Anda di halaman 1dari 57

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN BANGKA TENGAH


Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

1. DESKRIPSI TEKNIK

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

1. DESKRIPSI TEKNIK
1.1. Karakteristik Air Umpan
Karakteristik air umpan yang digunakan sebagai basis desain adalah sebagai berikut :
PARAMETER WAJIB SATUAN KADAR
1 Parameter yang langsung berhubungan dengan kesehatan
a Parameter Mikrobiologi
1 E.Coli Koloni / 100 ml NA
2 Total Bakteri Koliform Koloni / 100 ml NA
b Kimia an-organik
1 Arsen mg/l NA
2 Fluorida mg/l NA
3 Total Kromium mg/l NA
4 Kadmium mg/l NA

5 Nitrit, (sebagai NO2 ) mg/l NA

6 Nitrat, (sebagai NO3 ) mg/l NA
7 Sianida mg/l NA
8 Selenium mg/l NA

2 Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan


a Parameter Fisik
1 Bau NA
2 Warna TCU NA
3 Total zat padat terlarut (TDS) mg/l NA
4 Kekeruhan NTU NA
5 Rasa NA
o
6 Suhu C NA
b Parameter Kimiawi
1 Aluminum mg/l NA
2 Besi mg/l NA
3 Kesadahan mg/l NA
4 Khlorida mg/l NA
5 Mangan mg/l NA
6 pH mg/l NA
7 Seng mg/l NA
8 Sulfat mg/l NA
9 Tembaga mg/l NA
10 Amonia mg/l NA

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

1.2. Karakteristik Produk


Kualitas produk yang akan dihasilkan dengan Integrated UFRO Package adalah:
PARAMETER WAJIB SATUAN KADAR MAKSIMUM
YANG DIPERBOLEHKAN
1 Parameter yang langsung berhubungan dengan kesehatan
a Parameter Mikrobiologi
1 E.Coli Koloni / 100 ml 0
2 Total Bakteri Koliform Koloni / 100 ml 0
b Kimia an-organik
1 Arsen mg/l 0,01
2 Fluorida mg/l 1,5
3 Total Kromium mg/l 0,05
4 Kadmium mg/l 0,003

5 Nitrit, (sebagai NO2 ) mg/l 3

6 Nitrat, (sebagai NO3 ) mg/l 50
7 Sianida mg/l 0,07
8 Selenium mg/l 0,01

2 Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan


a Parameter Fisik
1 Bau Tidak berbau
2 Warna TCU 15
3 Total zat padat terlarut (TDS) mg/l 500
4 Kekeruhan NTU 5
5 Rasa Tidak berasa
o
6 Suhu C Suhu udara ± 3
b Parameter Kimiawi
1 Aluminum mg/l 0,2
2 Besi mg/l 0,3
3 Kesadahan mg/l 500
4 Khlorida mg/l 250
5 Mangan mg/l 0,4
6 pH mg/l 6,5 – 8,5
7 Seng mg/l 3
8 Sulfat mg/l 250
9 Tembaga mg/l 2
10 Amonia mg/l 1,5

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

1.3. Basis Desain


Untuk memenuhi target kapasitas dan kualitas produk yang diinginkankan, basis desain
yang digunakan adalah sebagai berikut :

Laju alir produk m3/jam = 1.000


3
Laju alir umpan m /jam = 2.000
Laju alir konsentrat m3/jam = 1.000
Recovery sistem % = 50
Maximum TSS inlet mg/L = 2.000
Temperatur desain °C = 20 - 30
Temperatur maksimum °C = 40

1.4. Deskripsi Proses


Secara garis besar, Modul Pengolahan Air Bersih ini terdiri dari Unit Pretreatment, Unit
Ultrafiltrasi, dan Unit Posttreatment. Masing-masing unit dilengkapi dengan Tangki,
Pompa, perpipaan, dan kelistrikan. Modul Pengolahan Air Bersih ini didesain untuk dapat
menghasilkan air produk minimal 4 m3/jam (4.000 liter per jam).

Pretreatment

Modul Pengolahan Air Bersih ini telah dilengkapi dengan satu set Unit Pretreatment untuk
mengurangi beban Unit Ultrafiltrasi. Unit Pretreatment ini terdiri dari Pompa Air Baku dari
sumur (P–01), Strainer (SF–01 & SF–02), Sand Filter (F–01 & F–02), Tangki Larutan
Tawas (T–04), Pompa Dosing Tawas (P–05), Tangki Larutan Sodium Karbonat (T–05),
Pompa Dosing Sodium Karbonat (P–06).

Air baku dari sumur dialirkan dengan Pompa Air Baku (P–01). Pompa Air Baku (P–01)
mampu memberikan tekanan kerja yang diperlukan yaitu antara 1,6–2,0 bar dan laju alir
antara 3,6–4,8 m3/jam. Tekanan kerja yang cukup akan mendorong air dapat menembus
pori-pori Strainer (SF–01 & SF–02) dan selanjutnya menembus pori-pori Sand Filter (F–01
& F–02).

Bilamana air baku bersifat asam dan sangat kotor, air yang keluar dari pompa perlu
ditambah dengan Larutan Tawas dan Larutan Sodium Karbobat. Larutan Tawas dari
Tangki (T–04) dialirkan dengan Pompa Dosing (P–05). Larutan Sodium Karbonat dari

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Tangki (T–05) dialirkan dengan Pompa Dosing (P–06). Kotoran yang berukuran besar
disaring dengan Strainer (SF–01 & SF–02). Strainer ini dapat dibersihkan, yaitu saringan
stainless steel dikeluarkan dari rumahnya & kemudian disemprot dengan air. Setelah
bersih, saringan stainless steel dipasang kembali dan dapat berfungsi seperti semua.

Air hasil dari Strainer disaring lebih lanjut dengan Sand Filter (F–01 & F–02). Sebagian
besar pengotor air berupa partikel akan tersaring oleh Sand Filter. Air masuk dari bagian
atas, dan air setelah disaring keluar dari bagian bawah. Air bersih dari Sand Filter
selanjutnya dialirkan ke Tangki Umpan UF (T–01). Sand Filter dapat dibersihkan dengan
cara Backwash, yaitu mengalirkan air dari bagian bawah, dan air kotor akan keluar dari
bagian atas.

Unit Ultrafiltrasi

Air dari Tangki Umpan UF (T–01) dialirkan ke Cartridge Filter (CF–01) dan selanjutnya
Membran Ultrafiltrasi (UF–01/02/03/04) dengan Pompa UF (P–02). Supaya Pompa Air
Baku (P–01) dan Pompa UF (P–02) dapat beroperasi secara automatis, Tangki Umpan UF
(T–01) dilengkapi dengan 2 Level Switch (LS–01 dan LS–02). Level Switch (LS–01)
terkoneksi dengan Pompa Air Baku (P–01), sedangkan Level Switch (LS–02) terkoneksi
dengan Pompa UF (P–02). Pompa UF (P–02) mampu memberikan tekanan kerja yang
diperlukan yaitu antara 1,8–2,4 bar dan laju alir antara 7,2–18,0 m3/jam. Tekanan kerja
yang cukup akan mendorong air dapat menembus pori-pori Cartridge Filter (CF–01) yang
berukuran 5 mikron dan selanjutnya menembus pori-pori membran UF (UF–01/02/03/04)
yang berukuran sekitar 60 kD dan keluar sebagai produk UF.

Cartridge Filter (CF–01) berfungsi untuk menahan berbagai pengotor kasar seperti serat
fiber, pasir, partikel, dan material lain yang berukuran lebih besar dari 5 mikron. Secara
periodik setiap 30 hari atau sudah dihasilkan 960 m3 produk atau pressure drop sudah
mencapai 10 psi, cartridge filter perlu diganti.

Membran UF dengan dinding berpori yang sangat selektif mampu memisahkan berbagai
kontaminan seperti kekeruhan, bakteri, virus, organik, koloid, makromolekul, sebagian
warna, dan kontaminan lainnya. Produk ultrafiltrasi ini selanjutnya dialirkan ke dalam
Tangki Backwash (T–02) dan Tangki Produk (T–03 A/B), sedangkan konsentrat yang
direjek oleh membran UF akan dikembalikan ke dalam Tangki Umpan UF (T–01) dan

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

sebagian dibuang. Operasi UF dijalankan pada tekanan 1 – 2 bar. Setting kondisi tekanan
dilakukan pada saat testing & comissioning. Operator dimungkinkan mengubah tekanan
operasi, tetapi maksimal sampai tekanan 2 bar. Mode operasi membran UF ini adalah
inside-out constant pressure.

Unit ultrafiltrasi ini dirancang dengan recovery 95%. Dengan laju alir produk ± 4.000 liter
per jam, maka jumlah air yang direjek adalah 210 liter per jam. Untuk mencapai cross-flow
pada aliran umpan yang diinginkan, maka perlu adanya internal recirculation. Dengan kata
lain, sebagian dari konsentrasi UF dikembalikan kedalam Tangki Umpan UF (T–01).

Selama proses filtrasi, berbagai pengotor yang ada di dalam umpan akan terdeposisi di
permukaan membran UF (terjadi fouling) sehingga secara periodik membran UF harus
dibersihkan. Alternatif pembersihan membran UF meliputi proses backwash dan proses
pencucian. Proses backwash merupakan proses pembalikan arah aliran produk UF
sehingga pengotor yang terdeposisi di permukaan membran akan lepas dan keluar melalui
jalur pipa buangan menuju ke saluran drainase. Untuk backwash tersebut, air dari Tangki
Backwash (T–02) dipompakan menuju membran UF dengan Pompa Backwash (P–03).
Proses backwash diatur pada tekanan berkisar antara 1,5–2,0 bar. Proses backwash
berlangsung setiap interval waktu 1 jam dengan durasi backwash selama 1 menit.

Jika proses backwash tidak mampu mengembalikan kemampuan membran UF, maka
proses pencucian dengan bahan kimia adalah alternatif yang kedua. Pencucian umumnya
menggunakan larutan basa pada pH antara 10 – 12 dan larutan asam pada pH antara 2 –
3. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH (larutan basa) dengan konsentrasi sekitar
0,001 – 0,05% atau asam sitrat (larutan asam) dengan konsentrasi 1% atau asam klorida
larutan asam) dengan konsentrasi sekitar 0,005 – 0,04%. Prosedur pencucian kimia ini
dijelaskan lebih detail pada bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.

Setelah proses pencucian selesai, proses filtrasi normal dapat dilakukan kembali. Untuk
tahap awal, perlu dilakukan proses pembilasan membran UF dengan air umpan sampai
kondisi pH air bilasan sama dengan pH air umpan. Produk pada tahap-tahap awal filtrasi
sebaiknya dibuang selama beberapa saat sampai pH air produk UF sama dengan pH air
umpan. Keseluruhan proses pencucian ini dilakukan secara manual oleh operator.

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Post-Treatment

Modul Pengolahan Air Bersih ini telah dilengkapi dengan satu set dosing system untuk
memfasilitasi penambahan larutan hipoklorit. Bilamana diperlukan adanya sisa klorin
dalam produk akhir, pompa dosing (P–06) dapat dihidupkan secara manual oleh operator.
Larutan yang digunakan untuk menaikkan pH produk RO ini adalah Sodium Hipoklorit.

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

2. SPESIFIKASI PERALATAN

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

2. SPESIFIKASI PERALATAN
2.1. Deskripsi Umum

 Produk = 4,0 m3/h


 Air Baku = 4,21 m3/h
 Buangan = 0,21 m3/h
 Max. Padatan Tersuspensi (TSS) = 20 ppm
 Desian temperatur = 30 °C
 Max. Temperatur = 40 °C

2.2. Unit Pretreatment

Pompa Air Baku (P–01)


 Qty = 1 unit
 Tipe = ECS60/0,55
 Kapasitas = 4,8 m3/h
 Head = 16,2 m
 Brand = E.Qual
 Material = SS 304
 Motor = 0,55 kW / 3 phase / 50 Hz
 IP Protection = IP 55

Strainer (SF–01 & SF–02)


 Qty = 2 unit
 Kapasitas = 5 m3/h
 Tipe = Mesh
 Material Filter = Stainless Steel
 Tekanan operasi = 0,3 – 0,5 bar
 Housing = Plastic
 Mode operasi = Outside-in
 Perawatan = Pencucian periodik

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Sand Filter (F–01 & F–02)


 Qty = 2 unit
 Kapasitas = 5 m3/h
 Material Filter = Sand ex.Bangka
 Tekanan operasi = 1 – 1,5 bar
 Tabung = Stainless Steel
 Mode operasi = Down-flow
 Perawatan = Backwash periodik

Pompa Dosing Tawas (P–05)


 Qty = 1 unit
 Brand = Tacmina
 Type = Solenoid
 Max. Capacity = 5 liter/jam
 Power = 12 W / 1 phase / 50 Hz

Tangki Larutan Tawas(T–04)


 Qty = 1 unit
 Volume = 320 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

Pompa Dosing Sodium Karbonat (P–06)


 Qty = 1 unit
 Brand = Tacmina
 Type = Solenoid
 Max. Capacity = 5 liter/jam
 Power = 12 W / 1 phase / 50 Hz

Tangki Larutan Sodium Karbonat (T–05)


 Qty = 1 unit
 Volume = 320 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

10

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

2.3. Unit Ultrafiltrasi

Tangki Umpan UF (T–01)


 Qty = 1 unit
 Volume = 1.000 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

Pompa UF (P–02)
 Qty = 1 unit
 Tipe = ECS250/1,5
 Kapasitas = 9,6 m3/h
 Head = 22,2 m
 Brand = E.Qual
 Material = SS 304
 Motor = 1,5 kW / 3 phase / 50 Hz
 IP Protection = IP 55

Cartridge Filter (CF–01)


 Qty = 1 unit
 Capacity = 10 m3/h
 Type = Cartridge filter
 Rated = 5 micron
 Working pressure = 0,8 – 1,3 bar
 Housing = Stainless Steel

Membran UF (UF–01/02/03/04)
 Qty = 4 unit
 Type = S-640
 Brand = GDP
 Material = Polymeric
 Pore size = 0,01 micron
 Housing = PVC
 Working Pressure, bar = 1-2

11

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

 Max. Pressure, bar = 2,5


UF Backwash Pump (P–03)
 Qty = 1 unit
 Tipe = ECS100/1,1
 Kapasitas = 9,6 m3/h
 Head = 16,7 m
 Brand = E.Qual
 Material = SS 304
 Motor = 1,1 kW / 3 phase / 50 Hz
 IP Protection = IP 55

Tangki Backwash UF (T–02)


 Qty = 1 unit
 Volume = 500 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

Tangki Produk (T–03)


 Qty = 1 unit
 Volume = 2.000 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

2.4. Unit Post Treatment

Pompa Dosing Hipoklorit (P–07)


 Qty = 1 unit
 Brand = Tacmina
 Type = Solenoid
 Max. Capacity = 5 liter/jam
 Power = 12 W / 1 phase / 50 Hz

12

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Tangki Larutan Sodium Hipoklorit (T–06)


 Qty = 1 unit
 Volume = 320 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin

Static Mixer (SM–01)


 Qty = 1 unit
 Kapasitas = 4 m3/jam
 Material = PVC/PE/PP

Tangki Produk (T–03 A/B)


 Qty = 2 unit
 Volume = 10.000 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin/Excel/Profil

Tangki Produk (T–03 C)


 Qty = 1 unit
 Volume = 2.000 Liter
 Material = PE
 Brand = Pinguin/Excel/Profil

2.5. Perpipaan

Perpipaan
 Perpipaan umpan = PVC
 Perpipaan produk = PVC
 Perpipaan reject = PVC

13

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

2.6. Panel Kontrol

Panel Kontrol
 Controller = Relay
 Input = 380 Volt
 Motor starter = DOL

2.7. Instrumentasi

Instrumentasi
 Water Level Switch = LS & HS
 Flow Meter = 0 – 80 L/mnt
 Pressure indicator = 0–6 bar
 Automatic valve = Motorize
 Level Indikator = Flexible Tubing

14

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN

15

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN

3.1. Fenomena Fouling Pada Membran

Fouling adalah akumulasi partikulat atau koloid dari air umpan pada permukaan membran
dan/atau spacer sehingga menyebabkan masalah operasional. Fenomena fouling yang
terjadi pada membran dapat menurunkan produktivitas (fluks) dan memperpendek
umur membran. Terjadinya fouling pada membran tidak bisa dihindari, tetapi bisa
diperlambat. Proses backwash dan pencucian membran secara kimia diperlukan untuk
menghilangkan foulant, mengembalikan produktivitas, dan pada beberapa kasus,
dapat mengembalikan selektivitas (tingkat pemisahan) membran.

Fouling koloid disebabkan oleh oksida besi atau lumpur. Fouling biologi (biofouling) terjadi
akibat adanya pertumbuhan biofilm. Fouling organik adalah adsorpsi komponen organik
spesifik seperti substansi humik dan minyak pada permukaan membran. Fouling yang
disebabkan oleh terbentuknya kerak disebut scaling.

Tingkat fouling mungkin bervariasi antara aplikasi yang satu terhadap aplikasi yang lainnya
dan bahkan dari hari ke hari laju fouling bisa berubah. Hal tersebut bergantung pada
beberapa faktor, seperti suhu, tekanan operasi, recovery factor, laju sirkulasi, dan jenis dari
foulant itu sendiri.

Pada membran ultrafiltrasi, mekanisme fouling dapat melalui mekanisme adsorpsi, pore
blocking, atau deposisi lapisan gel. Unit ultrafiltrasi dilengkapi dengan sistem backwash
untuk menghilangkan fouling pore blocking dan deposisi lapisan gel. Pencucian membran
UF dilakukan untuk menghilangkan fouling adsorpsi.

3.2. Sistem Backwash


Backwash merupakan bagian yang diperlukan pada operasi normal suatu unit ultrafiltrasi
untuk menjaga laju permeasi (fluks) membran tetap normal. Proses ini hanya digunakan
pada membran UF saja. Selama proses backwash, permeat dipompakan dari sisi permeat
ke sisi umpan untuk menghilangkan partikel yang terperangkap dalam pori-pori membran
dan partikel yang terdeposisi di permukaan membran.

Pada keadaan tertentu, disarankan injeksi oksidator dalam backwash, terutama jika yang
diolah adalah air baku permukaan. Jenis oksidator yang aman dan banyak digunakan
adalah hypochlorite dan hydrogen peroxide. Injeksi oksidator dalam backwash dapat

16

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

dikurangi menjadi 1-2 kali per hari jika oksidator diberikan secara kontinu pada umpan.
Karena umpannya adalah air sumur dalam (Deep Well) maka UF Package ini tidak
dilengkapi dengan sistem injeksi oksidator.

3.3. Sistem Pencucian

Pencucian sebaiknya merupakan bagian dari perawatan (maintenance) rutin, disarankan


untuk dilakukan setelah membran beroperasi selama 120 – 360 jam. Jika membran sudah
terlalu lama dioperasikan, mungkin pencucian tidak mampu mengembalikan performa
elemen membran. Selain itu, interval antar pencucian dapat menjadi lebih singkat sebagai
akibat dari membran yang cepat mengalami fouling.

Pencucian diperlukan jika dijumpai salah satu atau lebih dari parameter yang
mengindikasikan terjadinya fouling seperti berikut:
 Fluks permeat turun hingga 10%
 Garam yang lolos meningkat 5-10%
 Pressure drop meningkat 10-15%

Pencucian juga disarankan agar dilakukan sebelum extended shut-down (sistem akan
tidak dioperasikan dalam jangka waktu lama).

Semua komponen dalam sistem pencucian harus resistan terhadap bahan kimia yang
digunakan untuk pencucian. Komponen sistem pencucian ini sebaiknya terbuat dari
material plastik/PVC atau stainless steel. Umumnya, sistem pencucian terdiri dari
komponen berikut:
 Tangki larutan pencuci
 Pompa larutan pencuci
 Cartridge filter dengan filter housing (opsional)

3.4. Bahan Kimia yang Direkomendasikan untuk Pencucian

Pemilihan bahan kimia yang tidak tepat atau urutan pencucian dengan bahan yang tidak
tepat dapat memperburuk fouling. Terdapat dua penggolongan utama bahan pencuci:
1. Larutan pencuci dengan pH rendah, digunakan untuk menghilangkan foulant dari
oksida logam. Larutan yang digunakan berkisar pada pH 2 – 3.

17

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

2. Larutan pencuci dengan pH tinggi, digunakan untuk menghilangkan senyawa organik,


silika, dan foulant biologis. Larutan yang digunakan berkisar pada pH 10 – 12.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyiapan larutan kimia, antara lain:
Urutan pencucian dengan bahan kimia yang berbeda.
Prosedur keselamatan yang direkomendasikan harus diikuti ketika menggunakan
bahan kimia.
Ketika menyiapkan larutan pencuci, pastikan semua bahan kimia terlarut dengan
sempurna sebelum disirkulasikan ke dalam modul membran.

Penyiapan larutan NaOH


 Isi Tangki Umpan UF (T–01) sampai volumenya ± 1.000 liter.
 Masukkan 1 liter larutan NaOH 10% ke dalam Tangki Umpan UF (T–01). Jika
kurang efektif, pH larutan pencuci perlu dinaikkan (jumlah ditambah). Korelasi pH
terhadap jumlah larutan yang ditambahkan dapat dilihat pada berikut.
 Aduk sampai tercampur sempurna selama ± 3 menit.

Volume yang Volume yang


pH pH
ditambahkan, Ltr ditambahkan, Ltr
4,0 12,00 0,5 11,10

3,0 11,88 0,2 10,70

2,0 11,70 0,1 10,40

1,0 11,40 0,04 10,00

Penyiapan larutan Asam Sitrat


 Isi Tangki Umpan UF (T–01) sampai volumenya ± 500 liter.
 Larutkan ± 5 kg asam sitrat dalam wadah yang berisi ± 20 liter air.
 Masukkan larutan asam sitrat tersebut ke dalam Tangki Umpan UF (T–01).
 Aduk sampai tercampur sempurna selama ± 3 menit.

Penyiapan larutan HCl


 Isi Tangki Umpan UF (T–01) sampai volumenya ± 500 liter.
 Masukkan 2,5 liter larutan HCl 4% ke dalam Tangki Umpan UF (T–01).
 Aduk sampai tercampur sempurna selama ± 3 menit.

18

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Volume yang Volume yang


pH pH
ditambahkan, Ltr ditambahkan, Ltr
4,5 2,01 2,5 2,26
4,0 2,06 2,0 2,36
3,5 2,12 1,0 2,66
3,0 2,18 0,5 2,96

Penyiapan larutan Sodium Metabisulfit (SMBS) 1%


 Isi Tangki Umpan UF (T–01) dengan air sampai volumenya ± 250 liter.
 Masukkan Sodium Meta Bisulfit = ± 2,5 kg ke dalam Tangki Umpan UF (T–01).
 Aduk sampai tercampur sempurna selama ± 5 menit.

3.5. Tipe Pencucian

Bahan kimia yang digunakan untuk pencucian adalah kaustik (NaOH) dengan konsentrasi
sekitar 0,001–0,05% dan/atau asam sitrat 1% atau asam klorida dengan konsentrasi sekitar
0,005–0,04%. Jika karakteristik dari foulant tidak diketahui, disarankan bahwa pencucian
dilakukan dengan larutan pH rendah kemudian diamati apakah ada perubahan signifikan,
baik TMP maupun laju alir. Pencucian dilanjutkan dengan larutan pH tinggi jika diperlukan.

Pencucian membran UF terdiri dari maintenance cleaning dan recovery cleaning.


Maintenance cleaning dimaksudkan untuk mencegah agar jangan sampai fouling terlanjur
berat. Maintenance cleaning dilakukan setiap 5–15 hari sekali.

Recovery cleaning merupakan prosedur pencucian lebih lanjut untuk mengembalikan


permeabilitas dan performa membran. Membran direndam dan diberi perlakuan flush cycle,
yang dapat membantu menghilangkan foulant atau kontaminan yang sulit dihilangkan.
Recovery cleaning dilakukan setiap 20–90 hari sekali. Recovery cleaning juga
direkomendasikan jika membran akan dilepas dari sistem dan disimpan.

Prosedur Maintenance Cleaning:


Hentikan proses filtrasi.
Lakukan drain air dari modul membran.

19

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Sirkulasikan larutan pencuci dalam modul (± 60 menit).


Lakukan flushing untuk pembilasan larutan pencuci sampai air yang keluar netral.
Proses filtrasi normal dapat dioperasikan kembali.

Prosedur Recovery Cleaning:


Hentikan proses filtrasi.
Lakukan drain air dari modul membran.
Sirkulasikan larutan pencuci dalam modul (± 60 menit).
Matikan sirkulasi dan biarkan larutan pencuci tertinggal pada modul membran. Waktu
perendaman tergantung pada tingkat dari membran fouling.
Lakukan flushing untuk pembilasan larutan pencuci sampai air yang keluar netral.
Proses filtrasi normal dapat dioperasikan kembali

Catatan :
Jika dilakukan pencucian dengan kedua larutan pencuci pH rendah dan pH tinggi,
flushing menggunakan air bersih penting dilakukan diantara kedua prosedur tersebut.

3.6. Efektivitas Pencucian


Efektivitas dari pencucian tergantung pada beberapa faktor, di antaranya bahan kimia yang
digunakan dan konsentrasinya, durasi dan frekuensi pencucian, suhu, dan laju sirkulasi.
Durasi dan frekuensi pencucian, bergantung pada kondisi fouling pada membran. Pada
beberapa kasus, diperlukan perendaman.
Suhu pencucian, karena kecepatan difusi dan reaksi kimia sangat tergantung pada
suhu, efisiensi pencucian akan meningkat dengan meningkatnya suhu. Kisaran suhu
yang disarankan yaitu 25–40°C.
Kualitas air untuk pencucian, air dengan kualitas yang tinggi, bebas kesadahan dengan
TDS < 300 ppm dan kandungan koloid rendah (SDI<2 dan/atau NTU < 0,5).
Larutan pencuci, pemilihan bahan kimia untuk pencucian membran bergantung dari sifat
foulant yang terjadi. Sering ditemukan lebih dari satu foulant dengan karakteristik yang
berbeda sehingga dibutuhkan lebih dari satu jenis bahan kimia.

20

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Efektivitas pencucian membran dapat dievaluasi dengan metode sebagai berikut:


Untuk operasi pada tekanan tetap
Jika laju alir permeat dapat dikembalikan hingga 90% dari laju alir permeat mula-mula
atau lebih, maka pencucian membran telah efektif. Jika diperoleh sebaliknya, durasi
pencucian dengan larutan basa atau asam perlu ditingkatkan, atau menaikkan
konsentrasi larutan pencuci.
Untuk operasi pada laju alir permeat tetap
Jika peningkatan TMP setelah pencucian kurang dari 10% terhadap TMP mula-mula,
maka pencucian membran telah efektif. Jika tidak, durasi pencucian dengan larutan
basa atau asam perlu ditingkatkan, atau menaikkan konsentrasi larutan pencuci.

3.7. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Selama Proses Pencucian


Sebaiknya pencucian membran UF dilakukan dengan seksama.
Urutan penggunaan larutan pencuci harus disesuaikan dengan karakteristik foulant.
Jika larutan pencuci menjadi keruh atau kotor, perlu diganti dengan larutan pencuci
yang baru.
Selama proses pencucian, pH diukur secara kontinu. Jika pH mengalami kenaikan lebih
dari 0,5 selama pencucian dengan larutan asam, maka perlu ditambahkan asam. Jika
pH mengalami penurunan lebih dari 0,5 selama pencucian dengan larutan basa, maka
perlu ditambahkan kaustik.
Jika perendaman dilakukan dalam waktu yang cukup lama, larutan dimungkinkan akan
jenuh dan foulant dapat terdeposisi kembali ke permukaan membran. Sebagai
tambahan, suhu akan mengalami penurunan selama proses tersebut, sehingga
perendaman menjadi kurang efektif. Disarankan untuk mensirkulasikan larutan pencuci
secara teratur untuk mempertahankan suhu (suhu tidak boleh mengalami penurunan
lebih dari 5 ⁰C) dan tambahkan bahan kimia jika perlu dilakukan pengaturan pH.

21

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

4. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN


MODUL MEMBRAN

22

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

4. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN MODUL MEMBRAN


4.1. Penanganan Modul Membran
Membran dihindarkan dari cahaya matahari dan ultraviolet secara langsung. Sinar
ultraviolet dapat mendegradasi modul membran
Membran dihindarkan dari pelarut dan bahan kimia berikut:
 Jangan mengkontakkan modul membran dengan pelarut aromatis atau bahan
aromatis terklorinasi.
 Hindari kontak dengan surfaktan atau disinfektan yang mengandung pelarut aromatis
terklorinasi.
 Jangan menempelkan tape (scotch tape, vinyl tape) pada housing membran.
Bersihkan semua kotoran dan benda asing lainnya dari housing membran dengan air
dan keringkan dengan kain kering.
Modul membran harus disimpan dalam keadaan basah. Jika membran mengalami
kontak dengan udara saat air atau larutan pengawet dikeluarkan dari modul, membran
akan kering dan kehilangan kemampuan penyaringannya.
Jangan biarkan modul membran membeku karena dapat merusak membran.
Lindungi membran dari segala benturan dan goncangan, karena dapat merusak modul
membran sekaligus selubungnya.
Ketika modul membran dipasang:
 Modul membran UF sebaiknya dipasang secara vertikal dengan umpan masuk pada
bagian bawah dan permeat dan konsentrat keluar dari bagian atas.
 Hati-hati saat mengencangkan membran pada tempatnya, gaya yang berlebihan
dapat membuat housing membran retak.
 Periksa perpipaan, gravitasi dan tegangan termal pada modul membran.

4.2. Penyimpanan Modul Baru


Modul baru harus disimpan dalam kemasan aslinya sebelum digunakan.
Simpan modul pada suhu antara 10-30°C.
Hindarkan dari sinar matahari langsung, simpan dalam ruangan.
Pastikan bahwa modul membran tetap basah. Sekali saja membran kering, membran
akan kehilangan kemampuan penyaringannya.

23

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Periksa elemen tiap 3–6 bulan sekali, atau jika larutan pengawet sudah keruh, keluarkan
elemen membran, kemudian rendam dalam larutan pengawet yang baru dan kemas
kembali.
pH larutan pengawet tidak boleh < 3, jika pH mengalami penurunan sampai di bawah
ambang batas, segera ganti larutan pengawetnya.

4.3. Penyimpanan Modul yang Telah Digunakan


Modul yang digunakan harus dibersihkan dan dibilas dengan air bersih sebelum disimpan.

Penyimpanan jangka pendek (kurang dari 3 hari)


Bilas modul dengan air bersih selama ±20–30 menit.
Jika modul sudah penuh dengan air, tutup valve untuk mencegah udara masuk ke
dalam sistem.
Ulangi pembilasan setiap hari.

Penyimpanan jangka panjang (lebih dari 3 hari)


Untuk penyimpanan lebih dari 3 hari, modul membran harus diawetkan dengan salah satu
larutan berikut:
Sodium metabisulphite 1%
Asam fosfat pada pH 2~3
Glycerin pada 70~80% (optimal) + propylene glycol (PG)
(khususnya untuk lingkungan dengan suhu rendah)
Prosedur:
1. Bilas modul membran dengan air bersih selama ±20–30 menit.
2. Siapkan larutan pengawet
3. Sirkulasikan larutan selama ±20–30 menit
4. Tahan larutan di dalam modul.
5. Periksa pH larutan 1 minggu sekali, segera ganti larutan pengawet jika pH <3.
6. Ulangi prosedur di atas setiap bulan (sirkulasi dan penggantian larutan pengawet baru)

24

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5. COMMISSIONING

25

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5. COMMISSIONING

5.1. Peralatan
Pada Start-up dianjurkan untuk disediakan peralatan tambahan berikut ini :
Alat pelindung diri
Alat ukur
 Termometer
 pH meter
 Konduktifity meter (konduktifitas umpan, permeate dan konsentrat).
Bahan kimia yang cukup untuk pencucian, sanitasi dan pemeliharaan
 Larutan NaOH 10%
 Asam sitrat kristal
 Larutan HCl 4%
Botol sample dengan volume minimal 1.500 ml

5.2. Inspeksi Start-Up

Sebelum start-up dilakukan, pastikan bahwa keseluruhan bagian Unit Pretreatment, Unit
Ultrafiltrasi, dan Unit Posttreatment telah terpasang sesuai dengan gambar P&ID. Berikut
ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan pada inspeksi start-up:
 Pastikan bahwa semua equipment sudah terpasang dan terhubungkan satu sama lain
dengan baik.
 Pastikan bahwa modul membran UF sudah terpasang dengan baik di rangka sistem.
 Pastikan bahwa perpipaan sudah terpasang dan tersambung dengan baik.
 Pastikan otomatisasi dapat beroperasi dengan baik.
 Pastikan seluruh kelengkapan sistem berfungsi dengan baik untuk memastikan
ketepatan operasional dan monitoring kinerja sistem.

Lebih rinci, Inspeksi yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:

26

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5.2.1. Peralatan Utama

Unit Pretreatment Status Catatan

 Pompa Air Baku (P–01) :

 Strainer (SF–01 & SF–02) :

 Sand Filter (F–01 & F–02) :

 Pompa Dosing Tawas (P–05) :

 Tangki larutan Tawas (T–04) :

 Pompa Dosing Na2CO3 (P–06) :

 Tangki larutan Na2CO3 (T–05) :

Unit Ultrafiltrasi

 Tangki Umpan UF (T–01) :

 Pompa UF (P–02) :

 Cartridge Filter (F–03) :

 UF Membrane (UF–01/02/03/04) :

 Pompa Backwash (P–03) :

 Tangki Backwash (T–02) :

Post Treatment

 Pompa Dosing Tawas (P–07) :

 Tangki larutan Tawas (T–06) :

 Static Mixer (SM–01) :

 Tangki Produk (T–03 A/B) :

 Tangki Produk (T–03 C) :

27

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5.2.2. Instrumen

Komponen Instrumen No. Tag Status Catatan

 Level Switch LS–01 :


 Level Switch LS–02 :
 Level Switch LS–03 :
 Level Switch LS–04 :
 Level Switch LS–05 :
 Level Switch LS–06 :
 Level Switch LS–07 :
 Level Switch LS–08 :
 Level Switch LS–09 :
 Pressure indicator PI–01 :
 Pressure indicator PI–02 :
 Pressure indicator PI–03 :
 Pressure indicator PI–04 :
 Pressure indicator PI–05 :
 Pressure indicator PI–06 :
 Pressure indicator PI–07 :
 Flow Meter FI–01 :
 Flow Meter FI–02 :
 Flow Meter FI–03 :
 Automatic Valve SV–01 :
 Automatic Valve SV–02 :
 Automatic Valve SV–03 :
 Flaoting Valve FV–01 :
 Flaoting Valve FV–02 :
 Level Indicator LI–01 :

28

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5.2.3. Piping

Unit Pretreatment Fungsi Status Catatan

 BV–01 Block Valve :


 BV–02 Block Valve :
 BV–03 Block Valve :

 BV–04 Block Valve :


 BV–05 Drain Valve :

 BV–06 Block Valve :


 BV–07 Block Valve :
 BV–08 Block Valve :
 BV–09 Block Valve :
 BV–10 Drain Valve :

 BV–37 Drain Valve :


 BV–38 Drain Valve :

Unit Ultrafiltrasi
 BV–11 Drain Valve :
 BV–12 Block Valve :
 BV–13 Block Valve :
 BV–14 Block Valve :
 BV–15 Block Valve :
 BV–16 Block Valve :
 BV–17 Block Valve :
 BV–18 Block Valve :
 BV–19 Block Valve :
 BV–20 Block Valve :

 BV–21 Block Valve :


 BV–22 Block Valve :

29

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

 BV–23 Block Valve :


 BV–24 Block Valve :
 BV–25 Block Valve :

 BV–26 Sampling Valve :


 BV–27 Sampling Valve :

 BV–28 Sampling Valve :


 BV–29 Sampling Valve :
 BV–30 Cleaning Valve :

 BV–31 Recirculation Valve :


 BV–32 Reject Valve :

 BV–33 Block Valve :


 BV–34 Drain Valve :
 BV–35 Block Valve :
 BV–36 Bypass Valve :
 GV–01 Pressure Regulator Valve :
 GV–02 Pressure Regulator Valve :

 CV–01 One Way Valve :

Post Treatment

 BV–39 Drain Valve :

 BV–40 Drain Valve :

 BV–41 Distribution Valve :

 BV–42 Drain Valve :

 BV–43 Block Valve :

30

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

CATATAN

NO CATATAN

31

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

5.3. Start-up Awal


Sebelum dilakukan start-up awal, pastikan bahwa T-01, T-02, T-03, T-04, T-05, T-06
sudah dalam keadaan bersih.

A. Unit Postreatment

Rinsing (Pembilasan)

1. Posisikan valve sebagai berikut:

Valve Fungsi Posisi

 BV–01 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–02 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–03 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–04 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–05 Drain Valve : Terbuka Penuh

 BV–06 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–07 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–08 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–09 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–10 Drain Valve : Terbuka Penuh

 BV–37 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–38 Drain Valve : Tertutup Penuh

2. Posisikan selektor Control Panel Unit Pretreatment pada pada posisi manual.
3. Hidupkan Pompa Air Baku (P–01) selama ± 30 menit.
4. Stop Pompa Air Baku (P–01).
5. Buka penuh valve BV–04 dan BV–09.
6. Tutup penuh valve BV–05 dan BV–10.

32

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Start-up

1. Posisikan valve sebagai berikut:

Valve Fungsi Posisi

 BV–01 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–02 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–03 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–04 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–05 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–06 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–07 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–08 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–09 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–10 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–37 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–38 Drain Valve : Tertutup Penuh

2. Posisikan selektor Control Panel Unit Pretreatment pada pada posisi auto.
3. Hidupkan Pompa Air Baku (P–01).

33

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

B. Membran UF

Flushing
1. Posisikan valve sebagai berikut:
Valve Fungsi Posisi
 BV–11 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–12 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–13 Block Valve : Tertutup Penuh


 BV–14 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–15 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–16 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–17 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–18 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–19 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–20 Block Valve : Terbuka Penuh


 BV–21 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–22 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–23 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–24 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–25 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–26 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–27 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–28 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–29 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–30 Cleaning Valve : Tertutup Penuh

 BV–31 Recirculation Valve : Terbuka Penuh

 BV–32 Reject Valve : Terbuka Penuh

 BV–33 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–34 Drain Valve : Tertutup Penuh

34

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

 BV–35 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–36 Bypass Valve : Terbuka Penuh

 GV–01 Pressure Regulator Valve : Terbuka Parsial

 GV–02 Pressure Regulator Valve : Terbuka Parsial

2. Posisikan selektor 1 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi manual.


3. Posisikan selektor 2 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi operasi.
4. Hidupkan Pompa UF (P–02) untuk menghilangkan bahan preservasi membran
selama ± 60 menit.
5. Stop Pompa UF (P–02).
6. Tutup penuh valve BV–33.

Start-up

1. Posisikan valve sebagai berikut:

Valve Fungsi Posisi


 BV–11 Drain Valve : Tertutup Penuh
 BV–12 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–13 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–14 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–15 Block Valve : Terbuka Penuh


 BV–16 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–17 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–18 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–19 Block Valve : Terbuka Penuh


 BV–20 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–21 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–22 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–23 Block Valve : Terbuka Penuh

35

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

 BV–24 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–25 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–26 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–27 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–28 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–29 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–30 Cleaning Valve : Tertutup Penuh

 BV–31 Recirculation Valve : Terbuka Penuh

 BV–32 Reject Valve : Terbuka Penuh

 BV–33 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–34 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–35 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–36 Bypass Valve : Terbuka Penuh

 GV–01 Pressure Regulator Valve : Terbuka Parsial

 GV–02 Pressure Regulator Valve : Terbuka Penuh

2. Posisikan selektor 1 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi auto.


3. Posisikan selektor 2 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi operasi.
4. Atur bukaan GV – 01 sehingga PI – 04 menunjukkan tekanan 2,2 bar
5. Atur bukaan GV – 02 sehingga PI – 06 menunjukkan tekanan 1,2 bar
6. Lakukan monitoring parameter operasi setelah ± 30 menit, sebagai berikut:

Air Sand Cartridge Membran UF


Parameter Strainer Filter Filter
Baku Inlet Outlet Produk Backwash

pH X X
TDS X X
Tekanan X X X X X
Flow rate X X X

Berdasarkan hasil monitoring di atas, lakukan evaluasi terhadap kinerja unit


pengolahan (lihat bagian 7. TROUBLESHOOTING)

36

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

C. Unit Posttreatment

Flushing
1. Posisikan valve sebagai berikut:

Valve Fungsi Posisi


 BV–39 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–40 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–41 Distribution Valve : Tertutup Penuh

 BV–42 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–43 Block Valve : Tertutup Penuh

2. Atur laju alir Pompa Dosing (P–07) pada posisi 40% stroke.
3. Jika Tangki Produk T–01 A/B sudah penuh, lakukan drain dengan membuka valve
BV–42.
4. Jika Tangki Produk T–01 C sudah penuh, lakukan drain dengan membuka valve BV–
40.
5. Jika air sudah habis, tutup kembali valve BV–40 dan BV–42.

Start-up

1. Posisikan valve sebagai berikut:

Valve Fungsi Posisi


 BV–39 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–40 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–41 Distribution Valve : Terbuka Penuh

 BV–42 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–43 Block Valve : Terbuka Penuh

2. Jika dibutuhkan penambahan disenfektan, hidupkan Pompa Dosing (P–07).

37

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

6. PROSEDUR OPERASI

38

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

6. PROSEDUR OPERASI
6.1. Unit Pretreatment

1. Pastikan posisi valve sebagai berikut::

Valve Fungsi Posisi

 BV–01 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–02 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–03 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–04 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–05 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–06 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–07 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–08 Block Valve : Tertutup Penuh

 BV–09 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–10 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–37 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–38 Drain Valve : Tertutup Penuh

2. Pastikan posisi selektor Control Panel Unit Pretreatment pada pada posisi auto.
3. Hidupkan Pompa Air Baku (P–01).

39

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

6.2. Unit Ultrafiltrasi


A. Online Operation

1. Pastikan posisi valve sebagai berikut::

Valve Fungsi Posisi


 BV–11 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–12 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–13 Block Valve : Tertutup Penuh


 BV–14 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–15 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–16 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–17 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–18 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–19 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–20 Block Valve : Terbuka Penuh


 BV–21 Block Valve : Terbuka Penuh
 BV–22 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–23 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–24 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–25 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–26 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–27 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–28 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–29 Sampling Valve : Tertutup Penuh

 BV–30 Cleaning Valve : Tertutup Penuh

 BV–31 Recirculation Valve : Terbuka Penuh

 BV–32 Reject Valve : Terbuka Penuh

 BV–33 Drain Valve : Tertutup Penuh

40

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

 BV–34 Drain Valve : Tertutup Penuh

 BV–35 Block Valve : Terbuka Penuh

 BV–36 Bypass Valve : Terbuka Penuh

 GV–01 Pressure Regulator Valve : Terbuka Parsial

 GV–02 Pressure Regulator Valve : Terbuka Parsial

2. Pastikan posisi selektor 1 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi auto.
3. Pastikan posisi selektor 2 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi operasi.
4. Lakukan monitoring parameter operasi setiap hari, sebagai berikut:

Air Sand Cartridge Membran UF


Parameter Strainer Filter Filter
Baku Inlet Outlet Produk Backwash

pH X X
TDS X X
Tekanan X X X X X
Flow rate X X X

Berdasarkan hasil monitoring di atas, lakukan evaluasi terhadap kinerja unit


pengolahan (lihat bagian 7. TROUBLESHOOTING)

B. Maintenance Cleaning (dilakukan setiap 15 hari sekali)


Pencucian Asam (pH rendah)
1. Hentikan proses filtrasi.
2. Pastikan selektor 1 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi MANUAL.
3. Pastikan selektor 2 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi CLEANING.
4. Siapkan larutan Asam Sitrat dalam Tangki Umpan UF (T–01), lihat prosedur pada
bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.
5. Buka penuh valve BV–30.
6. Tutup penuh valve BV–32.
7. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk sirkulasikan larutan asam sitrat melalui
membran UF selama ± 60 menit.
8. Stop Pompa UF (P-02).

41

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

9. Drain larutan asam sitrat yang ada dalam membran UF (UF–01/02/03/04) dengan
membuka penuh valve BV–13.
10. Jika larutan asam sitrat sudah habis, tutup kembali valve BV–13.
11. Drain larutan asam sitrat yang ada dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan
membuka valve BV–11.
12. Jika larutan sudah habis, bilas Tangki Umpan UF (T–01) dengan air hasil Unit
Pretreatment sampai bersih.
13. Tutup kembali valve BV–11.
14. Buka penuh valve BV–32.
15. Tutup penuh valve BV–30.
16. Buka penuh valve BV–33.
17. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk membilas sisa larutan asam sitrat yang ada
dalam membran UF selama ± 5 menit.
18. Stop Pompa UF (P-02).
19. Tutup penuh valve BV–33.
20. Jika pencucian asam berhasil baik, Unit Ultrafiltrasi siap untuk online operation
(operasi normal).
21. Jika pencucian dengan larutan asam sitrat tidak cukup, lanjutkan dengan
pencucian Alkalin (pH Tinggi).

Pencucian Alkalin (pH Tinggi)


1. Siapkan larutan NaOH dalam Tangki Umpan UF (T–01), lihat prosedur pada
bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.
2. Buka penuh valve BV–30.
3. Tutup penuh valve BV–32.
4. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk sirkulasikan larutan NaOH melalui membran UF
selama ± 60 menit.
5. Stop Pompa UF (P-02).
6. Drain larutan NaOH yang ada dalam membran UF (UF–01/02/03/04) dengan
membuka penuh valve BV–13.
7. Jika larutan NaOH sudah habis, tutup kembali valve BV–13.
8. Drain larutan NaOH yang ada dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan membuka
valve BV–11.

42

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

9. Jika larutan sudah habis, bilas Tangki Umpan UF (T–01) dengan air hasil Unit
Pretreatment sampai bersih.
10. Tutup kembali valve BV–11.
11. Buka penuh valve BV–32.
12. Tutup penuh valve BV–30.
13. Buka penuh valve BV–33.
14. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk membilas sisa larutan NaOH yang ada dalam
membran UF selama ± 5 menit.
15. Stop Pompa UF (P-02).
16. Tutup penuh valve BV–33.
17. Jika pencucian NaOH berhasil baik, Unit Ultrafiltrasi siap untuk online
operation (operasi normal).
18. Jika pencucian dengan larutan NaOH tidak cukup, lanjutkan dengan Recovery
Cleaning.

C. Recovery Cleaning (dilakukan setiap 45 hari sekali)


Recovery cleaning dilakukan jika maintenance cleaning tidak cukup.

Pencucian Asam (pH rendah)


1. Hentikan proses filtrasi.
2. Pastikan selektor 1 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi MANUAL.
3. Pastikan selektor 2 Control Panel Unit Ultrafiltrasi pada posisi CLEANING.
4. Siapkan larutan Asam Sitrat dalam Tangki Umpan UF (T–01), lihat prosedur pada
bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.
5. Buka penuh valve BV–30.
6. Tutup penuh valve BV–32.
7. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk sirkulasikan larutan asam sitrat melalui
membran UF selama ± 3 Jam.
8. Stop Pompa UF (P-02).
9. Drain larutan asam sitrat yang ada dalam membran UF (UF–01/02/03/04) dengan
membuka penuh valve BV–13.
10. Jika larutan asam sitrat sudah habis, tutup kembali valve BV–13.

43

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

11. Drain larutan asam sitrat yang ada dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan
membuka valve BV–11.
12. Jika larutan sudah habis, bilas Tangki Umpan UF (T–01) dengan air hasil Unit
Pretreatment sampai bersih.
13. Tutup kembali valve BV–11.
14. Buka penuh valve BV–32.
15. Tutup penuh valve BV–30.
16. Buka penuh valve BV–33.
17. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk membilas sisa larutan asam sitrat yang ada
dalam membran UF selama ± 5 menit.
18. Stop Pompa UF (P-02).
19. Tutup penuh valve BV–33.

Pencucian Alkalin (pH Tinggi)


20. Siapkan larutan NaOH dalam Tangki Umpan UF (T–01), lihat prosedur pada
bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.
21. Buka penuh valve BV–30.
22. Tutup penuh valve BV–32.
23. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk sirkulasikan larutan NaOH melalui membran UF
selama ± 3 Jam.
24. Stop Pompa UF (P-02).
25. Drain larutan NaOH yang ada dalam membran UF (UF–01/02/03/04) dengan
membuka penuh valve BV–13.
26. Jika larutan NaOH sudah habis, tutup kembali valve BV–13.
27. Drain larutan NaOH yang ada dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan membuka
valve BV–11.
28. Jika larutan sudah habis, bilas Tangki Umpan UF (T–01) dengan air hasil Unit
Pretreatment sampai bersih.
29. Tutup kembali valve BV–11.
30. Buka penuh valve BV–32.
31. Tutup penuh valve BV–30.
32. Buka penuh valve BV–33.

44

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

33. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk membilas sisa larutan NaOH yang ada dalam
membran UF selama ± 5 menit.
34. Stop Pompa UF (P-02).
35. Tutup penuh valve BV–33. Unit Ultrafiltrasi siap untuk online operation
(operasi normal).

D. Offline Operation
Dalam kondisi tertentu, ada kemungkinan Unit Ultrafiltrasi ini tidak akan dioperasikan
dalam jangka waktu cukup lama. Hal ini disebut dengan Offline Operation. Prosedur
Offline Operation adalah sebagai berikut:
1. Lakukan proses maintenance cleaning seperti prosedur di atas.
2. Drain air dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan membuka valve BV–11.
3. Jika air sudah habis, tutup kembali valve BV–11.
4. Drain air yang ada dalam membran UF (UF–01/02/03/04) dengan membuka
penuh valve BV–13.
5. Jika air sudah habis, tutup kembali valve BV–13.
6. Siapkan larutan Sodium Meta Bisulfit (SMBS) dalam Tangki Umpan UF (T–01),
lihat prosedur pada bagian 3. BACKWASH DAN PENCUCIAN MEMBRAN.
36. Buka penuh valve BV–30.
37. Tutup penuh valve BV–32.
38. Hidupkan Pompa UF (P-02) untuk sirkulasikan larutan SMBS melalui membran UF
selama ± 30 menit.
7. Stop Pompa UF (P-02).
8. Tutup penuh valve BV–14, BV–15, BV–16, BV–17, BV–18, BV–19, BV–20, dan
BV–21.
9. Drain larutan asam SMBS yang ada dalam Tangki Umpan UF (T–01) dengan
membuka valve BV–11.
10. Jika larutan SMBS sudah habis, bilas Tangki Umpan UF (T–01) dengan air baku
sampai bersih.
11. Tutup kembali valve BV–11.
12. Isi Tangki Umpan UF (T–01) dengan air.
13. Buka penuh valve BV–13.

45

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

14. Hidupkan Pompa UF (P–02) untuk membilas sisa larutan SMBS yang ada dalam
perpipaan selama ± 1 menit.
15. Stop Pompa UF (P–02).
16. Tutup penuh valve BV–13.
17. Drain air dalam Tangki Umpan UF (T–01)dengan membuka valve BV–11.
18. Jika air sudah habis, tutup kembali valve BV–11.

46

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

7. TROUBLESHOOTING

47

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

7. TROUBLESHOOTING

No Kesalahan Penyebab Cara Mengatasi

A Pompa Air Baku (P–01)


1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Lakukan pemeriksaan dan tarik
Umpan UF (T–01) berada pada perlahan ke bawah, jika pompa UF
posisi high level (LS–01) hidup berarti sirkuit elektrik berjalan
normal
Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan
tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan

Over pressure

Posisi bukaan valve tidak Lihat prosedur operasi


sesuai

Strainer (SF–01 & SF–02) Buka strainer (SF–01 & SF–02) dan
kotor bersihkan

Sand Filter (F–01 & F–02) Backwash Sand Filter (F–01 & F–02)
kotor

Motor pompa terbakar Perbaiki motor

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

Air sumur habis Tunggu sampai sumur terisi kembali

B Pompa UF (P–02)
1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Lakukan pemeriksaan, isi Tangki
Umpan UF (T–01) berada pada Umpan UF (T–01), jika Pompa UF
posisi low level (LS–02) (P–02), hidup berarti sirkuit elektrik
berjalan normal

Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan


tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan

Over pressure

Posisi bukaan valve tidak Lihat prosedur operasi


sesuai

SV – 02 rusak SV – 02 diganti

48

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

SV – 02 tidak ada aliran Perbaiki dan pastikan ada aliran


listrik listrik

Cartridge Filter (F–03) kotor Ganti cartridge (cleaning dapat


dilakukan jika belum ada persediaan
spare part)

Membran UF sudah kotor Matikan Pompa UF (P–02), pindah


selektor 1 ke posisi manual,
hidupkan Pompa Backwash (P–03)
selama ± 5 menit.
Jika belum dapat teratasi, lakukan
cleaning.

Motor pompa terbakar Perbaiki motor

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

Valve BV–12 tertutup Buka valve BV–12

C Pompa Backwash (P–03)


1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Lakukan pemeriksaan dan tarik
Backwash (T–02) berada pada perlahan ke atas, Pompa Backwash
posisi low level (LS–03) (P–02) hidup berarti sirkuit elektrik
berjalan normal
Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan
tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan
Valve pada bagian discharge buka valve perlahan-lahan
tertutup
Motor pompa terbakar Perbaiki motor
Over pressure
Posisi bukaan valve tidak Lihat prosedur operasi
sesuai

SV – 01 rusak SV – 01 diganti

SV – 01 tidak ada aliran Perbaiki dan pastikan ada aliran


listrik listrik

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

49

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Valve BV–35 tertutup Buka valve BV–35

D Strainer (SF–01 & SF–02)


Pressure drop tinggi Strainer (SF–01 & SF–02) kotor Buka strainer (SF–01 & SF–02) dan
bersihkan

E Sand Filter (F–01 & F–02)


Pressure drop tinggi Sand Filter (F–01 & F–02) kotor Backwash Sand Filter (F–01 & F–02)

F Cartridge Filter (F–03)


Pressure drop tinggi Cartridge Filter (F–03) kotor Ganti cartridge (cleaning jika belum
ada persediaan spare part)

G Membran UF (UF–01/02/03/04)
Pressure drop tinggi Membran UF sudah kotor Matikan Pompa UF (P–02), pindah
selektor 1 ke posisi manual,
hidupkan Pompa Backwash (P–03)
selama ± 5 menit.
Jika belum dapat teratasi, lakukan
cleaning.

Flowrate produk Membran UF sudah kotor Lakukan maintenance cleaning.


rendah Jika belum dapat teratasi, lakukan
recovery cleaning.

Turbidity produk Membran UF bocor Ganti membran yang bocor


tinggi
H Pompa Dosing Tawas (P–05)
1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Isi dengan larutan tawas sampai
larutan Tawas (T–04) berada volume cukup.
pada posisi low level (LS–06).

Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan


tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

I Pompa Dosing Na2CO3 (P–06)


1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Isi dengan larutan Na2CO3 sampai
larutan Na2CO3 (T–05) berada volume cukup.
pada posisi low level (LS–07).

50

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan


tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

J Pompa Dosing Disenfektan (P–07)


1 Tidak bekerja Floating switch/sensor di Tangki Isi dengan larutan hipoklorit sampai
Larutan Hipoklorit (T–06) berada volume cukup.
pada posisi low level (LS–08).

Adanya jaringan elektrik pompa Periksa satu persatu dan


tidak tersambung atau longgar sambungkan / kencangkan

2 Tidak mau Perpipaan hisap bocor Kencangkan / perbaiki bagian yang


menghisap bocor

Perpipaan suction/screen filter Bersihkan perpipaan suction atau


tersumbat screen filter dari pengotornya

51

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

PERINGATAN

1. Hindarkan pemakaian membran pada cairan dengan kondisi pH ekstrim (dibawah 2 atau
diatas 12).

2. Hindarkan pemakaian membran pada cairan yang bersifat pelarut bagi material
membran (turunan minyak bumi).

3. Hindarkan membran dari operasi pada temperatur > 40 oC dalam jangka waktu panjang.

4. Pastikan membran tidak kering (ada air dalam membran).

DISARANKAN

1. Baca buku ”Design & Service Manual” sebelum pengoperasian alat.

2. Lakukan prosedur pengoperasian maupun pemeliharaan sesuai dengan buku ”Design &
Service Manual”.

3. Baca buku panduan resmi untuk pemeliharaan pompa.

4. Lakukan monitoring dan perawatan rutin.

5. Konsultasikan dengan perancang dan pembuat sistem jika terjadi permasalahan di


lapangan yang tidak dapat diatasi.

52

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

EVALUASI DATA MONITORING


A. Unit Pretreatment
1. Tekanan inlet Strainer (SF–01 & SF–02) tinggi

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Buka strainer (SF–01 & SF–02) Periksa kualitas umpan. Lakukan pencucian dengan
dan bersihkan bahan kimia yang sesuai.

Pressure Indicator (PI–01) rusak Cek, kalibrasi atau ganti

2. Tekanan inlet Sand Filter (F–01 & F–02) tinggi

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Sand Filter (F–01 & F–02) kotor Backwash Sand Filter (F–01 & F–02)
Nozzle outlet tersumbat Bersihkan nozzle

Pressure Indicator (PI–01) rusak Cek, kalibrasi atau ganti

B. Unit Ultrafiltrasi
1. TMP tinggi atau TMP meningkat drastis

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Membran fouling atau tersumbat Analisa kemungkinan penyebab fouling dan lakukan
pencucian dengan bahan kimia yang sesuai

Laju alir permeat terlalu tinggi Atur laju alir permeat

Kualitas umpan yang buruk Periksa kualitas umpan. Lakukan pencucian dengan
bahan kimia yang sesuai.

2. Kekeruhan permeat tinggi

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Udara yang terjebak di Hilangkan udara yang terjebak di dalam alat ukur tersebut.
dalam turbidity meter Cari tahu bagaimana sampai udara dapat terjebak disana

Modul membran yang rusak Cek produk masing-masing modul membran yang
kemungkinan rusak.

53

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

3. Laju alir permeat rendah

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Kerusakan pada flow meter Cek dan kalibrasi flow meter

Membran fouling atau Analisa kemungkinan penyebab fouling dan lakukan


tersumbat pencucian dengan menggunakan bahan kimia yang sesuai

Tekanan umpan terlalu Periksa Pompa UF (P–02) dan bukaan valve GV–01 dan
rendah GV–02.

Tekanan balik permeat Periksa dan pastikan tidak ada yang menyumbat di
tinggi perpipaan permeat

4. Laju alir konsentrat rendah

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Bukaan valve GV–02 terlalu kecil Atur bukaan valve GV–02

Bukaan valve BV–31 terlalu kecil Atur bukaan valve BV–31

Daya hisap Pompa UF (P–02) kurang Cek penyebabnya

5. Tekanan umpan tinggi

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Bukaan valve GV–01 terlalu besar Atur bukaan valve GV–01

Bukaan valve GV–02 terlalu kecil Atur bukaan valve GV–02

Kerusakan pada pressure gauge (PI–06) Cek dan kalibrasi pressure gauge (PI–06)

54

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

6. Tekanan umpan rendah

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Kerusakan pompa umpan Cek pompa umpan

Bukaan valve GV–01 terlalu kecil Atur bukaan valve GV–01

Kerusakan valve GV–01 Ganti valve GV–01

Bukaan valve GV–02 terlalu besar Atur bukaan valve GV–02

Kerusakan valve GV–02 Ganti valve GV–02

Cartridge Filter (F–03) tersumbat Ganti cartridge

7. pH rendah atau tinggi

Kemungkinan Penyebabnya Penanganannya

Kerusakan pada pH meter Kalibrasi pH meter

Sisa larutan kimia pencuci membran Bilas membran dengan air bersih

Pemeriksaan terhadap Kebocoran membran UF

Kerusakan pada modul membran UF menyebabkan kualitas produk yang dihasilkan


menurun karena terdapat partikel yang lolos. Kerusakan tersebut tidak dapat diketahui dari
pengukuran dengan kasat mata, tetapi dapat diketahui dari pengukuran turbidity,
kandungan koloid dan padatan tersuspensi yang tinggi pada produk.

Pemeriksaan terhadap kebocoran pada modul disarankan saat:


SDI permeat >3, atau
Turbidity permeat meningkat drastis
Prosedur pemeriksaan kebocoran:
Modul diisi penuh dengan air
Udara bebas minyak pada tekanan 1 bar (14,5 psi) ditekan melalui dasar module
bagian shell (sisi umpan)

55

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

Amati selama ± 10 menit. Udara tidak dapat melewati pori membran karena
tekanannya rendah dan adanya tegangan permukaan, kecuali jika ada kerusakan di
dalam modul tersebut, yang ditandai dengan salah satu fenomena berikut:
 Jika pressure indikator pada jalur yang dilalui udara bertekanan < 0,9 bar.
 Jika terlihat gelembung air dalam jumlah yang signifikan pada ujung pipa lumen.

56

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bangka Tengah
Jl. Titian Puspa 3 No.1 Koba, Kapubaten Bangka Tengah 33181

8. GAMBAR-GAMBAR

57

Modul Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat, Kapasitas 4 m3/jam

Anda mungkin juga menyukai