Anda di halaman 1dari 4

Tugas Responsi Kak Ratih Pratiwi

Nama : Yoga Perdana Y / 180405058

M. Raysid Rachamansyah / 180405137

Kelompok : A-3

VOLUME MOLAL PARSIAL

Volume molar parsial komponen suatu campuran berubah-ubah bergantung pada komposisi,
karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika komposisinya berubah dari A murni ke B
murni. Perubahan lingkungan molecular dan perubahan gaya-gaya yang bekerja antar molekul
inilah yang menghasilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah. Ada 3
sifat termodinamik molal parsial utama,yakni:

 volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan

 entalpi molal parsial (juga disebut sebagai panas diferensial larutan)

 energi bebas molal parsial (disebut potensial kimia).

Volume molal parsial suatu larutan didefenisikan sebagai penambahan volume yang terjadi
bila satu mol komponen I ditambahkan pada larutan. Percobaan volume molal parsial bertujuan
untuk menentukan volume molal parsial larutan sampel dalam berbagai konsentrasi yang
dilakukan dengan cara mengukur berat jenis larutan sampel menggunakan piknometer. Molalitas
suatu zat terlarut adalah jumlah mol tiap kg zat pelarut. Hal ini memiliki sifat molal parsial untuk
menentukan volume molal parsial dan sifat molal parsial yang paling mudah digambarkan adalah
volume molal parsial komponen dalam sampel terhadap volume total.

Berdasarkan teori di atas serta untuk mengetahui metode-metode penentuan volume molal
parsial yang merupakan sifat dari termodinamika molal parsial utama maka percobaan ini
dilakukan sehingga mempermudah dalam memahami teori yang ada serta menganalisis sekiranya
tidak terdapat korelasi antara hasil yang diperoleh di laboratorium dengan apa yang ada dalam
teori.
Molal atau molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per kg pelarut. Berarti
merupakan perbandingan antara jumlah mol zat terlarut dengan massa pelarut dalam kilogram.

Jadi, jika ada larutan 1,00 molal maka larutan tersebut mengandung 1,00 mol zat telarut dalam
1,00 kg pelarut.

Dimana 𝑉̅𝐼 adalah volume molal parsial dari komponen ke-i. Secara fisik 𝑉̅𝐼 berarti kenaikan
dalam besaran termodinamik V yang diamati bila satu mol senyawa i ditambahkan ke suatu sistem
yang besar, sehingga komposisinya tetap konstan. Pada temperatur dan tekanan konstan,
persamaan di atas dapat ditulis sebagai 𝑑𝑉 = Σ𝑖 𝑉̅𝐼 𝑑𝑛𝑖 dan dapat diintegrasikan menjadi =
Σ𝑖 𝑉̅𝐼 𝑑𝑛𝑖 . Arti fisik dari integrasi ini adalah bahwa ke suatu larutan yang komposisinya tetap, suatu
komponen n1, n2,..., ni ditambah lebih lanjut, sehingga komposisi relatif dari tiap-tiap jenis tetap
konstan. Karenanya besaran molal ini tetap sama dan integrasi diambil pada banyaknya mol. Satu
hal yang harus diingat adalah bahwa sifat molar parsial dari suatu komponen didalam suatu larutan
dan sifat molal untuk senyawa murni adalah sama jika larutan tersebut sama.

Volume molar parsial adalah kemiringan grafik volume total, ketika jumlah X berubah,
sedangkan tekanan, temperatur dan jumlah komponen lain tetap. Definisi ini menunjukkan bahwa
ketika komposisi campuran berubah besar sebesar penambahan dnA zat A dan dnB zat B, maka
voleme total campuran berubah sebesar :
Kita pernah mengenal tekanan parsial gas dalam campuran gas, yaitu kontribusi satu
komponen dalam campuran gas terhadap tekanan totalnya. Sekarang dalam campuran cair-cair
atau larutan-larutan tentunya juga ada sifat-sifat parsial lain sifat-sifat ini yang membantu kita
dalam menjelaskan bagaimana komposisi dari suatu campuran dan bisa pula digunakan untuk
menganalisis sifat-sifatnya. Sifat parsial lain yang paling mudah digambarkan adalah volume
molar gas. Dengan mempelajari volume molal parsial, maka kita dapat menentukan tekanan uap
campuran. Selain itu dalam mencampurkan suatu zat tertentu dengan zat lain dalam temperature
tertentu, kita juga harus mengetahui volume molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah
penting untuk mengetahui volume molal parsial komponen larutan. Mempelajari volume molar
gas secara lebih lanjut, nantinya kita akan mampu menentukan seberapa banyak zat A atau zat B
yang ada dalam suatu campuran. Oleh karena itu untuk mengetahuinya maka dilakukan percobaan
“Volum Molal Parsial” ini.

Faktor Faktor yang mempengaruhi perubahan volume molar parsial adalah adanya
perbedaan antara gaya intermolekular pada larutan dan pada komponen murni penyusun
larutan tersebut, dan adanya perbedaan antara bentuk dan ukuran molekul suatu larutan dan pada
komponen murni penyusun larutan tersebut.

Ada tiga sifat termodinamik molal parsial utama, yakni :

 volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan juga disebut sebagai
panas differensial larutan
 entalpi molal parsial
 energi bebas molal parsial potensial kimia
Sifat-sifat ini dapat ditentukan dengan bantuan metode grafik, menggunakan
hubungan analitik yang menunjukkan V dan ni, dan menggunakan suatu fungsi yang disebut
besaran molal nyata.

Aplikasi melakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menentukan densitas
suatu larutan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada pengukuran
densitas oli pada kendaran bermotor untuk mengetahiu jenis oli yang cocok untuk motor. Bidang
kimia yaitu untuk mengetahui suatu senyawa dari biomolekul yang kompleks berupa ligan.
Aplikasi volume molar parsial di Teknik Metalurgi diantaranya untuk mengetahui kandungan atau
komposisi zat dari suatu larutan dalam proses hidrometalurgi.

Anda mungkin juga menyukai