Anda di halaman 1dari 18

Mercy Nathalia Bregitna

21080116120036
Kelas C

UJIAN TENGAH SEMESTER


PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

1. Tentukan wilayah pelayanan PBPAM.


Wilayah pelayanan dalam Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum yaitu
berlokasi di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Secara geografis
Kecamatan Sayung berbatasan dengan :
 Sebelah Barat : Kota Semarang
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Timur : Kecamatan Karangtengah
 Sebelah Selatan : Kecamatan Mranggen

Secara administratif luas wilayah Kecamatan Sayung adalah 78,80 km2 dan terdiri dari
20 desa. Berdasarkan data dari BPS, Kecamatan Sayung terdiri atas lahan sawah yang
mencapai luas lahan sawah yang mencapai luas 2.628,85 ha, dan selebihnya adalah lahan
kering 5.251,15 ha.

Gambar 4.2 Peta Administrasi Kecamatan Sayung


Sumber: Analisa Penulis, 2019
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

2. Tentukan periode perencanaan BPAM.


Periode perencanaan yang digunakan adalah 20 tahun
3. Tentukan Q air baku. (Dari data Qmd tubes SPAM)
Debit air baku (Qmd) = 324,5 liter/detik
4. Tunjukan Kuaitas Air Baku yang sudah dinformasikan.
Berikut ini adalah data kualitas air baku yang diketahui.

No Parameter Satuan B
1 Warna TCU 46
2 Kekeruhan NTU 150
3 Daya hantar listrik Μmhos 400
4 NH4 mg/l 0.76
5 NO2 mg/l 1.04
6 NO3 mg/l 0.09
7 Ph - 7.25
8 Natrium mg/l 30
9 Kalium mg/l 5
10 Kalsium mg/l 23
11 Magnesium mg/l 10
12 Besi mg/l 0.2
13 Mangan mg/l 0
14 CO2 mg/l 5
15 CO2 agresif mg/l 2
16 Zat organik mg/l KmnO4 14.5
17 Bikarbonat mg/l 70
18 Sulfat mg/l 4.99
19 Chlorida mg/l 30
20 Kesadahan mg/l 80
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

5. Tunjukkan baku mutu air minum berdasarkan Permenkes No 492 Tahun 2010.
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan baku mutu air minum berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.

Tabel 1. 1 Baku Mutu Kualitas Air Minum


Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Tabel 1. 2 Baku Mutu Kualitas Air Minum (Lanjutan)


Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Tabel 1. 3 Baku Mutu Kualitas Air Minum (Lanjutan)


Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Tabel 1. 4 Baku Mutu Kualitas Air Minum (Lanjutan)

6. Tentukan beban pengolahan tiap parameter air baku.


Berikut ini adalah tabel perbandingan antara kualitas air baku dengan baku mutu kualitas
air minum menurut Permenkes No. 492 Tahun 2010.

No Parameter Satuan Kualitas Standar Perbandingan beban kualitas


Air Baku Baku air baku dengan standar baku
Mutu mutu
1 Warna TCU 46 15 Tidak Memenuhi (melebihi
31 kadar batas)
2 Kekeruhan NTU 150 5 Tidak Memenuhi (melebihi
145 kadar batas)
3 Daya hantar Μmhos 400 - -
listrik
4 NH4 mg/l 0.76 1.5 Memenuhi
5 NO2 mg/l 1.04 3 Memenuhi
6 NO3 mg/l 0.09 50 Memenuhi
7 Ph - 7.25 6,5-8,5 Memenuhi
8 Natrium mg/l 30
9 Kalium mg/l 5
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

10 Kalsium mg/l 23
11 Magnesium mg/l 10
12 Besi mg/l 0.2 0,4 Memenuhi
13 Mangan mg/l 0 0.4 Memenuhi
14 CO2 mg/l 5
15 CO2 agresif mg/l 2

16 Zat organik mg/l 14.5 10 Tidak Memenuhi (melebihi


KmnO4 4.5 kadar batas)
17 Bikarbonat mg/l 70
18 Sulfat mg/l 4.99 250 Memenuhi
19 Chlorida mg/l 30 250 Memenuhi
20 Kesadahan mg/l 80 500 Memenuhi

7. Analisis setiap parameter yang harus diolah/melebihi baku, meliputi :


a. Apa penyebab dari adanya parameter tersebut
- Warna
Menurut Assomadi & Masduqi (2012), warna pada air disebabkan oleh
pelapukan daun dan tanaman, adanya bahan organik, tembaga, besi, dan mangan.
Pada dasarnyawarna dalam air dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu warna
semu yang disebabkan oleh unsur tersuspensi dan warna sejati yang disebabkan
oleh zat organik dan zat koloidal. Air yang berwarna kurang dapat diterima oleh
konsumen dengan alasan estetika.
- Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh adanya kandungan Total Suspended Solid atau
bahan tersuspensi seperti lepung, lanau, dan partikel halus organik dan anorganik,
plankton, dan organisme mikroskopis. Zat organik berasal dari lapukan tanaman
dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan
logam. Air yang dikonsumsi harus mengandung kekeruhan yang rendah untuk
alasan estetika.
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

- Zat Organik
Menurut Joko (2010), zat organik dalam air berasal dari alam (tumbuh-
tumbuhan, alkohol, selulosa, gula dan pati), sintesa (proses-proses produksi) dan
fermentasi. Zat organik yang berlebihan dalam air akan mengakibatkan timbulnya
bau tidak sedap.
b. Dampak dari parameter yang melebihi baku mutu :
- Bagi Manusia :
a. Warna
Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari
berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Zat warna
organik dapat bereaksi dengan senyawa khlor membentuk senyawa
trihalomethan yang bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker pada
manusia
b. Kekeruhan
Dalam segi untuk air minum, semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin
tinggi risiko bahwa orang mungkin terkena penyakit pencernaan. Terutama
masalah kekebalan tubuh, karena kontaminan seperti virus atau bakteri dapat
melekat pada padatan tersuspensi. Materi tersuspensi juga menjadi transport
bagi kontaminan (partikulat nutrisi, logam dan toxicants potensial lainnya),
mendorong pertumbuhan patogen dan penyakit yang ditularkan melalui air,
serta dapat menyebabkan penipisan oksigen terlarut dalam air.

c. Zat Organik
Kontaminasi antara zat kimia organik dengan air dapat mengancam kesehatan.
Banyak penyakit yang bisa ditimbulkan oleh zat kimia organik ini seperti
kanker, saluran p8encernaan dan gangguan ginjal.

- Bagi Lingkungan :
Apabila parameter warna, kekeruhan dan zat organik melebihi ambang batas
akan menimbulkan dampak perncemaran lingkungan dan menyebabkan
penipisan oksigen terlarut dalam air.
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

- Bagi Peralatan SPAM/PBPAM


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa warna dan kekeruhan pada air
ditimbulkan oleh adanya bahan teruspensi, zat organik dan juga mikroorganisme.
Ketiga parameter tersebut apabila sudah terakumulatif jumlahnya dapat
menyebabkan tumbuhnya lumut dan alga, endapan/lumpur dan korosi pada
peralatan SPAM dan atau PBPAM.
c. Alasan parameter harus diolah
Parameter yang melebihi ambang batas harus diolah agar dapat memenuhi
baku mutu kualitas air minum layak konsumsi bagi masyarakat sebagaimana
tertuang dalam Permenkes No. 492 Tahun 2019.

8. Bagaimanakah cara mengolah parameter air baku yang melebihi baku mutu air
minum tersebut no.7 . Tunjukan 3 Alternatif rangkaian proses pengolahan dan
pilihlah salah satu alternatif.

No Parameter Unit Pengolahan

Oksidasi (ozon)
Koagulasi
1 Warna Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Prasedimentasi
Koagulasi
2 Kekeruhan Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Koagulasi
Flokulasi
3 Zat Organik Oksidasi
Reverse Osmosis
Adsorpsi Karbon

A. Warna
1. Oksidasi (ozon)
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Dapat digunakan pada air untuk menyisihkan warna dengan prinsip


menambahkan udara (O2) ke dalam air untuk meningkatkan kandungan
oksigen terlarut dalam air sehingga dapat memecah partikel zat organik
maupun logam yang memberi warna pada air.
2. Koagulasi adalah penambahan koagulan alumunium sulfat/tawas. Natrium
aluminat,ferro sulfat ke dalam air baku dengan pengadukan cepat yang
bertujuan untuk mencampur antara koagulan dengan koloid. Koagulasi
berfungsi mengubah butiran ukuran halus yang sangat lama mengendap dalam
unit sedimentasi dan koloid bermuatan listrik yang bergerak serta tidak dapat
diendapkan secara gravitasi untuk mengendap.
3. Flokulasi disebut juga pengadukan lambat, dimana dalam unit ini berlangsung
proses terbentuknya penggumpalan flok-flok yang lebih besar dan akibat
adanya perbedaan berat jenis terhadap air, maka flok-flok tersebut dapat
dengan mudah mengendap di bak sedimentasi.
4. Sedimentasi
Untuk menghilangkan warna pada air dapat digunakan proses sedimentasi
atau pengendapan. Partikel warna yang sudah terkoagulasi – akibat gaya
gravitasi – partikel yang mempunya berat jenis lebih besar dari berat jenis air
akan mengendap ke bawah dan yang lebih kecil berat jenisnya akan
mengapung.
5. Filtrasi
Penurunan kadar warna pada air dapat dijernihkan dengan proses filtrasi baik
menggunakan saringan pasir cepat maupun saringan pasir lambat. Proses
filtrasi akan menyaring partikel warna yang belum terendapkan dari proses
sedimentasi.
B. Kekeruhan
1. Pra-Sedimentasi
Unit prasedimentasi selalu ditempatkan pada awal proses pengolahan air,
sehingga dapat dicapai penurunan kekeruhan. Unit prasedimentasi ini
dimaksudkan untuk menangkap partikel diskrit seperti pasir pada air baku.
Unit prasedimentasi ini direkomendasikan dalam pengolahan air baku dengan
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

tingkat kekeruhan tinggi karena memiliki efisiensi penurunan kekeruhan


mencapai 40-60%.
2. Sedimentasi
Mengendapkan kotoran dari kekeruhan berupa lumpur dan pasir yang
diinjeksikan dengan khlorin yang berfungsi sebagai oksidator dan
desinfektan. Memanfaatkan gaya gravitasi dimana partikel yang mempunyai
berat jenis lebih besar akan mengendap.
3. Koagulasi
Koagulasi secara umum didefinisikan sebagai penambahan zat kimia
(koagulan) ke dalam air baku dengan maksud mengurangi gaya tolak-
menolak antar partikel koloid, sehingga partikel –partikel tersebut dapat
bergabung menjadi flok-flok halus. Koagulasi terpenuhi dengan penambahan
ion-ion yang mempunyai muatan berlawanan dengan partikel koloid.
4. Flokulasi
Flokulasi merupakan proses penggumpalan partikel penyebab kekeruhan
yang telah didestabilisasi membentuk flok yang mudah mengendap.
5. Filtrasi
Prinsip filtrasi adalah penghilangan partikel tersuspensi dengan penyaringan
menggunakan media berbutir. Media filtrasi dapat berupa pasir, antrasit,
gravel.
C. Zat Organik
1. Koagulasi
Merupakan proses penambahan dan pengadukan cepat dari koagulan
menghasilkan destabilisasi partikel koloid dan pembentukan inti flok.
2. Flokulasi
Proses penggumpalan partikel yang didestabilisasi, membentuk flok yang
mudah mengendap.
3. Oksidasi
Proses oksidasi zat organik dalam sampel menggunakan pereaksi kimia,
seperti dikromat, sebagai oksidatornya (Febrian, 2008). Zat organik adalah zat
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuh tumbuhan
dengan komponen utamanya adalah karbon, protein, dan lemak lipid.
4. Reverse Osmosis
Reverse Osmosis (RO) digunakan untuk menghasilkan air berkualitas tinggi
dengan cara menghilangkan padatan terlarut. Proses pengolahan air
menggunakan unit RO terdiri dari beberapa tahapan yang berbeda untuk
menghapus zat organik dan zat anorganik. Bagian-bagian dari sistem RO ini
dapat mencakup proses prefilter, membran reverse osmosis, wadah
penyimpanan untuk air yang diolah, dan postfilter karbon.
5. Adsorpsi karbon
Menghilangkan senyewa penyebab bau dan rasa, senyawa klor dan logam.
Unit digunakan dalam bentuk bubuk karbon aktif (PAC) pada intake atau
karbon aktif granuler (GAC) setelah filtrasi.

9. Susunan DED Intake meliputi :


a. Tentukan jenis intake
Direncanakan akan digunakan jenis intake bebas. Intake bebas dapat
digunakan untuk mengambil air baku air permukaan jika fluktuasi muka air tidak
terlalu besar dan air memiliki kedalaman cukup untuk dapat dimasuki inlet,
seperti sungai yang besar dan dalam. Perlengkapan bangunan penyadap (intake)
bebas meliputi saringan sampah, inlet bangunan pengendap, dan bangunan sumur.
Intake yang digunakan merupakan intake sungai yang terdiri atas beton
berdiameter 3-6 meter yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar. Intake tersebut
akan diletakkan pada bagian hulu sungai di Kecamatan Sayung.
b. Gambar sketsa intake yang saudara pilih
(Gambar sketsa dilampiran)
c. Tentukan kriteria design intake bersumber dari pustaka
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Kriteria Desain
No Keterangan
Unit 1 2 3 4 5 6
1 Kecepatan m/s <0.6 <0.6 0.4-0.8 - 0.3-0.6 -
0
2 Kemiringan 60 - - 30-75 45-60 -
3 Tebal barscreen cm 1.25-2 2-5 - 1.25–3.8 - -
Jarak antar 0.4-0.8 1.2-8
4 cm 5-7.5 5-15 2.5-7.5 2.5-5
barscreen
5 H:L cm - 7.5-15 - - 15 5-15
Sumber : 1. Kawamura (1991); 2. Droste (1997); 3. Layla (1978); 4. Reynolds (1982); 5.Qasim
(1985); 6.Degreemont,1991

d. Perhitungan Design Intake


e. Buat Gambar Teknik/hasil perhitungan
(Terlampir)

Diketahui :
Debit air baku (Qmd) = 324,5 l/dtk
Q Intake = 1,3 x 324,5 l/dtk = 421,85 l/dtk = 0,421 m3/s
Diambil faktor kisi persegi panjang pembulatan di depan dan belakang,
β = 1,79
Kecepatan = 0,4 m/s
Kemiringan = 60o
Tebal bar screen (w) = 1,5 cm
Jarak antar bar screen = 5 cm
H:L =1:2
Headloss = 12
Ditanya :
a. Bar Screen
b. Saluran Pembawa
c. Bak Pengumpul

Penyelesaian :

Perhitungan dimensi bangunan intake


Vintake = Qhm x td
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

= 324, 523 l/detik x 120 detik


= 40 m3
Menurut Permen Pu No 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan
SPAM, standar untuk dimensi bak intake adalah :
Panjang (P) = (3-4) x lebar (L)
Kedalaman (H) = 1 – 1,5 meter
Sehingga dapat dihitung dimensi untuk bangunan intake adalah :
P:L =4:1
H = 1,5 meter
V =PxLxH
40 m3 = 4L x L x 1,5 m
40 m3 = 6L2
L = 2,57 m
P = 10,28
Dengan demikian rencana dimensi intake yaitu :
Panjang = 10,28 m
Lebar = 2,57 m
Kedalaman = 1,5 m
a. Perhitungan Bar Screen
 Dimensi Screening
Q Intake = 421,85 l/dtk = 0,421 m3/s
Q 0,421m 3 / dt
A   1,05m 2
V 0,4m / dt

Maka dengan perbandingan H : L = 1 : 2

A=HxL

A = H (2H) = 2H2

𝐴 1
H = √ 2 = √2 = 0,70 m

L = 2H = 2 x 0,70 m = 1,40 m
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

 Jumlah Kisi (n)


Lebar kisi (w) = 1,5 cm = 0,015 m
Jarak kisi (b) = 5 cm = 0,05 m
𝐿 140 𝑐𝑚
Jumlah kisi (n) =𝑏−1= − 1 = 28 𝑏𝑢𝑎ℎ
5 𝑐𝑚

 Lebar Saluran Kisi


L = (n + 1) b + (n . w)
L = (28 + 1) 5 + (28 . 1,5)
L = 187 cm
 Lebar efektif lubang
Lef = (n+1)b
Lef = (28+1)5
Lef = 145 cm
 Tinggi efektif lubang
Tinggi efektif jika kemiringan screen 60o
Hef = H/sin 60o
Hef = 70 cm /sin 60o = 80,82 cm
 Luas Efektif
Aef = Lef x Hef
= 145 cm x 80,82 cm = 11718 cm2 = 1,2 m2

Kecepatan aliran melewati kisi

Q 0,421m3 / dt
V   0,350 m / det
A 1,2m 2

Tinggi Kecepatan (Δh)

2
v
h  ef
2.g

(0,350 m/det )2
h 
2.(9,81 m/det 2 )
h  0,0062 m
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Kehilangan Energi

4
 w3
H f  3 sin 60   h
0

b

4
 0,015  3
 3x1.79 x0.87  0,0062
 0.05 

= 0,0058 m = 0,58 cm < 15 cm (memenuhi)

Jadi screen yang digunakan mempunyai karakteristik yaitu

Lebar = 70 cm dan panjang = 140 cm

Kisi berbentuk bulat sebanyak 28 buah dengan lebar 145 cm, jarak antar kisi
5 cm.

b. Perhitungan Saluran Pembawa


Faktor bentuk = 1,79
Tinggi muka air bangunan intake = tinggi muka air sungai = 2 m (asumsi)
Debit air = 421,85 l/dtk = 0,421 m3/s
Kecepatan minimum = 0,3 m/dtk
Panjang Saluran = 50 cm
Kecepatan maksimum = 1. Beton = 3 m/dtk
2. Besi, Baja, PVC = 6 m/dtk

 Dimensi Saluran Pembawa


Q 0,421m 3 / dt
A   1,40 m 2
V 0,3m / dt
A = 𝜋𝑟 2
1,40 = 3,14 𝑟 2
r = 0,66 m
D = 2r = 1,32 m
Dari Luas diatas didapat nilai D pipa sebesar 1,32 m
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

Kedalaman saluran =2m


A 1,40
Lebar saluran =   0,7m
H 2
Freeboard = 20 % x H = 20 % x 2 m = 0,4 m
Panjang saluran = 50 cm
 Rumus Hazen-Williams
1,85
v L
h = 6,28 
c
1,167
D
1,85
 0,3  0,5
h  6,28   0,00003 m
 130  1,321,167
 Menurut Manning
1 2 / 3 1/ 2
V  R S
n

1 2 / 3 1/ 2
V  R S
n

2/3
1  A 
0,3    S1 / 2
0,015  2 H  L 

2/3
1  1,40 
0,3    S 1 / 2 = 9,6 x 10-5
0,015  4  0,5 

c. Bak Pengumpul
Bentuk bak persegi panjang perbandingan panjang dan lebar 2 : 1
Waktu tinggal, td = 75 detik
Kedalaman air =4m
Debit air = 421,85 l/dtk = 0,421 m3/det
 Volume Bak
V = Q x td
= 0,421 m3/det x 75 det
= 31,58 m3
 Luas Permukaan Bak
Mercy Nathalia Bregitna
21080116120036
Kelas C

𝑉
𝐴=

31,58
=
4
= 7,8 𝑚2
 Dimensi Bak

P:L =2:1
P = 2L
A = P x L = 2L2

A 7 .8
lebar bak, L    1,98m
2 2
Panjang bak, P = 2L = 2 x 1,98 m = 3,96 m
Free board = 15% x H = 15% x 4 = 1.8 m

Anda mungkin juga menyukai