Anda di halaman 1dari 4

Sediaan semi padat adalah sediaan yang memiliki konsistensi antara padat dan cair, yaitu

mampu memberikan bentuk yang dapat dipegang, tetapi tidak terlalu keras. Sediaan semi
padat biasanya digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal, oral, atau rektal.

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat.
Metode yang dipilih akan bergantung pada jenis sediaan semi padat yang akan dibuat, bahan
aktif yang digunakan, dan sifat bahan-bahan yang digunakan.

Berikut adalah beberapa metode pembuatan sediaan semi padat yang umum digunakan:

1. Metode peleburan

Metode peleburan adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan dasar yang dapat melebur, seperti lemak, minyak, atau lilin. Metode ini
dilakukan dengan melelehkan bahan dasar dan bahan aktif, kemudian diaduk hingga
homogen (Arum Widiyanti et al., 2020)
Kesimpulan: Metode peleburan digunakan untuk membuat sediaan semipadat dengan
bahan dasar yang dapat melebur

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
peleburan bahan aktif dan bahan tambahan, kemudian didinginkan dan dicetak menjadi
bentuk yang diinginkan
Kesimpulan: Proses ini memungkinkan pembentukan produk farmasi dengan karakteristik
yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan kemudahan penggunaan.

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pemanasan bahan aktif dan bahan tambahan hingga melebur, kemudian diaduk hingga
homogen, dan didinginkan hingga mengeras
Kesimpulan: proses ini memungkinkan pembentukan sediaan semipadat dengan bahan yang
terdispersi secara merata dan struktur yang solid setelah pendinginan

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
peleburan bahan aktif dan bahan tambahan, kemudian didinginkan dan diaduk hingga
homogen, dan dipadatkan dengan cetakan.

Metode peleburan adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pemanasan bahan aktif dan bahan tambahan hingga melebur, kemudian diaduk hingga
homogen, dan didinginkan hingga mengeras. Metode ini biasanya digunakan untuk
membuat sediaan semi padat yang mengandung bahan aktif yang larut dalam lemak.

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode peleburan adalah salep, krim, dan
gel.

2. Metode emulsifikasi
Metode emulsifikasi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat
yang mengandung dua fase, yaitu fase minyak dan fase air. Metode ini dilakukan dengan
mencampurkan fase minyak dan fase air dengan bantuan emulgator

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu emulsi minyak dalam air
(o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o).

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan zat pengemulsi.

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif
dalam air atau untuk memberikan efek terapi tertentu.

Emulsifikasi adalah proses pencampuran dua cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu fase
minyak dan fase air. Emulsi dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
memiliki tekstur yang lembut dan nyaman digunakan.

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode emulsifikasi adalah emulsi salep,
emulsi krim, dan emulsi gel.

3. Metode suspensi

Metode suspensi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif berbentuk padat yang tidak larut dalam bahan dasar. Metode ini
dilakukan dengan mencampurkan bahan aktif dengan bahan dasar, kemudian diaduk hingga
homogen.

Metode suspensi adalah suatu metode pembuatan bentuk sediaan semi padat yang
melibatkan proses pengocokan bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi hingga
membentuk suspensi yang homogen.”

“Metode suspensi adalah suatu metode pembuatan bentuk sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi, dengan cara
mendispersikan bahan aktif dalam fase pendispersi dengan bantuan bahan pensuspensi.”

Metode suspensi adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pengocokan bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi hingga membentuk suspensi
yang homogen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif yang tidak larut dalam fase pendispersi, seperti antibiotik atau
antijamur.

Metode suspensi adalah suatu metode untuk menghasilkan bentuk sediaan semipadat
dimana bahan aktif yang tidak larut dikocok dalam fase terdispersi hingga membentuk
suspensi yang homogen. Suspensi adalah formulasi setengah padat yang mengandung
komponen obat yang tidak larut dalam fase terdispersi dan memiliki partikel obat tersuspensi
yang terdispersi

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode suspensi adalah suspensi salep,
suspensi krim, dan suspensi gel.

4. Metode triturasi

Metode triturasi adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
mengandung bahan aktif berbentuk padat yang tidak larut dalam bahan dasar. Metode ini
dilakukan dengan menggiling bahan aktif dan bahan dasar hingga homogen.

metode triturasi adalah cara pembuatan sediaan semipadat dengan menggiling bahan aktif
dan bahan tambahan hingga homogen.

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang tidak
larut dalam air atau lemak.

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang memiliki
sifat fisika yang sulit untuk diformulasikan menggunakan metode lain, seperti bahan aktif
yang memiliki sifat amorf atau bahan aktif yang memiliki sifat sensitif terhadap panas.

metode triturasi adalah metode pembuatan sediaan semipadat yang melibatkan proses
penggilingan bahan aktif dan bahan tambahan hingga homogen. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semipadat yang mengandung bahan aktif yang memiliki
sifat fisikokimia yang kompleks, seperti bahan aktif yang memiliki sifat higroskopis atau
bahan aktif yang memiliki sifat meleleh pada suhu kamar.

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode triturasi adalah pasta, suppositoria,
dan ovula.

5. Metode cetak

Metode cetak adalah metode yang digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang
berbentuk padat. Metode ini dilakukan dengan mencetak bahan dasar yang telah dicampur
dengan bahan aktif.
Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang melibatkan proses
pencetakan bahan aktif dan bahan tambahan ke dalam cetakan. Metode ini biasanya
digunakan untuk membuat sediaan semi padat yang berbentuk tablet atau kapsul.

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang sederhana dan mudah
dilakukan. Metode ini dapat digunakan untuk membuat sediaan semi padat dengan berbagai
bentuk dan ukuran.

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang dapat digunakan untuk
membuat sediaan semi padat yang mengandung bahan aktif yang sensitif terhadap panas.

Metode cetak adalah metode pembuatan sediaan semi padat yang dapat digunakan untuk
membuat sediaan semi padat dengan profil pelepasan obat yang terkontrol.

Contoh sediaan semi padat yang dibuat dengan metode cetak adalah tablet, kapsul, dan
pellet.

Pemilihan metode pembuatan sediaan semi padat harus disesuaikan dengan jenis sediaan
semi padat yang akan dibuat, bahan aktif yang digunakan, dan sifat bahan-bahan yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai