Anda di halaman 1dari 14

BAB 5

Pekerjaan Sistem Instalasi Pipa Air Bersih

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Syarat Air Bersih dan Sumber Air Bersih
2. Menjelaskan sistem penyediaan air bersih
3. Menjelaskan model perpipaan dan kebutuhan air bersih
4. Melaksanakan pemasangan instalasi air bersih

Peta Konsep

Apersepsi

1
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi pada setiap makhluk hidup. Manusia
sebagai makhluk hidup yang beraktifitas setiap harinya memerlukan air baik untuk keperluan
masak, mandi, dan cuci. Bagi manusia air sangatlah penting untuk mempertahankan kehidupannya
selain pangan. Penyediaan air bersih dalam suatu bangunan gedung merupakan kebutuhan pokok,
maka sistem plumbing yang ada di bangunan tersebut harus direncanakan dengan baik sejak awal
tahap konstruksi yang dituangkan dalam bentuk gambar perencanaan instalasi plumbing.

A. Syarat, Sumber, dan Kebutuhan Air Bersih


Perancangan sistem penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan baik apabila memenuhi
persyaratan teknis berikut.

B. Syarat Air Bersih


Air yang dikonsumsi manusia tentunya harus memenuhi syarat teknis agar tidak menimbulkan
efek yang merugikan bagi manusia. Penyediaan air bersih tentunya harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990,
menjelaskan bahwa Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan
mikrobiologi, Fisika kimia, dan radioaktif. Untuk mengetahui persyaratan air bersih maka anda
dapat melihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 5. 1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih

Kadar
No. Parameter Satuan Maksimum yang Keterangan
diperbolehkan
A. FISIKA      
1 Bau - - Tidak berbau
Jumlah zat padat terlarut
2 Mg/L 1000 -
(TDS)
3 Kekeruhan Skala NTU 5 -
4 Rasa - - Tidak berasa
5 Suhu 0°C Suhu udara +3°C -
6 Warna Skala TCU 15 -
B. KIMIA      
a. Kimia Anorganik      
1 Air raksa mg/L 0,001  
2 Arsan mg/L 0,05  
3 Besi mg/L 1,0  
4 Flourida mg/L 1,5  
5 Kadmium mg/L 0,005  

2
6 Kesadanan (CaC03) mg/L 500  
7 Klorida mg/L 600  
8 Kronium, valensi 6 mg/L 0,05  
9 Mangan mg/L 0,5  
10 Nitrat, sebagai N mg/L 10  
11 Nitrit, sebagai N mg/L 1,0  
12 pH mg/L 0,05  
13 Salenium mg/L 0,01  
14 Seng mg/L 15  
15 Sianida mg/L 0,1  
16 Sulfat mg/L 400  
17 Timbal mg/L 0,05  
b. Kimia Organik      
1 Aldrin dan dieldrin mg/L 0,0007  
2 Benzene mg/L 0,01  
3 Benzo (a) pyrene mg/L 0,00001  
4 Chloroform (total Isomer) mg/L 0,007  
5 Chloroform mg/L 0,03  
6 2.4-D mg/L 0,10  
7 DDT mg/L 0,03  
8 Detergen mg/L 0,5  
9 1,2-Dichloroethene mg/L 0,01  
10 1.1-Dichloroethene mg/L 0,0003  
Heptachlon dan heptaclor
11 mg/L 0,003  
epoxide
12 Hexachlorobenzene mg/L 0,00001  
13 Gamma-HCH (Lindane) mg/L 0,004  
14 Methoxychlor mg/L 0,10  
15 Pentachloropenol mg/L 0,01  
16 Pestisida total mg/L 0,10  
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990
C. Sumber Air
Mengingat air bersih merupakan faktor utama yang mendukung proses kehidupan manusia.
Maka kemampuan penyediaan air bersih dalam jangka waktu sepanjang hayat menjadi
pertimbangan utama. ketersediaan air yang mampu melayani kebutuhan hidup manusia bisa
didapatkan dari berbagai sumber di bawah ini.
a. Air PAM
Setiap daerah atau kota pasti sudah terpasang instalasi PAM yang dikelola oleh

3
pemerintahan daerah setempat. Air bersih yang didapatkan dari penyediaan PAM biasanya
terhubung melalui pipa PAM. Sumber air yang berasal dari PAM dapat menjamin
ketersediaan air selama 24 jam. Ketersediaan air yang secara terus menerus dari PAM
dapat ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah (ground water tank) kemudian
dipompa ke tangki atas (roof tank). Selain itu air PAM dapat secara langsung masuk ke
instalasi meteran air yang ada di halaman bangunan, dan air langsung dialirkan ke kamar
mandi, dapur, dan sebagainya.
b. Air tanah
Pembuatan sumur air tanah harus dilakukan jika tidak ada instalasi PAM. Air dari sumur
dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan di rumah. Atau air
tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air. Seperti sistem
langsung dan tidak langsung pada penyediaan air dengan PAM. Tetapi jika perlu tindakan
lain agar air tanah yang didistribusikan memenuhi syarat kejernihan maka harus dibuat
penampungan bawah sebagai tempat untuk proses sedimentasi air tanah.

Gambar 5.1 Sumber Air Sumur


Sumber : Jingga Selfia, 2009

D. Kebutuhan Air Bersih

Banyaknya air bersih yang dibutuhkan setiap pemakaian pada penggunaan Gedung berbeda-
beda tergantung kegunaan dan fungsi gedung. Kebutuhan air didasarkan pada jumlah penghuni
dalam kesehariannya. Berdasarkan SNI 03-7065-2005 telah mentabulasikan kebutuhan air
bersih pada setiap penggunaan gedung, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2 Pemakaian Air Dingin Minimum Sesuai Penggunaan Gedung

Pemakaian
No Penggunaan Gedung Satuan
Air
1 Rumah Tinggal 120 Liter/penghuni/hari
2 Rumah Susun 100( Liter/penghuni/hari
1)
3 Asrama 120 Liter/penghuni/hari
4 Rumah Sakit 500( Liter/tempat tidur pasien/hari
2)

4
5 Sekolah Dasar 40 Liter/siswa/hari
6 SLTP 50 Liter/siswa/hari
7 SMU/SMK dan Lebih tinggi 80 Liter/siswa/hari
Liter/penghuni dan
8 Ruko/Rukan 100
pegawai/hari
9 Kantor/Pabrik 50 Liter/pegawai/hari
1
Toserba, Toko Pengecer 5 Liter/m2
0
1
Restoran 15 Liter/kursi
1
1
Hotel Berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari
2
1
Hotel Melati/Penginapan 150 Liter/tempat tidur/hari
3
1
Gedung Pertujukan, Bioskop 10 Liter/kursi
4
1
Gedung Serba Guna 25 Liter/kursi
5
1 Liter/penumpang tiba dan
Stasiun/Terminal 3
6 pergi
1
Peribadatan 5 Liter/orang belum dengan air wudhu
7
Sumber : SNI 03-7065-2005
Dari tabel di atas Anda bisa metencanakan kapasitas water tank yang digunakan dalam
pemasangan sistem penyediaan air bersih.
Contoh : Rumah tinggal berpenghuni 5 orang maka pemakaian water tank yang direncanakan
adalah 120 x 5 = 600 lt/hari. Maka minimal water tank yang digunakan berkapasitas 600 lt/hari.

E. Sistem Penyediaan Air Bersih


Sistem penyediaan air bersih merupakan sistem pendistribusian air bersih baik di dalam maupun
di di luar bangunan/gedung.
1. Sistem Langsung

Sistem langsung adalah menyambungkan pipa utama sebagai sumber utama air langsung
dengan alat-alat sanitasi. Sistem langsung biasanya digunakan pada penyediaan air bersih
rumah tinggal/perumahan atau gedung kecil. Sistem langsung harus memastikan tekanan air
yang cukup agar dapat mendistribusikan air pada alat-alat saniter atau tempat yang yang
digunakan untuk pemanfaatan air.

5
Gambar 5.2 Penyediaan Air Bersih Sistem Langsung
Sumber : Jingga Selfia, 2009

2. Sistem tangki atap

Sistem tangki atap, air ditampung lebih dahulu dalam tangki air bawah, kemudian dipompakan
ke tangki air atas.
Pada bangunan bertingkat yang memiliki lebih dari 2 lantai membutuhkan tekanan air yang
tinggi agar setiap lantai terpenuhi. Untuk bangunan bertingkat memungkinkan tangki air (resevoir)
diletakkan di atap. Dari tangki atap didistribusikan pada alat-alat saniter menggunakan gaya
gravitasi bumi.
Sistem ini dikenal dengan sistem sambungan langsung PAM atau dari sumur dengan tangki
atas. Sistem ini juga dapat menggunakan resevoir bawah pada basement sebagai penampung lalu
dialirkan dengan pompa menuju ke reservoir atap.
Kelancaran penyediaan air dalam sebuah bangunan harus tercapai tanpa terputus maka tangki air
bawah harus direncanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. tangki air tidak merupakan bagian struktural dari bangunan, dan bila diletakkan diluar bangunan
harus kedap dan tahan terhadap beban yang mempengaruhinya.
b. tangki yang dipasang pada lantai terbawah yang berjarak dengan bak penampung air kotor atau
air buangan harus tidak kurang dari 5 meter;
c. ruang bebas disekeliling tangki untuk pemeriksaan dan perawatan, di sebelah atas, dinding, dan
di bawah dasar tangki harus minimal 60 cm;
d. lubang perawatan berdiameter minimal 60 cm, dengan tutup lubang harus berada kira- kira 10
cm lebih tinggi dari permukaan plat tutup tangki, mempunyai kemiringan yang cukup;
e. pipa keluar dari tangki dipasang minimal 20 cm diatas dasar tangki;
f. konstruksi tangki dan penempatan lubang pengisian dan pengeluaran air harus dapat mencegah
timbulnya bagian air yang terlalu lama diam dalam tangki.

6
Gambar 5.3 Penyediaan Air Bersih Sistem Tangki Atap
Sumber : Jingga Selfia, 2009
3. Sistem distribusi tangki tekan

Sistem ini tidak memerlukan tangki atap tetapi melengkapi sistem dengan tangki tekan (tangki
yang bertekanan), air dari tangki bawah (reservoir) dimasukkan ke tangki tekan (dengan pompa air),
dan dari tangki tekan langsung didistribusikan ke alat-alat saniter (KMWC, dapur, wastafel, dan
lain-lain). Pada distribusi tangki tekan, tekanan yang ada dalam tangki tekan didapatkan dari
kompresor yang mendukungnya.

Gambar 5.4 Penyediaan Air Bersih Gedung Sistem Tangki Tekan


Sumber : Jingga Selfia, 2009

7
Gambar 5.5 Penyediaan Air Bersih Rumah Tinggal Sistem Tangki Tekan
Sumber : Jingga Selfia, 2009
F. Model Instalasi Air
Ada dua model instalasi pipa air bersih pada bangunan di dalam rumah, yaitu sistem tertutup
dan sistem terbuka.
1. Sistem Tertutup
Pada sistem tertutup proses pemasangan ujung pipa yang terakhir (hilir) dan menyambung
kembali ke ujung awal pipa (hulu). Sistem ini juga disebut instalasi pemipaan memutar (loop).
Keuntungan sistem tertutup dapat memberikan pendistribusian yang sama di semua outtake
(pipa keluaran air) karena tekanannya rata.
Tetapi kekurangan dari sistem tertutup, membutuhkan jumlah pipa lebih besar karena harus
mempertemukan pipa awal dan dan pipa akhir. Kebutuhan pipa yang banyak konsekuensinya,
biaya yang dibutuhkan lebih besar dibanding sistem terbuka.
2. Sistem Terbuka
Sedangkan sistem terbuka adalah kedua ujung pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung.
Instalasi pemipaan sistem terbuka, biasanya out take di bagian ujung pipa akan bertekanan
rendah. Kelebihan dari sistem terbuka adalah kebutuhan biaya lebih efesien.

G. Pelaksanaan Instalasi Air Bersih


Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemipaan sebaiknya memperhatikan ketentuan yang harus
dipenuhi dalam penyediaan air bersih. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam sistem
penyediaan air bersih adalah sebagai berikut:
1. Memperhitungkan tekanan air pada alat plambing yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

8
Tabel 5.3 Tekanan Minimum yang Diperlukan Alat Plambing

Tekanan yang
N Nama alat plambing
diperlukan (kg/cm2)
o.
1 Katup gelontor kloset 0,7
2 Katup gelontor peturasan 0,4
3 Kran yang menutup otomatik 0,7
Pancuran mandi, dengan pancaran
4 0,7
air halus
5 Pancuran mandi biasa 0,35
6 Kran biasa 0,3
Sumber : SNI 03-7065-2005
2. kecepatan aliran dalam pipa minimal 0,9 dan maksimal 2 (m/detik);
3. Kapasitas tangki air bawah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan air per hari;
4. Kapasitas tangki air atas diperhitungkan berdasarkan fluktuasi pemakaian air per hari;
5. Pemanas air dengan tangki ditentukan kapasitas tangkinya agar mampu menyediakan
kebutuhan air selama jangka waktu penggunaan air panas dalam alat palmbing yang dilayani,
dan kapasitas pemanasnya ditentukan untuk menaikkan temperatur air dalam tangki tersebut
dalam waktu tidak lebih dari 3 jam.
6. Metode Pelakasanaan Pekerjaan Pemipaan
Pelaksanaan pekerjaan pemipaan sebaiknya dilakukan dengan teliti dan benar sesuai dengan
spesifikasi material yang dipersyaratkan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak timbul masalah
setelah pemasangan.
Langkah-langkah pekerjaan pemipaan air bersih
Melakukan pemipaan dengan baik dan benar dapat menghindari kebocoran dan kerusakan alat
plumbing, serta proses penyediaan dan penyaluran kebutuhan air sangat terjaga. Untuk
mewujudkannya maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Langkah awal setiap kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan tentunya didahului dengan
persiapan. Pekerjaan persiapan bertujuan untuk memastikan dan menganalisis kebutuhan
pemipaan dan area pemipaan sudah dalam keadaan siap kerja. Selain itu, pekerjaan
persiapan juga dapat dijadikan kontrol awal untuk mempersiapkan kebutuhan keamanan
dan keselamatan bagi semua elemen yang berada di sekitar proyek pemipaan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pekerjaan persiapan adalah sebagai berikut:
1) Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan instalasi air
bersih. Gambar tapak yang menunjukkan lokasi penyambungan dengan sumber air
dan lokasi sistem pembuangan.
2) Persetujuan penggunaan spesifikasi material yang akan digunakan sesuai dengan
gambar kerja.
3) Persiapan lahan kerja.
4) Penyiapan material kerja dan alat bantu sebelum pekerjaan dilaksanakan.

9
b. Pekerjaan pemasangan pompa dan tangki air
1) Pemasangan booster pump atau pompa pendorong. Pemasangan pompa pendorong
bertujuan untuk mendapatkan tekanan air maksimal. Pompa booster sebagai pompa
alternatif jika pompa utama kurang kuat dalam menyalurkan air ke water tank. Pompa
pendorong juga bisa dipasang pada pipa out take/distribusi agar air yang keluar
kencang dan deras.
2) Pemasangan roof tank sesuai kapasitas yang telah direncanakan.
c. Pekerjaan instalasi plumbing air bersih
1) Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
2) Hitung kebutuhan bahan yaitu jumlah pipa dan diameternya, serta alat saniter yang
akan digunakan.
3) Pasang pipa PVC kelas AW atau yang sesauai dengan spesifiaksi material pada gambar
kerja. Pasang beserta gate valve,  fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda
yang sudah dibuat.
4) Untuk pipa yang ditanam di bawah lantai (terutama lantai dasar), maka kedalaman
galian untuk pipa   harus diperhitungkan terhadap tekanan, minimal 50 cm supaya
tidak mudah pecah.
5) Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus ampelas untuk membersihkan
permukaan pipa sekaligus membuat luka halus pada pipa supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
6) Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi sambungan soket draat dalam
dan pada kran diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
7) Setelah pemasangan selesai lalukan pengujian dengan menyalurkan air untuk
mengecek adanya kebocoran air pada pipa yang sudah dipasang.
8) Setelah pengujian selesai dan tidak terjadi kebocoran maka pastikan pipa dalam
keadaan rapi dan lakukan penutupan kembali pada area pipa yang dipasang di dalam
tanah. Penutupan dilakukakan dengan tanah ataupun dicor dan diberi penutup lantai.
Jika dipasang di dalam tembok maka ditutup kembali dengan adukan plesteran atau
dicor menggunakan campuran beton.
Sebagai bahan referensi silakan tonton video pada link di bawah ini.
https://www.youtube.com/watch?v=6fDx4kv-3KA&t=234s
sumber : YouTube · BarLi arsitektur edukasi
1. Rancangan sederhana instalasi air rumah.

Perencanaan instalasi sederhana air bersih pada rumah tinggal bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi penghuni rumah, baik untuk kepentingan masak, minum, cuci bahkan
untuk kebutuhan yang lainnya.
Pada proses perencanaan instalasi air bersih selalu didasarkan pada perhitungan jumlah
penghuni rumah. Hal tersebut bertujuan agar kebutuhan air bersih selalu terjaga dan tidak
mengalami kekurangan pada waktu pemakaian air secara bersamaan. Salah satu cara

10
perencanaan instalasi air bersih yang sering dilakukan adalah penggunaan bak penampungan air
yang disediakan untuk menampung air. Bak penampung air (reservoir) biasa diletakkan di atas
permukaan tanah dengan ketinggian 4-5 m untuk rumah tinggal tidak bertingkat. Sedangkan
untuk rumah tinggal yang memiliki lebih dari satu lantai biasanya dipasang dengan ketinggian
5-6 m sesuai dengan ketinggian lantainya. Kita dapat membuat perencanaan sederhana serta
menghitung kebutuhan materiall yang digunakan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.6 Instalasi Perpipaan Sederhana


Sumber : Narto
Mengacu pada gambar rencana instalasi air bersih di atas (Gambar 5.6), dapat dikerjakan
instalasi perpipaan dengan tahapan berikut.
a. Menghitung kebutuhan pipa instalasi dan jenis sambungan (asesoris) yang dibutuhkan.
Misalnya bahan yang digunakan adalah PVC maka dapat dihitung kebutuhan bahan
sebagai berikut:
1) Pipa PVC 1750 mm sebanyak 2 potong.
2) Pipa PVC 1800 mm sebanyak 2 potong.
3) Pipa PVC 2000 mm sebanyak 1 potong.
4) Pipa PVC 2500 mm sebanyak 1 potong.
5) Pipa PVC 3000 mm sebanyak 1 potong.
6) Pipa PVC 3750 mm sebanyak 1 potong.
7) Pipa PVC 4800 mm sebanyak 1 potong.
8) Pipa PVC 5000 mm sebanyak 2 potong.
9) Kran sebanyak 5 buah.
10) Sambungan knee sebanyak 3 buah.
11) Sambungan tee knee sebanyak 4 buah.
12) Sambungan Elbow knee sebanyak 6 buah.
13) Sambungan sok drat dalam sebanyak 5 buah sesuai jumlah kran.
b. Potong pipa PVC sesuai ukuran yang dibutuhkan.
c. Sambungkan tahap demi tahap pipa yang telah dipotong sesuai ukuran, sesuai rencana
pada gambar kemudian letakkan pada daerah yang sudah ditentukan.

11
d. Dalam memasang saluran pipa air bersih yang pertama adalah pipa penyalur air dari
tandon (PDAM / Air Sumur) ke spot air bersih pada ruang sisi luar bangunan.
e. Setelah Pipa dari tendon terpasang dilanjutkan pemasangan pipa penyalur/
pendistribusi agar dapat menyalurkan air bersih ke setiap titik diruangan yang perlu di
salurkan air bersih
f. Jika perakitan di pasang di bawah tanah maka harus dilakukan penggalian
menggunakan cangkul atau sekop untuk instalasi pipa terlebih dahulu, dan jika
instalasi diletakkan didalam dinding maka dilakukan pembongkaran dinding terlebih
dahulu.
g. Untuk menyambung pipa dengan alat sambungan pipa, lakukan pengeleman pada
ujung pipa yang akan dimasukkan pada sambungan, lalu masukkan dalam sambungan
pipa. Demikian seterusnya untuk semua sambungan.
h. Untuk sambungan kran air, gunakan sambungan sok drat dalam. Berikan solatip
dengan melilit pada drat kran, kemudian baru dipasangi kran. Pastikan sampai benar-
benar kencang agar tidak terjadi kebocoran. Hal ini akan memudahkan Jika
penggantian kran di masa yang akan datang, kita tinggal menggantinya saja tanpa
harus memotong pipa.
i. Setelah pemasangan pipa dan alat saniter selesai, lakukan pengujian dengan
menyalurkan air pada instalasi. Jika terjadi kebocoran air pada pipa yang sudah di
install maka dapat segera diperbaiki.
j. Jika pemasangan pipa di dalam tanah maka lakukan penutupan kembali dengan tanah
ataupun dicor dan diberi penutup lantai. Selain itu jika pemasangan di dalam tembok
maka ditutup kembali dengan dicor menggunakan beton.

H. Aktivitas Siswa
Mari Lakukan
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bergotong royong, kreatif, bernalar kritis
1. Bentuk kelompok masing-masing 5 siswa sesuai dengan nomor urut absen.
2. Lakukan pekerjaan pemasangan instalasi perpipaan sederhana pada gambar 5.6, dengan
memanfaatkan alat dan bahan di bawah ini.
Alat-alat
a. Pemotong pipa (Gergaji)
b. Meteran stainles gulung
c. Palu
d. Amplas
e. Mesin Pompa Air
Bahan

12
a. Pipa PVC ¾”
b. Knee
c. Elbow
d. Tee
e. Kran ¾”
f. Lem pipa
g. Stop Kran ¾”
h. Sock drat dalam
i. Isolatif
j. Penampung air
3. Lakukan pengujian pada sambungan pipa kalian dan pastikan tidak terjadi kebocoran pada
sambungan maupun pada alat saniternya (kran, stip kran)

I. Refleksi
Sebagai refleksi pembelajaran, yuk jawab pertanyaan berikut ini!
a. Apakah setelah mempelajari BAB 5 Kalian menjadi paham tentang instalasi air bersih?
b. Menurut kalian setujukah sistem pendistribusian air bersih pada bangunan gedung
menggunakan sistem langsung?
c. Menurut kalian pentingkah seorang perencana bangunan menguasai sistem perpipaan air
bersih?

A. Asesme
Asesmen
n
Soal Evaluasi

1. Air bersih merupakan faktor utama yang mendukung proses kehidupan manusia. Maka
kemampuan penyediaan air bersih dalam jangka waktu sepanjang hayat menjadi pertimbangan
utama. Ketersediaan air yang mampu melayani kebutuhan hidup manusia bisa didapatkan dari
berbagai sumber. Tuliskan sumber-sumber penyediaan air bersih.
2. Banyaknya air bersih yang dibutuhkan setiap pemakaian pada penggunaan Gedung berbeda-
beda tergantung kegunaan dan fungsi gedung. Kebutuhan air didasarkan pada jumlah penghuni
dalam kesehariannya. Tuliskan kebutuhan air setiap hari untuk rumah tinggal, rumah sakit dan
sekolah.
3. Untuk pemenuhan kebutuhan air pada bangunan lantai lebih 2 lantai perlu menggunakan sistem
tangki atap. Dalam sistem tangki atap, air ditampung lebih dahulu dalam tangki air bawah,
kemudian dipompakan ke tangki air atas. Tuliskan ketentuan dalam perencanaan tangki bawah
penampung air.
4. Ada dua model instalasi pipa air bersih pada bangunan di dalam rumah, yaitu sistem tertutup
dan sistem terbuka. Tuliskan perbedaan kedua model instalasi tersebut!
5. Tuliskan persiapan dalam pelaksanaan instalasi air bersih!

13
Soal Praktik
Buatlah kelompok beranggotan 5 siswa.
1. Buatlah denah ruang rumah tinggal 2 lantai.
2. Buatlah perencanaan instalasi perpipaan air bersih pada rumah tersebut.
3. Rencanakan kebutuhan water tank yang akan Anda gunakan dengan menyesuaikan jumlah
penghuni yang Anda perkirakan.
4. Hitung kebutuhan material dan bahan yang akan digunakan.
5. Konsultasikan pekerjaan Anda kepada pembimbing Anda.

14

Anda mungkin juga menyukai