Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KESELAMATAN KERJA DAN PROSES

ANALISIS KECELAKAAN KERJA

Disusun Oleh :
Melati Mahardhika P U

21030113120026

Susilowati

21030113120031

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Pada artikel tersebut, dikabarkan bahwa telah terjadi kecelakaan kerja di PLTA
Wampu yang menyebabkan 6 orang meninggal dan 7 orang lainnya terluka. Kecelakaan
tersebut terjadi ketika 13 pekerja bertugas di terowongan proyek PLTA Wampu. Dari sumber
lain disebutkan bahwa hasil dari penyelidikan Kapolres Karo, AKBP Victor Togi Tambunan
menyatakan bahwa kecelakaan disebabkan oleh ledakan tabung gas yang diduga ada percikan
api rokok sehingga menyambar gas.
Dalam hal ini kami menganalisis bahwa kecelakaan tersebu terjadi akibat Human
Error. Hal ini terjadi akibat peraturan kerja yang kurang tegas dan kurangnya penerapan
budaya K3 pada perusahaan tersebut. Peningkatan budaya K3 dapat mengurangi perilaku
tidak aman (unsafe behavior) sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja.
Dalam kecelakaan ini kesalahan terjadi akibat human error sehingga dapat
dimungkinkan budaya K3 kurang diterapkan dalam PLTA ini. Dimana berdasarkan teori
Domino, Social Environment (penerapan budaya K3 di lingkungan kerja) mempengaruhi
Fault of Person (kesalahan yang dilakukan oleh pekerja), Fault of Person mempengaruhi
Unsafe Act (perilaku tidak aman). Dalam hal ini, perilaku tidak aman yang dimaksud adalah
pekerja yang merokok di area kerja. Unsafe Act ini selanjutnya akan menyebabkan terjadinya
Accident atau kecelakaan, yang dalam hal ini kecelakaan yang terjadi adalah meledaknya
tabung gas. Dan sesuai efek Domino, Accident akan menyebabkan terjadinya Injury, yang
dalam hal ini ditunjukkan dengan korban meninggal yang mencapai 6 orang dengan 7 orang
lainnya luka-luka.
Selain itu, berdasarkan logika terjadinya kecelakaan kerja, suatu kecelakaan kerja
terjadi akibat adanya mata rantai sebab-akibat yang ditunjukkan dengan teori Ilci Loss
Causation. Jika ditinjau dari teori ini, kecelakaan di PLTA Wampu tersebut dapat dianalisa
sebagai berikut :
1. Lemahnya kontrol
Dalam hal ini dimungkinkan kecelakaan terjadi akibat lemahnya pengendalian
seperti standar yang tidak sesuai, lemahnya kepatuhan pekerja terhadap standar
dan prosedur yang diterapkan.
2. Penyebab Dasar
a. Faktor Pribadi : stress fisik / psikologi, kurang pengetahuan, stress mental, dll
b. Faktor Kerja : dimungkinkan standar kerja di PLTA Wampu yang kurang jelas
atau prosedur kerja yang tidak memenuhi standar.

3. Penyebab Langsung

a. Unsafe Behavior : pekerja di PLTA Wampu berperilaku tidak aman dengan


membawa rokok ke area kerja.
b. Unsafe Condition : dimungkinkan di area kerja PLTA Wampu terdapat banyak
gas berbahaya sehingga mudah terbakar dengan adanya sedikit api.
4. Insident
Dengan adanya lemahnya kontrol, penyebab dasar dan penyebab langsung seperti
yang dijelaskan di atas, menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja berupa ledakan
gas di area terowongan PLTA Wampu tersebut.
5. Kerugian
Dalam kecelakaan ini, terjadi banyak kerugian seperti tewasnya 6 pekerja dan 7
pekerja yang luka-luka, kerusakan properti dan peralatan kerja akibat ledakan,
serta dimungkinkan terjadi kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai