Nama
: Mustakim Masnur
NIM
: V100160010
Periode
: 2015
MAGISTER FARMASI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
A. Latar Belakang
Kromatografi gas (GC) merupakan salah satu teknik spektroskopi
yang
menggunakan
prinsip
pemisahan
campuran
berdasarkan
senyawa.
Dalam
kromatografi,
komponen-komponen
terdistribusi
dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa
antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul
campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di
dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang
terikat pada permukaan atau di dalam pori. Kromatografi gas
merupakan teknik analisis yang telah digunakan dalam bidang:
industri, farmasi, kimia, klinik, forensik, makanan, dll. (Himawan, 2009).
Kromatografi gas juga merupakan metode yang tepat dan cepat
untuk
memisahkan
campuran
yang
sangat
rumit.
Waktu
yang
dalam
sampel
aromaterapi
2. Untuk memahami prinsip dan cara pengoperasian GC-MS
C. Metode Penelitian
1. Alat
Pada praktikum ini digunakan beberapa alat meliputi: 3 buah vial,
Spuit injektor dan instrumen GCMS.
2. Bahan
Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Aromaterapi
3. Prosedur Kerja
a. Pengoperasian Alat GC-MS
Menghubungkan
GC ke listrik
klik OK tanpa
menginput User ID
dan Password
Menekan tombol
ON pada GC-2010
(dibagian depan
alat)
Menyalakan PC
dan Monitor
Menekan tombol
ON pada MS QP
2010 (dibagian
belakang alat)
Jendela GCMS
realtime akan
terbuka
Injction Temp
Injection Mode
Carrier Gas
menit
250C detector 280C
Split
He (Hellium)
Flow Carrier
Detection
Scanning Mode
Waktu Deteksi
1ml/ menit
EI mode 70 eV
40-450 m/z
47 menit
c.
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
2. Aromaterapi 1 duplo
(x10,000,000)
TIC
4.0
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
3. Aromaterapi 2
20.0
(x10,000,000)
4.0 TIC
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
4. Aromaterapi 2 duplo
(x10,000,000)
4.0 TIC
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
5. Aromaterapi 3
(x10,000,000)
TIC
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
6. Aromaterapi 3 duplo
(x10,000,000)
TIC
4.0
3.0
2.0
1.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
E. Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan diantara ketiga sampel aromaterapi.
F. Lampiran