Pembuatan suppositoria berdasarkan pemilihan basis
a) Suppositoria dengan bahan dasar lemak coklat
Lemak coklat merupalkan trigliserida, berwarna kekuningan, bau yang khas. Jika dipanasi sekitar 30º mulai mencair dan biasanya meleleh sekitar 34º- 35º C, tetapi pada suhu dibawah 30º merupakan masa semi padat, mengandung banyak kristal dari trigleserida padat dan merupakan bagian nyata dari cairan. Dan yang cair diikat dengan tenaga tegangan muka. Sering dilupakan dalam melelehkan lemak coklat terdapat kondisi pemanasan, karena akan memperoleh hasil yang kurang menyenangkandengan adanya modifikasi sifat fisika yang karakteristik dari asam coklat. Jika pemanasannya tinggi, lemak coklat akan mencair sempurna seperti minyak dan kehilangan semua inti krital yang stabil yang berguna untuk memadat. Bila didinginkan dibawah 15ºakan mengkristal dalam bentuk kristal metastabil Untuk meninggikan titik lebur lemak coklat digunakan tambahan cera atau cetaceum. Penambahan cera flava dapar menaikkan daya serap lemak coklat terhadap air. Pada pengisiaan masa supositoria ke dalam cetakan, kemak coklat cepat membeku dan pada pendinginan terjadi susut volume hingga terjadi lubang di atas masa, maka pada pengisian cetakan harus diisi lebih, baru setelah dingin kelebihannya dipotong. Penanganan secara khusus - balsam digerus dulu dengan sebagian lemak coklat sampai menjadi pasta dan selanjutnya sisa zat sigerus dan dicampurkan. - ekstrak kering, opium concentratumdan pantopon digerus dulu dalam mortir yang dialasi sulu dengan saccharus lactis agar tidak lengket pada mortir. Setelah itu campuran serbuk yang halus digerus dengan sedikit lemak coklat. - ichtammolum dalam supositoria dikerjakan seperti pada balsamum sebagian lemak coklat diganti dengan cera flava 5% agar supositoria tidak meenjadi lembek. b) Suppositoria dengan bahan dasar PEG PEG adalah polyaethylenglikolum merupakan polimerisasi etilenglikol dengan berat molekul antara 300 sampai 6000. PEG dibawah 1000 adalah cair sedangkan diatas 1000 adalah padat lunak seperti malam. Kentungan dari bahan dasar mudah larut dalam cairan alam rektum, dan tidak ada modifikasi titik lebur yang bererti tidak mudah meleleh pada penyimpanan suhu kamar. Pembuatan supositoria dengan PEG dilakukan dengan melelehkan bahan dasar lalu dituangkan dalam cetakan seperti pada pembuatan supositoria dengan bahan dasar lemak coklat. Percobaan hassler dan sperandio dengan bermacam macam garam barbital yang larut dalam air menunjukkan dengan bahab dasar lemak coklat, aksi kerja awal lebih cepat, sedangkan dwngan bahan dasar PEG menunjukan aksi lama kerja lebih lama. Ini disebabkan bahwa coklat adalah cepat meleleh dan obat akan terlepas dan dapat diabsorbsi sedangkan dengan PEG basis harus larut baru obatnya dapat diabsorpsi. c) Supositoria dengan bahan dasar gelatin Dalam farmakope belanda terdapat formula suppositra dengan bahan dasar gelatin, yaitu:panasi 2 bagian gelatin dengan 4 bagian air dari 5 bagian gliserin sampai diperoleh masa yang homogen. Tambahkan air panas sampai diperoleh 11 bagian. Biarkan masa cukup dingindan tuangkan dalam cetakan, hingga diperolehsupositoria dengan berat 4 g Obat yang ditambahkan dilarutkan atau digerus dengan sedikit air atau gliserin yang disisakan dan dicampurkan pada masa yang sudah dingin. Bila obatnya sedikt dikurangkan pada berat air dan bila obatnya banyakdikurangkan berat masa bahan dasar.