18
19
1. Maserasi
Pada sampel simplisia Daun Kopasanda (Chromolaena Odorata
folium) hal pertama yang dilakukan yaitu disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan kemudian dibersihkan alat menggunakan alkohol
70%. Menurut Voight (1994), tujuan dibersihkan alat dengan alkohol
70% yaitu untuk membersihkan debu dan kotoran yang melekat pada
alat yang akan digunakan karena alkohol 70% bersifat antiseptik dan
disinfektan. Setelah dibersihkan, ditimbang sampel daun sebanyak 50
gram dengan menggunakan timbangan manual kemudian dimasukkan
kedalam toples.
Hal yang dilakukan selanjutnya yaitu penambahan pelarut
kedalam toples. Pelarut yang digunakan sebagai pelarut yaitu metanol
karena menurut Dirjen POM (1986), metanol termasuk ke dalam
pelarut polar, sehingga sebagai pelarut diharapkan dapat menarik zat-
zat aktif yang juga bersifat polar dan non polar. Menurut Sudjadi
(1986), metanol digunakan sebagai cairan penyari karena lebih
selektif, kapang dan khamir sulit tumbuh dalam metanol 20% ke atas,
tidak beracun, netral, dan metanol dapat bercampur dengan air pada
segala perbandingan serta panas yang diperlukan untuk pemekatan
lebih rendah.
Penambahan pelarut diukur sebanyak 2250 ml, tujuan pelarut
dengan jumlah yang besar bertujuan agar semua sampel terendam
dalam pelarut (Sudjadi, 1986). Langkah selanjutnya yaitu pengadukan
secara konstan selama beberapa menit sampai homogen. Tujuan
pengadukan secara konstan menurut jurnal Riny S. dkk (2016) yaitu
apabila gerakannya berubah-ubah maka hasil pengadukan yang
didapatkan kurang akurat atau tidak sepenuhnya homogen. Tujuan
pengadukan selama beberapa menit menurut Adrian (2000), agar
cairan penyari dapat menarik sari-sari simplisia dengan sempurna atau
seluruhnya
20