PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan modern yang semakin pesat
dan canggih di zaman sekarang ini, ternyata tidak mampu menggeser atau
mengesampingkan begitu saja obat tradisional, tetapi justru hidup
berdampingan dan saling melengkapi. Hal ini terbukti dari banyaknya
peminat pengobatan tradisional. Namun yang menjadi masalah dan
kesulitan bagi para peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan
dan informasi yang memadai mengenai berbagai jenis tumbuhan yang
dipakai sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit tertentu.
Farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi
kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi,
pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Dalam ilmu farmasi ada empat
bidang yang dipelajari, yaitu farmasi klinik, farmasi industri, farmasi sains,
dan farmasi obat tradisional.
Dalam farmasi obat tradisonal kita mempelajari tentang senyawa-
senyawa kimia yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional. Salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang
senyawa kimia tersebut adalah Fitokimia. Fitokimia adalah ilmu yang
mempelajari berbagai senyawa organik yang dibentuk dan disimpan oleh
tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia, biosintetis, perubahan dan
metabolisme, serta penyebaran secara alami dan fungsi biologis
dari senyawa organik. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti
luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber
tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan.
Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang
ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal
tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau
memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Salah satu metode untuk
mendapatkan senyawa kimia dari tanaman tersebut yaitu dengan Ekstraksi.
1
2