Anda di halaman 1dari 6

Cara Membuat Selai Mangga Sederhana

dan Tanpa Bahan Pengawet


20.19 No comments

Selai mangga muda. Kita bisa membuat selai mangga, dengan syarat, mangga tidak
kematangan dan tidak terlalu muda. Jadi kita harus bisa memilih mana mangga yang
cocok untuk diolah menjadi selai mangga. Kalau bisa kita mencari mangga yang
langsung dari pohonnya, tidak terlalu matang / empuk, dan jangan terlalu mentah /
keras. Kami pernah mencoba bereksperimen membuat selai mangga. Cara nya
cukup simple dan bahan bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan, dan tidak
memakai bahan pengawet.

1.
2.

Bahan :
Mangga muda
Gula

1.
2.
3.

Alat :
Pisau
Panci
Parut

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

3 buah
kg

Langkah-langkah :
Kupas buah mangga muda sampai bersih, jangan sampai ada kulit yang tersisa
(Karena dapat menyebabkan selai menjadi agak pahit dan berwarna hitam).
Cuci bersih mangga mudanya.
Parut mangga mudanya, isinya dibuang.
Timbang mangga muda sebanyak 300-350 gram parutan mangga muda.
Ambil dan letakkan parutan mangga muda ke panci.
Panaskan lalu masukkan gula sebanyak kg (300-350gr parutan mangga = kg
gula).
Aduk terus sampai gula larut dan menjadi kental (awas jika kita kebanyakan gula,
selai bisa menjadi berwarna agak kehitaman).
Jika sudah menjadi selai kita diamkan tunggu sampai adem.

9.

Packing sesuai selera.


NB : Selai mangga bisa dicoba untuk roti atau yang lainnya. Selai mangga yang
sudah jadi mungkin bau mangganya kurang terasa, dan rasanya kadang seperti
nanas. Silahkan mencoba. Semoga berhasil.

Selai Mangga adalah selai yang rasanya seperti buah


mangga karena memang terbuat dari mangga. selai ini cocok untuk menikmati roti dan
untuk anda yang suka buah mangga. Untuk tahu Cara Membuat Selai Mangga silakan
pelajari resep berikut resep membuat selai mangga.
Bahan Resep Selai Mangga:
1 kg mangga harum manis
100 gr pepaya mengkal
500 gr gula pasir
1 btg kayu manis
5 btr cengkih
2 lbr daun pandan, buat simpul, sobek-sobek
Cara Membuat Resep Selai Mangga:

1. Parut mangga dan pepaya sampai halus, campur rata.


2. Tambahkan gula pasir, kayu manis, cengkih dan daun pandan.
3. Masak dalam wajan dengan api kecil, sambil terus diaduk sampai mengental.
Angkat dan dinginkan.
4. Setelah benar-benar dingin, buang kayu manis, cengkih, dan daun pandan.
Simpan dalam wadah kedap udara

Cara Pembuatan Briket Arang:


Alat untuk Membuat Briket Arang :
1.
Drum bekas/ wadah + tutup
2.
Pengapian, bisa kompor, furnace atau api terbuka
3.
Alat penggiling, bisa penggiling tepung, blender atau penghancur

manual
4.
5.
6.
7.
8.

Saringan
Panci, pengaduk, kompor untuk membuat lem
Wadah untuk mencampur adonan + pengaduk
Cetakan + alat press
Penjepit atau pinset besar

Bahan untuk Membuat Briket Arang:


1.
2.
3.
4.

Limbah organik
Lem
Bahan penyala
Korek api untuk uji nyala

Prosedur Pembuatan Briket Arang:


1.
Penyiapan bahan baku
Bahan baku merupakan sampah atau limbah organik, seperti daun-daun kering,
sisa gergaji kayu, tempurung kelapa, ampas tebu, dsb yang sudah dibersihkan
dari bahan bahan lain yang tidak berguna, seperti batu, plastik, tanah, dsb.
Usahakan bahan udah kering agar mempercepat proses karbonisasi dan hasil
karbonisasi lebih homogen.
2.
Karbonisasi (pengarangan)
Bahan-bahan baku dimasukkan ke dalam drum bekas atau wadah dan tutup
rapat untuk mengurangi oksidasi. Wadah ditaruh di atas sumber api, bisa
kompor, atau perapian dan dipanaskan kira-kira kurang lebih 5-8 jam tergantung
jumlah bahan yang di arangkan dan derajat pengarangan yang diharapkan.
3.
Penggilingan arang
Arang yang terbentuk digiling manual atau dengan alat penggiling tepung atau
blender sampai berukuran kecil dan honogen.
4.
Penyaringan
Arang yang sudah digiling disaring dengan saringan 0,1 atau 0,5 mm atau
saringan mesh atau saringan biasa kalau tidak ada. Arang yang tidak lolos
saringan bisa digiling kembali.
5.
Pencampuran dengan bahan pelekat
Ada beberapa perekat yang bisa digunakan, seperti aci (tepung tapioka), tanah
liat, getah karet, getah pinus, dan lem kayu. Yamg paling murah dan mudah
adalah lem aci namun dapat menimbulkan jamur pada penyimpanan yang lama.
(pilihan: bisa diatasi dengan dicampur bahan kimia anti jamur). untuk
pembuatan lem aci sendiri adalah dengan mencampurkan tepung tapioka
dengan air mendidih dan diaduk-aduk. Setelah dingin, lem aci dicampurkan
dengan bahan arang dengan perbandingan 600 cc lem aci untuk 1 kg arang.

Campuran tersebut diaduk-aduk hingga merata. Catatan : lem aci tidak boleh
terlalu encer atau terlalu pekat karena akan mempengaruhi sifat mekanik briket.
6.
Pencetakan adonan
Adonan antara arang dengan bahan perekat dimasukkan di dalam cetakan
dengan ditekan-tekan agar padat dan tidak mudah pecah atau hancur. Cetakan
bisa terbuat dari kayu, logam, atau PVC yang mempunyai lubang di atas dan di
bawah agar mempermudah pengeluaran briket.
7.
Pengeringan briket
Briket yang sudah dicetak dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari
atau di dalam oven selama 4-6 jam sampai benar-benar kering, selama
pengeringan, briket dibolak-balik agar pengeringan merata.
8.
Pelapisan dengan bahan nyala
Ada beberapa jenis bahan penyala, antara lain adalah lilin cair, getah pinus,
spirtus, oli bekas, minyak sawit, dan minyak jarak.
Bahan penyala bisa disemprotkan di sekeliling permukaan briket atau briket bisa
dicelupkan di dlam bahan penyala. Khusus untuk lilin cair dan getah pinus bisa
dicampurkan bersama-sama dengan arang dan lem lalu dicetak.
9.
Uji nyala
Uji nyala digunakan untuk mengetahui kemampuan briket arang sebagai bahan
bakar. Idealnya 200 gram briket bisa mendidihkan 2 liter air dalam waktu 45
menit. (briket arang)

Buah Pisang (musa paradisiaca) mempunyai banyak manfaat bagi tubuh kita, tentu sudah banyak
yang tahu bukan? Olehkarena itu banyak yang memilih mengkonsumsi buah yang banyak jenisnya
ini, baik dikonsumsi sebagai buah segar maupun hasil olahan dari buah pisang ini. Namun mengenai
manfaat kulit pisang, mungkin belum banyak yang tahu, sehingga selama ini kulit pisang banyak
dibuang

begitu

saja.

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata kulit pisang mengandung serat yang cukup tinggi, vitamin C, B,
kalsium, protein dan karbohidrat. Menurut penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung
Shan, Taiwan, ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi (karena kandungan
serotonin yang cukup tinggi) dan menjaga kesehatan retina mata. Selain itu, kulit pisang juga
merupakan anti oksidan alami, mengurangi resiko terkena penyakit katarak, meredakan nyeri / gatal
pada kulit serta dapat mengobati kutil pada kulit. Banyak juga manfaatnya ya? Lalu bagaimana cara
mendapatkan manfaat tersebut bagi tubuh kita?
Banyak sekali cara kita memanfaatkan kulit pisang ini, yang paling mudah dan sering adalah dengan
cara di jus bersama dengan buah-buahan lainnya. Langkah langkah pembuatan jus itu cukup
mudah yaitu dimulai dengan mencuci bersih kulit pisang, lalu dicincang kekcil-kecil sebelum
dimasukkan ke dalam blender dengan buah-buahan lain. Setelah diblender beberapa menit, jadilah
jus yang siap minum Selain dikonsumsi dalam bentuk jus, masih banyak bentuk olahan kulit pisang
lainnya lho Misalnya dibuat selai kulit pisang, yogurt kulit pisang, tepung kulit pisang, Ice Cream
kulit pisang, brownies kulit pisang, nugget kulit pisang, keripik kulit pisang dan kerupuk kulit pisang.
Dalam pelatihan yang dari Kantor Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Lumajang, yaitupembuatan kerupuk kulit pisang dan berikut ini cara pembuatannya :

Bahan-bahan yg dibutuhkan :

Kulit pisang

Air kapur sirih

Tepung tapioka

Bawang putih

Garam

Peralatan yg dibutuhkan :

Blender

Panci

Kukusan

Penggorengan

Tampah/ penampan

Cara pengolahan :

1. Pilih kulit pisang yang baik, cuci bersih lalu rendam dalam air kapur sirih untuk
menghilangkan noda-noda hitam dan getahnya.

2. Blender kulit pisang yang telah direndam air kapur beberapa menit.
3. Haluskan bumbu (bawang putih & garam) lalu campurkan dengan hasil blenderan kulit pisang
dan tambahkan tepung tapioka. (Dalam praktek kemarin, hasil blenderan 5 kulit buah pisang
dicampurkan dengan 1/4 kg tepung tapioka, dan garam + bawang putih secukupnya).

4. Uleni adonan tersebut hingga tercampur rata, lalu masukkan ke dalam plastik silinder,
selanjutnya dikukus hingga matang.

5. Setelah matang, iris tipis-tipis lalu ditata diatas tampah/ penampan untuk dijemur.
6. Setelah kering kerupuk siap digoreng/ dikemas
Kerupuk kulit pisang dapat dikemas dalam kemasan plastik PP ( Poliprophilen ). Pilih plastik
PP dengan ketebalan yang cukup untuk produk tetap renyah. Kemasan harus menggunakan sealer
(penyegelan), tidak menggunakan lilin. Masukan label pada kemasan plastik. Tidak harus disertakan
dalam paket labelsehingga kontak langsung dengan produk. Hal ini dilakukan untuk menjaga sanitasi
dan kebersihanproduk.

Anda mungkin juga menyukai