Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK


TAHUN 2018

BAB V

PERENCANAAN INDUK SPAM

5.1 Proyeksi

5.1.1 Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk yang digunakan berdasarkan deviasi terkecil adalah

proyeksi dengan metode aritmatik, metode ini nantinya digunakan untuk

memproyeksikan jumlah penduduk hingga tahun 2037, sebagaimana yang ada

digambar berikut ini.

Tabel 5. 1
Koefisien Korelasi Proyeksi Penduduk Kecamatan Sayung
Jumlah Penduduk Hasil Perhitungan Metode
No. Tahun Existing Aritmatik Geometri Least Square
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1 2013 99480 99480 99476 98402
2 2014 101701 100976 100940 99827
3 2015 102755 102472 102426 101252
4 2016 103984 103968 103934 102677
5 2017 105464 105464 105464 104102
Koefisien Korelasi (R2) 1 0,9435 0,9999
Sumber: Analisis Penulis, 2018

Tabel 5.1 merupakan penentuan nilai koefisien korelasi berdasarkan

proyeksi data existing. Koefisien korelasi yang terpilih adalah yang mendekati

angka 1.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-1
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5. 1 Grafik Proyeksi Penduduk Terpilih Kecamatan Sayung


Sumber: Analisis Penulis, 2018
Tabel 5. 2
Proyeksi Penduduk Kecamatan Sayung Tahun 2018 - 2037
Jumlah Penduduk
Tahun
(Jiwa)
2018 108456
2019 109952
2020 111448
2021 112944
2022 114440
2023 115936
2024 117432
2025 118928
2026 120424
2027 121920
2028 123416
2029 124912
2030 126408
2031 127904
2032 129400
2033 130896
2034 132192
2035 133888
2036 135358
2037 136880
Sumber: Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-2
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Tabel 5. 3
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Sayung Tiap Desa
Wilayah Jumlah Proyeksi Penduduk
No.
Proyeksi 2018 2022 2027 2032 2037
1 Jetaksari 4943 5185 5426 5667 5908
2 Dombo 3596 3750 3951 4163 4386
3 Bulusari 4831 5187 5668 6194 6769
4 Prampelan 3864 3984 4140 4303 4471
5 Karangasem 4271 4511 4830 5172 5538
6 Kalisari 10113 10400 10770 11153 11549
7 Sayung 9784 10703 11976 13399 14991
8 Tambakroto 2775 3011 3306 3600 3895
9 Pilangsari 3100 3230 3400 3579 3767
10 Loireng 3348 3479 3649 3827 4014
11 Gemulak 4467 4712 5018 5324 5630
12 Sidogemah 7623 8248 9029 9810 10591
13 Purwosari 6633 6890 7226 7579 7948
14 Sriwulan 12762 13455 14320 15186 16051
15 Bedono 3662 4146 4750 5355 5959
16 Timbulsloko 3495 3577 3679 3782 3884
17 Tugu 5935 6181 6489 6796 7104
18 Sidorejo 5690 5844 6037 6229 6422
19 Banjarsari 3879 4072 4313 4555 4796
20 Surodadi 2920 3039 3187 3336 3485
Sumber: Analisis Penulis, 2018

Diketahui jumlah penduduk di Kecamatan Sayung adalah 136.880 jiwa

pada tahun 2037. Tingkat pelayanan dari sistem penyediaan air minum pada

tahun 2037 adalah 100 %.

Maka jumlah penduduk yang terlayani adalah = 100% × 136.880 jiwa

= 136.880 jiwa

Asumsi satu keluarga terdiri dari 5 jiwa, maka jumlah keluarga terlayani

dihitung sebagai berikut:

Jumlah keluarga terlayani = 136.880 jiwa : 5 = 27.376 KK

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-3
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

5.1.2 Proyeksi Fasilitas

Tabel 5. 4
Proyeksi Fasilitas Kecamatan Sayung Tahun 2018-2037
Tahun
Jumlah Penduduk Satuan 2018 2037
jiwa 108.456 136.880
1. PENDIDIKAN
a. TK unit 26 32
b. SD unit 47 60
c. SLTP unit 20 25
d. SMA / SMK unit 13 17
2. PERIBADATAN
a. Masjid unit 74 93
b. Musholla unit 365 461
c. Gereja unit 0 0
e. Wihara Budha unit 0 0
f. Pura Hindu unit 0 0
g. Klenteng unit 0 0
3. KESEHATAN
a. Rumah sakit unit 0 0
b. Rumah bersalin unit 9 12
c. Puskesmas unit 2 3
d. Puskesmas pembantu unit 5 6
e. Polindes unit 21 26
4. PEMERINTAHAN
a. Kantor Pemerintahan unit 21 26
Sumber: Analisis Penulis, 2018

Proyeksi fasilitas dikerjakan setelah proyeksi penduduk dan sebelum

proyeksi kebutuhan air. Pada proyeksi fasilitas ini, terlebih dahulu harus

mendata fasilitas apa saja yang ada di daerah yang akan kita proyeksikan

tersebut dalam kurun waktu setahun.

Setelah itu, masukan nilai dari proyeksi penduduk kita selama 20 tahun

ke data proyeksi fasilitas dan proyeksikan data tersebut, maka akan didapat

hasil proyeksi fasilitas selama 20 tahun.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

 jumlah fasilitas tahun eksisting  jumlah fasilitas tahun proyeksi



 jumlah penduduk tahun eksisting  jumlah penduduk tahun proyeksi

Proyeksi fasilitas untuk setiap desa di Kecamatan Sayung selengkapnya dapat

dilihat pada tabel di lampiran.

5.1.3 Proyeksi Kebutuhan Air

Untuk perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kecamatan Sayung

berdasarkan kriteria penyediaan air minum, dipertimbangkan juga keadaan

kondisi setempat. Setelah mendapatkan jumlah penduduk tahun 2037 dari

hasil proyeksi penduduk dan proyeksi fasilitas, maka langkah selanjutnya

adalah menghitung kebutuhan air total pada masing-masing sel utama dan sel

dasar.

5.1.3.1 Kebutuhan Domestik

Dari 27.376 KK yang terlayani, pelayanan dibedakan menjadi

Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) dengan perbandingan 100% :

0% Sehingga jumlah yang terlayani untuk

* SR

= (100% × 27.376) = 27.376 unit

* HU

= (0% × 27.376) = 0 unit

Konsumsi air adalah 130 l/org/hr untuk SR dan 30 l/org/hr untuk HU,

sehingga jumlah konsumsi air per detik adalah :

* SR

= ( SR unit × konsumsi air SR × 5) / 86400

= (27.376 × 130 × 5) / 86400 = 164,764 l/s

* HU

= ( HU unit × konsumsi air HU × 5) / 86400

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

= (0 × 30 × 5) / 86400 = 0 l/s

Jadi Total Kebutuhan Domestik di Kecamatan Sayung adalah :

= Kebutuhan air SR + Kebutuhan air HU

= 205,954 l/s + 0 l/s

= 205,954 l/s

= 205,954 l/s

5.1.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik

Proyeksi kebutuhan air nondomestik diketahui dengan cara menghitung

kebutuhan air tiap-tiap fasilitas. Fasilitas yang terdapat pada Kecamatan

Sayung antara lain fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan

pemerintahan.

a. Fasilitas Pendidikan

Tabel 5.5
Proyeksi Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Sayung tahun 2037
Fasilitas Jumlah Kebutuhan Air Total
Pendidikan (unit) (l/s)
TK 32 0.269
SD/Sederajat 59 2.351
SMP/Sederajat 24 1.216
SMA/Sederajat 17 0.693
JUMLAH 132 5.529
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Contoh Perhitungan :

1) SD

Jumlah SD tahun 2037 sebanyak 59 unit


Jumlah Siswa 12.790 Jiwa, kebutuhan air 15 L/orang/hari
Jumlah Guru 605 Jiwa, kebutuhan air 15 L/orang/hari
Jadi, jumlah kebutuhan air SD:

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Proyeksi kebutuhan air untuk sarana pendidikan selengkapnya

dapat dilihat pada tabel di lampiran.

b. Fasilitas Peribadatan

Tabel 5.6
Proyeksi Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Sayung tahun 2037
Fasilitas Jumlah Kebutuhan Air
Peribadatan (unit) (l/s)
Masjid 92 3.199
Mushalla 454 10.516
JUMLAH 546 13.715
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Contoh Perhitungan :

1) Masjid

Jumlah Masjid tahun 2037 sebanyak 92 unit

Kebutuhan air sebesar 3.000 l/unit/hari

Jadi, jumlah kebutuhan air masjid:

Proyeksi kebutuhan air untuk sarana peribadatan selengkapnya

dapat dilihat pada tabel di lampiran.

c. Fasilitas Kesehatan

Tabel 5.7
Proyeksi Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Sayung tahun 2037
Fasilitas Jumlah Kebutuhan Air
Peribadatan (unit) (l/dt)
Puskesmas 3 0.059
Puskesmas Pembantu 6 0.148
Rumah Bersalin 12 0.270
Polindes 26 0.599
JUMLAH 8 1.076
Sumber : Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Contoh perhitungan:

1) Puskesmas

Jumlah Puskesmas tahun 2037 sebanyak 3 unit


Kebutuhan air sebesar 2.000 l/unit/hari
Jadi, jumlah kebutuhan air puskesmas perawatan :

Untuk puskemas pembantu pada tahun 2037 kebutuhan air nya

adalah 0,148 l/s, rumah bersalin sebanyak 0,267 l/s, dan polindes

sebanyak 0,592 l/s. Proyeksi kebutuhan air untuk sarana

peribadatan selengkapnya dapat dilihat pada tabel di lampiran.

d. Sarana Pemerintahan

1) Kantor Balai Desa

Jumlah Kantor Balai Desa tahun 2037 sebanyak 26 unit

Jumlah pegawai kantor pemerintah tahun 2037 sebanyak 50 orang

Kebutuhan air sebesar 10 l/unit/hari

Jadi, jumlah kebutuhan air kantor desa :

Jadi Total Kebutuhan Non domestik Kecamatan Sayung adalah total

kebutuhan air pada tiap-tiap fasilitas yaitu sebesar 19,410 l/s.

5.1.3.3 Kebutuhan Air Rata-Rata Kecamatan Sayung

 Kebutuhan Air Total

Kebutuhan air total = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Air Non

Domestik

= 205,954 l/s + 19,410 l/s

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

= 225,363 l/s

 Kebocoran

Dalam sebuah jaringan perpipaan, untuk menghindari terjadinya

kekurangan suplai air, kebocoran harus diperhitungkan. Tingkat kebocoran

diasumsikan sebesar 20 %.

Jumlah kebocoran = 20% × 225,363 l/s

= 45,073 l/s

 Kapasitas air rata-rata

Total kebutuhan air rata-rata = 225,363 l/s + 45,073 l/s

= 270,436 l/s

 Kebutuhan Hari Maksimum

Total hari maksimum = peak day × total kebutuhan rata-rata

= 1,2 x 270,436 l/s

= 324,523 l/s

 Kebutuhan Jam Puncak

Total jam puncak = peak hour × kebutuhan hari maksimum

= 1,5 x 270,436 l/s

= 405,654 l/s

 Kapasitas Total (Debit) Node

Untuk kapasitas total distribusi, kapasitas yang terpakai adalah kapasitas

jam puncak yaitu : 405,654 l/s

 Hidran Kebakaran

Dalam suatu kota diperlukan hidran kebakaran untuk memadamkan

kebakaran pada titik titik terjadinya kebakaran.


Hidran kebakaran = 10 % x total kebutuhan rata-rata

= 10 % x 270,436 liter/detik

= 20,595 liter/detik

 Kapasitas Total Reservoir

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Perhitungan kapasitas reservoir distribusi dilakukan berdasarkan

pemakaian air setiap jam yang berbeda, selain itu metode pengaliran juga

mempengaruhi besarnya kapasitas reservoir yang harus disediakan.


Kapasitas Total Reservoir = Qmd + Hidran Kebakaran
= ( 324,523 + 20,595 ) liter/detik
= 405,654 liter/detik

5.2 Perencanaan Induk SPAM Kecamatan Sayung

5.2.1 Rencana Daerah Pelayanan

Gambar 5. 2 PetaWilayah Pelayanan Kecamatan Sayung


Sumber: Analisis Penulis, 2018

Tabel 5. 8
Pembagian Daerah Pelayanan Kecamatan Sayung
Sel Jumlah
Sel Dasar Desa
Utama Penduduk
Sel Sel Dasar 1 Jetaksari 5908
Utama Sel Dasar 2 Dombo, Karangasem 8233
1 Sel Dasar 3 Bulusari 6769

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Sel Dasar 4 Pilangsari, Prampelan 8238


Sel Dasar 5 Loireng, Tambakroto 7909
Sel Dasar 6 Gemulak 5630
Sel Dasar 7 Tugu 7104
Sel Dasar 8 Sidorejo 6422
Sel Dasar 9 Banjarsari, Surodadi 8281
Sel Dasar 10 Kalisari 5774
Sel Dasar 11 Kalisari 5775
Sel Dasar 12 Sayung 7495
Sel Dasar 13 Sayung 7496
Sel
Sel Dasar 14 Sidogemah 10591
Utama
2 Sel Dasar 15 Purwosari 7948
Sel Dasar 16 Sriwulan 8025
Sel Dasar 17 Sriwulan 8026
Sel Dasar 18 Bedono, Timbulsloko 9843
Sumber: Analisis Penulis, 2018
Daerah pelayanan yang direncanakan dalam perencanaan sistem

penyediaan air minum (SPAM) ini yaitu Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak,

Jawa Tengah. Dalam menentukan daerah pelayanan dilakukan pembagian sel

utama dan sel dasar dengan tujuan agar jaringan pendistribusian air minum

dapat melayani daerah seefektif mungkin dan mempermudah jaringan

distribusi dan dimensi saluran distribusi Untuk Sel Utama 1 terdiri dari Desa

Jetaksari, Desa Dombo, Desa Karangasem, Desa Bulusari, Desa Prampelan,

Desa Pilangsari, Desa Loireng, Desa Tambakroto, Desa Gemulak, Desa Tugu,

Desa Sidorejo, Desa Banjarsari, dan Desa Surodadi. Sedangkan pada Sel

Utama 2 terdiri atas Desa Kalisari, Desa Sayung, Desa Sidogemah, Desa

Purwosari, Desa Sriwulan, Desa Bedono, dan Desa Timbulsloko.

5.2.2 Rencana Sumber dan Alokasi Air Baku

Sumber air yang digunakan pada perencanaan SPAM ini adalah Sungai

Dolog yang terletak di Kecamatan Sayung. Sungai Dolog terletak pada

ketinggian ± 4 m dari permukaan laut dengan debit 2.500 liter/detik.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Sungai Intake IPA

Elevasi = ± 4 mdpl

Lokasi = Sungai Dolog

Wilayah Pelayanan Reservoir Distribusi

Gambar 5. 3
Sistem Pengaliran Air Kecamatan Sayung
Sumber : Analisis Penulis, 2018

5.2.3 Lokasi Intake

Intake akan dibangun pada lokasi yang aman di pinggiran salah satu

Sungai Bum. Menurut Permen PU Nomor 18 Tahun 2007, persyaratan lokasi

penempatan dan konstruksi bangunan pengambilan:

1. Penempatan bangunan penyadap (intake) harus aman terhadap polusi

yang disebabkan pengaruh luar (pencemaran oleh manusia dan mahluk

hidup lain);
2. Penempatan bangunan pengambilan pada lokasi yang memudahkan dalam

pelaksanaan dan aman terhadap daya dukung alam (terhadap longsor

dan lain-lain);
3. Konstruksi bangunan pengambilan harus aman terhadap banjir air

sungai, terhadap gaya guling, gaya geser, rembesan, gempa dan gaya

angkat air (up-lift);


4. Penempatan bangunan pengambilan disusahakan dapat menggunakan

sistem gravitasi dalam pengoperasiannya;


5. Dimensi bangunan pengambilan harus mempertimbangkan kebutuhan

maksimum harian;
6. Dimensi inlet dan outlet dan letaknya harus memperhitungkan

fluktuasi ketinggian muka air;


7. Pemilihan lokasi bangunan pengambilan harus memperhatikan

karakteristik sumber air baku;

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

8. Konstruksi bangunan pengambilan direncanakan dengan umur pakai

(lifetime) minimal 25 tahun;


9. Bahan/material konstruksi yang digunakan diusahakan menggunakan

material lokal atau disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar.

Kriteria yang harus dipenuhi dalam pembuatan intake adalah sebagai

berikut:

1. Tertutup untuk mencegah masuknya sinar matahari yang

memungkinakan tumbuhan atau mikroorganisme hidup,


2. Intake dekat permukaan air untuk mencegah masuknya suspended

solid dan inlet jauh di atas intake,


3. Intake harus kedap air sehingga tidak terjadi kebocoran,
4. Intake harus didesain untuk menghadapi keadaan darurat.

Gambar 5. 4 Lokasi Intake di Sungai Dolog


Sumber : Google Earth, 2018

5.2.4 Penentuan Lokasi IPA

Karena sumber air berasal dari sungai maka diperlukan pengolahan

lengkap, pengolahan lengkap akan dibangun pada lokasi yang direncanakan

yaitu di Desa Karangasem. Jarak antara intake dengan IPA adalah sepanjang

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

30 meter. Penentuan lokasi instalasi pengolahan perlu mempertimbangkan hal-

hal berikut:

1. Lokasi geografis wilayah perencanaan,


2. Kondisi geologi dan topografi wilayah perencanaan,
3. Kondisi sanitasi lingkungan,
4. Aman dari bencana alam seperti banjir dan gempa,
5. Memiliki akses jalan yang baik,
6. Ketersediaan tenaga listrik dan peralatan lainnya,
7. Jarak antara daerah pelayanan dengan instalasi terjangkau,
8. Adanya kemungkinan untuk pengembangan di masa yang akan datang,
9. Kemiringan yang diperlukan adalah sekitar 2-3%,
Daerah dengan kemiringan 2-3 % merupakan lokasi yang baik karena

dapat menyediakan head yang cukup untuk proses pengolahan sehingga

tidak diperlukan pemompaan (Al-Layla,1978).


10. Membutuhkan perbedaan ketinggian sekitar 4,9-5,2 m sepanjang

instalasi untuk mengatasi headloss yang terjadi.

5.2.5 Perencanaan Jalur Transmisi

Perpipaan transmisi sedapat mungkin dipasang di dalam tanah. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan rusaknya pipa secara fisik baik

oleh tumbuhnya pohon atau kerusakan fisik lainnya. Kedalaman penanaman

pipa dihitung dari permukaan tanah terhadap bagian atas pipa bergantung

kepada kondisi lapangan. Untuk kondisi pipa transmisi di Kecamatan Sayung

dapat ditanam pipa pada kedalaman 120 cm (1,2 m). Terdapat dua jalur

transmisi, yaitu transmisi air baku dan transmisi air minum.

5.2.5.1 Transmisi Air Baku

Jaringan pipa transmisi air baku adalah ruas pipa pembawa air dari

sumber air (intake) sampai unit produksi (IPA).

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5.5 Perencanaan Pipa Transmisi Air Baku


Sumber: Google Earth, 2018

5.2.5.2 Transmisi Air Minum

Jaringan pipa transmisi air minum adalah ruas pipa pembawa air minum

dari unit produksi (IPA)/bangunan penangkap air sampai reservoir atau batas

distribusi. Berdasarkan Pemen PU No 18 tahun 2007, Pemilihan jalur

transmisi air minum mengikuti kriteria:

1. Untuk pipa yang tertanam, harus diperiksa apakah pipa masih tertanam

dengan baik. Bila tidak misalnya terkena erosi, longsor, kena galian,

sering dilewati orang atau binatang ternak, maka segera ditimbun

kembali.
2. Memperhatikan rembesan-rembesan, tanda ada kebocoran pipa, perlu

digali untuk diperiksa, dan diganti pipa yang bocor.


3. Untuk pipa yang tidak tertanam, bersih dari sampah sampah, timbunan

tanah atau puing-puing bangunan, tumbuhan liar yang dapat

mengganggu.
4. Setiap sambungan diperiksa apakah ada kebocoran.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5.6 Perencanaan Pipa Transmisi Air Minum


Sumber: Google Earth, 2018

5.2.6 Pembagian Zona Distribusi Pada Wilayah Pelayanan

Sistem distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat penting

dan paling besar dalam sistem penyediaan air minum. Dalam sistem distribusi,

ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar diperoleh keuntungan dengan

manfaat optimal bagi pelaksanaan proyek umumnya dan bagi masyarakat yang

dilayani khususnya.

Tujuan pokok perencanaan sistem distribusi adalah untuk mengalirkan

air hasil pengolahan ke seluruh jaringan distribusi sampai di semua unit

pelayanan, sehingga standar pelayanan berupa kuantitas, kualitas dan

kontinuitas yang dikehendaki dapat tercapai.

Menurut Permen PU Nomor 18 Tahun 2007, wilayah pelayanan akan

dibagi dalam zona distribsi dengan setiap zona distribusi dilayani oleh 1

reservoir distribusi. Kriteria zona distribusi ditentukan berdasarkan SR di

mana 1 zona distribusi terdapat sekitar 100.000 SR dan jumlah jiwa dalam

satu SR adalah 5 orang. Jumlah penduduk Kecamatan Sayung pada tahun

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

2037 adalah 136.880 jiwa, sehingga jumlah SR adalah 27.376, sehingga

wilayah pelayananya terdapat 1 zona distribusi. Pada gambar di bawah ini,

untuk sel utama 1 adalah yang dibatasi dengan garis berwarna hijau sedanglan

untuk sel utama 2 dibatasi oleh garis yang berwarna merah muda.

Gambar 5. 7 Pembagian Wilayah Pelayanan


Sumber: Google Earth, 2018

5.2.7 Lokasi Reservoir Distribusi

Persyaratan peletakan reservoir distribusi berdasarkan Permen PU No

18 Tahun 2007 adalah :

1. Reservoir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah

pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan. Selain itu harus

dipertimbangkan pemasangan pipa parallel.


2. Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa

sehingga tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan

pipa distribusi. Muka air reservoir rencana diperhitungkan

berdasarkan tinggi muka air minimum.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

3. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah

pelayanan dapat dibagi menjadi beberapa zona wilayah pelayanan yang

dilayani masing-masing dengan satu reservoir.

Di Kecamatan Sayung terdapat 1 reservoir distribusi yang terletak

pada sel utama 1 tepatnya di Desa Karangasem.

Gambar 5.8 Letak Reservoir Distribusi di Kecamatan Sayung


Sumber: Google Earth, 2018

5.2.8 Rencana Jaringan Distribusi

Pada zona distribusi 1 akan dibagi dalam komponen distribusi meliputi:

1. JDU

Jaringan Distribusi Utama (JDU) atau distribusi primer yaitu

rangkaian pipa distribusi yang membentuk zona distribusi dalam suatu

wilayah pelayanan SPAM.

2. Pipa sekunder
Jaringan distribusi pembawa atau distribusi sekunder adalah jalur pipa

yang menghubungkan antara JDU dengan Sel Utama.


3. Pipa tersier

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Jaringan distribusi pembagi atau distribusi tersier adalah rangkaian

pipa yang membentuk jaringan tertutup Sel Utama.


4. Pipa pelayanan
Pipa pelayanan adalah pipa yang menghubungkan antara jaringan

distribusi pembagi dengan Sambungan Rumah.


5. Sambungan Rumah
Sambungan Rumah adalah jenis sambungan pelanggan yang mensuplai

airnya langsung ke rumah-rumah biasanya berupa sambungan pipa-pipa

distribusi air melaui meter air dan instalasi pipanya di dalam rumah.

Gambar 5.9 Jaringan Distribusi


Sumber: Analisis Penulis, 2018

Area meliputi:
1. Zona distribusi
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum adalah suatu area

pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi oleh pipa

jaringan distribusi utama (distribusi primer).


2. Sel utama

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Sel utama (Primary Cell) adalah suatu area pelayanan dalam sebuah

zona distribusi dan dibatasi oleh jaringan distribusi pembagi

(distribusi tersier) yang membentuk suatu jaringan tertutup.


3. Sel dasar
Sel dasar (Elementary zone) adalah suatu area pelayanan dalam sebuah

sel utama dan dibatasi oleh pipa pelayanan.


Pada tugas besar ini, wilayah yang akan dilayani memiliki penduduk

pada tahun 2037 sejumlah 136.880 jiwa, sehingga terdapat 27,376

sambungan rumah (SR), 2 sel utama dan 18 sel dasar.

5.2.9 Profil Hidrolisis

Profil hidrolis untuk jaringan transmisi dihitung dari intake sampai ke

reservoir distribusi, sedangkan profil hidrolisis untuk jaringan distribusi

dihitung dari reservoir distribusi sampai ke node-node. Untuk perhitungan

detail nya terdapat pada lampiran. Berikut ini adalah grafik yang

menggambarkan profil hidrolis HGL dan EGL untuk masing-masing pipa

transmisi dan pipa distribusi.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5. 10 Grafik HGL


Sumber : Analisis Penulis, 2018

Gambar 5. 11 Grafik EGL


Sumber : Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-4
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5. 12 Grafik Nilai HGL


Sumber : Analisis Penulis,2018

Gambar 5. 13 Grafik Nilai EGL


Sumber : Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

5.3 Perencanaan DED Kecamatan Sayung

5.3.1 Perencanaan DED Intake

Pada perencanaan sistem penyediaan air bersih di Kecamatan Sayung,

dipilih sumber air baku yaitu Sungai Dolog pada elevasi ± 4 mdlp dan debit

2500 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan airnya. Adapun bentuk dari

intake yang direncanakan adalah:

Gambar 5. 14 Denah Intake Bebas


Sumber : Modul Gambar Rekayasa Unand, 2011

Gambar 5. 15 Potongan A-A Intake Bebas


Sumber : Modul Gambar Rekayasa Unand, 2011

Perhitungan desain bangunan intake adalah sebagai berikut :

Dengan nilai kriteria desain Td (time detention) didapat bangunan

intake mempunyai nilai Td 2 menit = 120 detik maka:

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Volume Intake = Qhm x Td

= 324,523 L/detik x 120 detik

= 38942,76 liter

= 38,94 m³ ~ 40 m³

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007

Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum,

standar untuk dimensi bak penampung intake adalah:

Panjang (P) = (3-4) x lebar (L)

Kedalaman (T) = 1 – 1,5 meter

Sehingga dapat dihitung dimensi untuk bangunan intake adalah sebagai

berikut:

P:L =4:1

T = 1,5 meter

V =PxLxT

40 m3 = 4L x L x 1,5 m

40 = 6L2 m

L2 = 6,6 m2

L = 2,57 m

P = 4 x 2,57 m

P = 10,28 m

Dengan demikian, rencana dimensi intake adalah:

Panjang = 10,28 meter

Lebar = 2,57 meter

Tinggi = 1,5 meter

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

5.3.2 Sistem Transmisi

Digunakan pipa Steel yang memiliki koefisien kekasaran (c) 100. Hal ini

bertujuan agar perhitungan dapat digunakan sampai 20 tahun masa

perencanaan yaitu tahun 2037.

Perpipaan transmisi sedapat mungkin dipasang di dalam tanah. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan rusaknya pipa secara fisik baik

oleh tumbuhnya pohon atau kerusakan fisik lainnya. Kedalaman penanaman

pipa dihitung dari permukaan tanah terhadap bagian atas pipa bergantung

kepada kondisi lapangan. Untuk kondisi pipa transmisi di Kabupaten

Kecamatan Sayung dapat ditanam pipa pada kedalaman 120 cm (1,2 m).

5.3.2.1 Perhitungan Sistem Transmisi

a. Perhitungan Dimensi Pipa


 Kapasitas produksi pada tahun 2037 = 324,523 liter/detik
 Panjang pipa transmisi dari sumber ke reservoir distribusi = 60 m
 Elevasi sumber 4 mdpl
 Elevasi reservoir 5 mdpl

Sehingga diameter yang diperoleh dapat ditentukan sebagai berikut :

D = 0,643 m

D = 643 mm

Maka diameter yang digunakan untuk pipa transmisi sesuai yang ada di

pasaran adalah 700 mm untuk jenis pipa Steel.

Q = V. ¼..D2

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

0,324 = V.1/4.3,14.(0,7)2

0,324 = V . 0,324

V = 1 m/s

b. Kehilangan Tekan pada Pipa

Hf = 0,036 m

5.3.2.2 Analisis Sistem Pompa Transmisi

Pompa yang digunakan sebanding dengan jumlah kebutuhan air bersih

yang dibutuhkan yaitu pompa dengan kapasitas 2500 liter/detik (1 buah).

Pompa Transmisi

Panjang pipa dari Bangunan Penangkap ke Reservoir Pelayanan= 60 m

Diameter pipa = 700 mm (Steel)

Debit ( Q ) = 0,324 m3/dt

Kapasitas Pompa = 400 l/s

Daya untuk 1 pompa = 100 Kw

Kuat arus = 25 A

RPM = 230 rpm

Head Pompa = 30 m

Rumus efisiensi pompa (Epompa)

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

P    . Q .g. H pompa 
PMasukan   Keluaran    
 E   E pompa 
 pompa   
 (1000 Kg/m3) . 9,81 m/s 2  (0,324 m 3 /s) . (30 m) 
100000 watt   
 E 
 p 
 95353 , 2 
E pompa   
 100000 
E pompa  0,95
E pompa  95%

Berdasarkan hasi perhitungan tersebut, efisiensi pompa untuk pompa

transmisi kapasitas 324,523 liter/detik adalah 95 %. Efisiensi ini sudah

cukup baik. Oleh karena itu, tidak diperlukan penggantian pompa untuk daya

yang lebih kecil lagi.

5.3.2.3 Profil Hidrolisis (Intake ke Reservoir)

Gambar 5. 16 Grafik Nilai HGL


Sumber : Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Gambar 5. 17 Grafik Nilai EGL


Sumber : Analisis Penulis, 2018
5.3.2.4 Analisis Epanet

Gambar 5. 18 Simulasi EPANET 2.0


Sumber : Analisis Penulis, 2018

Tabel 5. 9
Hasil Simulasi EPANET 2.0 pada Pipa Transmisi
Network Table – Links
Flow Velocity Unit Headloss Friction Factor

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Link ID LPS m/s m/km


Pipe 4 324.523 0.84 1.39 0.029
Pipe 4 324.523 0.84 1.39 0.029
Pump 1 324.523 0.84 -30 0.000
Valve 2 324.523 0.84 25.92 0.000
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Tabel 5. 10
Hasil Simulasi EPANET 2.0 pada Node
Network Table – Nodes
Demand Head Pressure
Node ID LPS M m
Junc 7 0.00 34.00 30.00
Junc 9 0.00 8.08 4.08
Junc 10 0.00 8.04 4.04
Resvr 1 -324.523 4.00 0.00
Tank 3 324.523 8.00 3.00
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Dalam simulasi ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tekanan dan

aliran yang maksimal dan minimal yang terjadi pada wilayah perencanaan

(dengan pola simulasi single period maupun multiple period). Pada simulasi ini

akan ditampilkan jaringan perpipaan pada perencanaan teknis unit air baku,

beserta node-nodenya, detail pipa, (panjang, diameter, velocity, headloss) dan

detail node (elevasi dan pressure).

Pada simulasi ini menggunakan pola simulasi single period, semua

ketentuan baik kecepatan aliran/velocity (0,3 – 3 m/s) maupun besar

tekanan/pressure yang terjadi pada pipa (20 – 80 m) untuk pipa Steel (c =

100) dan kehilangan tekanan/unit headloss (0,1 – 10 atm) telah memenuhi

persyaratan.

5.3.3 Perencanaan DED Sistem Produksi

5.3.3.1 Intake

5.3.3.1.1 Desain Intake

Q produksi = (Qhm + pemakaian air di pengolahan)

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

= (Qhm + Qmd x tingkat pengolahan)

= 0,324 + (0,324 x 0,1)

= 0,3564 m3/detik

V asumsi = (0,6 – 1,2) m/dtk : 1 m/dtk

A = = = 0,3564 m2

D= 1/2
= 1/2
= 0,67 m

Check v:

A= π d2 = 3,14 (0,67)2

= 0.352 m2

V= = = 1,01 m/dtk (Ok)

5.3.3.1.2 Bak pengumpul berbentuk lingkaran


a. Kriteria desain : (Al-Layla, 1978)

 Bak :

Jumlah bak ≥ 2 buah

H dasar bak ≥ 1 m dari dasar sungai

Waktu detensi (td) ≥ 20 menit


Ketebalan dinding bak ≥ 20 cm
Foot valve ≤ 0,6 m dari dasar bak
 Strainer :
V dalam lubang strainer = 0,15 - 0,30 m/dtk
Across strainer = 2 x Across pipa suction
 Pipa Suction :

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Kecepatan dalam pipa = 1 – 1,5 m/dtk

∆ H LWL dengan pusat pompa ≤ 3,7 m

b. Perencanaan :

Bentuk bak = lingkaran


H dasar bak = 1 m dari dasar sungai
Jenis Strainer = bell mouth strainer
Debit = 0,324 m3/dtk
Waktu detensi (td) = 20 menit = 1200 detik
Diameter pipa suction (d) = 350 mm = 0,35 m
V dalam lubang strainer = 0,15 m/dtk
HWL = 5,5 m
RB =2m

c. Perhitungan :

 Bak :

Volume bak ( V )

V = Q x td = 0,324 m3/dtk x 1200 dtk = 388,8 m3 ≈ 390 m3


Ketinggian efektif bak (Hef)

Hef = HWL – (RB – H dasar bak) = 5,5 – ( 2 – 1) = 4,5 m


H total bak (Htot)

Free board = 15 % dari Hef = 15 % x 4,5 m = 0,675 m

Htot = Hef + freeboard = 4,5 + 0,675 = 5,175 m


Luas bak (Across)

Across = V/Htot = 388,8 / 5,175 = 75,13 m2


Dimensi bak

Diameter bak (d) = √4A/ᴨ = √(4 x 75,13)/3,14 = 9,78 ≈ 10 m

H bak = 5,175 m

 Pipa suction :

Kecepatan pipa

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

V = Q/Across = 0,324/(¼ x 3,14 x 0,642) = 1,01 m/dtk

(memenuhi)

 Strainer

Across = Q/V = 0,12/0,15 = 0,8 m2

d = Across/¼ ᴨ = 0,8/(¼ x 3,14) = 1 m

5.3.3.1.3 Bar Screen


Tabel 5. 11
Kriteria Desain dan Kriteria Terpilih Bar Screen
Kriteria Bar Screen Kriteria Terpilih
Lebar batang (w) = ( - ) inchi (w) yang direncanakan inch x 0,025 = 0,01875 m
Lebar bukaan (b) = (2 – 3) inchi (b) yang direncanakan 2,5” = 2,5 x 0,025 = 0,0625
m
Kecepatan horizontal (Vh) 0,6 (Vh) yang direncanakan = 1 m/dtk
m/dtk
Sudut bar screen terhadap horizontal () Sudut bar screen terhadap horizontal terpilih =
() = 600 600
Faktor bentuk batang screen () = () Faktor bentuk batang screen terpilih = 1,79
1,79 (bentuk lingkaran) (bentuk lingkaran)
Headloss  0,15 m Headloss  0,15 m
Lebar bar screen (L) = 1 m
Sumber : Susumu Kawamura, 1990

Luas penampang saluran bar screen (Ac) = = = 0,3564 m2

Tinggi muka air (t) = = = 0,3564 m

Free board (W) = 20% x t = 0,2 x 0,3564 m = 0,071 m

Tinggi bar screen (H) = t + W = 0,3564 + 0,071 = 0,4274 m

Jumlah bar yang diperlukan = L = n w + (n + 1)b

1 = 0,01875n + (n + 1) x 0,0625

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

1 = 0,01875n + 0,0625n + 0,0625

1 = 0,08125n + 0,0625

1 – 0,0625 = 0,08125n

0,9375 = 0,08125n

N = 11,58  12 batang

Lebar efektif (L’) = (n + 1) x b = (12 + 1) x 0,0625 = 0,8125 m

Panjang batang terendah (t’) = = = 0,4 m

Ac efektif (Ac’) = t’ x L’ = 0,4 x 0,8125 m = 0,33 m

Kecepatan melalui bar (Vh’) = = = 1,06 m/dtk

Penurunan muka air melewati bar hv = = = 0,057 m

Δ H =  x( )4/3 x hv x sin 600 = 1,79 x ( )4/3 x 0,057 x

0,866

= 0,018 m

Tinggi air setelah melalui screen (h’) = t - Δ H = 0,3564 m - 0,018 m

= 0,3384 m

5.3.3.1.4 Sumuran (Intake Well)


Tabel 5. 12
Kriteria Terpilih Intake Well
Kriteria Terpilih Satuan
Sumuran berbentuk segi empat 1 buah
Td 25 menit = 1500 detik
Ketinggian dari dasar sungai ke dasar sumur 2 m (min 1 m dari dasar sungai)
Level air batas atas sumuran (LBA) 5,5 m
Level air batas bawah sumuran (LBB) 2m
Freeboard/ H bebas 1m

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Sumber : Susumu Kawamura, 1990


Volume saluran = Q x Td = 0,3564 m3/dtk x 1500 dtk

= 534,6 m3

Tinggi efektif (Hef) = LBA + LBB = 5,5 m + 2 m = 7,5 m

Tinggi total (Htot) = Hef + H bebas = 7,5 m + 1 m = 8,5 m

A= = = 62,89 m2 = 63 m2

Sumuran segi empat dengan P : L =1:1

A =PxL

63 m2 = L2 L= = 7,93 m

Check Td

A=PxL = 7,93 x 7,93 = 62,88 m2

Volume = A x Htot = 62,88 m2 x 8,5 = 534,48 m3

Td = =

= 24,99 menit

= 25 menit (OK)

5.3.3.2 Koagulasi Hidrolisis

Kriteria Terpilih

Q = 0,324534 m3/detik

G = 700/detik

td = 20 detik

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Ln = 1,2 m

Cd = 1,2

µ = 0,0008 kg/m.detik

ρ = 997 kg/m3

T(suhu) = 30 OC

Head Loss yang dibutuhkan (HL)

HL = (G2. µ. td) / (ρ.g) = ( 7002 x 0,0008 x 20) / (997 x 9,81) = 0,803 m

Tinggi air pada ambang (Hn)

Hn = [3.Q / {2.Cd (2.g)0,5. Ln}]2/3

= [3. 0,324 / {2 x 1,2 x (2 x 9,81)0,5 x 1,2}]2/3 = 0,2 m

Debit per satuan lebar (q)

q = Q / Ln = 0,324/ 1,2 = 0,27 m2/detik

Untuk memperoleh ketinggian (H) yang sesuai digunakan metoda trial dan

error H = 2 m

Bilangan terjunan (D)

D = q2 / g. H3 = 0,3242 / 9,81 x 23 = 0,085 m

Panjang terjunan (Pd)

Pd = 4,3 x H x D0,27 = 4,3 x 2 (0,085)0,27 = 4,42 m

Kedalaman pada awal loncatan (y1)

y1 = 0,54. H. D0,425 = 0,54x 2 x( 0,085)0,425 =0,38 m

Kedalaman pada akhir loncatan (y2)

y2 = 1,66. H. D0,27 = 1,66 x 2 x(0,085) 0,27 = 1,70 m

Loncatan Hidraulik terjadi bila y2/y1 ≥ 2,4

y2 / y1 = 1,70/0,38 = 4,47 (sesuai)

Bilangan Froud (F)

F = [{2.y2 /( y1 + 1 )2– 1} / 8]1/2 = [{2 x y1 /( y2 + 1)2 – 1} / 8]1/2 ( tidak sesuai

kriteria)

Head yang terjadi (Htotal)

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Htotal = Hn + H –y2 = 0,9 m

Cek G

G = (Htotal.ρ.g / µ. td)0.5 = (0,9 x 997 x 9,81 / 0,0008. 20)0.5 = 741,725

(memenuhi)

Panjang loncatan antara 4,3 - 5,2 kali y2

Pj = 4,3 x y2 = 7,31 m

Panjang bak koagulasi (Ptotal)

Ptotal = Pd + Pj = 11,73 m

Volume bak koagulasi (Vol)

Vol = Q. td = 6,5 m3 ≈ 7 m3

Lebar bak koagulasi (Lk)

Lk = Vol / Ptotal x y2 = 2,48 m

5.3.3.3 Flokulasi

Tipe flokulasi yang digunakan adalah flokulasi mekanis berbentuk paddle

dengan 3 kompartemen.

Q produksi = 0,324 m3/detik

T = 25°C

µ = 0,8746 x 10-3 kg/mdet

ρ = 997 kg/m3

td = 20 menit = 1200 detik

Luas total blade = 15% - 25%

Diameter paddle = 50% lebar bak

rotasi = 5 – 100 rpm

Bak terdiri dari 3 kompartemen dengan G masing-masing:

G1 = 50/det

G2 = 20/det

G3 = 10/det

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Maka gradient rata-ratanya adalah:

a) Saluran Inlet

Pipa inlet flokulasi = pipa outlet koagulasi

Volume bak = Q x td = 0,324 m3/det x 1200 detik = 388,8 m3 ≈ 390 m3

Tinggi (H) = 3 meter

Luas bak (A) = V/H = 390/3 = 130 m2

P : L= 3 : 1

A =PxL

130 = 3L2

L = 6,5 m

P = 3 x 6,5

P = 19,5 m ≈ 20 m

H = 3 m

P tiap kompartemen = P /3 = 6,5 m

b) Paddle

Diameter paddle = 30% x lebar bak = 30% x 6,5 m = 1,95 m ≈ 2 m

Dimensi paddle

P:L=5:1

Jarak paddle terhadap sumbu putar:

r0 = 50 cm

r1 = 80 cm

Lebar paddle = r1 – r0 = 80 – 50 = 30 cm

Panjang paddle = 5 x 30 cm = 150 cm

c) Perhitungan Kompartemen

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Pada bak flokulasi terdiri dari 3 kompartemen, dengan kecepatan 5 – 100

rpm dan Cd = 1,2

Kompartemen 1

G1 = 50/det

V = P x L x H = 390 m3

P = G2 x µ x V = (50)2 x 0,0008004 x 390 m3 = 780,39 watt = 0,78 kw

Sehingga putaran:

Kompartemen 2

G1 = 20/det

V = P x L x H = 390 m3 `

P = G2 x µ x V = (20)2 x 0,0008004 x 390 m3 = 125 watt

Sehingga putaran:

Kompartemen 3

G1 = 10/det

V = P x L x H = 390 m3

P = G2 x µ x V = (10)2 x 0,0008004 x 390 m3 = 31,22 watt

Sehingga putaran:

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

5.3.3.4 Sedimentasi

a. Perencanaan :
Debit = 0,324 m3/dtk
Surface loading (Vo) = 2,5 m/jam
Kecepatan inlet = 0,3 m/dtk
hf pada lubang pipa inlet = 0,005 m
Kecepatan outlet = 0,6 m/dtk
v = 0,8619 x 10-6 m2/dtk (27 ̊C)
3
s
Berat jenis lumpur (ρ ) = 2600 kg/m
L:B =4:1
H =3m
Slope =2%
Turbidity = 29,93 mg/liter
Removal zone lumpur (%) = 70%
Kadar lumpur = 5%
tc = 3 hari
Jumlah pipa zone inlet = 3 buah
Debit zone inlet = 0,067 m3/dtk
Lubang pada pipa inlet = 3 sisi pada tiap pipa
Lebar lubang (w) = 0,5 m
Panjang pipa = panjang bak pengendapan

a. Perhitungan
Zone Pengendapan

Direncanakan 4 buah bak dengan aliran horizontal

Debit tiap bak = 0,324 m3/dtk = 1,3 m3/jam

 Dimensi bak sedimentasi

A=

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

= 13,99 m2 ≈ 14 m2

L =

= = 5,7 m ≈ 6 m

P =6×L
= 6 × 6 = 36 m

Cek A desain =P×L


= 36 x 6 = 216 m2

V =

= 161 m3

H =

= = 11,5 m

 Dimensi tube
Tinggi ruang tube = P tube × Sin45o
= 1 × Sin45o
= 0,9 m

5.3.3.5 Filtrasi

Dimensi Bak

Jumlah filter (n) = 12 x Qproduksi1/2


= 12 x (0,324 m3/dtik)1/2 = 6,83≈ 7 filter
Asumsi Vf = 10 m3/m2/jam = 2,8 . 10-3 m/dtk
Q 0,324 m 3 /dtk
A filtrasi total =  3
 115,71 m 2 ≈ 116
Vf 2,8.x10 m / dtk

m2

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

116 m 2
A tiap filtrasi = = 58 m2 ≈ 60 m2
2
P:L=2:1
A=PxL
60 m2 = 2L2
L2 = 30
L = 5,5 m
P = 2 x 5,5 m = 11 m
A filtrasi sebenarnya =PxL
= 11 m x 5,5 m = 600 m2
Tinggi Bak Filtrasi (H) = 1,5 x 20 = 30 m

5.3.3.6 Reservoir IPA

Ditetapkan :
Q = 0,324 m3/detik
Td = 20 jam = 72000 detik
Kapasitas Reservoir = 15% (Kriteria Desain)
P:L=1:1
Kapasitas reservoir = 0,15 x 0,324 m3/detik
= 0,05 m3/detik
Vd = Qreservoir. Td
= 0,05 m3/det x 72000 detik
= 3600 m3
Asumsi Tinggi (H) = 10 m
Volume =PxLxH
3600 = L2 x 10
L2 = 360
L = 18,97 m
P = 18,97 m
H = 10 m

5.3.2 Perencanaan DED Sistem Distribusi

Tujuan pokok perencanaan sistem distribusi adalah untuk mengalirkan

air hasilpengolahan ke seluruh jaringan distribusi sampai di semua unit

pelayanan, sehingga standar pelayanan berupa kuantitas, kualitas dan

kontinuitas yang dikehendaki dapat tercapai.

5.3.2.1 Perencanaan Unit Distribusi

a. Pemilihan Sistem Pengaliran

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Berdasarkan analisis wilayah pelayanan dengan menggunakan software

Google Earth didapatkan bahwa Kecamatan Sayung memiliki topografi yang

cukup cenderung rendah. Dapat diketahui sumber dari air sungai sebagai air

baku berada di elevasi ± 5 mdpl sedangkan wilayah pelayanan memiliki elevasi

yang bervariasi. Berdasarkan pada variasi topografi ini maka digunakan sistem

pengaliran gabungan gravitasi dan menggunakan pemompaan agar air dapat

mengalir sampai dengan wilayah pelayanan.

b. Pemilihan Sistem Jaringan Distribusi

Pemilihan Sistem Jaringan Distribusi yang digunakan untuk melayani

penduduk Kecamatan Sayung adalah sistem gabungan (branch dan loop).

Pemilihan sistem jaringan distribusi ini didasarkan pada pola persebaran

pemukiman yang terdapat pada Kecamatan Sayung yang menyebar dan

terpusat.

c. Penentuan Junction/Node

Penentuan node berdasarkan kondisi wilayah, topografi serta

kepadatan penduduk di Kecamatan Sayung. Kecamatan Sayung terbagi

menjadi 2 sel utama. Pada sel utama 1 terdiri dari 9 node sel dasar, pada sel

utama 2 terdiri dari 9 node sel dasar. Dengan demikian, secara keseluruhan

Kecamatan Sayung memiliki total 18 node (sel dasar) yang perlu

didistribusikan air minum.

Tabel 5. 13
Penentuan Node pada Kecamatan Sayung
Sel Utama Jumlah Sel Dasar
I 9
II 9
Sumber : Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

5.3.2.2 Analisis Reservoir

Reservoir bertujuan untuk menyeragamkan debit yang masuk dari

sistem transmisi dan menampung air bersih. Ketinggian level air di reservoir

selalu dijaga agar selalu konstan antara air yang masuk dan air yang keluar.

Pada sistem distribusi di Kecamatan Sayung, reservoir terletak di elevasi 5

mdpl.

Volume efektif reservoir ditentukan berdasarkan keseimbangan aliran

keluar dan masuk reservoir selama pemakaian air di daerah pelayanan. Volume

reservoir ditentukan dengan jumlah volume air maksimum yang harus

disediakan pada jam puncak karena adanya fluktuasi pemakaian air di wilayah

pelayanan dan periode pengisian reservoir. Berikut fluktuasi pemakaian air

dan analisis kapasitas reservoir.

Gambar 5. 19 Fluktuasi Pemakaian Air Reservoir Distribusi


Kecamatan Sayung
Sumber: Analisis Penulis, 2018

Tabel 5. 14 Analisis Kebutuhan Reservoir

%Suplai
Jam Fluktuasi ke %Pemakaian Selisih Akumulasi
Reservoir

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

0:00 0.41 4.17 1.71 2.45 2.45


1:00 0.41 4.17 1.71 2.45 4.91
2:00 0.56 4.17 2.32 1.84 6.75
3:00 0.64 4.17 2.65 1.52 8.27
4:00 0.74 4.17 3.08 1.09 9.36
5:00 1.10 4.17 4.58 -0.41 8.95
6:00 1.38 4.17 5.77 -1.60 7.35
7:00 1.64 4.17 6.82 -2.66 4.69
8:00 1.61 4.17 6.71 -2.55 2.15
9:00 1.12 4.17 4.68 -0.52 1.63
10:00 1.22 4.17 5.10 -0.93 0.69
11:00 1.08 4.17 4.49 -0.32 0.37
12:00 0.99 4.17 4.13 0.04 0.41
13:00 1.00 4.17 4.16 0.01 0.42
14:00 0.97 4.17 4.04 0.12 0.54
15:00 1.21 4.17 5.04 -0.88 -0.34
16:00 1.44 4.17 6.02 -1.85 -2.19
17:00 1.26 4.17 5.24 -1.07 -3.26
18:00 1.14 4.17 4.77 -0.60 -3.86
19:00 1.11 4.17 4.63 -0.46 -4.32
20:00 1.22 4.17 5.07 -0.91 -5.23
21:00 0.71 4.17 2.96 1.21 -4.02
22:00 0.60 4.17 2.52 1.65 -2.37
23:00 0.43 4.17 1.80 2.37 0.00
Sumber: Analisis Penulis, 2018

Dari hasil perhitungan diketahui angka maksimum dan minimum. Angka-

angka tersebut kemudian digunakan untuk mencari kebutuhan reservoir

sebenarnya.

Faktor pengali kebutuhan reservoir (%)

= angka maksimum + angka minimum


= 9,36 + 5,23
= 14,59
Volume reservoir
Qhm = 324,523 l/dt = 0,324 m3/dt

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Vr = 14,59 % x Qhm x waktu


= 14,59 % x 0,324 m3/dt x 86400 dt
= 4084,266 m3
= 4100 m3

Dimensi Reservoir

Volume tiap kompartemen

Dirancang kedalaman reservoir, Hr = 2,5 m

Dimensi Reservoir

P:L =2:1
Ar = 2. L2
820 = 2.L2
L = 20 m
P = 41 m

5.3.2.3 Perencanaan Sistem Perpipaan Distribusi

Gambar 5. 20 Perencanaan Pipa Jaringan Distribusi

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Sumber: Analisis Penulis, 2018

5.3.2.4 Perhitungan Diameter Distribusi

Untuk unit distribusi pada pelanggan yang terdekat :

Jarak pelanggan ke sel terdekat adalah 1800 m dari reservoir

distribusi dengan elevasi 7 m dpl. Elevasi reservoir distribusi adalah 5 m dpl.

Maka beda tinggi elevasi adalah 2 m dpl.

Q = Q jam puncak = 405,654 l/s = 0,405 m3/s

L = 900 m

ΔH = 2 m

2982

Diameter pipa distribusi dari reservoir distribusi ke pelanggan sel

yang digunakan terdekat yaitu 600 mm.

Perhitungan kehilangan tinggi tekan :

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Maka sisa tinggi tekan pada pelanggan terjauh = ΔH + 50 - Hf

= 52 - 0,057 m

= 51,943 m

5.3.2.5 Analisis Sistem Pompa Distribusi

Pompa yang digunakan sebanding dengan jumlah kebutuhan air bersih yang

dibutuhkan.

Pompa kapasitas 405,654 lt/detik (1 buah)

Pp : Daya pompa : 2 MW

 : Kerapatan air : 1000 Kg/ m3

g : Percepatan gravitasi : 9,81 m/s2

Q : Kapasitas pompa : 0,405 m3/s

Head Pompa : 50 m

 Rumus efisiensi pompa (Epompa)

P    . Q .g. H pompa 
PMasukan   Keluaran    
 E   E 
 pompa   pompa 

250 Kilowatt  
 
 (1000 Kg/m3) . 9,81 m/s 2 (0,405 m 3 /s) . (50 m) 

 E 
 pompa 
 198.653 
E pompa   
 250000 
E pompa  0,79
E pompa  79%

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Maka efisiensi pompa untuk pompa distribusi kapasitas 405,654

liter/detik adalah 79%, efisiensi ini sudah cukup baik. Maka dari itu, tidak

diperlukan penggantian pompa untuk daya yang lebih kecil lagi.

5.3.2.6 Analisis Epanet 2.0 Distribusi

Gambar 5. 21 Analisis Epanet 2.0 Distribusi


Sumber : Analisis Penulis, 2018

Tabel 5. 15
Keterangan pada Simulasi Epanet Saat Jam Puncak

Node Head Pressure Velocity Flow Unit Headloss


Link ID
ID (m) (m) (m/s) (LPS) (m/km)
Junc 7 34.00 30.00 Pipe 4 0.84 324.52 1.49
Junc 9 8.08 4.08 Pipe 5 0.84 324.52 1.49
Junc 10 8.04 4.04 Pipe 6 1.05 405.55 1.21
Junc 11 56.98 51.98 Pipe 7 0.72 202.58 0.71
Junc 12 56.09 50.09 Pipe 8 1.06 18.82 7.43

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Node Head Pressure Velocity Flow Unit Headloss


Link ID
ID (m) (m) (m/s) (LPS) (m/km)
Junc 13 55.45 49.45 Pipe 11 0.94 29.53 4.22
Junc 14 53.59 44.59 Pipe 15 1.01 17.93 6.80
Junc 16 54.59 47.59 Pipe 19 0.88 109.99 1.65
Junc 17 53.54 45.54 Pipe 20 0.75 23.60 2.78
Junc 20 53.24 46.24 Pipe 21 0.69 86.39 1.05
Junc 22 51.67 43.67 Pipe 22 0.96 16.70 5.96
Junc 24 50.68 43.68 Pipe 23 0.99 69.69 2.87
Junc 25 49.71 43.71 Pipe 24 0.71 22.35 2.52
Junc 26 46.27 42.27 Pipe 25 0.67 47.34 1.40
Junc 27 44.78 38.78 Pipe 26 0.69 21.58 2.36
Junc 28 39.09 33.09 Pipe 27 0.82 25.76 3.27
Junc 29 38.33 33.33 Pipe 28 0.82 25.76 3.27
Junc 30 36.57 31.57 Pipe 29 0.72 202.97 0.71
Junc 31 34.68 31.68 Pipe 30 0.72 202.97 0.71
Junc 32 32.64 27.64 Pipe 31 0.61 19.18 1.90
Junc 33 31.65 26.65 Pipe 32 0.94 183.79 1.44
Junc 34 55.56 48.56 Pipe 33 0.61 19.18 1.90
Junc 35 55.34 47.34 Pipe 36 1.02 17.99 6.84
Junc 36 54.77 46.77 Pipe 37 0.75 146.62 0.95
Junc 37 54.19 45.19 Pipe 40 0.89 28.11 3.85
Junc 38 53.63 45.63 Pipe 41 1.04 100.52 2.67
Junc 40 52.44 46.44 Pipe 42 0.80 25.03 3.10
Junc 41 50.39 43.39 Pipe 43 0.78 75.49 1.57
Junc 42 50.83 46.83 Pipe 46 0.77 24.24 2.93
Junc 43 49.12 43.12 Pipe 49 0.86 27.01 3.57
Junc 45 49.87 45.87 Pipe 52 0.77 24.24 2.93

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Node Head Pressure Velocity Flow Unit Headloss


Link ID
ID (m) (m) (m/s) (LPS) (m/km)
Junc 46 46.69 40.79 Pipe 53 1.02 17.99 6.84
Junc 47 46.13 41.13 Pipe 54 0.79 154.23 1.04
Junc 48 45.20 40.20 Pipe 58 0.69 136.30 0.83
Junc 49 44.24 39.24 Pipe 59 0.84 26.31 3.41
Junc 50 43.51 38.51 Pipe 60 0.84 164.61 1.17
Junc 52 43.53 40.63 Pipe 61 0.66 128.63 0.74
Junc 53 42.75 37.75 Pipe 62 0.86 27.01 3.57
Junc 55 35.05 32.05 Pipe 63 0.53 51.25 0.77
Junc 56 34.16 31.16 Pipe 64 0.94 183.76 1.44
Junc 57 50.52 44.52 Pipe 10 1.05 405.55 1.21
Junc 60 50.65 42.65 Pump 1 0.00 324.52 -30.00
Junc 2 0.00 53.01 Pump 3 0.00 405.55 -50.00
Junc 4 0.00 53.01 Valve 2 0.82 324.52 25.91
Resvr 1 -324.52 0.00 Valve 9 0.81 405.55 0.00
Tank 3 -81.03 3.00
Sumber : Analisis Epanet, 2018

5.4 Unit Pelayanan

5.4.1 Pembagian Daerah Pelayanan

Tabel 5. 16
Pembagian Daerah Pelayanan 2018

No. Sel Utama Sel Dasar Jumlah Penduduk (jiwa)

1 Sel Utama 1 Sel Dasar 1 54.384


2 Sel Utama 2 Sel Dasar 2 54.072
Jumlah 108.456
Sumber: Analisis Penulis, 2018

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Tabel 5. 17
Tingkat Pelayanan Distribusi Air Minum Kecamatam Sayung 2018
Tingkat Debit Jam
Sel Jumlah Puncak
Layanan SR 100% HU 0%
Utama Penduduk (liter/detik)
100%
1 54.384 54.384 54.384 0
2 54.072 54.072 54.072 0 405,654
Jumlah 108.456 108.456 108.456 0
Sumber: Analisis Penulis, 2018

5.4.2 Analisis Unit Konsumsi, Kebutuhan Air, dan Tingkat Pelayanan

Untuk merencanakan kondisi pelayanan air bersih baik dari sistem

transmisi dan distribusi kita perlu mengetahui kesesuaian kebutuhan air

bersih dengan kapasitas air produksi. Sehingga hasil data tersebut dapat

menunjukkan apakah perencanaan, operasional, dan pemeliharaan sistem

transmisi telah sesuai dengan tingkat kebutuhan dan pelayanan air bersih

yang dibutuhkan Kecamatan Sayung. Kebutuhan air ditentukan oleh faktor-

faktor berikut:

1. Jumlah penduduk yang terlayani.


2. Pemakaian air per kapita/orang.
3. Kebutuhan non domestik (komersial, industri, sosial, dan lain-lain)

Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah:

1. Kebocoran/kehilangan air.
2. Kebutuhan yang belum terpenuhi secara penuh ( unstatisfied

demand).
3. Peningkatan laju pemakaian air perkapita sejalan dengan

peningkatan taraf hidup masyarakat.


4. Peningkatan mutu pelayanan.
5. Kebutuhan hari maksimum.

Berikut merupakan analisis dari perhitungan pemakaian air, dan

kebutuhan air dari data Kecamatan Sayung tahun 2037, yakni jumlah

pelanggan adalah 27.376 Sambungan Rumah.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Contoh Perhitungan pada Sel Utama 1 :

A. Sel Utama 1

Total pemakaian air domestik Sel Utama 1 = 99,582 liter/detik = 8.603.884

liter/hari

Pemakaian air non domestik Sel Utama 1= 10,898 m3/bulan = 941.587

liter/hari

Total pemakaian air = pemakaian domestik + pemakaian non domestik

= (8.603.884 + 941.587) Liter/hari

= 9545471 Liter/hari

Persentase pemakaian air domestik terhadap total pemakaian air:

= = 90 %

Persentase pemakaian air non domestik terhadap total pemakaian air:

= x 100% = 10 %

Tingkat pelayanan di kawasan ini sudah mencapai 100% yang artinya

sudah memenuhi target MDG’s sebesar 80%. Daerah pelayanan di Sel Utama

1, yang mecakup sel dasar 1 sampai sel dasar 9 memiliki prosentase pemakaian

air domestik : non domestik di Kecamatan Sayung yaitu sebesar 90 % : 10 %.

Secara keseluruhan Kecamatan Sayung memiliki prosentasi pemakaian air

domestik : non domestik yaitu sebesar 90% : 10%. Menurut Dirjen Cipta

Karya tahun 2000 pemakaian air domestik : non domestik sebesar 90 : 10,

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

dalam hal ini pemakaian air domestik maupun non domestik sudah sesuai

dengan kriteria tersebut.

Dengan mengasumsikan satu pelanggan terdiri dari 5 orang, maka

kebutuhan air per orang per hari dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

Jumlah orang = 27.376 x 5 orang = 136.880 orang

Penggunaan air domestik = 17.794.426 liter/hari (untuk se kecamatan)

Kebutuhan orang/hari = = 130 liter/orang/hari

Jumlah penduduk di Kecamatan Sayung sebanyak 136.880 jiwa. Dari hasil

perhitungan di atas didapat kebutuhan air sebesar 142 liter/orang/hari.

Berdasarkan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Dept, PU, 1994, Kecamatan

Sayung termasuk dalam kategori kawasan dengan jumlah penduduk antara

100.000 sampai 500.000 jiwa. Kebutuhan air untuk kategori tersebut adalah

sebesar 130 L/orang/hari. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yang

telah dilakukan, kebutuhan air di SR (Sambungan Rumah), pelayanan diseluruh

Kecamatan Sayung sebesar 27.376. Dari hasil ini diketahui bahwa kebutuhan

air penduduk di Kecamatan Sayung masih sesuai dengan ketetapan Direktorat

Jenderal Cipta Karya.

MERCY N BREGITNA
21080116120036

Page |V-

Anda mungkin juga menyukai