Anda di halaman 1dari 19

KIMIA FARMASI

ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI


TITRASI

Menurut Day & Underwood(2009) Titrasi


merupakan suatu proses analisis suatu volume
dengan menggunakan larutan standar yang
ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan
mengetahui komponen yang tidak dikenal.
Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode kimia
analisa kuantitatif yang didasarkan pada prinsip
titrasi asam basa.
Asidimetri adalah pengukuran atau penentuan
konsentrasi larutan asam dalam suatu campuran.
Biasanya dilakukan dengan jalan titrasi bersama
larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya,
yaitu larutan baku dan suatu indikator
Alkalimetri adalah pengukuran atau penentuan
konsentrasi larutan basa dalam suatu campuran.
Biasanya dilakukan dengan jalan titrasi bersama
larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya,
yaitu larutan baku dan suatu indikator
LARUTAN STANDAR
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah
diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan
standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder.
Larutan standar primer adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarurkan suatu
zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi
diketahui dari massa-volume larutan.
Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarurkan suatu
zat tertentu dengan kemurnian relatif rendh sehingga
konsentrasi diketahui dari hasil standarisasi.
Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut
sebagai “analit” dan biasanya diletakan di
dalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang
telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“larutan standart atau titer” dan diletakkan di
dalam buret.
SYARAT-SYARAT TITRASI:

• Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas
produk-produk apa yang akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan
produk apa yang akan dihasilkan harus jelas dan pasti

• Reaksi harus berjalan dengan cepat

• Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau mengindikasikan


bahwa reaksi antara analit dengan titrant sudah equivalent secara
stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan arus listrik,
perubahan pH, dengan penambahan indicator atau apapun yang bisa
digunakan untuk mengamati perubahan tersebut.
• Tidak ada hal lain yang mengganggu reaksi antara analit
dengan titrant

• Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki


kesetimbangan jauh kearah kanan (artinya
kesetimbangannya mengarah kearah pembentukan
produk) hal ini untuk memastikan secara kuantitatif reaksi
bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi bisa
diamati.
URAIAN BAHAN
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02 gr/mol
Rumus struktur : H–O–H
AQUA Manfaat : Digunakan
DESTILATA sebagi pelarut
zat-zat
Rumus molekul : C2H5OH
Berat molekul : 46,07 gr/mol
Rumus struktur :
H H
H C C OH
ALKOHOL 70% H H

Manfaat : Digunakan sebagi


desinfektan atau
berfungsi untuk
membunuh
mikroorganisme pada
peralatan laboratorium.
Rumus molekul : C6H8O7. H2O
Berat molekul : 210,14 gr/mol
Rumus struktur :
CH2 CO2H
OH C CO2H
ASAM SITRAT
CH2 CO2H

Manfaat : Digunakan sebagi bahan


sampel yang akan
dianalisis.
Rumus molekul : C15H15N2O3
Berat molekul : 305, 76 gr/mol
Rumus struktur :

METHYLE RED

Manfaat : Digunakan sebagi


indikator.
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40, 00 gr/mol
Rumus struktur :
Na = OH
NATRIUM
HIDROKSIDA
Manfaat : Digunakan sebagi
larutan baku.
PROSES ANALISIS
TABEL PENGAMATAN
Sampel Volume Normalitas Persen Kadar

0,03 g 8,5 ml 0,1 N 11,33 %


Dibuat air bebas CO2
sebayak 100 mL

Ditimbng NaOH senanyak 5 gr


lalu dilaruktkan dalam air
bebas CO2


Ditimbng asam sitrat senanyak
0,3 gr lalu dilaruktkan dalam
air bebas CO2
Ditetes indikator methyl red sebanyak 3 tetes

Di masukkan kedalam
erlemeyer larutan asam
sitrat sebanyak 20 mL

Ditetesi indikator Methyl


red sebanyak 3 tetes
kedalam larutan sampel

Dititrasi dengan larutan


baku NaOH yang sudah
diletakkan dalam buret
sampai mencapai titik akhir
titrasi
HASIL PENGAMATAN
Larutan sebelum Larutan setelah
dititrasi dititrasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai