Anda di halaman 1dari 13

Tugas ayang

4. Metode yang digunakan (dijelaskan secara umum) masing2 metode 5literatur >tarik
kesimpulan dari masing2 metode

Jawab

Sediaan semi padat adalah sediaan yang memiliki konsistensi antara padat dan cair, yaitu
mampu memberikan bentuk yang dapat dipegang, tetapi tidak terlalu keras. Sediaan semi
padat biasanya digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal, oral, atau rektal.

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat.
Metode yang dipilih akan bergantung pada jenis sediaan semi padat yang akan dibuat, bahan
aktif yang digunakan, dan sifat bahan-bahan yang digunakan.

Berikut adalah beberapa metode pembuatan sediaan semi padat yang umum digunakan:

Sediaan semi padat adalah sediaan yang memiliki konsistensi antara padat dan cair, yaitu
mampu memberikan bentuk yang dapat dipegang, tetapi tidak terlalu keras. Sediaan semi
padat biasanya digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal, oral, atau rektal.

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat.
Metode yang dipilih akan bergantung pada jenis sediaan semi padat yang akan dibuat, bahan
aktif yang digunakan, dan sifat bahan-bahan yang digunakan.

Berikut adalah beberapa metode pembuatan sediaan semi padat yang umum digunakan:

1. Metode peleburan

Metode peleburan adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan dasar yang dapat melebur, seperti lemak, minyak, atau lilin. Metode ini
dilakukan dengan melelehkan bahan dasar dan bahan aktif, kemudian diaduk hingga
homogen (Dwi Nurahmanto, 2017)

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
peleburan bahan aktif dan bahan tambahan, kemudian didinginkan dan dicetak menjadi
bentuk yang diinginkan (Astuti Pratiwi Paerah et al., 2021)

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pemanasan bahan aktif dan bahan tambahan hingga melebur, kemudian diaduk hingga
homogen, dan didinginkan hingga mengeras (Arum Widiyanti et al., 2016)

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
peleburan bahan aktif dan bahan tambahan, kemudian didinginkan dan diaduk hingga
homogen, dan dipadatkan dengan cetakan (Hermina Mamahit et al., 2020)
Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pemanasan bahan aktif dan bahan tambahan hingga melebur, kemudian diaduk hingga
homogen, dan didinginkan hingga mengeras. Metode ini biasanya digunakan untuk
membuat sediaan semi padat yang mengandung bahan aktif yang larut dalam lemak
(Zukhri et al., 2019)

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode peleburan adalah salep, krim, dan
gel.
Kesimpulan: Metode peleburan digunakan untuk membuat sediaan semipadat dengan
bahan dasar yang dapat melebur

Daftar Pustaka metode peleburan

Arum Widiyanti, S., Silviana, E., Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh Jl Tgk Chik Ditiro no, A., & Aceh,
B. (2016). Formulation and Physical Stability Test Ointment from Leaf Extract of Bitter Melon
(Momordica charantia L) Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Dari Ekstrak Etanol Daun
Pare (Momordica Charantia L) Sebagai Obat Luka. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 45–51.

Astuti Pratiwi Paerah, I., Fhalaq Baso, F., Astuti Pratiwi Paerah Prodi DIII Farmasi, I., & Salewangang Maros,
S. (2021). Formulation For Making Acne Cream Ethanol Extract Of Manila Sawo Leaf (Manilkara
zapota L.) in Batara Village, Pangkajene Regency. In Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences
(Vol. 6, Issue 2).

Dwi Nurahmanto, I. R. M. R. F. N. I. A. V. A. R. (2017). FORMULASI SEDIAAN GEL DISPERSI PADAT


IBUPROFEN : STUDI GELLING AGENT DAN SENYAWA PENINGKAT PENETRASI DENGAN METODE
PELEBURAN. JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 1–10.

Hermina Mamahit, T., Datu, O., & Lengkey, Y. K. (2020). Uji Stabilitas Formulasi Sediaan Salep Antibakteri
dari Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning Cucurbita moschata dengan Variasi Basis. Jurnal Biofarmasetikal
Tropis, 2019(1), 97–106.

Zukhri, S., Deti Andasari, S., Arrosyid, M., Studi, P. S., Keperawatan, I., Muhammadiyah Klaten, Stik., Studi
DIII Farmasi, P., & Muhammadiyah Klaten Indonesia, Stik. (2019). FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK
SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.). In CERATA Jurnal Ilmu
Farmasi (Journal of Pharmacy Science.

2. Metode emulsifikasi

Metode emulsifikasi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat
yang mengandung dua fase, yaitu fase minyak dan fase air. Metode ini dilakukan dengan
mencampurkan fase minyak dan fase air dengan bantuan emulgator (Fadila, 2019)

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu emulsi minyak dalam air
(o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o) (Ariviani et al., 2015)
Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan zat pengemulsi
(Ghiyats Kaluku, 2018)

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif
dalam air atau untuk memberikan efek terapi tertentu (Tania & Kuswahyuning, 2020)

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
memiliki tekstur yang lembut dan nyaman digunakan (Susilowati et al., 2018)

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode emulsifikasi adalah emulsi salep,
emulsi krim, dan emulsi gel.
Kesimpulan: Metode emulsifikasi merupakan metode yang penting dalam pembuatan
sediaan semi padat yang mengandung dua fase, yaitu fase minyak dan fase air.

Daftar Pustaka metode emulsifikasi

Ariviani, S., Raharjo, S., Anggrahini, S., Naruki, S., Pangan, J. T., Pertanian, H., & Pertanian, T. (2015).
Formulation and Stability of O/W Microemulsion by Spontaneous Emulsification Method Using VCO
and Palm Oil as oil Phase: Effect of Surfactant Oil Ratio. In AGRITECH (Vol. 35, Issue 1).

Fadila. (2019). FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT CAIR. FARMASIFAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGIINSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA KENDARI, 1, 1–9.

Ghiyats Kaluku. (2018). Sediaan Emulsi.

Susilowati, A., Lotulung, P. D., & Maryati, Y. (2018). Proses Emulsifikasi dan Pengeringan Pasta Campuran
Sumber Asam Folat Alami dan Identifikasinya Dalam Perolehan Serbuk Suplemen. Jurnal Sains Dan
Kesehatan, 1(9), 484–496. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i9.70

Tania, D., & Kuswahyuning, R. (2020). Water-in-Oil-in Water (W/O/W) Double Emulsion Formulations using
Variation Concentration of Carboxymethyl Cellulose Sodium Formulasi Emulsi Ganda Air dalam
Minyak dalam Air (A/M/A) dengan Variasi Konsentrasi Carboxymethyl Cellulose Sodium. In J.Food
Pharm.Sci (Vol. 2020, Issue 2). www.journal.ugm.ac.id/v3/JFPS

3. Metode suspensi

Metode suspensi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif berbentuk padat yang tidak larut dalam bahan dasar. Metode ini
dilakukan dengan mencampurkan bahan aktif dengan bahan dasar, kemudian diaduk hingga
homogen (FIDYA SAVITRI, 2011)
Metode suspensi adalah suatu metode pembuatan bentuk sediaan semi padat yang
melibatkan proses pengocokan bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi hingga
membentuk suspensi yang homogen (Dian ratna rianti, 2021)

Metode suspensi adalah suatu metode pembuatan bentuk sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi, dengan cara
mendispersikan bahan aktif dalam fase pendispersi dengan bantuan bahan pensuspensi
(Ramdhani M Natsir, 2019)

Metode suspensi adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pengocokan bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi hingga membentuk suspensi
yang homogen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi, seperti antibiotik atau
antijamur (Sari, 2014)

Metode suspensi adalah suatu metode untuk menghasilkan bentuk sediaan semipadat
dimana bahan aktif yang tidak larut dikocok dalam fase terdispersi hingga membentuk
suspensi yang homogen. Suspensi adalah formulasi setengah padat yang mengandung
komponen obat yang tidak larut dalam fase terdispersi dan memiliki partikel obat tersuspensi
yang terdispersi (Lestari, 2017)

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode suspensi adalah suspensi salep,
suspensi krim, dan suspensi gel.
Kesimpulan: Metode suspensi adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang
melibatkan proses pengocokan bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi hingga
membentuk suspensi yang homogen. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan
mudah untuk dilakukan.

Daftar Pustaka metode suspensi

Dian ratna rianti. (2021). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.

FIDYA SAVITRI. (2011). FORMULASI SEDIAAN PARASETAMOL DALAM BENTUK SUSPENSI DENGAN
MENGGUNAKAN KOLLIDON SEBAGAI SUSPENDING AGENT . FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA , 1–8.

Lestari, A. (2017). Pengaruh Metode Pembuatan Suspensi terhadap Ukuran Partikel dan Stabilitas
Suspensi. Farmasi Indonesia, 62(1), 1–9.

Ramdhani M Natsir, L. N. S. (2019). FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HAND MOISTURIZER GEL DARI
GANDARIA Formulation and Evaluation Of Hand Moisturizer Gel From Gandaria. Media Kesehatan
Politeknik Kesehatan Makassar, 19. https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2

Sari, D. , & A. G. (2014). Metode pembuatan suspensi semi solid. Jurnal Farmasi Indonesia , 59(1), 1–10.
4. Metode triturasi

Metode triturasi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif berbentuk padat yang tidak larut dalam bahan dasar. Metode ini
dilakukan dengan menggiling bahan aktif dan bahan dasar hingga homogen
(Univeristas esa unggul & Entrepreneurial, 2019)

metode triturasi adalah cara pembuatan sediaan semipadat dengan menggiling bahan aktif
dan bahan tambahan hingga homogen (Roselyndiar, 2012)

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang tidak
larut dalam air atau lemak (Dwi budiarto, 2016)

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang memiliki
sifat fisika yang sulit untuk diformulasikan menggunakan metode lain, seperti bahan aktif
yang memiliki sifat amorf atau bahan aktif yang memiliki sifat sensitif terhadap panas
(Nurul Hidayah, 2021)

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang memiliki
sifat fisikokimia yang kompleks, seperti bahan aktif yang memiliki sifat higroskopis atau
bahan aktif yang memiliki sifat meleleh pada suhu kamar (Rini Yunita, 2020)

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode triturasi adalah pasta, suppositoria,
dan ovula. Dan kapsul
Kesimpulan: Secara keseluruhan, metode triturasi merupakan pendekatan yang efektif untuk
menghasilkan sediaan semipadat yang homogen, terutama ketika melibatkan bahan aktif
yang sulit larut

Daftar Pustaka metode triturasi

Dwi budiarto. (2016). TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA.

Nurul Hidayah. (2021). Pengaruh Metode Triturasi terhadap Ukuran Partikel dan Stabilitas Sediaan Gel.
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 1–11.

Rini Yunita. (2020). Pengaruh Metode Triturasi terhadap Ukuran Partikel dan Sifat Fisik Sediaan Krim
Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Pharmascience, 14(1), 1–8.

Roselyndiar. (2012). FORMULASI KAPSUL KOMBINASI EKSTRAK HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN
DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.).

Univeristas esa unggul, & Entrepreneurial. (2019). PENUNTUN PRAKTIKUM Compounding & Dispensing.
5. Metode cetak

Metode cetak adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
berbentuk padat. Metode ini dilakukan dengan mencetak bahan dasar yang telah dicampur
dengan bahan aktif (Nanda et al., 2020)

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pencetakan bahan aktif dan bahan tambahan ke dalam cetakan. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang berbentuk tablet atau kapsul
(Hartesi et al., 2022)

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang sederhana dan mudah
dilakukan. Metode ini dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai
bentuk dan ukuran (Romauli Lumban Tobing, 2018)

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang dapat digunakan untuk
membuat sediaan semi padat yang mengandung bahan aktif yang sensitif terhadap panas
(Agustina Susilowati, 2022)

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang dapat digunakan untuk
membuat sediaan semi padat dengan profil pelepasan obat yang terkontrol
(Agnes nuniek winantari, 2009)

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode cetak adalah tablet, kapsul, dan
pellet.
Kesimpulan: metode cetak memberikan keuntungan dalam hal presisi, efisiensi produksi, dan
kontrol dosis, membuatnya menjadi pilihan yang umum dalam pembuatan sediaan
semipadat, terutama untuk produk-produk dalam bentuk tablet atau kapsul.

Daftar Pustaka metode cetak

Agnes nuniek winantari. (2009). PEMBUATAN TABLET VAGINAL MUKOADHESIF MENGGUNAKANCARBOPOL


940 20% DENGAN METODE CETAK . Jurnal Farmasi UBAYA Surabaya, 2(1), 1–10.

Agustina Susilowati. (2022). Petunjuk praktikum farmasetika sediaan padat . TEKNOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI INDONESIA YOGYAKARTA 2022, 1–14.

Hartesi, B., Meirista, I., Mariska, R. P., Soyata, A., Fitria, F., & Lestari, O. (2022). Modifikasi Pati Beras Ketan
Putih Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Tablet Kempa Langsung. Majalah Farmasetika, 8(1), 70.
https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v8i1.42081
Nanda, T., Sulaiman, S., & Sulaiman, S. (2020). ARTICEL REVIEW JOURNAL OF PHARMACEUTICAL AND
SCIENCES (JPS) REVIEW: EXCIPIENTS FOR TABLET MANUFACTURING WITH DIRECT COMPRESSION
METHOD REVIEW: EKSIPIEN UNTUK PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG.
Journal of Pharmaceutical and Sciences.

Romauli Lumban Tobing. (2018). BENTUK SEDIAAN OBAT. Departemen Farmakologi Dan Terapi
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA, 1–12.

5. Kelebihan dan kekurangan 5literatur

Jawab :

 Kelebihan Metode Peleburan dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kelebihan metode peleburan dalam sediaan semi padat:

 Metode yang sederhana dan mudah dilakukan


Metode peleburan adalah metode yang paling sederhana dan mudah dilakukan
dibandingkan metode pembuatan sediaan semi padat lainnya. Metode ini hanya melibatkan
proses peleburan bahan aktif dan bahan tambahan, sehingga tidak memerlukan peralatan
yang rumit (Dwi Nurahmanto, 2017)

 Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai tekstur
Metode peleburan dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai
tekstur, mulai dari salep, krim, hingga gel. Hal ini tergantung pada pemilihan bahan
tambahan yang digunakan (Astuti Pratiwi Paerah et al., 2021)

 Stabilitas sediaan yang baik


Sediaan semi padat yang dibuat dengan metode peleburan umumnya memiliki stabilitas
yang baik. Hal ini karena proses peleburan dapat membantu untuk meningkatkan
homogenitas sediaan dan mencegah terjadinya dekomposisi bahan aktif
(Arum Widiyanti et al., 2016)

Kekurangan Metode Peleburan dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kekurangan metode peleburan dalam sediaan semi padat:

 Bahan aktif yang tidak larut dalam lemak sulit untuk diformulasikan
Metode peleburan biasanya digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif yang larut dalam lemak. Bahan aktif yang tidak larut dalam lemak
sulit untuk diformulasikan menggunakan metode ini, karena akan sulit untuk dicampurkan
dengan bahan dasar yang larut dalam lemak (Hermina Mamahit et al., 2020)

Bahan aktif yang sensitif terhadap panas dapat mengalami degradasi


Proses peleburan dapat menyebabkan bahan aktif yang sensitif terhadap panas mengalami
degradasi. Oleh karena itu, pemilihan bahan dasar yang tepat dan pengaturan suhu
peleburan yang sesuai sangat penting untuk dilakukan (Zukhri et al., 2019)

Daftar Pustaka kelebihan dan kekurangan dari metode dengan 5 literatur

Arum Widiyanti, S., Silviana, E., Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh Jl Tgk Chik Ditiro no, A., & Aceh,
B. (2016). Formulation and Physical Stability Test Ointment from Leaf Extract of Bitter Melon
(Momordica charantia L) Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Dari Ekstrak Etanol Daun
Pare (Momordica Charantia L) Sebagai Obat Luka. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 45–51.

Astuti Pratiwi Paerah, I., Fhalaq Baso, F., Astuti Pratiwi Paerah Prodi DIII Farmasi, I., & Salewangang Maros,
S. (2021). Formulation For Making Acne Cream Ethanol Extract Of Manila Sawo Leaf (Manilkara
zapota L.) in Batara Village, Pangkajene Regency. In Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences
(Vol. 6, Issue 2).

Dwi Nurahmanto, I. R. M. R. F. N. I. A. V. A. R. (2017). FORMULASI SEDIAAN GEL DISPERSI PADAT


IBUPROFEN : STUDI GELLING AGENT DAN SENYAWA PENINGKAT PENETRASI DENGAN METODE
PELEBURAN. JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 1–10.

Hermina Mamahit, T., Datu, O., & Lengkey, Y. K. (2020). Uji Stabilitas Formulasi Sediaan Salep Antibakteri
dari Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning Cucurbita moschata dengan Variasi Basis. Jurnal Biofarmasetikal
Tropis, 2019(1), 97–106.

Zukhri, S., Deti Andasari, S., Arrosyid, M., Studi, P. S., Keperawatan, I., Muhammadiyah Klaten, Stik., Studi
DIII Farmasi, P., & Muhammadiyah Klaten Indonesia, Stik. (2019). FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK
SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.). In CERATA Jurnal Ilmu
Farmasi (Journal of Pharmacy Science.

 Kelebihan Metode Emulsifikasi dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kelebihan metode emulsifikasi dalam sediaan semi padat:

 Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai tekstur
Metode emulsifikasi dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai
tekstur, mulai dari yang kental seperti krim hingga yang encer seperti lotion. Hal ini karena
metode emulsifikasi dapat menghasilkan sediaan semi padat dengan berbagai ukuran
droplet fase terdispersi . Metode emulsifikasi juga dapat digunakan untuk membuat sediaan
semi padat yang mengandung bahan aktif yang larut dalam air. Hal ini karena metode
emulsifikasi dapat mendispersikan bahan aktif yang larut dalam air ke dalam fase air
(Fadila, 2019)

 Dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif


Metode emulsifikasi dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif dalam sediaan semi padat.
Hal ini karena metode emulsifikasi dapat melindungi bahan aktif dari degradasi oleh oksigen
atau Cahaya. Metode emulsifikasi dapat meningkatkan bioavailabilitas bahan aktif dalam
sediaan semi padat. Hal ini karena metode emulsifikasi dapat meningkatkan kelarutan dan
absorpsi bahan aktif oleh tubuh (Ariviani et al., 2015)

Kekurangan Metode Emulsifikasi dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kekurangan metode emulsifikasi dalam sediaan semi padat:

 Metode yang lebih kompleks dan sulit dilakukan dibandingkan metode peleburan
Metode emulsifikasi merupakan metode yang lebih kompleks dan sulit dilakukan
dibandingkan metode peleburan. Hal ini karena metode emulsifikasi membutuhkan
peralatan dan teknik khusus untuk menghasilkan emulsi yang stabil (Ghiyats Kaluku, 2018)

 Sediaan semi padat emulsi dapat mengalami pemisahan fase


Sediaan semi padat emulsi dapat mengalami pemisahan fase, yaitu terpisahnya fase
terdispersi dari fase pendispersi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
perbedaan densitas kedua fase, ukuran droplet yang terlalu besar, atau pemilihan emulgator
yang tidak tepat (Tania & Kuswahyuning, 2020)

 Sediaan semi padat emulsi dapat mengalami destabilisasi


Sediaan semi padat emulsi dapat mengalami destabilisasi, yaitu perubahan sifat emulsi yang
tidak diinginkan. Destabilisasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan
suhu, pH, atau adanya bahan tambahan yang tidak sesuai (Susilowati et al., 2018)

Daftar Pustaka kelebihan dan kekurangan dari 5 literatur

Ariviani, S., Raharjo, S., Anggrahini, S., Naruki, S., Pangan, J. T., Pertanian, H., & Pertanian, T. (2015).
Formulation and Stability of O/W Microemulsion by Spontaneous Emulsification Method Using VCO
and Palm Oil as oil Phase: Effect of Surfactant Oil Ratio. In AGRITECH (Vol. 35, Issue 1).

Fadila. (2019). FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT CAIR. FARMASIFAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGIINSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA KENDARI, 1, 1–9.

Ghiyats Kaluku. (2018). Sediaan Emulsi.

Susilowati, A., Lotulung, P. D., & Maryati, Y. (2018). Proses Emulsifikasi dan Pengeringan Pasta Campuran
Sumber Asam Folat Alami dan Identifikasinya Dalam Perolehan Serbuk Suplemen. Jurnal Sains Dan
Kesehatan, 1(9), 484–496. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i9.70

Tania, D., & Kuswahyuning, R. (2020). Water-in-Oil-in Water (W/O/W) Double Emulsion Formulations using
Variation Concentration of Carboxymethyl Cellulose Sodium Formulasi Emulsi Ganda Air dalam
Minyak dalam Air (A/M/A) dengan Variasi Konsentrasi Carboxymethyl Cellulose Sodium. In J.Food
Pharm.Sci (Vol. 2020, Issue 2). www.journal.ugm.ac.id/v3/JFPS

 Kelebihan Metode Suspensi dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kelebihan metode suspensi dalam sediaan semi padat:

 Metode yang sederhana dan mudah dilakukan


Metode suspensi adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang paling sederhana dan
mudah dilakukan. Metode ini hanya membutuhkan bahan aktif, bahan tambahan, dan fase
pendispersi. Bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi kemudian dikocok hingga
membentuk suspensi yang homogen.Metode suspensi dapat digunakan untuk membuat
sediaan semi padat dengan berbagai tekstur, mulai dari yang cair hingga yang kental. Hal ini
tergantung pada jenis dan jumlah bahan tambahan yang digunakan (Dian ratna rianti, 2021)

 Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan bahan aktif yang
memiliki sifat fisika yang beragam
Metode suspensi dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan bahan aktif
yang memiliki sifat fisika yang beragam, baik yang larut maupun yang tidak larut dalam fase
pendispersi (Ramdhani M Natsir, 2019)

Kekurangan Metode Suspensi dalam Sediaan Semi Padat

Berikut adalah beberapa kekurangan metode suspensi dalam sediaan semi padat:

 Suspensi dapat mengalami pengendapan


Suspensi adalah sediaan yang mengandung partikel-partikel yang tidak larut dalam fase
pendispersi. Partikel-partikel tersebut dapat mengendap seiring berjalannya waktu, sehingga
sediaan harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan (FIDYA SAVITRI, 2011)

 Stabilitas suspensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor


Stabilitas suspensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ukuran partikel, jenis dan
jumlah bahan tambahan, dan kondisi penyimpanan (Sari, 2014)

 Pembuatan suspensi membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode


lain
Pembuatan suspensi membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode lain,
karena bahan aktif dan bahan tambahan harus dikocok hingga membentuk suspensi yang
homogen (Lestari, 2017)
Daftar Pustaka kelebihan dan kekurangan dari 5 literatur

Dian ratna rianti. (2021). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.

FIDYA SAVITRI. (2011). FORMULASI SEDIAAN PARASETAMOL DALAM BENTUK SUSPENSI DENGAN
MENGGUNAKAN KOLLIDON SEBAGAI SUSPENDING AGENT . FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA , 1–8.

Lestari, A. (2017). Pengaruh Metode Pembuatan Suspensi terhadap Ukuran Partikel dan Stabilitas
Suspensi. Farmasi Indonesia, 62(1), 1–9.

Ramdhani M Natsir, L. N. S. (2019). FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HAND MOISTURIZER GEL DARI
GANDARIA Formulation and Evaluation Of Hand Moisturizer Gel From Gandaria. Media Kesehatan
Politeknik Kesehatan Makassar, 19. https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2

Sari, D. , & A. G. (2014). Metode pembuatan suspensi semi solid. Jurnal Farmasi Indonesia , 59(1), 1–10.

 Kelebihan dan Kekurangan Metode Triturasi dalam Sediaan Semi Padat

Metode ini hanya memerlukan bahan aktif, bahan tambahan, dan mortir serta alu. Proses
penggilingan dapat dilakukan secara manual atau mekanis.
(Univeristas esa unggul & Entrepreneurial, 2019)

 Metode yang sederhana dan mudah dilakukan


Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai tekstur
Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang mengandung bahan aktif yang
tidak larut dalam air (Roselyndiar, 2012)

 Tidak memerlukan peralatan khusus (Dwi budiarto, 2016)


 Waktu pembuatan yang relatif singkat dan Dapat digunakan untuk berbagai macam
sediaan semipadat (Nurul Hidayah, 2021)

Kekurangan:

Metode yang kurang efisien karena menyebabkan bahan aktif mengalami degradasi karena
proses penggilingan (Rini Yunita, 2020)

Daftar Pustaka kelebihan dan kekurangan 5 literatur


Dwi budiarto. (2016). TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA.

Nurul Hidayah. (2021). Pengaruh Metode Triturasi terhadap Ukuran Partikel dan Stabilitas Sediaan Gel.
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 1–11.

Rini Yunita. (2020). Pengaruh Metode Triturasi terhadap Ukuran Partikel dan Sifat Fisik Sediaan Krim
Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Pharmascience, 14(1), 1–8.

Roselyndiar. (2012). FORMULASI KAPSUL KOMBINASI EKSTRAK HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN
DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.).

Univeristas esa unggul, & Entrepreneurial. (2019). PENUNTUN PRAKTIKUM Compounding & Dispensing.

 Kelebihan dan Kekurangan Metode Cetak dalam Sediaan Semi Padat


(Nanda et al., 2020)
 Metode yang sederhana dan mudah dilakukan dan Dapat digunakan untuk membuat
sediaan semi padat dengan berbagai bentuk (Hartesi et al., 2022)
 Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan ukuran yang seragam
dan Dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan daya tahan yang
tinggi (Romauli Lumban Tobing, 2018)

Berikut adalah beberapa kekurangan metode cetak dalam sediaan semi padat:

 Metode yang kurang fleksibel dan tidak dapat digunakan untuk membuat sediaan
semi padat dengan tekstur yang beragam (Agustina Susilowati, 2022)
 Metode yang kurang efisien dan membutuhkan waktu yang lama untuk
memproduksi dalam jumlah besar dan lebih mahal dibandingkan metode lain
(Agnes nuniek winantari, 2009)

Daftar Pustaka kelebihan dan kekurangan dari 5 literatur

Agnes nuniek winantari. (2009). PEMBUATAN TABLET VAGINAL MUKOADHESIF MENGGUNAKANCARBOPOL


940 20% DENGAN METODE CETAK . Jurnal Farmasi UBAYA Surabaya, 2(1), 1–10.

Agustina Susilowati. (2022). Petunjuk praktikum farmasetika sediaan padat . TEKNOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI INDONESIA YOGYAKARTA 2022, 1–14.

Hartesi, B., Meirista, I., Mariska, R. P., Soyata, A., Fitria, F., & Lestari, O. (2022). Modifikasi Pati Beras Ketan
Putih Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Tablet Kempa Langsung. Majalah Farmasetika, 8(1), 70.
https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v8i1.42081

Nanda, T., Sulaiman, S., & Sulaiman, S. (2020). ARTICEL REVIEW JOURNAL OF PHARMACEUTICAL AND
SCIENCES (JPS) REVIEW: EXCIPIENTS FOR TABLET MANUFACTURING WITH DIRECT COMPRESSION
METHOD REVIEW: EKSIPIEN UNTUK PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG.
Journal of Pharmaceutical and Sciences.

Romauli Lumban Tobing. (2018). BENTUK SEDIAAN OBAT. Departemen Farmakologi Dan Terapi
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA, 1–12.

Anda mungkin juga menyukai