Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
2.2 Ekstraksi Senyawa Alkaloid
Serbuk daun Johar sebanyak 1 kg dimaserasi dengan pelarut etanol 96%
selama 10 x 24 jam. Diekstraksi secara maserasi untuk meminimalisir terjadinya
pemanasan yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap senyawa yang tidak
tahan panas. Proses ekstraksi ini menggunakan pelarut etanol 96% dimana
pelarut ini merupakan pelarut yang bersifat polar, universal, dan mudah
didapat (Trifani, 2012). Ekstrak etanol diuapkan pada kondisi vakum sampai
ekstrak pekat. Ekstrak pekat etanol dilarutkan dalam methanol dan ditambahkan
aquades dengan rasio 1:1 dan didiamkan selama semalam untuk memisahkan
antara klorofil dengan filtrat. Simpilisa dan ekstrak yang didapatkan dilakukan
analisis penapisan fitokimia yang meliputi tanin, alkaloid, flavonoid, kuinon,
saponin, dan steroid/ triterpenoid.
Isolasi Alkaloid : Fraksi yang berupa metanol–air dilakukan partisi
menggunakan n-heksan dan kloroform. Fraksi metanol-air yang didapatkan
dilakukan penggaraman menggunakan HCl 2 M hingga pH 3 lalu ekstraksi
dengan pelarut etil asetat sehingga didapatkan lapisan asam, selanjutnya dilakukan
penambahan NH4OH hingga pH 9 kemudian diekstraksi menggunakan pelarut
etil asetat dan diuapkan sehingga didapatkan ekstrak alkaloid. Lapisan atas adalah
etil asetat yang mengikat senyawa selain alkaloid dan lapisan bawah adalah
lapisan asam dan alkaloid terikat pada lapisan ini. Untuk membebaskan alkaloid
dari bentuk garamnya, maka ditambahkan ammonium hidroksida sampai suasana
menjadi basa, sehingga alkaloid akan terbentuk menjadi basa alkaloid kembali.
Larutan ini kemudian diekstraksi menggunakan etil asetat sehingga akan terbentuk
dua lapisan, lapisan etil asetat yang mengandung alkaloid dan lapisan basa yang
mengandung air, pelarut etil asetat kemudian diuapkan sehingga diperoleh ekstrak
alkaloid. Untuk mengetahui ekstrak alkaloid yang didapatkan positif alkaloid atau
tidak maka ditambahkan pereaksi Dragendorff, terbentuknya endapan merah bata
berarti positif adanya alkaloid.

3
Ekstrak alkaloid dilakukan pemisahan menggunakan KLT dengan fase diam
berupa silika gel GF254 dan eluen berupa etil asetat : kloroform dengan rasio 8:2.
Noda yang terbentuk dilakukan uji alkaloid dengan pereaksi Dragendorf. Noda
positif alkaloid dilakukan pemisahan menggunakan KLT Preparatif 20x20 cm
dengan fase diam berupa silika gel GF254 dan eluen berupa etil asetat :kloroform
dengan rasio 8:2.
2.3 Pembuktian
2.3.1 Analisis dengan Ultra Violet (UV)
Isolat alkaloid murni kemudian dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis
didapatkan serapan pada panjang gelombang 230 nm, 255 nm, 335 nm merupakan
serapan dari ikatan rangkap aromatik yang ter konjugasi dan diduga serapan
alkaloid yang mempunyai kerangka dasar isokuinolin, menurut jurnal alkaloid
yang mengandung kerangka dasar isokuinolin mempunyai panjang gelombang
pada daerah 230 nm, 266 nm, 351 nm (Cordel, 1981). Hasil analisis dengan
spektrofotometer UV-Vis dapat dilihat pada gambar a :

Gambar a. Spektra UV Vis Isolate Alkaloid Daun Johar

Gambar b. Kerangka Dasar Alkaloid Isokuinolin

4
2.3.2 Analisis dengan Infra Red (IR)
Hasil analisis FTIR pada gambar c menunjukkan serapan pada panjang
gelombang 3658 cm-1 (vibrasi ulur gugus OH), 2926,6 dan 2857,5 cm-1 (Vibrasi
ulur CH alifatik), 1739,82 cm-1 (vibrasi ulur C=O), 1655,36 cm-1 (Vibrasi ulur
C=C aromatic), 1460,55 cm-1 dan 1387,26 cm-1 (Vibrasi tekuk CH alifatik),
1266,28 cm-1 (vibrasi ulur C-N), 1166,92 cm-1 (gugus C-O eter).

Gambar c. Spektra FTIR Isolat Alkaloid Daun Johar

2.3.3 Analisis dengan Spektroskopi Massa (MS)

Gambar d. Kromatogram Isolat Alkaloid Daun Johar


Hasil kromatogram dari LC-MS senyawa alkaloid pada gambar d
menunjukkan bahwa isolat alkaloid murni memiliki satu puncak dengan waktu
retensi 0,96 menit, sehingga dapat disimpulkan bahwa isolat alkaloid murni.

5
Gambar e. Spektrogram massa isolat alkaloid daun Johar
Spektrogram pada gambar e muncul puncak dengan protonasi ion
molekular [M+Na]+ 237,27 dari (m/z) [M+23], [M+H] + 215,25 dari (m/z) [M+1]
sehingga dapat disimpulkan bahwa berat molekul isolat yaitu 214,25 g/mol.

Gambar f. Struktur senyawa cassiarin


Dari analisis dengan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR dan LC-MS diduga
senyawa alkaloid merupakan senyawa cassiarin A. Struktur senyawa cassiarin A
adalah pada gambar f.

Anda mungkin juga menyukai