Selain digunakan untuk membuat berbagai macam
kue dan makanan, tepung pisang juga digunakan untuk membuat makanan bayi (terutama di Ekuador)

Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DI. Yogyakarta dan berbagai sumber lain.

Anda mungkin juga menyukai