Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil
IV..1.1Metode Permanganat
Hasil Uji
Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah
Bakso Positif (+)
mengandung
formalin

Ikan Positif (+)


mengandung
formalin

Mie Positif (+)


mengandung
formalin

Nugget Positif (+)


mengandung
formalin

Tahu Positif (+)


mengandung
formalin
IV..1.2 Metode Asam Sitrat
Hasil Uji
Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah
Bakso Negatif (-)
mengandung
formalin

Ikan Negatif (-)


mengandung
formalin

Mie Negatif (-)


mengandung
formalin

Nugget Negatif (-)


mengandung
formalin

Tahu Negatif (-)


mengandung
formalin
IV..1.3 Metode Fehling
Hasil Uji
Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah
Bakso Negatif (-)
mengandung
formalin

Ikan Negatif (-)


mengandung
formalin

Mie Negatif (-)


mengandung
formalin

Nugget Negatif (-)


mengandung
formalin

Tahu Negatif (-)


mengandung
formalin
IV.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan yaitu analisis kualitatif
formalin pada makanan. Formalin menurut Uddin, dkk (2011), merupakan
larutan tidak berwarna, memiliki bau yang menyengat, dan mengandung
37% formaldehid dalam air dimana dikenal sebagai bahan pembunuh hama
(desinfektan) dan banyak digunakan dalam industry. Biasanya dalam
pengawet ditambah methanol hingga 15 persen.
Adapun pada praktikum ini digunakan sampel yaitu bakso, ikan,
mie, nugget dan tahu. Untuk pengujian analisis kualitatif formalin pada
makanan dapat dilakukan beberapa uji dengan menggunakan beberapa
metode yaitu seperti metode permanganat, asam sitrat dan fehling. Langkah
awal yang dilakukan dalam ketiga metode tersebut yaitu penyiapan sampel.
Sampel yaitu bakso, ikan, mie, nugget dan tahu tersebut digerus atau
dihaluskan di dalam lumpang dan alu dengan ditambahkan sedikit air lalu
sampel diperas menggunakan kain saring kemudian diambil filtratnya dan
diletakkan dalam masing-masing cawan porselin dan diberi label tiap
masing-masing sampel.
IV.2.1 Uji Permanganat
Pada metode ini sampel yang telah diperas tadi diambil sebanyak 1
ml dan dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi yang telah diberi
label. Selanjutnya ditambahakan dengan larutan KMnO4 0,1 N sebanyak 3
tetes lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi. Dimana
pada metode ini jika terjadi perubahan yaitu dari warna ungu tua menjadi
merah bata hingga kecokelata kemudian bening maka sampel tersebut
positif mengandung formalin.
Menurut Sikanna (2016), penambahan KMnO4 (Kalium
permanganat) pada sampel berfungsi untuk mengoksidasi formaldehid
dalam formalin, yang ditandai dengan hilangnya warna merah muda
menjadi tidak berwarna (bening). Reaksi yang terjadi antara formalin dan
kalium permanganat adalah reaksi oksidasi, dimana akan menghasilakan
golongan asam karboksilat yaitu asam folat yang akan menghasilkan warna
bening. Adapun reaksi yang terjadi antara KMnO4 formalin seperti dibawah
ini.
\

Berdasarkan reaski diatas hasil yang didapatkan pada sampel


menunjukan bahwa semua sampel positif mengandung formalin. Ini dilihat
dari perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi yaitu berubah warna
menjadi merah bata hingga coklat kemudian menjadi bening.

Dapus:
Sikanna, R. 2016. Analisis Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu yang Dijual
Dibeberapa Pasar di Kota Palu. Palu: Universitas Tadulako.

Uddin, R., Wahid. M. I., Jesmeen T., Huda N. H., Sutradhar, K. B. 2011. Detection
of Formalin in Fish Samples Collected from Dhaka City. Bangladesh: S. J.
Pharm Sci.

Anda mungkin juga menyukai